Askep Combustio Print Revisi
Askep Combustio Print Revisi
KEGAWATDARURATAN
PADA TN M DENGAN POST DEBRIDEMENT COMBUSTIO API
GRADE II A 14,5 %
DI RUANG HCU BEDAH RSDM MOEWARDI SOLO
Disusun oleh :
Dwi ayudha kurnia W
J230145088
Identitas.
a. Identitas klien.
Nama
: Tn M
Umur
: 53 tahun
Jenis kelamin
: laki laki
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: petani
Agama
: Islam
Alamat
: 05-10-2014
b. Identitas Penanggungjawab.
Nama
: ny I
Umur
: 48 tahun
Jenis kelamin
: perempuan
Agama
: Islam
Alamat
2. Keluhan Utama
Nyeri akut
3. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang.
Sekitar 4 jam sebelum klien datang ke rumah sakit saat klien sedang bekerja di
sawah klien menghidupkan mesin diesel dengan bahan bakar gas, pada saat itu
gasnya bocor, keluar dan menyambar tubuh klien. Pada saat itu klien pingsan dan
sesak nafas. Oleh keluarga langsung diantar ke klinis saras medika, sragen,
dipasang infuse dan mendapat injeksi obat-obatan ( ranitidine 1 g, ketorolac 1 g,
infuse 0,09 %,) . Oleh karena keterbatasan fasilitas klien dirujuk ke RSDM
Moewardi solo dengan diagnosa luka bakar/combustio grade II A 14, 5 %.
b. Riwayat Penyakit Dahulu.
Klien tidak memiliki riwayat Hipertensi, klien menyangkal memiliki riwayat DM,
Asma, Alergi, klien tidak pernah mengalami luka bakar sblm sakit.
c. Riwayat Penyakit Keluarga.
Keluarga mengatakan tidak ada penyakit yang sama dialami oleh keluarga
4. Pengkajian Primer.
a. Airway.
-
bunyi nafas bersih, tidak ada bunyi nafas tambahan ( tidak ada mengi, ronchi,
stridor)
b. Breathing.
-
c. Circulation.
-
Tanda-tanda vital
TD : 120/72 mmHg
N : 128 x/menit
S: 37,8 C
RR : 24 x/menit
d. Disability.
-
Status mental.
Klien tidak gelisah, klien mampu diajak berkomunikasi.
e. Exposure.
Terdapat luka bakar pada ekstrimitas atas dan bawah,wajah.
Luka bakar 14,5% pada wajah combustion grade II (1 %), kaki kiri combustio
grade II (3,5 %), antebrachi dekstra combustion grade II (5 %), antebrachi sinistra
combustion grade II (5 %).
5. Pengkajian Sekunder.
a. AMPLE
1) Alergi
Klien makan nasi,lauk tinggi kalori dan protein dan minum teh manis
5) Environment :
Klien tinggal di lingkungan pedesaan, klien bekerja sebagai petani.
b. Pemeriksaan Head To Toe
Kepala
Mata
Bentuk mesocepal,
Warna rambut beruban, distribusi merata, tidak mudah dicabut
tidak terdapat lesi/jejas pada kepala
konjungtiva tidak anemis
sklera putih, tidak ikterik
reflek cahaya +, pupil isokhor
bulu mata terbakar
Telinga
Hidung
Leher
Pernafasan (Dada)
Sirkulasi (Jantung)
Abdomen
Genitourinaria
Neurologi
Muskuloskeletal
Kulit
6. Pengkajian Tersier.
a. Pemeriksaan GDS : 153 mg/dl
b. Pemeriksaan EKG :
- Irama : Sinus Takikardi
- HR
: 128 x/menit
Pemeriksaan laboratorium tanggal 12 oktober 2014
Pemeriksaan
Hemoglobin
Hasil
13,4
Satuan
g/dl
Nilai normal
13,5-17,5
interpretasi
Normal
Hematokrit
38
33 45
Normal
Leukosit
8,9
Ribu/ul
4,5 11.0
Normal
Trombosit
466
Ribu/ul
150 450
High
Eritrosit
4.21
Juta/ul
4,50 5,90
Low
Albumin
3,3
g/dl
3,5 5,2
Low
Natrium darah
133
mmol/L
136 145
Low
Kalium darah
4,4
mmol/L
3,3 5,1
Normal
Klorida darah
98
mmol/L
98 - 106
normal
7. Therapi
-
Data Fokus
DS :
-
Klien mengatakan nyeri pada muka,tangan dan kaki sebelah kanan, nyeri skala
RR : 24 x/menit
TD : 122/72 mmHg
- HR : 128x/menit
Nadi teraba lemah
Pada ekstrimitas atas dan bawah terdapat luka bakar, warna lesi kulit
DO :
B. Analisa Data.
No Hari/ Tgl/ Jam
Data Fokus
Etiologi
Problem
1. senin,
- DS : Klien mengatakan wajah,Kerusakan jaringanNyeri akut
13-10-2014
post
TD :122/72 mmHg
N :128 x/menit
S: 37,8 C
RR : 24 x/menit
Nadi 88x/menit
Pada ekstrimitas atas dan bawah
terdapat luka bakar grade II A
senin,
DS : -
Keracunan CO danPerfusi
13-10-2014
DO :
cidera inhalasi
jaringan
- TD : 122/70 mmHg
- N : 128 x/menit
- RR : 24 x/menit
- S : 37,8 C
-warna kulit pucat
-nadi teraba lemah
diesel
Prosedur infasif :Resiko
DO :
Senin,13-10post debridement infeksi
-post debridement combustio api
2014
- luka bakar di wajah,tangan dan
kaki kanan sebelah bawah :
antebrachi dekstra dg combustion
grade II A (5 %)
antebrachi sinistra dg combustion
grade II A (5 %)
kaki kanan dg combustion grade II A
(1 %)
- klien terpasang balutan kassa di
lokasi yg terbakar.
C. Diagnosa Keperawatan.
a. Nyeri akut b.d kerusakan jaringan:post debridement
b. Perfusi jaringan perifer b.d keracunan CO dan cidera inhalasi
tinggi
Hari/
Intervensi
Tgl/ Jam
(NOC)
(NIC)
senin,
Setelah dilakukan asuhan keperawatan1. Kaji nyeri dg PQRST
r/ untuk mengetahui tingkat
13-10- selama
3x 24 jam pasien tidak
nyeri,lokasi dan frekuensi nyeri dan
2014
mengalami nyeri, dengan kriteria hasil:
untuk
menentukan
intervensi
1.Mampu mengontrol nyeri
selanjutny
2. skala 4
2. Ajarkan tekhnik relaksasi nafas
3.Mengatakan bahwa nyeri telah Dalam
r/untuk mengurangi atau
berkurang dg managemen nyeri
mengalihkan fokus rasa nyeri
3.Anjurkan untuk istirahat cukup
r/ untuk mempercepat tingkat
kesembuhan
4. gunakan komunikasi teraupetik
agar pasien dapat
mengekspresikan nyeri
r/ untuk mengetahui tingkat nyeri
dan untuk menentukan intervensi
lebih lanjut
5. monitor TTV
r/ untuk memantau kondisi umum
klien.
6.kolaborasi pemberian obat
analgetik
r/untuk mengurangi rasa nyeri
senin,
13-102014
3..
Senin,
13-102014
Setelah
dilakukan
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATANNo
Dx
Hari/ Tgl/
Implementasi
Jam
1,2,3 Senin,13-10-- memonitor TTV
2014
Respon
Ttd/
Nama
14.00
O : klien kooperatif
-
TD :122/72 mmHg
N :128 x/menit
S: 37,8 C
RR : 24 x/menit
S;
15.00
perawat
15.15
napas dalam
S : klien mengatakan tidak bisa
tidur.
1
menggunakan
15.40
komunikasi
1
16.00
2
16.15
memantau perbedaan
bakarnya
dingin perifer
2
16.30
wajah.
mempertahankan tekhnik
16.35
aseptif
kering
S:-
16.40
16.45
S:16.55
No Dx
Hari/ Tgl/
1,2,3
Jam
Selasa,
Implementasi
- memonitor TTV
14.00
O : klien kooperatif
15.00
- mengkaji nyeri dg PQRST
- TD :137/84 mmHg
- N :72 x/menit
- S: 36 C
- RR : 16 x/menit
DS ; klien mengatakan nyeri
pada tangan, wajah dan
kaki.
P : post debridement
combustio api
Q : nyeri cekot cekot
R : lapisan kulit wajah, tangan
kanan/kiri,kaki kanan bawah
S : skala nyeri 6
T : kadang-kadang
DO : klien nampak tenang
S : klien mengatakan nyeri
berkurang
O : klien mau mengikuti
petunjuk perawat
15.15
1
napas dalam
S : klien mengatakan dapat tidur
sebentar sebentar
O : klien tampak tenang
S:-
15.30
1
O : klien kooperatif
cukup
15.40
1
Ttd/
Nama
14-10-2014
Respon
S:menggunakan
komunikasi
16.00
1
16.15
merasakan rangsangan
sensori dikulit tangan dan
kaki
O : luka bakar klien di tangan
16.35
2
S:mempertahankan tekhnik
aseptif
16.40
3
16.45
3
ke klien
17.00
3
No Dx
Hari/ Tgl/
1,2,3
Jam
rabu,
Implementasi
Respon
Nama
- memonitor TTV
15-10-2014
09.00
O : klien kooperatif
-
09.05
1
TD :123/75 mmHg
N :80 x/menit
S: 36 C
RR : 24 x/menit
09.15
1
napas dalam
S : klien mengatakan dapat tidur
O : klien tampak tenang
09.30
Ttd/
S:-
O : klien kooperatif
cukup
09.35
S:menggunakan
komunikasi
mengekspresikan nyeri
melakukan tindakan dokter
Infus nacl 0,09 % 20 tpm
Injek ceftriaxzon 1 g/12 jam
Injeksi Ranitidin 50 mg/12 jam
Injeksi paracetamol 1 g/12 jam
meminimalkan pencegahan rasa
S : klien mengatakan nyaman
tidak nyaman pada pasien dg
dengan balutan pada luka bakarnya
perubahan sensasi
O; klien tampak nyaman
09.45
2
memantau perbedaan
ketajaman/tumpul dan panasdingin perifer
09.50
09.55
2
mempertahankan tekhnik
aseptif
10.05
infeksi
O : suhu klien 36 C
10.10
mempertahankan tehknik
isolasi
anggota keluarga
E. Evaluasi Keperawatan
No
Evaluasi
DX
TTD
dx
Selasa,
2014
- TD :137/84 mmHg
N :72 x/menit
S: 36 C
RR : 16 x/menit
Skala nyeri 4
luka bakarnya
- keluarga klien mengatakan luka bakarny tidak
terkena air saat disibin
O : - KU masih lemah, CM
- klien terbalut kassa steril di lokasi luka
bakarnya
- terpasang infus Nacl 0,9 %
- TD :137/84 mmHg
N :72 x/menit
S: 36 C
RR : 16 x/menit
-terpasang DC,produk urin kuning jernih
O : - TD :137/84 mmHg
N :72 x/menit
S: 36 C
RR : 16 x/menit
O : KU masih lemah, CM
- terpasang infus Nacl 0,9 %
- TD :123/75 mmHg
- N :80 x/menit
- S: 36 C
- RR : 24 x/menit
-terpasang DC,produk urin kuning jernih
- skala nyeri 4
A : masalah nyeri teratasi
P : lanjutkan intervensi
S: -klien mengatakan nyaman dengan balutan pada
luka bakarnya
- keluarga klien mengatakan luka bakarny tidak
Tidak menggigil
- keluarga klien mengatakan mencuci tangan
sebelum dan setelah memegang klien
-keluarga klien mengatakan mencuci tangan
sebelum dan setelah memegang klien
O : KU masih lemah, CM
- klien terbalut kassa steril di lokasi luka
bakarnya
- terpasang infus Nacl 0,9 %
- TD :123/75 mmHg
- N :80 x/menit
- S: 36 C
- RR : 24 x/menit
-terpasang DC,produk urin kuning jernih
A; masalah teratasi sebagian
Resti infeksi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi