PENGOLAHAN LIMBAH PT

COCA-COLA AMATIL
INDONESIA

Jenis limbah PT. Coca-Cola

Amatil Indonesia :
padat
cair
gas

PENGOLAHAN LIMBAH
PADAT
Limbah padat PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia :
botol tidak layak pakai
sedotan minuman
kertas karton
Limbah dijual kepada pihak ketiga yang sudah
bersertifikasi.
Hasil penjualan limbah padat untuk kegiatan CSR
(Corporate Social Responsibility)
ex: beasiswa untuk siswa berprestasi dan bantuan
air bersih.

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Limbah cair yang dihasilkan PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia berasal dari proses produksi dan limbah
dari hasil sanitasi
Ex: oli, produk yang rusak dan air bekas pencucian
botol.
Limbah cair mengalami proses pengolahan sebelum
dibuang. Sistem pengolahan limbah cair oleh PT.
Coca-Cola Amatil Indonesia adalah aerobik secara
batch berkesinambungan

TAHAPAN PENGOLAHAN LIMBAH

CAIR
Screening Unit

Pada bagian ini terjadi pemisahan antara limbah padat
dengan limbah cair.
Equalition Pond
Sekeliling sisi dari equalition pond dilapisi dengan kertas
plastik hitam, dengan tujuan limbah tidak meresap ke dalam
tanah. Limbah cair ini dihomogenkan dengan pompa hingga
suhu 400 .
Neutralition Tank
Pada tahap ini diinjeksi H2SO4 dengan tujuan menetralkan
pH agar berkisar anatara 7,5 8,2.

TAHAPAN PENGOLAHAN LIMBAH

CAIR

Oxidan Ditch
Limbah dialirkan ke oxidan ditch untuk ditambahkan
O2, pupuk urea dan posfat agar bakteri dapat hidup dan
berkembang biak dengan tujuan menguraikan zat
organik dalam limbah menjadi lumpur.
Clarification Tank
Sludge/lumpur dialirkan ke clarification tank untuk
memisahkan air dengan lumpur tersebut, kemudian air
ini dialirkan ke sungai.
Belt Press
Sludge/lumpur dari clarification belt tank dialirkan
melalui belt press ke equalition pond untuk diolah
kembali.

PENGOLAHAN LIMBAH GAS

Limbah gas yang berupa asap hasil produksi
disaring hingga menunjukkan batas aman limbah
gas untuk dapat dilepas ke lingkungan. Mungkin
standar SNI asap

ANALISIS HASIL OBSERVASI

PT. Yakult, PT. Sinar Sosro, PT. Sido Muncul dan PT.
Coca-Cola Amatil Indonesia sudah memiliki sistem
sendiri dalam pengolahan limbahnya dengan tetap
memperhatikan ketentuan yang telah diwajibkan
oleh pemerintah. Semua perusahaan yang
dikunjungi menerapkan pengolahan limbah secara
zero waste.