Anda di halaman 1dari 2

Penyediaan air bersih dalam lingkungan pendidikan juga merupakan hal yang penting.

Air bersih dibutuhkan oleh semua yang berada di lingkungan pendidikan baik untuk proses
sanitasi maupun untuk konsumsi. Seorang pelajar perlu mengkonsumsi air yang higienis pada
saat kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Dimana saat itu siswa memerlukan energi yang
maksimal.
Konsumsi air bersih dapat mempengaruhi kondisi seorang pelajar baik dari fisik maupun
mental. Apabila kekurangan konsumsi air bersih yang higienis, seseorang akan lemah dan sulit
untuk berkonsentrasi dalam proses belajar mengajar. Bahkan apabila mengkonsumsi air yang
tidak layak dikonsumsi, para pelajar dapat jatuh sakit sehingga mengganggu kondisinya dalam
menerima atau memberikan pembelajaran.
Sebagian besar bumi kita terdiri dari perairan sebanyak 71%. Pada saat ini, air yang
terdapat di belahan muka bumi, terjadi krisis sumber daya air terutama untuk air layak pakai atau
air bersih. Salah satu penyebab terjadinya krisis air di muka bumi adalah banyaknya air yang
telah dicemari oleh berbagai faktor. Faktor pemicu pencemaran air yaitu : limbah pabrik, limbah
rumah tangga, penangkapan ikan menggunakan bahan peledak dan faktor alam seperti : banjir
yang membuat sumur menjadi keruh.
Krisis air bersih tersebut mempengaruhi kualitas anak khususnya di Indonesia. Krisis air
bersih tersebut menyebabkan anak untuk kebutuhan sehari-harinya (minum, mandi, dan segala
aktivitas yang berhubungan dengan air ) menggunakan air tak layak pakai atau air tidak bersih.
Dengan begitu anak Indonesia akan terserang berbagai macam penyakit yang berhubungan
dengan air ( water diseases) yang mengakibatkan gangguan terhadap proses belajar mengajar
dan menurunnya prestasi belajar.
PDAM merupakan pihak yang berperan penting dalam penyediaan air bersih yang
berkualitas dan layak konsumsi. Menurut BAPPENAS, rendahnya akses air minum disebabkan
oleh rendahnya komitmen Pemerintah/Pemerintah Daerah dalam pembangunan infrastruktur air
minum, serta rendahnya kemampuan teknis keuangan-manajemen PDAM.
Sumber lain menyebutkan bahwa saat ini penyediaan air minum yang dilaksanakan oleh
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) baru mencakup kurang lebih 18% dari penduduk
Indonesia, dengan wilayah pelayanan sebagian besar di perkotaan. Dengan jumlah sekitar 290
PDAM dengan kapasitas produksi sekitar 90.000 L/detik, cakupannya masih sangat terbatas,
terutama di wilayah perkotaan (Chatib, 2005). Persentase penduduk yang tidak punya akses pada

air bersih yang aman diperkirakan mencapai 44,8% (The World Bank The Asia Foundation,
2004). Sebagian besar dari mereka adalah warga miskin dan warga pedesaan. Dampak dari
keterbatasan atau ketiadaan akses pada air bersih adalah menurunnya kualitas hidup dan
produktivitas manusianya. Departemen Kesehatan (2004) memperkirakan bahwa penduduk
pedesaan yang menggu-nakan air bersih baru mencapai 67,3%. Dari angka tersebut hanya 51,4%
yang memenuhi syarat bakteriologis.

Anda mungkin juga menyukai