Anda di halaman 1dari 6

HAK ASASI MANUSIA (HAM)

PENGERTIAN & HAKIKIAT HAM


Hak asasi Manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai manusia sejak ia dalam
kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi
kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Indepedence of America) dan tercantum
dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27, pasal 28, pasal 29 ayat 2,
pasal 30 ayat 1 dan pasal 31 ayat 1.
Pasal 27
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 29
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Pasal 30
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.
Menurut UU No 39/1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Dalam kaitannya dengan itu, maka HAM yang kita kenal sekarang adalah sesuatu
yang sangat berbeda dengan yang hak-hak yang sebelumnya termuat, misal,
dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika atau Deklarasi Perancis. HAM yang dirujuk
sekarang adalah seperangkat hak yang dikembangkan oleh PBB sejak berakhirnya
perang dunia II yang tidak mengenal berbagai batasan-batasan kenegaraan. Sebagai
konsekuensinya, negara-negara tidak bisa berkelit untuk tidak melindungi HAM yang
bukan warga negaranya. Dengan kata lain, selama menyangkut persoalan HAM setiap
negara, tanpa kecuali, pada tataran tertentu memiliki tanggung jawab, utamanya terkait
pemenuhan HAM pribadi-pribadi yang ada di dalam jurisdiksinya, termasuk orang asing
sekalipun. Oleh karenanya, pada tataran tertentu, akan menjadi sangat salah untuk
mengidentikan atau menyamakan antara HAM dengan hak-hak yang dimiliki warga
negara. HAM dimiliki oleh siapa saja, sepanjang ia bisa disebut sebagai manusia.

LANDASAN HUKUM HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA


Bangsa Indonesia mempunyai pandangan dan sikap mengenai Hak Asasi Manusia
yang bersumber dari ajaran agama, nilai moral universal, dan nilai luhur budaya bangsa,
serta berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang dasar 1945.
Pengakuan, jaminan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia tersebut diatur dalam
beberapa peraturan perundangan berikut:
A. PANCASILA
a) Pengakuan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b) Pengakuan bahwa kita sederajat dalam mengemban kewajiban dan memiliki hak
yang sama serta menghormati sesamam manusia tanpa membedakan keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan social, warna kulit, suku dan
bangsa.
c) Mengemban sikap saling mencintai sesamam manusia, sikap tenggang rasa, dan
sikap tida sewenang-wenang terhadap orang lain.
d) Selalu bekerja sama, hormat menghormati dan selalu berusaha menolong
sesame.
e) Mengemban sikap berani membela kebenaran dan keadilan serta sikap adil dan
jujur.
f) Menyadari bahwa manusia sama derajatnya sehingga manusia Indonesia merasa
dirinya bagian dari seluruh umat manusia.
B. DALAM PEMBUKAAN UUD 1945
Menyatakan bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, dan oleh karena
itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri
kemanusiaan dan pri keadilan. Ini adalah suatu pernyataan universal karena semua
bangsa ingin merdeka. Bahkan, didalm bangsa yang merdeka, juga ada rakyat yang
ingin merdeka, yakni bebas dari penindasan oleh penguasa, kelompok atau manusia
lainnya.

C.

DALAM BATANG TUBUH UUD 1945


a) Persamaan kedudukan warga Negara dalam hokum dan pemerintahan (pasal 27
ayat 1)
b) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2)
c) Kemerdekaan berserikat dan berkumpul (pasal 28)
d) Hak mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan (pasal 28)
e) Kebebasan memeluk agama dan beribadat sesuai dengan agama dan
kepercayaanya itu (pasal 29 ayat 2)
f) hak memperoleh pendidikan dan pengajaran (pasal 31 ayat 1)
g) BAB XA pasal 28 a s.d 28 j tentang Hak Asasi Manusia

D. UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA


A) Bahwa setiap hak asasi seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung
jawab untuk menghormati HAM orang lain secara timbale balik.
B) Dalm menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orangbwajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan oleh UU.

E.

UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK


ASASI MANUSIA
Untuk ikut serta memelihara perdamaian dunia dan menjamin pelaksanaan HAM
serta member I perlindungan, kepastian, keadilan, dan perasaan aman kepada
masyarakat, perlu segera dibentuk suatu pengadilan HAM untuk menyelesaikan
pelanggaran HAM yan berat.

F. HUKUM INTERNASIONAL TENTANG HAM YANG TELAH DIRATIFIKASI NEGARA


RI
a) Undang- undang republic Indonesia No 5 Tahun 1998 tentang pengesahan
(Konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang
kejam, ridak manusiawi, atau merendahkan martabat orang lain.
b) Undang-undang Nomor 8 tahun 1984 tentang pengesahan Konvensi Mengenai
Penghapusan segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita.
c) Deklarasi sedunia tentang Hak Asasi Manusia Tahun 1948 (Declaration Universal
of Human Rights).

MACAM-MACAM HAK ASASI MANUSIA


a) Hak asasi pribadi / personal Right

Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat


Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing

b) Hak asasi politik / Political Right

Hak
Hak
Hak
Hak

untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan


ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya
untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petis

c) Hak azasi hukum / Legal Equality Right

Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan


Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
Hak mendapat layanan dan perlindungan hUkum

d) Hak azasi Ekonomi / Property Rigths

Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli


Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak

Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll


Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak

e) Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights

Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan


Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan
penyelidikan di mata hukum.

f) Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right

Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan


Hak mendapatkan pengajaran
Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat

CONTOH PELANGGARAN HAM:


1. Penindasan dan merampas hak rakyat dan oposisi dengan sewenang-wenang.
2. Menghambat dan membatasi kebebasan pers, pendapat dan berkumpul bagi hak
rakyat dan oposisi.
3. Hukum (aturan dan/atau UU) diperlakukan tidak adil dan tidak manusiawi.
4. Manipulatif dan membuat aturan pemilu sesuai dengan keinginan penguasa dan
partai tiran/otoriter tanpa diikut/dihadir rakyat dan oposisi.
5. Penegak hukum dan/atau petugas keamanan melakukan kekerasan/anarkis
terhadap rakyat dan oposisi di manapun.

LEMBAGA PENEGAK HAM (PEMERINTAHAN)


1) KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
i.
Visi:
Masyarakat memperoleh kepastian hukum.
ii.

Misi:
Melindungi Hak Asasi Manusia.

iii.

Tugas
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang hukum dan hak asasi
manusia
dalam
pemerintahan
untuk
membantu
Presiden
dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara.

iv.

Fungsi
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:
o Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum dan
hak asasi manusia;
o Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

o
o
o
o

Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum


dan Hak Asasi Manusia;
Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di daerah;
Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional; dan
Pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.

2) DIREKTORAT JENDRAL HAK ASASI MANUSIA


3) KOMNAS HAM

Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan


lembaga negara lainnya yang berfungsi
melaksanakan
pengkajian,
penelitian,
penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak
asasi manusia.

Komnas HAM bertujuan :

Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia


sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, dan Piagam PBB serta Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia.
Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna
berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuan
berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.

PENANGANAN PELANGGARAN HAM BERAT


I.

II.

III.

PENYELIDIKAN
Dilakukan oleh Komnas HAM;
Dapat membentuk Tim Ad Hoc terdiri atas anggota Komnas dan Unsur
Masyarakat;
Pada saat memulai penyelidikan, memberitahukan kepada Penyidik.
Apabila terdapat bukti permulaan yang cukup, menyerahkan kesimpulan
kepada Penyidik.
PENYIDIKAN
Dilakukan oleh Jaksa Agung;
Tidak termasuk kewenangan menerima laporan;
Jaksa Agung dapat mengangkat penyidik ad hoc;
Harus diselesaikan dalam waktu 90 hari sejak menerima hasil penyelidikan.
Dapat diperpanjang 90 hari dan 60 hari.
PENUNTUTAN
Dilakukan oleh Jaksa Agung;
Dapat mengangkat penuntut ad hoc;
Harus dilaksanakan paling lambat 70 hari sejak hasil penyidikan diterima;
Komnas HAM dapat meminta keterangan secara tertulis dari Jaksa Agung
mengenai perkembangan penyidikan dan penyelidikan

IV.

V.

PENGADILAN
Dilakukan oleh pengadilan HAM;
Dilakukan oleh majelis hakim Pengadilan HAM yang berjumlah 5 orang, terdiri
atas 2 orang dari pengadilan HAM bersangkutan dan 3 orang hakim ad hoc;
Pemeriksaan pengadilan hingga putusan paling lama 180 hari sejak
dilimpahkan ke pengadilan;
Dalam hal banding, harus diputus dalam waktu 90 hari;
Dalam hal kasasi, harus diputus dalam waktu 90 hari;
PENGADILAN HAM AD HOC
Mengadili pelanggaran HAM berat yang terjadi sebelum adanya UU
Pengadilan HAM;
Dibentuk atas usul DPR dengan Keputusan Presiden;
Berada di lingkungan Peradilan Umum.

SUMBER :

www.humanrights.asia/countries/indonesia/laws/uud1945
www.komnasham.go.id/
www.kemenkumham.go.id/
www.ham.go.id
id.wikipedia.org/

Anda mungkin juga menyukai