Anda di halaman 1dari 12

POLITIK STRATEGI DAN KEAMANAN NASIONAL

Oleh
RATNA SARI

AKADEMI KEBIDANAN KELUARGA BUNDA JAMBI


2014

POLITIK STRATEGI DAN KEAMANAN NASIONAL


A. Pengertian Politik dan Strategi Nasional

1. Pengertian Politik
Perkataan politik berasal dari kata Yunani polistaia. Polis, berarti kesatuan masyarakat yang
mengurus diri sendiri/ berdiri (Negara) dan taia berarti urusan. Dari penggunaannya kata politik
sering mempunyai arti yang lain, untuk memberikan pengertian kata politik disampaikan dulu
beberapa arti kata politik dari segi kepentingan penggunaannya yaitu:
a) Dalam arti kepentingan umum (politics)
poliitik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang
berada di bawah kekuasaan Negara di pusat maupun maupun di daerah lazim disebut politics
yang berarti suatu rangkaian azaz atau prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat yang digunakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Politik dalam artian ini adalah medan dimana bergerak
keseluruhan individu atau kelompok individu masing-masing mempunyai kepentingan sendiri,
ide sendiri.

b) Dalam arti kebijaksanaan (policy)


Merupakan penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang di angggap lebih menjamin
terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau keinginan dan keadaan yang kita kehendaki. Jadi politik
dalam artian ini adalah tindakan dari satu individu atau satu kelompok individu mengenai satu
masalah atau keseluruhan masalah dari masyarakat atau Negara (Lemhannas, 1995).
Kata politik secara etimologis berasal dari bahasa yunani polisteia yang akar katanya adalah
polis, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu Negara dan teia berarti urusan.
Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga
negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan
alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki. Politics dan policy
memiliki hubungan yang erat dan timbal balik. Politics memberikan asas, jalan dan arah
sedangkan policy memberikan pertimbangan cara pelaksanaan asas, jalan dan arah tersebut
sebaik-baiknya. Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan Negara dan cara
melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum yang
menyangkut pengaturan, pembagian, atau alokasi sumber-sumber yang ada (Sumarsono, 2002).
Dari dua pengertian diatas dapat kami simpulkan politik adalah suatu bentuk proses kegiatan
yang berlangsung di suatu negara yang dalam pelaksanaannya bertujuan untuk mewujudkan
tujuan suatu bangsa dengan berdasarkan kebijakan yang telah berlaku dan ditetapkan.

2. Strategi Nasional
Strategi Nasional adalah cara melaksanakan politik nasional tersebut dalam mencapai tujuan dan
sasaran nasionalnya. Agar strategi nasional ini berjalan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh
pihak politik nasional, maka terlebih dahulu harus diadakan pemikiran strategi yaitu
melaksanakan telaah strategi dan perkiraan strategi yang berarti berpikir secara intensif,
ekstensif, analitis, sintetis serta menyeluruh (Lemhannas, 1995).
Strategi berasal dari kata yunani strategia yang diartikan sebagai the art of the general atau
seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Karl von Clausewitz (17801831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk
memenagan peperangan. Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik.
Dengan demikian, strategi tidak hanya menjadi monopoli para jendral atau bidang-bidang
militer, tapi telah meluas ke segala bidang kehidupan. Strategi pada dasarnya merupakan seni
dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Politik nasional
diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita
dan tujuan nasional. Dengan demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta
kebijaksanaan Negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan
pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Strategi
nasional disusun untuk pelaksanaan politik nasional, misalnya strategi jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang. Jadi strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional
dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional (Sumarsono, 2002).
Dari dua pengertian diatas dapat kami simpulkan strategi nasional adalah bentuk cara yang harus
dilakukan dalam pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan di politik nasional. Dengan kata
lain, strategi nasional merupakan cara untuk mewujudkan politik nasional yang diharaapkan di
suatu negara

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Polstranas


Perjuangan Indonesia untuk kemerdekaan di menangkan tidak atas dasar kekuatan senjata
belaka.pemakaian seimbang dan serasi antara unsure inteligensi kekuatan jiwa bangsaindonesia
di satu pihak, yang di dalam perjuangan fisik dapat mempersatukan rakyat lebih dari 13.667 buah
pulau menjadi satu masa melawan belanda, dengan unsur kekerasan, yaitu militer dan rakyat
yang militant di lain pihak, menghasilan kemenangan yang gilang-gilang dalam waktu hanya 5
tahun saja. Karena cetusan kalbu bangsa Indonesia tersebut banyak bangsa terjajahberani
mengadakan perjuangan terhadap penjajahan mereka masing-masing untuk memperoleh
kemerdekaan. Perjuangan bangsa Indonesia sejak awalnya sudah berazas Revolution of Human
Conscience. Dengan demikian maka perjuangan bangsa Indonesia adalah prabawa dari azas
geopolitik, satu panggilan untuk menyebarkan benih yang sudah lama terpendam, yaitu benih
human conscienceness, benih fitrah khas umat manusia. Suatu perjuangan sebagai pancaran
Amanat Penderitaan Rakyat, bahkan amanat penderitaan umat manusia, akibat penjajahan,
penindasan dan pengisapan, mengakibatkan perjuangan Indonesia bercorak aneka muka dan
merupakan perjuangan umat manusia dan atau perjuangan dunia, yang bercita-cita tinggi, yaitu
pembentukan suatu Dunia baru bersih dari imperialisme dan kolonialisme di dalam segala bentuk
dan manifestasinya menuju perdamaian dunia sempurna abadi.
Perjuangan berdasarkan pancasila sebagai azas bangsa Indonesia, melandasi bukan saja
pelaksanaan perjuanganya, melainkan juga penemuan kembali integritas bangsa Indonesia dan
merupakan kekuatan pendorong penyebaran ideologi pancasila. Di tinjau dari sejarah dan dari
letak geografi, jiwa manusia yang hidup di atasnya dan lingkungan, timbullah beberapa faktor
yang merupakan potensi atau kekuatan yang di gunakan untuk merealisasikan perjuangan
tersebut maupun adanya masalah-masalah atau problem yang harus di hadapi sebagai hakekat
ancaman. Potensi serta masalah-masalah tersebut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
politik dan strategi nasional, yang terdiri dari unsur-unsur ideologi, politik, ekonomi, sosialbudaya, Hankam, dan hekekat ancaman.

A. Ideologi dan Politik


Potensi ideologi dan politik di himpun dalam pengertian kesatuan dan persatuan nasional yang
menggambarkan kepribadian bangsa, keyakinan atas kemampuan sendiri dan yang berdaulat
serta berkesanggupan untuk menolong bangsa-bangsa yang masih di jajah guna mencapai
kemerdekaannya. Mengadakan kerja sama regional serta membentuk dan mewujudkan
kesetabilan di wilayah Asia Tenggara dan mengusahakan adanya kerja sama internasional dalam
rangka perjuangan dalam menghapuskan imperialism dan kolonialisme dalam segala bentuk dan
manifestasinya dan dari mana pun datangnya, keseluruhan itu tidak terlepas terhadap
penggabdian untuk kepentingan nasional.
B. Ekonomi
Kesuburan, kekayaan alam, maupun tenaga kerja yang terdapat di Indonesia merupakan potensi
ekonomi yang besar sekali bukan saja untuk mencukupi kebutuhan rakyat Indonesia, bahkan
kemungkinan mampu untuk membantu mencukupi keperluan dunia. Jumlah penduduk Indonesia
secara cepat berkembang, dapat di dalam waktu yang tidak terlalu lama membawa Indonesia
menjadi kekuatan yang perlu di perhitungkan adalah baik jiwa di kembangkan bakat dan
kemampuan di bidang ekonomi yang di wariskan kepada kita. Secara fisik Indonesia menduduki
posisi silang antara 2 (dua) benua dan 2 (dua) samudra. Posisi silang Indonesia itu tidak hanya
bersifat fisik saja. Tetapi saja mempunyai pengaruh terhadap ideologi, politik, sosial, ekonomi,
militer, dan demografi, di mana penduduk terdapat di antara Negara yang berpendudukan minus
di selatan (Australia) dan penduduk yang besar di utara (RRC).
C. Sosial Budaya
Bangsa Indonesia yang terdiri dari banyak suku, bahasa, dan dialek serta beraneka warna tradisi
atau adat-istiadat, mempersulit persatuan dan kesatuan bangsa. Tetapi justru ke-Bhinneka
Tunggal Ika-an inilah merupakan kekuatan kita, karena ruang hidup (lebensraum) yang sama dan
persamaan juga di dalam penderitaan serta penanggungan. Bahaya pemecahan mudah sekali
timbul, sukuisme dan rasialisme merupakan tantangan dan ancaman laten. Oleh sebab itu segala
daya dan dana harus di kerahkan dan di manfaatkan untuk kepentingan preservation of national
unity. Ke- Bhennika Tunggal Ika-an merupakan pengikat persatuan ampuh.

D. Hankam
Perjuangan Indonesia sekaligus telah melahirkan Negara Republik Indonesia dan kekuatankekuatan bersenjata dari kandungan rakyat yang terus-menerus di bimbingkan dan
dikembangkan. Kekuatan-kekuatan bersenjata tersebut telah melampaui proses-proses
penyempurnaan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang secara kronologis pertumbuhan itu
selalu menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional yang
menjadi satu-satunya hak milik nasional yang masih tetap untuk walaupun telah menghadapi
segala macam kekuatan sosial dalam perjuangan Indonesia serta memiliki potensi yang di sebut
sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (SISHANKAMRATA).
E. Ancaman
Yang di maksud dengan ancaman yaitu semua bentuk bahaya yang bersifat ancaman,
hambatan, dan tantangan, yang mempunyai akibat negatif dalam kelangsungan hidup, integritas,
dan identitas suatu negara dan bangsa. Dalam rangka mencapai tujuan nasional, negara-negara
besar dapat mewujudkan ambisinya sedemikian rupa. Perwujudan ambisinya itu di salurkan
melalui bidang-bidang impoleksom, baik secara terbuka maupun secara tertutup, sehingga fisik
maupun non fisik dengan menggunakan berbagai dalih untuk mencapai sasarannya. Wujud
ambisinya merupakan suatu cetusan dari kepentingan-kepentingannya. Contoh ambisi dari
beberapa negara besar di berbagai bidang di antaranya adalah:
Bidang Ideologi merupakan keperluan untuk meluaskan ideologinya seperti yang dilakukan Uni
Soviet dan RRC dalam usama pengkomunisan dunia.
Bidang Politik merupakan keperluan untuk memperluas pengaruhnya, seperti yang dilakukan
oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam usahanya untuk merebut dominasi dunia.
Bidang Ekonomi merupakan keperluan untuk mendapatkan bahan mentah serta pasaran bagi
industrinya dan memelihara life-line-nya. Seperti yang di lakukan Jepang dalam usaha
ekonominya.
Bidang Sosial-Budaya merupakan keperluan untuk meluaskan kebudayaanya, seperti yang di
lakukan Amerika Serikat dengan usaha Amerikanisasi dunia.
Bidang Militer merupakan keperluan untuk mempartahankan kepentingan-kepentingannya di luar
atau untuk membantu sekutu-sekutunya berdasarkan fakta-fakta militer, seperti yang di lakukan
Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan move-move militernya (Lemhannas, 1995).

C. Hubungan antara Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional, dan Politik Strategis


Nasional
Wawasan Nusantara adalah Wawasan Nasional bangsa Indonesia yang memanfaatkan konstelasi
geografi Indonesia. Wawasan tersebut merupakan orientasi hidup bangsa Indonesia yang bersifat
integratif dan seimbang di bidang bangsa, wilayah, psikologi, ideologi, kebudayaan, politik,
ekonomi, sosial, hukum, pertahanan dan keamanan. Selain orientasi hidup integratif harus juga
seimbang antara kepentingan dunia dan akhirat, antara jiwa dan pikiran, antara material dan
spiritual, antara peri hidup darat, laut, dengan udara, antara nasional dan internasional dan antara
individu dengan masyarakat. Dengan perkataan lain bahwa orientasi hidup bangsa Indonesia
harus diarahkan kepada tercapainya kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
hankam. Berdasarkan hal tersebut, maka geostrategi harus dapat kita rumuskan yang di dalamnya
secara tegas merumuskan kepentingan-kepentingan nasional utama (the national interest) yang
merupakan suatu infrastruktur bagi penentuan politik dan strategi nasional.
Selain itu, ketahanan nasional yang seimbang di segala bidang yakni politik, ekonomi, sosial
budaya, dan hankam merupakan kekuatan di dalam pelaksanaan politik dan strategi nasionalnya,
dan sebaliknya dengan berhasilnya pencapaian sasaran-sasaran nasional akan memberikan
pengaruh kepada peningkatan Ketahanan Nasional. Dengan kata lain dapat juga dilihat
hubungannya bahwa ketahanan nasional merupakan pedoman arah dan sasaran pembangunan
nasional yang selalu diarahkan untuk mewujudkan Wawasan Nusantara, selain itu bahwa
pembangunan nasional diselenggarakan dengan pendekatan nasional untuk menyelesaikan
permasalahan dalam pembangunan nasional dengan menggunakan metode Astagatra dan
keterpaduan menyeluruh. Ketahanan nasional yang seimbang di segala bidang merupakan
kekuatan di dalam pelaksanaan politik dan strategi nasionalnya, dan sebaliknya dengan
berhasilnya pencapaian sasaran-sasaran nasional akan memberikan pengaruh kepada peningkatan
Ketahanan Nasional (Lemhannas, 1995).

D. Proses Perencanaan Pembangunan Nasional

Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pembangunan nasional adalah perencanaan
pembangunan nasional itu sendiri. Suatu perencanaan yang sifatnya strategis nasional harus
mengikat semua aparatur pemerintah, swasta maupun lembaga-lembaga masyarakat lainnya
untuk menjamin terjadinya usaha di bidang rencana maupun pada pelakanaannya, untuk
penyusunan strategi yang akan ditempuh dalam pencapaian sasaran-sasaran nasional. Untuk
mencapai sasaran tersebut perlu disusun rencana dalam bentuk program sebagai berikut :
1. Perencanaan pelaksanaan politik dan strategi nasional.
2. Interalasi system perencanaan.
3. Saat dan waktu perencanaan.
Di dalam pelaksanaan pembangunan harus melalui tahap-tahap pembangunan. Tahap yang satu
harus jelas kaitannya dan fungsinya terhadap tahap yang lain, harus merupakan kelanjutan dan
peningkatan dari tahap selanjutnya. Tahap-tahap inilah yang dituangkan ke dalam rencana
pembangunan jangka panjang menengah yang meliputi jangka waktu lima tahun yang dikenal
dengan Repelita. Pada pembangunan nasional terdapat pola umum yang terdiri dari programprogram yang dikelompokkan dalam empat bidang :
1. Pembangunan bidang ekonomi, yaitu strategy of unbalanced growth artinya pembangunan tidak
dapat dilakukan secara menyeluruh pada semua sektor di bidang ekonomi dengan intensitas dan
volume serta waktu yang sama.
2. Pembangunan bidang sosial budaya, pembangunan di bidang ini meliputi keluarga berencana,
transmigrasi, kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, kesejahteraan sosial, kebudayaan, dan agama.
3. Pembangunan bidang politik, secara strategis diporoskan kepada pembangunan kekuasaan yang
berdasarkan atas hokum sesuai dengan UUD 1945.
4. Pembangunan bidang hankamnas, dalam realisasi pembangunan hankamnas tergantung pada
kondisi-kondisi yang dapat diciptakan oleh pelaksanaan rangkaian rencana-rencana jangka
menengah dalam bidang ekonomi, yang menjadi sumber dan penyediaan sarana-sarana bagi
rencana-rencana pembangunan dalam bidang hankamnas (Lemhannas, 1995).

Politik dan strategi nasional dalam aturan ketatanegaraan selama ini dituangkan dalam bentuk
GBHN yang diterapkan oleh MPR. Selanjutnya, pelaksanaannya dilaksanakan oleh
presiden/mandataris MPR. GBHN pada dasarnya merupakan haluan Negara tentang
pembangunan nasional yang diterapkan setiap lima tahun dengan mempertimbangkan
perkembangan dan tingkat kemajuan kehidupan rakyat dan bangsa Indonesia. Pelaksanaan
dituangkan dalam pokok-pokok kebijaksanaan pelaksanaan pembangunan nasional yang
ditentukan oleh presiden sebagai mandataris MPR dengan mendengarkan dan memperhatikan
sungguh-sungguh pendapat dari lembaga tinggi negara khususnya DPR, merupakan politik
pemerintah. Jadi, politik pemerintah tidak menyalahi jiwa demokrasi dan tetap berpedoman pada
ketetapan MPR. Politik pembangunan sebagai pedoman dalam pembanguan nasional
memerlukan keterpaduan tata nilai, struktur, dan proses. Keterpaduan tersebut merupakan
himpunan usaha untuk mencapai efisiensi, daya guna, dan hasil guna sebesar mungkin dalam
penggunaan sumber dana dan daya nasional guna mewujudkan tujuan nasional. Karena itu, kita
memerlukan sistem manajemen nasional. Sistem manajemen nasional berfungsi memadukan
penyelenggaraan siklus kegiatan perumusan, pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan
kebijaksanaan. Sistem manajemen nasional memadukan seluruh upaya manajerial yang
melibatkan pengambilan keputusan berkewenangan dalam rangka mewujudkan ketertiban sosial,
politik, dan administrasi.
Makna Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat
Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Pelaksanaannya mengacu pada
kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang
berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju serta kukuh kekuatan moral dan etikanya. Tujuan
pembangunan nasional itu sendiri adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan
seluruh bangsa Indonesia. Dan pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan
nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun batiniah yang selaras, serasi, dan
seimbang. Itulah sebabnya pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan manusia dan
masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni sejahtera lahir dan batin (Sumarsono, 2002)

KESIMPULAN

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat kami simpulkan dari makalah ini, adalah sebagai
berikut :
1. Politik dan strategi nasional merupakan suatu cara atau metode untuk melaksanakan
kebijakan yang telah ditetapkan di suatu bangsa untuk mencapai tujuan dalam pembangunan
nasional.
2. Strategi nasional meliputi strategi dalam bidang politik, hankam, ekonomi, dan sosial
budaya.
3.

Politik dan strategi nasional mempunyai keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan dengan
wawasan nusantara dan ketahanan nasional, karena bersama-sama dalam pelaksanaanya
untuk mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia,

DAFTAR PUSTAKA
Lemhannas. 1995. Kewiraan untuk Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sumarsono. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai