Anda di halaman 1dari 43

SISTEM PERIODIK UNSUR

DAN TATA NAMA KIMIA


Agus Rochmat S.Si., M.Farm
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Banten
2014

ATOM UNSUR
A.

SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM


PERIODIK
Pengelompokan yang paling sederhana adalah
berdasarkan sifat logam dan non logam.
Kemudian sistem Triad Dobereiner, oktaf
Newlands, sistem periodik mendeleev dan sistem
periodik modern.
Tujuan pengelompokkan ini adalah untuk
mempermudah dalam menggambarkaan senyawa
dari unsur yang bergabung dengan unsur yang lain.

Pengelompokkan unsur berdasarkan sifat logam dan non logam

Sifat-sifat unsur logam:


Secara fisik: umumnya bersifat padat, mengkilap, dapat
diregangkan, dapat ditempa, mempunyai kemampuan
menghantarkan panas dan listrik yang baik.
Contoh; emas, aluminium, tembaga, besi, perak dan
platina
Secara kimia: umumnya unsur logam bersifat
elektropositif dan oksida logamnya bersifat basa.
Contoh; nitrogen oksigen, dan belerang.

Kelemahan : adanya unsur-unsur yang


bersifat antara logam dan nonlogam, yang
disebut semi logam.
Contohnya; silikon, arsen, dan antimon.

Pengelompokkan unsur berdasarkan Triad Dobereiner


Tahun 1817 J.W. Dobereiner menggolongkan unsur berdasarkan kesamaan
sifat yang terdiri dari 3 unsur (triad). Dalam satu triad massa atom unsur yang
terletak di tengah merupakan harga rata-rata massa unsur pertama dan unsur
yang ke tiga, penemuan Debereneir ini disebut hukum triad.
Contoh; Li, Na, K dengaan Ar Li= 6, 941 K=39, 102
Maka masaa unusur Na merupakan rata-rata massa atom unsur
Li dan K.
Sehingga Ar Na= 6,941 39,102 = 23, 021
2

Sistem ini kurang efisien karena ternyata ada


beberapa unsur lain yang tidak termasuk dalam
satu Triade, tetapi mempunyai sifat-sifat mirip
dengan triade tersebut.

Pengelompokkan unsur Oktaf Newlands


Pada tahun 1866 John A.R. Newlands mengemukakan bahwa
unsur-unsur yang disusun berdasarkan kenaikan masa atomnya,
mempunyai sifat unsur yang akan terulang pada tiap unsur ke
delapan. Artinya unsur 1mirip dengan unsur ke 8, unsur ke 2mirip
dengan unsur ke 9, dan unsur ke 3 mirip dengan unsur ke 10 dan
seterusnya. Gas mulia tidak termasuk dalam pengelompokan
unsur karena pada saat itu belum ditemukan. Karena sifat
keperiodikan yang berulang, sehingga dinamakan Hukum Oktaf.

Kelebihan sistem
oktaf : Sistem ini
mempelopori
penempatan unsurunsur yang mirip
sifatnya pada satu
kolom vertikal

Kelemahan Sistem Oktaf


- Sistem ini hanya berlaku untuk unsurunsur ringan (Ar rendah).
- Pengelompokan sistem ini terlalu
dipaksakan, sehingga banyak unsur
yang mirip sifatnya

Pengelompokkan unsur Hukum Mendeleev

Pada tahun 1869 Dimitry Mendeleev dari Rusia


mengelompokkan unsur unsur berdasarkan kenaikan
massa atom dan sifat kimianya. Dalam waktu yang
sama Lothar Meyer menyusun seperti Mendeleev tatapi
berdaarkan sifat sifiknya. Pada akhirnya keduanya
menghasilkan pengelompokkan yang sama. Selain itu
mendeleev menyisakan ruang kosong untuk unsur yang
belum dikenal. Tabel periodikmendeleev merupakan
dasar dari sistem periodik unsur sekarang.

Kelemahan Sistem Mendeleev


Penempatan beberapa unsur tidak sesuai dengan kenaikan massa
atom relatifnnya. selain itu masih banyak yang belum dikenal.
Kelebihann Sistem Mendeleev
Berani mengosongkan bebrapa tempat dengan keyakinan bahwa
masih ada unsur yang belum dikenal.

Sistem periodik modern dari Henry G. Moseley


Tabel periodik mendeleev disebut tabel periodik bentuk pendek. Tabel tersebut
kemudian disempurnakan oleh Moseley, dengan cara menyusun unsur-unsur
menurut kenaikan nomor atom, dan berdasarkan konfigurasi elektron, yang disebut
tabel periodik panjang atau modern (lihat tabel di belakang). Sistem periodik
modern tersusun dari baris-baris horizontal yang disebut periode dan kolom-kolom
vertikal yang disebut golongan, dan terdapat 7 periode dan 8 golongan.
B. GOLONGAN DAN PERIODE
Golongan disusun berdasarkan jumlah elektron valensi (elektron yang terletak
pada kulit terluar). Unsur dalam satu golongan mempunyai sifat yang sama dan
ditempatkan dalam arah vertikal (kolom). Pada sistem ini terdapat 16 golongan
yang terbagi menjadi 8 golongan utama (A) dan 8 golongan transisi (B).
Nomor golongan = Jumlah elektron Valensi
Golongan unsur pada tabel sistem periodik modern mempunyai nama khusus.
Nama ini hanya diberikan pada unsur golongan utama. Misalnya golongan IA
disebut alkali.

Lebih jelasnya perhatikan tabel berikut:


Golongan

Nama golongan

Alkali

II

Alkali tanah

III

Boron

IV

Karbon

Nitrogen

VI

Oksigen

VII

Halogen

VIII

Gas mulia

Elektron valensi

Periode

Periode unsur pada sistem periodik modern disusun dalam arah horizontal
yang menujukkan kelompok unsur yang mempunyai jumlah kulit yang sama.
Kemudian unsur tersebut ditempatkan pada periode (baris) yang sama.
Nomor periode = Jumlah kulit
Unsur yang mempunyai 1 kulit (K saja) terletak pada periode pertama, unsur
yang mempunyai 2 kulit (K dan L) terletak pada periode kedua, dan
seterusnya.
Sistem periodik ini terbagi menjadi 7 periode sebagai berikut.

Periode 1 = periode sangat pendek


berisi 2 unsur H dan He
Periode 2 = periode pendek berisi 8 unsur
Periode 3 = periode pendek berisi 8 unsur
Periode 4 = periode pendek berisi 18 unsur
Periode 5 = periode pendek berisi 18 unsur
Periode 6= periode panjang berisi 32 unsur
Periode 7 = periode yang belum lengkap unsurnya

Diantara periode yang ada, periode 6 termasuk periode yang sangat panjang,
berisi 32 unsur, yang salah satunya golongan IIIB Berisi 14 unsur dengan sifat
mirip yang dinamakan golongan lantanida (14 unsur lantanida dituliskan
terpisah di bawah). Begitu juga periode 7 meskipun belum lengkap tetapi ada
satu golongan seperti pada periode 6, yaitu golongan IIIB yang berisi 14 unsur
dengan sifat mirip dinamakan golongan aktinida. Golongan lantanida dan
aktinida disebut golongan transisi.

C. STRUKTUR ATOM
1.Partikel Penyusun Atom
Menurut penyelidikan para ahli, sejak awal abad ke-20 telah disepakati bahwa setiap atom
mengandung 3 macam partikel yaitu; proton, neutron, dan elektron

.Elektron
Elektron ini ditemukan pertama kali oleh Thomson pada tahun 1897 dengan menggunakan tabung
sinar katoda. Tabung katoda dibuat dari tabung gelas yang mempunyai 2 lempengan logam. Lempengan
pertama dihubungkan ke pusat positif dan lainnya ke pusat negatif.
Lempeng yang dihubungkan ke pusat positif disebut anoda dan lempeng lainnya disebut katoda.
Tabung tersebut diisi dengan gas. Hasil percobaannya disimpulkan bahwa sinar katoda merupakan partikel
bermuatan negatif yang dinamakan elektron. Diberi simbol
0
1

Proton
Pada tahun 1886 Eugene Goldstein melakukan
percobaan menggunakan tabung yang menyerupai
tabung sinar katoda, yang dinamakan tabung Crook. Dari
hasil percobaannya didapatkan sinar yang keluar dari
saluran belakang katoda.
Sinar tersebut dinamakan sinar positif yang disebut
proton. Massanya 1836 x massa elektron, dan diberi
simbol . 1

Neutron

Pada tahun 1932, James Chadwick melakukan percobaan


dengan menembaki atom Be menggunakan sinar dan hasil
penembakan tersebut menandakan adanya partikel tidak
bermuatan. Partikel tidak bermuatan tersebut memiliki daya
tembus yang besar dan dinamakan neutron.

Partikel

Lambang

Proton

Penemu

Massa (sma)

Massa (kg)

Muatan

Goldstein (1897)

1,00728

1,67265X10-27

+1

Neutron

James Chadwick
(1932)

1,00866

1,67495X10-27

Elektron

J. J Thomson (1897)

0,00055

9,10953X10-31

-1

Nomor Atom dan Nomor Massa


Nomor Atom, menunjukkan jumlah proton dalam inti atom suatu unsur.
Nomor atom diberi simbol Z. Untuk atom netral, nomor atom juga
menunjukkan jumlah elektron dalam atom unsur.
Contoh: 19 K, artinya atom kalium memiliki nomor atom 19. Sehingga
dalam inti atom K terdapat 19 proton, dan pada kulit atom terdapat 19
elektron. Sehingga atom tersebut bersifat netral. Untuk atom netral:
Jumlah proton (p) = jumlah elektron (e)
Nomor Massa, Nomor Massa unsur menunjukkan jumlah proton dan
neutron dalam inti atom. Proton dan neutron sebagai partikel penyusun inti
atom yang disebut nukleon. Jumlah nukleon dalam atom unsur dinyatakan
sebagai nomor massa, yang diberi lambang A.
nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
Penulisan atom tunggal seringkali dilengkapi dengan nomor atom
disebelah kiri bawah dan nomor massa disebelah kiri atau dari lambang
atom tersbut, yang disebut nuklida.

NOTASI ATOM/ION
Secara umum penulisan nuklida adalah sebagai
berikut:

A
Z

X
p=Z
e=Z
n= (A-Z)
Notasi atom
netral
A

Dengan
X = Lambang atom unsur
Z = nomor atom
= jumlah proton (p) dalam inti
= jumlah elektron pada kulit atom untuk atom netral
A = nomor massa
= jumlah proton (p) + jumlah neutron (n)

X+y
p=Z
e=Z- (+y)
n= (A-Z)
Notasi ion positif
A

X-y
p=Z
e=Z-(-y)
n= (A-Z)
Notasi ion
negatif
A

contoh:
hitunglah jumlah proton, elektron, dan neutron dari masing-masing atom di
bawah ini!
a.12 6C
jawab:
a. .12 6C
jumlah proton = 6
jumlah elektron=6 (atom netral)
jumlah neutron=12-6=6
contoh soal:
ion klorida, yang berasal dari atom klorin, mengandung 17 proton, 18 neutron, dan 18
elektron. Bagaimanakah rumus (lambang) ion klorida tersebut?
Jawab :
Atom Cl mengandung 17 proton = 17 elektron
Oleh karena atom Cl mengandung 18 elektron berarti atom Cl mengikat 1 elektron.
Jadi lambang ion Cl adalah Cl-1

3. Isotop, Isoton dan Isobar


Pengertian Isotop
Isotop adalah unsur yang mempunyai nomor atom sama , tetapi nomor massa
berbeda. Contoh

16
8

18
8

, dan

17
8

Pengertian Isobar,
Isobar adalah atom-atom unsur yang mempunyai nomor massa tetapi nomor atom
berbeda. Contoh: 2411Na dan 2412Mg
Pengertian isoton
Isoton adalah atom-atom unsur yang memiliki jumlah neutron sama tetapi nomor atom
berbeda. Contoh: 146C dan 168O

4 .Konfigurasi Elektron
Pengisian atau sebaran elektron-elektron pada kulit-kulit atom disebut konfigurasi
elektron. Konfigurasi elektron ditentukan oleh jumlah elektron. Elektron bergerak
mengelilingi inti pada lintasan yang disebut kulit. Kulit pertama dinamakan kulit K, kulit
kedua dinamakan kulit L, dan seterusnya sampai terakhir yaitu Q.
Pengaturan pengisian jumlah elektron per kulit didasarkan pada pengisian
elektron maksimum yang dirumuskan oleh Pauli: 2

2n

keterangan: n = menunjukkan nomor kulit


berdasarkan rumusan tadi dapat diberikan contoh pada tabel di bawah ini:
Nomor kulit

Jumlah elektron maksimum

1
2
3
4

2 (1)2 = 2
2 (2)2 = 8
2 (3)2 = 18
2 (4)2 = 32

kulit
K
L
M
N

Contoh:
Tentukan konfigurasi elektron dari atom nitrogen (7N).

Jawab:
Konfigurasi elektron atom nitrogen (7N)
Jumlah elektron = 7
Konfigurasi elektron = K L
2e 5e

5. Elektron Valensi
Elektron valensi menunjukkan jumlah elektron pada kulit terluar suatu atom netral.
Cara menentukan elektron valensi dapat dilakukan dengan menuliskan konfigurasi elektron.
Kemudian jumlah elektron pada kulit paling luar merupakan elektron valensi.
Elektron valensi dapat menentukan sifat kimia suatu atom. Atom-atom yang
mempunyai elektron valensi sama akan memiliki sifat kimia yang mirip. Selain itu elektron
valensi dapat juga digunakan untuk menentukan letak golongan suatu atom pada tabel
periodik unsur.
Contoh:
Diketahui empat buah unsur: 9F, 12Mg, 15P, dan 17Cl. Manakah dua unsur yang
mempunyai sifat kimia yang sama?
Jawab:

Konfigurasi elektron

Elektron valensi

2, 7

Mg,

2, 8, 2

2, 8, 5

Cl

2, 8, 7

Unsur
9
12

15
17

Fluorin (F) dan Klorin (Cl) memiliki sifat kimia yang sama,
sebab sama-sama mempunyai 7 elektron valensi.

D. SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR


Sifat periodik unsur ini adalah berubah secara beraturan sesuai dengan
kenaikan nomor atom unsur. Sifat-sifat periodik unsur berkaitan dengan susunan
elektron unsur. Misalnya jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas letron,
keelektronegatifan, titik leleh dan titik didih.
1). Jari-jari atom,
adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektrion terluar. Secara rinci dapat
disimpulkan bahwa;
dalam satu golongan makin besar nomor atom, jari-jari atom semakin besar

dalam satu periode makin besar nomor atom, jari-jari atom semakin kecil

golongan

dalam satu golongan makin besar nomor atom, jari-jari atom


semakin besar
dalam satu periode makin besar nomor atom, jari-jari atom
semakin kecil
periode

2). Energi Ionisasi


adalah energi minimal yang diperluksn untuk melepaskan 1 elektron dari suatu atom
netral dalam wujud gas. Atau energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron kedua
disebut energi ionisasi tingkat 2 dan seterusnya, dan dinyatakan dalam kj/mol.
golongan

Dalam satu golongan makin ke bawah makin kecil


Dalam satu periode dari kiri ke kanan makin besar
periode

3). Afinitas elektron,


adalah energi yang menyertai proses penambahan 1 elektron pada satu
atom netral dalam wukud gas sehingga terbentuk ion negatif. Jika ion negatif
berbentuk stabil, energi dibebaskan dinyatakan dengan tanda negatif. Jika ion
negatif yang terbentuk tidak stabil, maka energi yasng diperlukan atau diserap
dinyatakan dengan tanda positif.

golongan
periode

Dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin


berkurang
Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin
bertambah (semakin negatif).

4). Kelektronegatifan
Adalah suatu bilangan yangmenyatakan kecenderungan suatu unsur menarik elektron
ke pihaknya dalam suatu ikatan kimia. Seperti diketahui energi ionisasi maupun afinitas
elektron berkaitan dengan besarnya daya tarik elektron. Semakin besar daya tarik elektron
akan semakinbesar pula energi ionisasinya. Juga semakin besar afinitas elektron, daya tarik
elektron semakinbesar.

Dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil


golongan

Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar.

periode

TATA
NAMA
SENYAWA

A.RUMUS KIMIA
Adalah rumus yang menyatakan jumlah dan jenis
unsur/atom penyusun suatu senyawa

1.Rumus molekul (RM)


Adalah rumus kimia yang menyatakan
jumlah sesungguhnya atom/unsur
penyusun suatu senyawa

2. RUMUS EMPIRIS (RE )


Adalah rumus kimia yang menyatakan
jumlah perbandingan atom/unsur
penyusun suatu senyawa.

25

CONTOH RUMUS MOLEKUL


DAN RUMUS EMPIRIS
NO

NAMA SENYAWA

RUMUS
MOLEKUL (RM )

RUMUS
EMPIRIS (RE )

1.

Air

H2O

H2O

Gula

C6H12O6

(CHO ) n , n=6

Garam

NaCl

NaCl

Amoniak

NH3

NH3

Asam oksalat

C2H2O4

(CHO )n , n=2

Gas butana

C4H10

(C2H5)n, n=2

Gas Etilena

C2H 4

(CH2)n ,n=2

by : Widodo_Prokimia@telkom.net

3/31/15

26

1. RUMUS KIMIA
Misal rumus empiris glukosa
(CH2O)n
nisbah C :
H:O=1:2:1
Bila diketahui Mr = 180, maka n =
6
rumus molekul glukosa =
C6H12O6

Contoh
Pada pembakaran 30 g senyawa organik
dihasilkan 44 g ; CO2 (Mr = 44) dan 18
g H2O (Mr = 18). Tentukan
rumus empiris senyawa organik
tersebut
.
Penyelesaian
44 g CO2 = 1 mol CO2 = 1 mol C = 12
gC
18 g H2O = 1 mol H2O =2 mol H = 2
gH
Bobot O = 30 g (12 g + 2 g) = 16 g O
= 1 mol O

RUMUS KIMIA DAN PERSENTASE


KOMPOSISI
ETILENA
Rumus Empiris : (CH2)n
Rumus Molekul : C2H4
Massa C = 12,011 g
Massa H = 2,0159 g
Jumlah
14,027 g
PERSENTASE MASSA
KARBON =

12,001
x 100% = 85, 628% C
14,027

HIDROGEN = 2,0159 x 100% = 14, 372% C


14,027

Contoh
Suatu senyawa mengandung 40 % C, 6,67
% H, dan 53,3 % O. Tentukan rumus
molekulnya jika Mr =180.
Penyelesaian
Rumus empiris = C : H : O
= 40/12 : 6,67/1 : 53,3/16
= 3,33 : 6,67 : 3,33 = 1 : 2 : 1
= (CH2O)n
Rumus molekul = (CH2O)n = Mr
30 n = 180
n=6
(CH2O)n = C6H12O6

Bagaimana dengan CoCl2 ?

Padatan kobalt(II) klorida


Rumus empiris CoCl2
gaya tarik yang kuat :
antar molekul dan antar atom
kobalt
dan atom klorin
kedua gaya sulit dibedakan
ikatan ionik
Merupakan molekul raksasa (kristal)
Jadi CoCl2 sebagai unit rumus bukan
sebagai molekul CoCl2

Aturan Tata Nama


Senyawa
Logam+Non logam

Penamaan secara
biner

logam memiliki 1
jenis muatan saja.

Penamaan secara
poliatomik

logam memiliki
lebih dari 1 jenis
muatan

Penamaan senyawa biner dari logam dan


nonlogam, dimana logam memiliki 1 jenis
muatan saja.

o
o
o

Dalam penamaan senyawa biner dari logam


(memiliki 1 jenis muatan) dengan nonlogam,
nama logam dituliskan di depan atau didahulukan,
kemudian diikuti nama anion yang berakhiran
ida.
Maksud dari logam yang memiliki 1 jenis muatan
adalah :
H-, tidak ada H2I-, tidak ada I2- atau I3Sedangkan Fe (besi), memiliki 2 jenis muatan :
Fe2+ dan Fe3+

Jumlah unsur disebut dengan angka latin : mono (1), di (2), tri (3)
dst.
Contoh :
a. NO (Nitrogen monoksida )
b. NO2 ( Nitrogen dioksida )
c. N2O3 (Dinitrogen trioksida )
d. SO2 ( Sulfur dioksida)
e. SO3 (Sulfur trioksida)
f. P2O5 (Diphosfor pentaoksida )
g. SF6 (Sulfur heksafluorida)
h. HF ( Hidrogen Fluorida )
i. PCl5 ( Phosfor penta klorida

34

Contoh dari anion


monoatomik

Contoh suatu senyawa

KH : kalium hidrida
CaO : kalsium
oksida
ZnS : seng sulfida
Mg3N2 : magnesium
nitrida
BaF2 : barium
fluorida
NaCl : natrium
klorida
Ag2S : perak sulfida

C4-

karbida
Se2- selenida
Si4- silisida
Te2- telurida
N3- nitrida
F- fluorida
Br- bromida

Dalam penamaan suatu senyawa


yang terdiri dari nonlogam dan
logam yang memiliki jenis
muatan lebih dari 1 ada dua cara
:
- Cara lama : penamaan unsur
menggunakan nama latin. Unsur
yang memiliki muatan lebih kecil
berakhiran o sedangkan unsur
dengan muatan paling besar
berakhiran i. Sedangkan untuk
nama anion berakhiran ida.

contoh kation dari


logam yang memiliki
jenis muatan lebih dari
1:

Mn2+ :
mangano
Mn3+ :
mangani
Fe2+ :
fero
Fe3+ : feri
Hg22+ : merkuro
Hg2+ :
merkuri
Cu+ :
kupro
Cu2+ :
kupri

Contoh Suatu Senyawa

CuCl : kupro klorida


CuCl2 : kupri klorida
FeCl2 : fero klorida
FeCl3 : feri klorida

- Cara baru atau cara Stock : penamaan unsur


menggunakan nama Indonesia, diikuti tanpa jarak
dalam kurung besarnya muatan dengan huruf romawi.
Contoh :
Cr2+ : kromium(II), sehingga senyawa CrS bernama
kromium(II) sulfida
Cr3+ : kromium(III), sehingga senyawa Cr2S3
bernama kromium(III) sulfida
Fe2+ : besi(II), sehingga FeCl2 bernama besi(II)
klorida
Fe3+ : besi(III), sehingga senyawa FeCl 3 bernama
besi(III) klorida
INGAT : angka romawi (II) atau (III)
adalah MUATAN POSITIF ion logam,
bukan index dalam rumus kimia.

Tatanama senyawa ion


- Nama ion positif terlebih dahulu di sebut.
- Kemudian di ikuti nama ion negatif.
Contoh :
Kation/Anion

NO3Nitrat

CO32Karbonat

PO43Fosfat

K+
Kalium

KNO3
Kalium Nitrat

K2CO3
Kalium
Karbonat

K3PO4
Kalium Fosfat

Mg2+
Magnesium

Mg(NO3)2
Magnesium
Nitrat

MgCO3
Magnesium
Karbonat

Mg3(PO4)2
Magnesium
Fosfat
39

TABEL DAFTAR ION POSITIF (KATION )


NO

KATION

RUMUS

MUATAN

1.

Asam

H+

+1

Amonium

NH4+

+1

Natrium

Na+

+1

Kasium

Ca2+

+2

Barium

Ba2+

+2

Besi (II)

Fe2+

+2

Besi (III)

Fe3+

+3

Aluminium

Al3+

+3

Nikel(III)

Ni3+

+3
40

TABEL DAFTAR ION NEGATIF (ANION)


NO

ANION

RUMUS

MUATAN

Fluorida

F-

-1

Klorida

Cl-

-1

Nitrat

NO3-

-1

Sulfit

SO32-

-2

Sulfat

SO42-

-2

Karbonat

CO32-

-2

Fosfit

PO33-

-3

Fosfat

PO43-

-3

Kromat

CrO42-

-2
41

LATIHAN
1. Tulis rumus empiris senyawa berikut :
a. C2H2O4

d. N2H4

b. C2H4

e. C12H22O11

c. C6H6

f. MgSO 4

2. Tulis nama senyawa berikut:


a. MgS

d. Cl 2O

b. P2O5

e. SiO2

c. CaCO3

f. BaSO4
by : Widodo_Prokimia@telkom.net

3/31/15

42

PRAKTIKUM KIMIA DI
RUMAH
KARBONASI DG PERMEN
. Ambil minuman
berkabonasi
. Tambahkan 3-4 butir
perment mentos atau
davos
. Amati hsil reaksi yang
terjadi
Laporan per kelompok
maks 4 orang

ALKOHOL DAN UANG


. Aduk alkohol dan air 1:1
. Tambahkan 0,25 0,5
sendok teh garam dapur
. Aduk hingga rata
. Celupkan uang kertas
selama 10 -20 detik
. Angkat uang kertas dan
bakar dengan api
. Amati hasil reaksi yang
terjadi
Laporan berupa hasil : pengamatan
dan penjelasannya di kertas
Dan Video pengamatannya

Anda mungkin juga menyukai