pori-pori
atau
ruangan
intergranuler
yang
sudah
ada
sejak
k dP
dL...(2-7)
1
= kecepatan aliran, cm/sec
Gambar .1.
Skema Percobaan Pengukuran Permeabilitas
Q..L
A.( P P )
1
2 (2-8)
K
Satuan permeabilitas dalam percobaan ini adalah :
3
K(darcy) Q(cm / sec).(centipoise)L(cm)
A(sqcm).(P P )(atm)
1
..(2-9)
ro
Ko
K ,
K rg K g
K ,
K rw K w
K
dimana masing-masing untuk permeabilitas relatif minyak, gas, dan air. Percobaan
yang dilakukan pada dasarnya untuk sistem satu fasa, hanya disini digunakan dua
macam fluida (minyak-air) yang dialirkan bersama-sama dan dalam keadaan
kesetimbangan. Laju aliran minyak adalah Qo dan air adalah Qw. Jadi volume total
(Qo + Qw) akan mengalir melalui pori-pori batuan per satuan waktu, dengan
perbandingan minyak-air permulaan, pada aliran ini tidak akan
sama dengan Qo / Qw. Dari percobaan ini dapat ditentukan harga saturasi minyak
(So) dan saturasi air (Sw) pada kondisi stabil. Harga permeabilitas efektip untuk
minyak dan air adalah :
Ko
Qo .o .L
A.( P P )
1
Kw
.(2-10)
Qw .w .L
A.( P P )
1
(2-11)
dimana :
o = viskositas minyak
w = viskositas air.
Percobaan ini diulangi untuk laju permukaan (input rate) yang berbeda
untuk minyak dan air, dengan (Q o + Qw) tetap konstan. Harga-harga Ko dan Kw
pada Persamaan 2-10 dan 2-11 jika diplot terhadap S o dan Sw akan diperoleh
hubungan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.4. Dari Gambar 2.4, dapat
ditunjukkan bahwa:
1. Ko akan turun dengan cepat jika Sw bertambah dari nol, demikian juga k w
akan turun dengan cepat jika Sw berkurang dari satu, sehingga dapat
dikatakan untuk So yang kecil akan mengurangi laju aliran minyak karena konya yang kecil, demikian pula untuk air.
2. Ko akan turun menjadi nol, di mana masih ada saturasi minyak dalam batuan
(titik C) atau disebut Residual Oil Saturation (S or), demikian juga untuk air,
yaitu Swr.
3. Harga ko dan kw selalu lebih kecil daripada harga k, kecuali pada titik A dan
B, sehingga diperoleh persamaan:
ko + kw 1 (2-12)
Gambar .2.
Kurva Permeabilitas Efektif untuk Sistem Minyak dan Air
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permeabilitas
1. Distribusi ukuran butir.
Ukuran butiran yang semakin beragam dalam suatu batuan, maka pori-pori
akan semakin kecil dan permeabilitas juga akan semakin kecil.
2. Susunan (packing) butiran.
Susunan butiran yang semakin rapi, maka makin besar harga
permeabilitasnya.
3. Geometri butiran.
Semakin menyudut geometri butiran, maka permeabilitasnya semakin
kecil.
4. Jaringan antar pori (pore network).
Semakin bagus jaringan antar pori, maka permeabilitasnya semakin besar.
5. Sementasi.
Semakin banyak semen dalam suatu batuan, maka harga permeabilitas
akan semakin kecil.
6. Clays content.
Semakin banyak mengandung clay, maka semakin kecil permeabilitas
batuan tersebut.
Kondisi aliran satu fasa dan multifasa
1. Aliran dalam kondisi satu fasa.
1) Jika hanya ada satu fluida yang mengalir dalam medium.
2) Saturasi fluida yang mengalir dalam medium tersebut bernilai 1.
3) Permeabilitas ini disebut permeabilitas absolut.