Bab I I Identitas Pasien
Bab I I Identitas Pasien
II
IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Alamat
Status Perkawinan
Agama
Pekerjaan
Tanggal MRS
No CM
: Nn. Widayanti
: 20 tahun
: Mangir Kidul RT 05 Sendangsari Pajangan
: Belum menikah
: Islam
: Mahasiswi
: 21 Februari 2012
: 462253
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Benjolan di payudara kanan
Sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit, penderita merasakan
adanya benjolan yang tidak terasa nyeri pada payudara kanan sebesar
kelerang yang semakin lama semakin bertambah besar sehingga sekarang
sebesar telur puyuh. Tidak ditemukan adanya kulit diatas benjolan menjadi
kemerahan, kulit yang melekuk ke dalam, puting yang tertanam ke dalam
ataupun borok. Riwayat keluar cairan, darah dari puting susu tidak ada
maupun adanya benjolan di tempat lain tidak ada. Keluhan tidak disertai
dengan demam, batuk, sesak, sakit kepala hebat, rasa penuh di ulu hati,
nyeri pada tulang punggung maupun paha. Keluhan benjolan tidak disertai
dengan bengkak pada lengan.
Penderita haid pertama pada usia 13 tahun, siklus 28 hari, teratur.
Riwayat benjolan maupun operasi di payudara sebelumnya tidak ada.
Riwayat benjolan payudara pada keluarga ada yaitu kakak perempuan
penderita yang pernah dioperasi pengangkatan payudara. Riwayat radiasi
pada daerah dinding dada tidak ada.
III
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum
Kesadaran
: Kompos mentis
Gizi
: Cukup
Tanda vital
: TD = 110/70 mmHg
N = 84 x/menit
Kepala
: CA -/-, SI -/-
Leher
Kulit
: Turgor baik
Thoraks
Abdomen
R = 20 x/menit
S = 36,50C
Pulmo
Cor
: Datar, lembut
Hepar dan lien tidak teraba
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas
: Edema -/-
Status Lokalis
mammae dextra :
-
Inspeksi : Payudara simetris, retraksi puting susu (-), edema (-), ulserasi
IV
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
- Darah Lengkap
Hb
: 13,5 gr%
AL
: 5,85 ribu/ul
AE
: 4,99 juta/ul
AT
: 272 ribu/ul
HMT
: 40,9 %
- Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil
: 5%
Basofil
: 0%
Batang
: 2%
Segmen
: 52%
Limfosit
: 37 %
Monosit
: 4%
- Golongan darah
: AB
- PPT
: 12,8 detik
- APTT
: 30,5 detik
Control PPT
: 14,6 detik
Control APTT
: 33,6 detik
- GDS
: 103 gr/dl
- Ureum
: 17 mg/dl
- Kreatinin
: 0, 49 mg/dl
- Elektrolit
Natrium
: 140,3 mmol/l
Kalium
: 3,83 mmol/l
Klorida
: 110,3 mmol/l
- HbsAg
: negatif
- Ro thorax
: cor dan pulmo dalam batas normal
DIAGNOSIS KLINIS
Suspek Fibroadenoma mammae multiple dextra.
VI USUL PEMERIKSAAN
- USG mammae dextra
- Biopsi eksisi lumpektomi
- Laboratorium : Hb, jumlah leukosit, trombosit, hematokrit
- Foto Thorax PA
V INSTRUKSI PASCA OPERASI
- Awasi KU dan Vital Sign
- Bila peristaltik (+) boleh coba minum
- Infus RL:D5% 1 : 2 20 tpm
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Payudara
Payudara pada wanita menonjol mulai dari iga ke II/III sampai ke
VI/VII dan dari dekat pinggir sternum sampai garis axilla anterior. Tetapi
jaringan payudara sebenarnya bisa lebih luas lagi sampai ke klavikula sebagai
suatu lapisan jaringan tipis dan ke medial sampai ke garis median, ke lateral
sampai pinggir otot latissimus dorsi. Ada suatu bagian dari payudara yang
disebut buntut dari payudara atau axillary projection of the breast.
Payudara merupakan kelenjar keringat yang mengalami modifikasi
dan berkembang lebih kompleks pada wanita dan rudimenter pada pria.
Proses perkembangan dimulai pada janin berumur 6 minggu dimana terjadi
penebalan lapisan epidermis pada bagian ventral, superfisial dari fasia
pektoralis serta otot-otot pektoralis mayor dan minor. Penebalan yang terjadi
pada venteromedial dari region aksila sampai ke regio inguinal menjadi milk
lines dan selanjutnya pada bagian superior berkembang menjadi puting susu
dan bagian lain menjadi atrofi. Setiap payudara terdiri dari 12 sampai 20
Superior
Posterior
Medial
Lateral
: vena aksilaris
: nervus thorakalis
: muskulus pektoralis minor
: muskulus latisimus dorsi
Vaskularisasi
Perdarahan payudara terutama dari cabang arteri perforantes anterior
dari arteri mammaria interna, arteri torakalis lateralis yang bercabang dari
arteri aksilaris, dan beberapa arteri interkostalis.
Drainase limfatik
-
supraclavicular.
Sebagian drainase dari payudara ada yang langsung berhubungan dengan
KGB infraclavicular.
berasal dari jaringan fibrosa (masenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang
berada di payudara sehingga tumor ini disebut tumor campur. FAM adalah
tumor jinak dan berbatas tegas dengan konsistensi padat dan kenyal,
penanganannya dengan pengangkatan tumor kemudian specimen diperiksa
untuk mengetahui adanya keganasan. Tumor adalah massa padat, besar,
meninggi dan berukuran lebih dari 2 cm. Tumor berasal dari bahasa latin
tumere, yang berarti bengkak, merupakan salah satu dari lima karakteristik
inflamasi. Namun istilah ini sekarang digunakan untuk menggambarkan
pertumbuhan jaringan biologis yang tidak normal. Pertumbuhannya dapat
digolongkan menjadi dua yaitu tumor jinak (benigna) dan tumor ganas
(maligna). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Fibroadenoma
Mammae adalah tumor jinak yang menyerang wanita muda dimana tumor
tersebut berbentuk bulat, berbatas tegas, kenyal, mudah digerakkan yang
berasal dari jaringan fibrosa dan jaringan glandular yang terdapat di payudara.
Penanganannya dengan pengangkatan tumor kemudian specimen diperiksa
untuk mengetahui adanya keganasan.
Suatu tumor yang berbatas tegas, tidak berkapsul, tapi tampaknya
seperti berkapsul. Secara mikroskopik terdiri dari 2 komponen, yaitu :
komponen stroma jaringan lunak yang berploriferasi dan komponen acini
dari duktus yang berkembang secara atipik. Fibroadenoma diturunkan dari
lobulus payudara dengan elemen yang menyusunnya berupa jaringan epitel
dan jaringan ikat.
Dari gejala klinik akan didapatkan sebagian besar merupakan benjolan
yang tidak nyeri. Benjolan ini dapat dirasakan membesar saat rangsangan
estrogen meninggi seperti pada masa kehamilan, laktasi atau menjelang
menopause dan dirasakan mengecil pada saat rangsang estrogen menurun
seperti saat menstruasi. Pada perabaan bulat atau lonjong, licin, mudah
digerakkan dari jaringan sekitarnya. FAM ini biasanya didapatkan pada usia
muda dibawah 30 tahun. Risiko lebih besar didapatkan pada wanita kulit
hitam dibandingkan kulit putih. FAM merupakan lesi massa yang terbanyak
pada usia kurang dari 25 tahun, biasanya akan tumbuh secara gradual dan
dapat disertai dengan rasa nyeri yang bersifat siklik. Apabila massanya teraba,
membesar maupun terdapat gangguan fisiologis maka perlu dipertimbangkan
biopsi insisi. Manajemen secara konservatif dapat dilaksanakan apabila massa
tidak teraba maupun telah dapat dipastikan sebagai FAM dengan pemeriksaan
USG, mammografi maupun biopsi, akan tetapi follow up selanjutnya
merupakan hal yang esensial.
b. Etologi
Penyebab FAM belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa yang
mempengaruhi
timbulnya
tumor
ini
antara
lain:
1) Konstitusi genetika : Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu yang
menderita kanker. Pada kembar monozigot terdapat kanker yang sama. Terdapat
kesamaan lateralis kanker payudara keluarga dekat dari penderita kanker
payudara.
2) Pengaruh hormone : FAM umumnya pada wanita, biasanya ukuran akan
meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormone
estrogen meningkat. Pada laki-laki kemungkinannya sangat rendah. Pengobatan
hormonal
banyak
yang
memberikan
hasil
pada
kanker.
3) Makanan : Makanan yang banyak mengandung lemak dan zat kimia.
4) Radiasi daerah dada : Radiasi dapat menyebabkan mutasi gen.
c. Patofisiologi
Fibroadenoma mamae bukan merupakan satu-satunya penyakit pada
payudara, namun insiden kasus tersebut tinggi, tergantung pada jaringan
payudara yang terkena, estrogen dan usia permulaan. Tumor dapat terjadi
karena mutasi dalam DNA sel. Penimbunan mutasi merupakan pemicu
munculnya tumor. Penimbunan mutasi di jaringan fibrosa dan jaringan epitel
dapat menyebabkan proliferasi sel yang abnormal sehingga akan tampak
tumor yang membentuk lobus- lobus hal ini dikarenakan terjadi gangguan
pada nukleus sel yang menyebabkan sel kehilangan fungsi deferensiasi yang
disebut anaplasia. Dengan rangsangan estrogen fibroadenoma mamae
ukurannya akan lebih meningkat hal ini terlihat saat menstruasi dan hamil.
Nyeri pada payudara disebabkan karena ukuran dan tempat pertumbuhan
fibroadenoma mamae. Karena fibroadenoma mamae tumor jinak maka
pengobatan yang dilakukan adalah dengan mengangkat tumor tersebut, untuk
mengetahui apakah tumor itu ganas atau tidak tumor yang sudah di ambil
akan di bawa ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
d. Manifestasi klinik
Tanda gejala fibrosis mamae khas berupa daerah yang nyeri, lunak
(terutama menjelang menstruasi), biasanya berbatas tegas dengan konsistensi
yang meningkat. Sering kepadatan dan ketegangan berkurang setelah
menstruasi, tidak terdapat tanda- tanda bahwa kelainan ini merupakan
predisposisi kanker. Melalui pemeriksaan mikroskopi fibroadenoma mammae
akan terlihat : Tampak jaringan tumor yang berasal dari masenkim (jaringan
ikat fibrosa) dan berasal dari epitel (kelenjar epitel) yang berbentuk lobuslobus. Lobuli terdiri dari jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang
berbentuk bular (perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler) Saluran
tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek
uniform.
e. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah :
1) Mamografi
Pemeriksaan mammografy terutama berperan pada payudara yang
mempunyai jaringan lemak yang dominan serta jaringan fibroglanduler yang
relatif sedikit. Pada mammografy, keganasan dapat memberi tanda-tanda
primer dan skunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif, comet sign
(Stelata), adanya perbedaan yang nyata anatara ukuran klinis dan radiologis,
adanya mikroklasifikasi, adanya spikulae, dan distensi pada struktur arsitektur
payudara. Tanda skunder berupa retraksi, penebalan kulit, bertambahnya
vaskularisasi, perubahan posisi papila dan areola, adanya bridge of tumor,
keadaan daerah tumor dan jaringan fibroglandular tidak teratur, infiltrasi
dalam jaringan lunak di belakang mamma, dan adanya metastasis ke kelenjar
(gambaran ini tidak khas). Mammografi di gunakan untuk mendiagnosis
wanita dengan usia tua sekitar 60 tahun atau 70 tahun.
2) Ultrasonografi Payudara (USG)
Untuk mendeteksi luka- luka pada daerah-daerah padat pada
payudara usia muda karena fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga
tidak
terlihat
dengan
baik
jika
menggunakan
mammografi.
Pemeriksaan ini hanya membedakan antara lesi atau tumor yang solid dan
kistik. Pemeriksaan gabungan antara USG dan mammografi memberikan
ketepatan diagnostik yang lebih tinggi.
3) Aspirasi
Mengambil kandungan breast yang menggunakan Fine Needle
Aspiration Cytologi (FNAC). Pada FNAC akan diambil sel dari
6) Biopsi Payudara
Merupakan suatu cara untuk meyakinkan apakah tumor jinak atau
tidak, berbahaya atau tidak berbahaya dengan mengambil jaringan dari
penderita secara bedah untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik.
BAB III
PEMBAHASAN
Anamnesa :
c
Dari keterangan umum didapatkan pasien berusia 20 tahun. Dari anamnesa khusus
didapatkan adanya keluhan utama benjolan pada payudara kanan yang dimulai
sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit, penderita merasakan adanya benjolan
yang tidak terasa nyeri pada payudara kanan sebesar kelerang yang semakin lama
semakin bertambah besar sehingga sekarang sebesar telur puyuh. Tidak ditemukan
adanya kulit diatas benjolan menjadi kemerahan, kulit yang melekuk ke dalam,
puting yang tertanam ke dalam ataupun borok. Riwayat keluar cairan, darah dari
puting susu tidak ada maupun adanya benjolan di tempat lain tidak ada. Keluhan
tidak disertai dengan demam, batuk, sesak, sakit kepala hebat, rasa penuh di ulu
hati, nyeri pada tulang punggung maupun paha. Keluhan benjolan tidak disertai
dengan bengkak pada lengan.
Dari anamnesa tambahan didapatkan bahwa penderita haid pertama
pada usia 13 tahun, siklus 28 hari, teratur. Riwayat benjolan maupun operasi di
payudara sebelumnya tidak ada. Riwayat benjolan payudara pada keluarga ada
yaitu kakak perempuan penderita yang pernah dioperasi pengangkatan payudara.
Riwayat radiasi pada daerah dinding dada tidak ada.
Dari keluhan utama dan anamnesa ini dapat ditarik beberapa kemungkinan
diagnosis yaitu :
1 Fibroadenoma mammae
2 Kistosarkoma Phylloides.
Kemungkinan diagnosis tersebut didapatkan berdasarkan sifat benjolan
yang tidak terasa nyeri, berukuran 3 cm (seukuran telur puyuh) yang asalnya
sebesar kelereng dalam waktu 3 bulan. Sifat-sifat tersebut menunjukkan adanya
progresivitas yang khas untuk suatu tumor. Beberapa diagnosis banding benjolan
pada payudara lain seperti perubahan fibrokistik, mastitis, abses payudara, kanker
payudara, penyakit Mondor telah dapat disingkirkan dengan tidak adanya
beberapa gejala seperti tidak adanya tanda-tanda inflamasi pada mastitis dan abses
payudara, atau tanda-tanda keganasan pada kanker.
b. Bagaimanakah penatalaksanaan pada pasien ini
Penatalaksanan pada pasien ini adalah dengan eksisi massa tumor. Pada
pasien ini ditemukan adanya benjolan sebesar 3x2x1 cm yang dirasakan semakin
membesar, sehingga diperlukan eksisi
BAB IV
KESIMPULAN
Fibroadenoma Mammae adalah tumor jinak yang menyerang wanita muda
dimana tumor tersebut berbentuk bulat, berbatas tegas, kenyal, mudah digerakkan
yang berasal dari jaringan fibrosa dan jaringan glandular yang terdapat di
payudara. Penanganannya dengan pengangkatan tumor kemudian specimen
diperiksa untuk mengetahui adanya keganasan.
Suatu tumor yang berbatas tegas, tidak berkapsul, tapi tampaknya seperti
berkapsel. Secara mikroskopik terdiri dari 2 komponen, yaitu : komponen stroma
jaringan lunak yang berploriferasi dan komponen acini dari duktus yang
berkembang secara atipik. Fibroadenoma diturunkan dari lobulus payudara
dengan elemen yang menyusunnya berupa jaringan epitel dan jaringan ikat.
DAFTAR PUSTAKA
-