Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu Daerah Tujuan Wisata yang ada di Bali adalah Sanur. Kawasan Sanur
merupakan kawasan pariwisata yang menawarkan keindahan pantai yang berpasir hitam-putih
yang cukup dikenal di dunia Internasional. Kawasan pariwisata Sanur terletak di sebelah Timur
kota Denpasar dan berada di wilayah Bali Selatan. Kawasan Sanur termasuk wilayah
administrasi kota Denpasar, tepatnya 6 sampai 7 km ke arah Timur dari pusat pemerintahan Kota
Denpasar. Kawasan Sanur mempunyai posisi yang sangat strategis, mudah dijangkau dari segala
arah, dengan kendaraan umum dan merupakan salah satu kawasan yang dikembangkan menjadi
kawasan wisata. Kawasan wisata Sanur ini dekat dengan bandara Ngurah Rai. Secara geografis
Desa Sanur berada di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.
Luas wilayah kawasan Sanur 1.057 hektar, terdiri atas tanah untuk kuburan 3 hektar,
perkebunan 6 hektar, sawah 191 hektar, tegalan 25 hektar, pekarangan 724 hektar, dan lainnya
118 hektar. Kawasan wisata Sanur, selain memiliki keindahan pantai juga memiliki peninggalan
sejarah arkeologi yaitu Pura Belanjong sebagai cagar budaya yang terkenal dengan Prasasti
Belanjong.
Sanur sebagai pusat pariwisata terus berkembang sehingga banyak kesempatan kerja dan
peluang usaha yang terbuka di kawasan Sanur. Oleh karena itu, banyak orang yang datang untuk
mengadu nasib di kawasan Sanur. Sebagai bagian dari Kota Denpasar daerah ini menarik untuk
tujuan urbanisasi baik bagi pendatang yang berasal dari luar Bali maupun pendatang dari daerah
lain di Bali.
Menurut catatan yang tertulis dalam buku sumber, Kecamatan Denpasar Selatan dalam
angka 2009, sampai akhir tahun 2009, jumlah penduduk kawasan Sanur berjumlah 34.901 ribu
jiwa. Jumlah penduduk tersebut dengan posisi menyebar, seperti dari penduduk Desa Sanur
Kauh 12.567 ribu jiwa penduduk, Kelurahan Sanur 14.389 ribu jiwa, dan penduduk Sanur Kaja
7.945 ribu jiwa. Dengan posisi penduduk seperti tersebut tampaknya penyebaran penduduk di
kawasan Sanur tidak merata. Dari jumlah tersebut sebagian besar penduduk tinggal di kawasan
Sanur, secara administratif masuk dalam di Kelurahan Sanur.
Berdasarkan asumsi bahwa penduduk perkotaan maksimal 2.000 jiwa per km, maka daya
dukung lahan Kawasan Sanur adalah 17.4505 jiwa. Sebagaimana bagian wilayah Kota Denpasar
lainnya, Kawasan Sanur termasuk wilayah yang memiliki jumlah penduduk yang cukup padat.

Jumlah penduduk pendatang yang tercatat cukup besar, hal ini jelas disebabkan oleh faktor
kemajuan Desa Sanur yang bisa menyiapkan banyak lapangan pekerjaan. Penduduk pendatang
yang biasa disebut sebagai kerama pendatang, mengambil lahan informal, seperti sebagai
pedagang kaki lima. Penduduk pendatang yang ada di Sanur, di kenakan distribusi dan segala
persyaratan, sesuai dengan aturan dalam perareman, awig-awig, sehingga keberadaannya tidak
memicu persoalan sosial sebab penduduk pendatang merupakan aset untuk memajukan
pembangunan industri pariwisata.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah sebuah bentuk tindakan strategik
dalam menuntun, mengarahkan, dan menjamin efek negatif terhadap lingkungan dan
keberlanjutan dipertimbangkan dalam KRP tata ruang. Posisinya berada pada relung
pengambilan keputusan. Oleh karena siklus dan bentuk pengambilan keputusan dalam
perencanaan tata ruang tidak selalu gamblang, maka manfaat KLHS bersifat khusus bagi masingmasing RTRW. KLHS bisa menentukan substansi RTRW, bisa memperkaya proses penyusunan
dan evaluasi keputusan, bisa dimanfaatkan sebagai instrumen metodologis pelengkap
(komplementer) atau tambahan (suplementer) dari penjabaran RTRW, atau kombinasi dari
beberapa atau semua fungsi-fungsi diatas.
Sejalan dengan mulai diterapkannya Kajian Lingkungan Hidup Strategis pada beberapa
produk kebijakan, rencana, dan program yang berkaitan dengan penataan ruang, ditemukan
berbagai pengalaman yang selayaknya perlu disistematiskan sebagai informasi umpan balik bagi
pengembangan selanjutnya.
Dengan masuknya pendatang dan posisi penyebaran penduduk yang tidak merata di
kawasan Sanur akan memicu persoalan sosial, budaya dan peningkatan ekonomi yang berbedabeda pula oleh karena itu perlunya pengkajian lebih mendalam agar dapat mengambil kebijakan
yang tepat dan berkelanjutan untuk meningkatkan nilai kawasan tersebut. Disinilah peran KLHS
akan sangat dibutuhkan dalam mengevaluasi Kebijakan, Rencana, Dan Program.
1.2 Tujuan
1. Mengidentifikasi isu-isu strategis
2. Merumuskan sasaran dengan Melibatkan Pemangku Kepentingan
3. Menentukan Batas Ruang Lingkup Wilayah Dan Waktu
4. Merumuskan beberapa Sub tujuan contohnya
5. Merumuskan alternative dan resfon kebijakan
6. Merumuskan rekomendasi perbaikan
1.3 Landasan Hukum

1. Berdasarkan PERDA Kota Denpasar Nomor 27 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Denpasar Tahun 2011 - 2031 dijelaskan bahwa Kawasan Sanur, yang
meliputi Kelurahan Sanur, Desa Sanur Kauh, dan Desa Sanur Kaja masuk dalam BWK
Selatan (Lingkungan Selatan I) yang difungsikan sebagai pusat permukiman,
perdagangan dan jasa, pusat kegiatan pariwisata, serta pusat kegiatan kelautan.
2. Berdasarkan RDTR Kecamatan Denpasar Selatan Tahun 2012-2032, Kawasan Sanur
ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Kota Denpasar yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota baik dari
aspek ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Berdasarkan kepentingan
pertumbuhan ekonomi, Kawasan Sanur merupakan Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional
3. Perwali No. 6 Tahun 2013, tentang PZ Kawasan Strategis Sanur
Kawasan Strategis Sanur :
1. Desa Sanur Kaja
2. Kelurahan Sanur
3. Desa Sanur Kauh

4. RIPPDA Kota Denpasar Tahun 2013


Kawasan Sanur merupakan Bagian Wilayah Pembangunan Pariwisata (BWPP)
Selatan.
1.4 Sasaran Atau Out put
1. Masyarakat
2. Pemangku Kepentingan

Anda mungkin juga menyukai