PT Indofood Sukses Makmur TBK
PT Indofood Sukses Makmur TBK
terintegrasi, PT. Iindofood dengan mudah menguasai pasar, dan tidak tergantung terhadap
pemasok, karena bahan baku sudah dimiliki.
Dalam pengembangan pasar dan peningkatan kemampuan perusahaan, PT. Indofood
menggunakan strategi Intensif (Intensive strategy) yang terdiri dari tiga strategi utama yaitu:
Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar, dan Pengembangan Produk.
a. Strategi Penetrasi Pasar. Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share suatu
produk melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Dapat diimplementasikan
dengan menambah jumlah tenaga penjual, iklan, atau usaha promosi lainnya.
b. Strategi Pengembangan Pasar. Tujuan untuk memperbesar pangsa pasar dengan
memperkenalkan produk atau jasa ke daerah-daerah baru.
c. Strategi Pengembangan Produk. Meningkatkan penjualan dengan meningkatkan atau
memodifikasi produk-produk yang ada.
Strategi Pengembangan Produk, sesuai dengan Strategi Diferensiasi ,Strategi ini dicirikan dengan
keputusan perusahaan untuk menciptakan persepsi pasar potensial terhadap produk baru yang
berbeda atau unik dengan harapan calon konsumen mau membeli dengan harga mahal karena
adanya perbedaan itu. Seperti yang kita ketahui, PT. Indofood terutama produk mie instannya
memiliki keunikan rasa dan promosi iklan yang mengusung tema nusantara. Hal ini yang
mendasari kami bahwa PT. Indofood menggunakan strategi diferensiasi karena keunikan dan
cakupan pasar yang luas terhadap produk mie instannya.
Strategi yang digunakan PT. Indofood untuk mengakuisisi PT. Londsum adalah Strategi Integrasi
Vertikal (Vertical Integration Strategy). Strategi ini menghendaki perusahaan melakukan
pengawasan lebih terhadap distributor (Forward Integration Strategy), pemasok (Backward
Integration Strategy), dan/atau para pesaingnya (Horizontal Integration Strategy).
Akuisisi oleh PT. Indofood menurut kami, adalah pengambilalihan kepemilikan mayoritas saham
perusahaan (PT. Londsum). Dengan tujuan mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan
pengendalian bagi pemasok. Diketahui bahwa PT. Londsum memiliki perkebunan kelapa sawit
yang dapat digunakan PT. Indofood sebagai sumber bahan baku pembuatan produknya.
Dari sudut pandang PT. Indofood adalah tepat dengan mengakuisisi PT. Londsum. Dimaksudkan
dengan adanya kepemilikan saham mayoritas maka pengendalian dan pengawasan pasokan
bahan baku sepenuhnya berada pada PT. Indofood. Jika PT. Indofood hanya merger dengan PT.
Londsum, kemungkinan terciptanya resiko atau konflik di antara kedua perusahaan semakin
besar.
KESIMPULAN :
Berdasarkan analisis dari bahan bacaan Sukses PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, tidak hanya
untuk Mie instan diatas, kami simpulkan bahwa suatu unit bisnis/perusahaan dapat mElakukan
penerapan strategi generik dengan memperhatikan beberapa strategi di dalamnya. PT Indofood
Tbk, banyak melakukan diferensiasi produk untuk memenangkan persaingan hingga menguasai
pangsa pasar saat ini. Dengan demikian, didapatkan bahwa strategi generik yang diterapkan oleh
Indofood adalah diferensiasi produk unggulan serta mengakuisisi PT Lonsum untuk memperluas
lahan perkebunan.
Program Penelitian Indofood Riset Nugraha 2010/2011
Menindaklanjuti surat Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk nomor SKE26/CPR/VI/2010
tanggal 10 Juni 2010 perihal Penawaran Program Indofood Riset Nugraha 2010/2011, bersama
ini dengan hormat kami sampaikan bahwa PT Indofood Sukses Makmur Tbk membuka
penawaran khusus bagi para peneliti di Institut Teknologi Bandung di bawah koordinasi LPPM
ITB untuk berpartisipasi dalam Program Penelitian Indofood Riset Nugraha (IRN) 2010/2011.
Penawaran khusus ini diperuntukan bagi para mahasiswa S2 dan S3 secara perorangan dan
kelompok serta dosen dalam bentuk kelompok di bawah koordinasi LPPM ITB. Kegiatan
penelitian yang akan didanai adalah kegiatan penelitian dalam bidang Teknologi Pangan dan Gizi
Masyarakat, khususnya:
1.
2.
3.
4.
Program penelitian bersifat multiyears dengan jangka waktu maksimal 3 tahun. LPPM ITB akan
memilih 3 judul proposal untuk diusulkan kepada Panitia Indofood Riset Nugraha untuk
kemudian dipilih 2 proposal terbaik yang akan didanai dengan alokasi masing masing sebesar
Rp. 50 juta per tahun.
Kesimpulan :
Jadi dari contoh sebuah kompetisi yg di koordinasikan oleh LPPM ITB dapat kita ambil
kesimpulan bahwa setiap koordinasi atau kerja sama diperlukan dalam pengembangan suatu
program atau teknologi yang baru,dengan adanya koordinasi setiap pekerjaan atau tugas akan
lebih efisien,sesuai dengan keinginan dan tidak memakan banyak biaya,yang intinya bila kita
memiliki koordinasi yang baik maka akan mengahsilkan keuntungan.
Strength,Weakness,opportunity perusahaan Indofood
Strength
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal
Weakness
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
Sumber :
www.indofood.com(user files)
www.detik finance.com
www.google.com
inovasi