Biometrika Split Plot in Time
Biometrika Split Plot in Time
oleh :
1. Mashadi Dwi M
2. Melinda Dwi Anggraeni
3. M. Alfian Hery Wahyudi
( 0910950049 )
(125090501111001)
(125090507111027)
PENDAHULUAN
Rancangan percobaan didefinisikan sebagai suatu perencanaan percobaan, sehingga
data yang diperoleh dapat dianalisis secara statistika, memberikan hasil valid dan kesimpulan
yang objektif. Data yang diperoleh dari rancangan percobaan tersebut dikatakan valid atau sah
apabila data tersebut diperoleh dari suatu percobaan yang memenuhi 3 prinsip dasar
perancangan percobaan yaitu harus ada perulangan, pengacakan dan pengendalian
lingkungan. Dalam berbagai bidang penerapan rancangan percobaan diketahui bahwa respon
dari individu merupakan akibat dari beberapa faktor secara serentak. Hal ini menunjukkan
bahwa percobaan dengan menggunakan satu faktor yang menganggap faktor lain bersifat
tetap, menjadi tidak efektif karena respon yang muncul akan berbeda jika pada kondisi yang
sebenarnya faktor-faktor lain tersebut ternyata berubah. Oleh karena itu banyak bidang
terapan memerlukan rancangan percobaan yang menggunakan beberapa faktor sebagai
perlakuan pada saat yang bersamaan.
Rancangan berulang dalam waktu, definisinya adalah sebuah rancangan percobaan
yang pengamatannya dilakukan dari waktu ke waktu. Rancangan berulang dalam waktu ini,
dapat digunakan pada percobaan petak terbagi, atau sering disebut dengan Percobaan petak
terbagi dalam waktu (split plot in time). Percobaan ini merupakan suatu pengembangan dari
percobaan petak terbagi (split plot), hanya saja anak perlakuannya merupakan pengamatan
dari waktu ke waktu. Dalam percobaan ini, perlakuan disamakan dengan petak utama, sed
angkan waktu pengamatan disamakan dengan anak petak, dimana tujuannya adalah ingin
mengetahui waktu dalam suatu percobaan.
Beberapa keuntungan dari rancangan Split-Plot in time adalah (Anonymous, 2011):
Manfaat utama dari split plot in time design adalah ketika satu faktor ekperimen harus
dikembangkan ke unit percobaan yang lebih besar daripada faktor eksperimennya.
Meningkatkan ketepatan pada RAK dan RAL dalam subplot/anak perlakuannya dan
interaksi antara anak perlakuan (waktu) dan perlakuan utamanya.
Mengetahui pengaruh waktu terhadap suatu percobaan.
Beberapa kerugian penggunaan rancangan Split-Plot in time ini antara lain (Anonymous,
2011):
Pengaruh utama dari petak utama diduga dengan tingkat ketelitian yang lebih rendah
dibandingkan pengaruh interaksi dan pengaruh utama dari anak petaknya(waktu).
BAB II
ISI
Tergantung pada efek waktu tertentu, baik split-plot atau regresi, analisis bisa tepat
untuk percobaan ini. Namun, kemajuan dalam statistik dan aplikasi komputer memungkinkan
peneliti untuk lebih mengeksplorasi efek waktu dan memastikan bahwa hipotesis yang tepat
diuji.
Rancangan percobaan lain (seperti RBSL) juga dapat diulang dalam waktu, tetapi
tidak termasuk saat ini dalam panduan lapangan.
Berikut ini adalah penjelasan singkat pengacakan untuk rancangan percobaan dengan
RAL (Gomez Kwanchai.A.& Gomes,Arturo.A. 1995):
Perawatan ditugaskan secara acak dalam blok mata pelajaran yang berdekatan, setiap
perlakuan sekali per blok.
Jumlah blok adalah jumlah ulangan, dimana ulangan yang dilakukan adalah sama
yaitu waktu.
Denah Percobaannya adalah sebagai berikut,
Faktorial (RAL)
untuk b1, b2, dan b3 sama
a1c2
a2c1
a4c3
a2c4
a2c1
a3c3
a1c4
a4c2
a3c2
a4c3
a1c1
a2c4
a1c2
a2c1
a4c3
a2c4
a2c1
a3c3
a1c4
a4c2
a3c2
a4c3
a2c1
a2c4
a2c3
a1c4
a4c2
a3c1
a3c2
a4c1
a1c4
a2c3
a1c1
a3c3
a2c4
a4c2
a3c3
a4c2
a1c1
a2c4
a2c1
a1c4
a3c3
a4c2
a1c4
a4c1
a2c2
a3c3
Faktorial (RAK)
untuk b1
b2
untuk
untuk
b3
Contoh
pengacakan di atas yaitu menggunakan RAL dan RAK. Dapat dilihat bahwa pengacakan
pada RAL hanya terjadi pada setiap perlakuan dan untuk tiap blok/kelompok/ulangan
tidak dilakukan pengacakan. Sedangkan RAK pengacakan terjadi pada setiap
kelompok/ulangan dan perlakuan. Selanjutnya dalam makalah ini akan dibahas tentang
pengacakan pada rancangan petak terbagi dalam waktu (split plot in time) dengan
rancangan RAL dan RAK sebagai metode pengacakannya. Pada rancangan acak terbagi
dalam waktu (split plot in time) hanya dilakukan 2 kali pengacakan.
Model linier untuk percobaan petak terbagi dalam waktu adalah sebagai berikut :
Yijk = + k + i + ik + j + ( )ij + ()jk + ijk
Dengan :
i = 1,2,n
j = 1,2,b
k = 1,2,r
Dimana :
Yijk
= nilai pengamatan untuk perlakuan ke-i, waktu ke-j, dan pada kelompo ke-k
ik
kelompok ke-
k (galat a)
j
= galat yang disebabkan karena interaksi antara perlakuan ke-i, waktu ke-j, dan
kelompok ke-k.
Dengan Metode Kuadrat Terkecil (MKT), diperoleh penduga bagi , k, i,
ik, j, ( )ij, dan ()jk. Selanjutnya, diperoleh rumus perhitungan untuk menghitung
jumlah kuadrat perlakuan, kelompok, anak perlakuan (waktu), interaksi antara waktu
dengan perlakuan, interaksi antara kelompok dengan waktu, galat percobaan a, galat
percobaan b, jumlah kuadrat total, dan faktor koreksi (dalam bentuk rumus kerja)
sebagai berikut :
FK =
JKK =
- FK
JKG(a) =
- FK - JKK - JKP
JKWP =
- FK JKW - JKP
JKWK =
- FK JKW JKK
JKW
FK
FK
Tabel analisis ragam untuk percobaan petak terbagi dalam waktu (split plot in time)
dengan rancangan dasar rancangan acak kelompok (RAK) adalah sebagai berikut :
SK
DB
JK
KT
Fhitung
Kelompok
(r-1)
JKK
KTK
KTK/ KTG(a)
Perlakuan
(a-1)
JKP
KTP
KTP/ KTG(a)
Galat a
(r-1)(a-1)
JKG(a)
KTG(a)
Waktu
(b-1)
JKW
KTW
KTW/ KTG(b)
Waktu x perlakuan
(a-1)(b-1)
JKWP
KTWP
KTWP/ KTG(b)
Waktu x kelompok
(r-1)(b-1)
JKWK
KTWK
KTWK/ KTG(b)
Galat b
(r-1)(a-1)(b-1)
JKG(b)
KTG(b)
Total
(rab-1)
JKT
KT
KTP
KTG(a)
KTW
KTWP
KTG(b)
FH
KTP/ KTG(a)
KTW/ KTG(b)
KTWP/ KTG(b)
BAB III
PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN
1.1
Permasalahan 1
Judul Skripsi :
Penyemprotan Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan Stek Kopi Robusta (Coffea canephora l.)
Oleh : Pedut Prasetyo Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Data percobaan dilakukan dengan menggunakan rancangan percobaan split plot in
time design (rancangan berulang dalam waktu), dengan dua factor. Faktor pertama adalah
konsentrasi NAA (A) dengan 4 level, yaitu 0 ppm, 400 ppm, 600 ppm, dan 800 ppm. Faktor
kedua adalah umur tanaman (B) dengan 4 level, yaitu 4 8 MST, 8 12 MST, dan 12 16
MST. Penelitian ini diulang pada kelompok yang berbeda-beda. Kelompok dalam penelitian
ini adalah interval penyemprotan pupuk daun, yaitu tanpa penyemprotan, 1 minggu sekali, 2
minggu sekali, dan 3 minggu sekali. Dua factor ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
faktor-faktor tersebut terhadap rata-rata laju pertumbuhan tanaman (gr gr-1 bln-1).
Konsentrasi
NAA
Waktu
0 ppm
4-8 MST
8-12 MST
12-16 MST
4-8 MST
8-12 MST
12-16 MST
4-8 MST
8-12 MST
12-16 MST
4-8 MST
8-12 MST
12-16 MST
400 ppm
600 ppm
800 ppm
PENYELESAIAN :
Hipotesis yang digunakan :
H0:
yang 0
H0: PU1 = PU2 = PU3 = PU4 = 0 vs H1 : minimal ada satu nilai PUj yang 0
H0: AP1=AP2=AP3 = 0 vs H1 : minimal ada satu nilai APk yang 0
H0: (PuxAP)11=(PuxAP)12=..=(PuxAP)43= 0 vs H1: minimal ada satu nilai (PuxAP)jk yang 0
H0 :(APx )11=(APx )12= ..= (APx )34 = 0 vs H1:minimal ada satu nilai (AP x )ik yang 0
Umur Tanaman
4-8 MST 8-12 MST 12-16 MST
0,08
0,34
0,28
0,09
0,48
0,35
Total
0,7
0,92
600 ppm
800 ppm
Total
0,16
0,09
0,42
0,66
0,43
1,91
0,49
0,32
1,44
1,31
0,84
3,77
Konsentrasi
NAA
0 ppm
400 ppm
600 ppm
800 ppm
Total
Total
0,7
0,92
1,31
0,84
3,77
4-8 MST
0,12
0,14
0,07
0,09
0,42
Waktu
8-12 MST
0,44
0,56
0,44
0,47
1,91
12-16 MST
0,38
0,37
0,28
0,41
1,44
Total
0,94
1,07
0,79
0,97
3,77
JKT
JKT PU =
FK =
JKK
FK =
JKP
FK =
JKW
FK =
= 0,29610208
- 0,29610208 = 0,04493125
- 0,29610208 = 0,00335625
- 0,29610208 = 0,01707292
- 0,29610208 = 0,07252917
- FK JKW - JKP =
= 0,00382083
JKWK =
- FK JKW JKK
= 0,0034375
JKG(b) = JKT JKK JKP JKG(a) JKW JKWP - JKWK = 0,01107917
Perhitungan menggunakan software minitab 14 :
1. Menggunakan Stat >> ANOVA >> General Linier Model
General Linear Model: La_per versus Kelompok; konsentrasi; Umur
Factor
Kelompok
konsentrasi
Umur
Type
fixed
fixed
fixed
Levels
4
4
3
Values
1; 2; 3; 4
1; 2; 3; 4
1; 2; 3
DF
3
3
2
9
6
6
18
47
Seq SS
0,0033563
0,0170729
0,0725292
0,0245021
0,0021375
0,0038208
0,0123792
0,1357979
R-Sq = 90,88%
Adj SS
0,0033563
0,0170729
0,0725292
0,0245021
0,0021375
0,0038208
0,0123792
Adj MS
0,0011188
0,0056910
0,0362646
0,0027225
0,0003562
0,0006368
0,0006877
F
1,63
8,27
52,73
3,96
0,52
0,93
R-Sq(adj) = 76,20%
La_per
0,190000
0,050000
Fit
0,146667
0,096042
SE Fit
0,020732
0,020732
Residual
0,043333
-0,046042
St Resid
2,70 R
-2,87 R
Type
fixed
fixed
fixed
Levels
4
4
3
Values
1; 2; 3; 4
1; 2; 3; 4
1; 2; 3
DF
3
3
2
SS
0,0033563
0,0170729
0,0725292
MS
0,0011188
0,0056910
0,0362646
F
1,63
8,27
52,73
P
0,218
0,001
0,000
P
0,218
0,001
0,000
0,006
0,787
0,500
Kelompok*konsentrasi
Kelompok*Umur
konsentrasi*Umur
Error
Total
S = 0,0262246
9
6
6
18
47
0,0245021
0,0021375
0,0038208
0,0123792
0,1357979
R-Sq = 90,88%
0,0027225
0,0003562
0,0006368
0,0006877
3,96
0,52
0,93
0,006
0,787
0,500
R-Sq(adj) = 76,20%
d.f.
s.s.
m.s.
v.r.
kel stratum
0.0033563
0.0011188
0.41
kel.PU stratum
PU
Residual
3
9
0.0170729
0.0245021
0.0056910
0.0027225
2.09
4.50
0.172
kel.PU.AP stratum
AP
PU.AP
Residual
2
6
24
0.0725292
0.0038208
0.0145167
0.0362646
0.0006368
0.0006049
59.96
1.05
<.001
0.417
Total
47
0.1357979
PU 3
kel 2
kel 2
kel 4
PU 2
PU 2
PU 2
-0.0481
AP 2
AP 3
AP 3
s.e. 0.0226
0.0533
-0.0542
0.0358
s.e. 0.0174
s.e. 0.0174
s.e. 0.0174
0.0785
PU
1
0.0583
2
0.0767
3
0.1092
AP
1
0.0262
2
0.1194
3
0.0900
PU
1
2
3
4
AP
1
0.0200
0.0225
0.0400
0.0225
2
0.0850
0.1200
0.1650
0.1075
4
0.0700
3
0.0700
0.0875
0.1225
0.0800
PU
AP
PU
F pr.
AP
rep.
12
16
4
s.e.d.
0.02130
0.00870
0.02560
d.f.
9
24
17.48
Except when comparing means with the same level(s) of
PU
0.01739
d.f.
24
db
JK
3
3
9
2
6
6
18
47
0,00336
0,01707
0,0245
0,07253
0,00382
0,00344
0,01108
0,1358
KT
Fhit
0,00112 0,41093
0,00569 2,09038
0,00272
0,03626 58,918
0,00064 1,0346
0,00057 0,9308
0,00062
Ftab(0,05
)
3,8625484
3,8625484
3,5545571
2,6613045
2,6613045
Ftab(0,1)
2,812863
2,812863
2,623947
2,129581
2,129581
Interpretasi :
Dengan = 0.05 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Untuk kelompok, terima H0 karena F-hit (0,41) < F-tabel (3,86). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa adanya interval penyemprotan pupuk daun tidak berpengaruh
nyata terhadap rata-rata laju pertumbuhan tanaman, atau dapat dikatakan bahwa
interval penyemprotan pupuk daun yang dilakukan pada penelitian tersebut tidak
efisien.
2.
Untuk pengaruh perlakuan utama (konsentasi NAA), terima H0 karena nilai F-hit
(2,09) < F-tabel (3,86). Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentasi NAA pada
penelitian ini tidak berpengaruh nyata terhadap rata-rata laju pertumbuhan tanaman.
3.
Untuk pengaruh anak perlakuan (umur tanaman), atau dalam hal ini anak
perlakuannya adalah waktu, tolak Ho karena nilai F-hit (58,918) > F-tabel (3,55).
Maka dapat disimpulkan bahwa
Untuk interaksi (konsentasi NAA) dengan (umur tanaman), terima Ho karena nilai Fhit (1,03) < F-tabel (2,66). Maka dapat disimpulkan bahwa interaksi antara konsentasi
NAA dengan umur tanaman tidak berpengaruh nyata terhadap rata-rata laju
pertumbuhan tanaman.
5. Untuk interaksi (interval penyemprotan pupuk daun) dengan (umur tanaman), terima
Ho karena nilai F-hit (0,93) < F-tabel (2,66). Maka dapat disimpulkan bahwa interaksi
antara interval penyemprotan pupuk daun dengan umur tanaman tidak berpengaruh
nyata terhadap rata-rata laju pertumbuhan tanaman.
1.2
Permasalahan 2
Judul skripsi : Pengaruh Warna Cahay dan Brooding Period terhadap kinerja ayam pedaging
Oleh : Nanang Hermawan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
Data percobaan dilakukan dengan menggunakan rancangan percobaan split plot in time
design (rancangan berulang dalam waktu), dengan dua factor. Faktor pertama adalah Kondisi
Win Cahaya (W) dengan 4 level, yaitu Netral, Kuning, Merah,dan Hijau. Faktor kedua adalah
Lama Brooding Period(L) dengan 3 level, yaitu 2 minggu, 3 minggu, dan 4 minggu.
Penelitian ini diulang sebanyak 3 kali. Dua factor ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
faktor-faktor tersebut terhadap pertambahan bobot badan (gr ).
Kondisi Win
Cahaya(W)(i)
Netral
Kuning
Merah
Hijau
Ulangan
Lama Brooding
Period(L)(j)
2 minggu
1592,5
1620,5
1984
5197
3 minggu
1787
1809
1722,5
5318,5
4 minggu
1755,5
1972
1924
5651,5
2 minggu
1975
2075
1952,5
6002,5
3 minggu
1858,5
1944
1705
5507,5
4 minggu
1880
1739
1746,5
5365,5
2 minggu
1870,5
1725,5
1807
5403
3 minggu
1668
1717,5
1741,5
5127
4 minggu
1867,5
1914
1603
5384,5
2 minggu
1669,5
1817
1667,5
5154
3 minggu
1694
1703
1520
4917
4 minggu
1740,4
1652
1632,5
5024,9
21358,4
21688,5
21006
64052,9
Total
PENYELESAIAN :
Hipotesis yang digunakan :
H0:
yang 0
H0: PU1 = PU2 = PU3 = PU4 = 0 vs H1 : minimal ada satu nilai PUj yang 0
Total
Tabel dua arah antar Kondisi Win Cahaya dengan Lama Brooding Period
Kondisi Win
Cahaya(W)(i)
3
minggu
4
minggu
Total
Netral
5197
5318,5
5651,5
16167
Kuning
6002,5
5507,5
5365,5
16875,5
Merah
5403
5127
5384,5
15914,5
Hijau
5154
4917
5024,9
15095,9
Total
21756,5
20870
21426,4
64052,9
Kondisi Win
Cahaya(W)(i)
Netral
5135
5401,5
5630,5
16167
Kuning
5713,5
5758
5404
16875,5
Merah
5406
5357
5151,5
15914,5
Hijau
5103,9
5172
4820
15095,9
Total
21358,4
21688,5
21006
64052,9
Total
FK
= 113965944
JKT
JKT PU =
FK =
JKU
FK =
JKP
FK =
JKW
JKG(a)
- 113965944= 81763,646
- 113965944= 19415,501
- 113965944= 179821,86
FK =
= JKT
PU
- 113965944= 33456,367
81763,646
JKWP
- FK JKW - JKP
113965944 - 33456,367-
179821,86
= 103263,88
JKG(b) = JKT JKP JKG(a) JKW JKWP = 206207,76
Type
fixed
fixed
fixed
Levels
3
4
3
Values
1; 2; 3
1; 2; 3; 4
1; 2; 3
DF
2
3
2
6
6
16
35
Seq SS
19416
179822
33456
81764
103264
186792
604514
R-Sq = 69,10%
Adj SS
19416
179822
33456
81764
103264
186792
Adj MS
9708
59941
16728
13627
17211
11675
F
0,83
5,13
1,43
1,17
1,47
P
0,453
0,011
0,268
0,371
0,249
R-Sq(adj) = 32,41%
Respon
1984,00
Fit
1812,83
SE Fit
80,53
Residual
171,17
St Resid
2,38 R
Type
fixed
fixed
fixed
Levels
4
3
3
Values
1; 2; 3; 4
1; 2; 3
1; 2; 3
DF
3
2
2
6
6
16
35
SS
179822
33456
19416
103264
81764
186792
604514
R-Sq = 69,10%
MS
59941
16728
9708
17211
13627
11675
F
5,13
1,43
0,83
1,47
1,17
R-Sq(adj) = 32,41%
P
0,011
0,268
0,453
0,249
0,371
Source of variation
d.f.
s.s.
m.s.
v.r.
Ulangan stratum
19416.
9708.
0.71
Ulangan.Perlakuan stratum
Perlakuan
Residual
3
6
179822.
81764.
59941.
13627.
4.40
1.17
0.058
Ulangan.Perlakuan.Waktu stratum
Waktu
2
33456.
Perlakuan.Waktu
6
103264.
Residual
16
186792.
16728.
17211.
11675.
1.43
1.47
0.268
0.249
Total
35
F pr.
604514.
Perlakuan 1
Ulangan 3
Perlakuan 1
109.
s.e. 48.
Waktu 1
171.
s.e. 72.
1779.
Perlakuan
Waktu
1
1796.
1
1813.
Perlakuan
1
2
3
4
Waktu
2
1875.
2
1739.
1
1732.
2001.
1801.
1718.
3
1768.
4
1677.
3
1786.
2
1773.
1836.
1709.
1639.
3
1884.
1788.
1795.
1675.
Perlakuan
Waktu
Perlakuan
Waktu
rep.
9
12
3
s.e.d.
55.0
44.1
90.6
d.f.
6
16
21.03
Except when comparing means with the same level(s) of
Perlakuan
88.2
d.f.
16
DB
KT
JK
FH
Ftab(0,05) Ftab(0,01)
Perlakuan (W)
179822
59940,6 5,86477
4,066181
7,590992
Galat (W)
81763,6 10220,5
Waktu (L)
3,633723
6,226235
Perlakuan x waktu
(WL)
103264
17210,6
2,741311
4,201634
Galat
16
206208
12888
Total
35
604514
1,3354
Interpretasi :
Dengan = 0.05 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk pengaruh perlakuan utama (Kondisi Win Cahaya), tolak H0 karena nilai F-hit
(5,86477) >F-tabel (4,066181). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kondisi Win Cahaya
pada penelitian ini berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan ayam pedaging.
2. Untuk pengaruh anak perlakuan (Lama Brooding Period), atau dalam hal ini anak
perlakuannya adalah waktu, terima Ho karena nilai F-hit (1,29797) < F-tabel (3,633723).
Maka dapat disimpulkan bahwa umur tanaman dalam penelitian ini tidak berpengaruh
nyata terhadap pertambahan bobot badan ayam pedaging.
3.
Untuk interaksi (Kondisi Win Cahaya) dengan (Lama Brooding Period), terima Ho
karena nilai F-hit (1,3354) < F-tabel (2,741311). Maka dapat disimpulkan bahwa interaksi
antara Kondisi Win Cahaya dengan Lama Brooding Period tidak berpengaruh nyata
terhadap pertambahan bobot badan ayam pedaging.
BAB IV
SOAL
1.
Dosis
Carbendazim
(ppm)
0
300
600
2.
Pengamatan ke
Ulangan
53
66
77
80
52
63
76
82
53
67
76
81
44
56
68
78
55
64
78
80
56
66
76
85
53
68
74
86
55
67
75
87
57
68
77
88
Seorang peneliti ingin mengetahui efektifitas 3 obat, yaitu AX23, BWW9 dan control,
Dia mencobakan masing masing obat kepada 8 wanita dan mengukur diastole masingmasing wanita itu setiap lima menit. Pengukuran dimulai dari 5 menit sejak pemberian
obat.
obat
kelompok
5
menit
AX23
1
2
3
4
5
6
7
8
72
78
71
72
66
74
62
69
86
83
82
83
79
83
73
75
81
88
81
83
77
84
78
76
77
81
75
69
66
77
70
70
564
644
648
585
85
82
71
83
86
85
79
83
86
86
78
88
85
82
83
84
83
80
70
79
76
83
80
78
80
84
75
81
76
80
81
81
654
672
629
638
69
66
84
80
72
65
75
71
73
62
90
81
72
62
69
70
72
62
90
81
72
62
69
70
74
73
87
72
70
61
68
65
582
579
578
570
TOTAL
BWW9
1
2
3
4
5
6
7
8
TOTAL
Control
TOTAL
1
2
3
4
5
6
7
8
20
menit
DAFTAR PUSTAKA