Thromboembolism
Pendahuluan
Thromboemboli vena adalah suatu penyakit
yang jarang namun dapat berakibat fatal
Penyakit ini mencakup dua kondisi yakni
Deep Vein Thrombus dan Pulmonary
Embolism
Thromboemboli vena merupakan salah satu
komplikasi pasca tindakan bedah dan
anestesi.
Thromboemboli Vena
Terdiri dari dua kondisi yaitu Deep Vein
Thrombus dan Pulmonary Embolism
Insiden thromboemboli vena pertama
sekitar 1-3 per seribu orang per tahun
Dua pertiga bermanifestasi sebagai DVT
dan sepertiganya sebagai PE
Nyeri
Kemerahan
Pembengkakan
Dilatasi vena superfisial
Pegal
Mudah kesemutan
Wells score
Karakteristik klinik
Skor
Kanker aktif
+1
+1
+1
+1
+1
+1
Pitting oedema
+1
+1
+1
-2
Emboli Paru
Dyspnea
Takikardia
Nyeri dada pleuritik
Batuk
Hemoptisis
Sinkop
Wells score
Karakteristik klinik
Skor
Haemoptysis
Cancer
1,5
Nadi >100/min
1,5
1,5
Low
Intermediate
2-6
High
Revised score
Simplified Score
Keganasan
Haemoptysis
Low
0-3
0-1
Intermediate
4-10
2-4
High
>10
Faktor Resiko
Pembedahan
Usia lebih dari 50
tahun
Trauma
Imobilitas,
kelumpuhan
Keganasan
Kondisi
hiperkoagubilitas
Riwayat DVT
Hamil
Terapi estrogen
ACCP
Low Risk
Minor surgery, usia di bawah 40 tahun, tidak ada
factor resiko
Moderate Risk
Minor surgery dengan factor resiko, usia 40-60 tahun
tanpa factor resiko
High Risk
Usia lebih dari 60 tahun atau usia 40-60 tahun dengan
factor resiko
Highest Risk
Pasien dengan banyak factor resiko, arthroplasty
hip/knee, trauma besar
Caprini Score
DVT (%)
Calf
PE (%)
Proximal
Clinical
Low risk
2
Moderate risk 1020
0.4
24
0.2
12
High risk
Highest risk
48
1020
24
410
2040
4080
Fatal
< 0, 01
0.10.4
0.41.0
0.25
Prophylaksis Recommendation
ACCP
Low Risk
Early ambulation
Moderate Risk
High Risk
Highest Risk
Prophylaksis Recommendation
Caprini
Total Score
Risk Level
Prophylaksis Regimen
Very Low
Early ambulation
1-2
Low
3-4
Moderate
5 atau lebih
High
Kesimpulan
Thromboemboli vena adalah kasus yang cukup
jarang ditemukan namun dapat berakibat fatal bila
tidak ditangani dengan baik.
Pada tindakan operasi dan anestesi insidensi
thromboemboli vena lebih tinggi bila dibandingkan
dengan pasien rawat inap atau rawat jalan.
Ada beberapa tingkat resiko terjadinya
thromboemboli vena pasca operasi baik oleh ACCP
maupun Caprini
Dokter perlu menilai tingkat resiko pada pasien
dan memberikan penanganan yang sesuai
Terima Kasih