Kesehatan Reproduksi
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
a.
b.
c.
Kesehatan Reproduksi
1.Permasalahan yang dihadapi
Beberapa
masalah
yang
dialami
dalam
pelaksanaan kesehatan reproduksi dan hak-hak
reproduksi sejak Lokakarya Nasional
c. Tingkat pelaksanaan.
Oleh karena koordinasi di tingkat nasional
belum
berfungsi
secara
optimal,
pelaksanaan program di tingkat pelayanan
dasar
kabupaten/kota
juga
belum
terkoordinasi dengan baik.
d.Tingkat pencapaian indikator
Setiap sektor pemerintah yang terkait, LSM,
organisasi profesi dan masyarakat memiliki
indikator pencapaian program kesehatan
reproduksi dan hak-hak reproduksi mereka
masing-masing
Resiko penularan :
Perilaku seks berisiko tidak hanya terbatas pada
kelompok perempuan penjaja seks dan pelanggan
dan pelanggannya saja
Perilaku Pengguna Napza suntikyang
menggunakan jarum suntik tidak steril
Tidak penularan yang tinggi terjadi pada
kelompokwaria penjaja seks.
Terjadi peningkatan penularan HIV hampir 4 kali di
tahun2002 dibandingkan tahun 1997
Kesehatan Reproduksi
Konsep pengendalian jumlah penduduk
Kesehatan Reproduksi
Remaja
Menurut
WHO Remaja (usia 13-25 tahun) adalah
individu yang mengalami masa peralihan dari
kanak-kanak sampai mencapai masa dewasa, baik
dari perubahan jiwa sampai kematangan seksual.
Jumlah remaja di Indonesia : 21 % dari jumlah
total penduduk
Pembinaan pada remaja melalui : peningkatan
gizi, pembinaan prilaku kehidupan beragama dan
tingkah laku, penumbuhan minat belajar dan daya
cipta kreativitas, penumbuhan PHBS serta sikap
patriotisme dalam jiwa remaja.
Perubahan sikap dan prilaku seksual remaja
memberi dampak terhadap kehidupan mereka
dan juga kesehatan reproduksinya
Permasalahan Remaja
1.
2.
3.
4.
TERIMA KASIH