Anda di halaman 1dari 3

6 Manfaat Menikah di Usia Muda

menikah di usia muda - ilustrasi muslimvillage.com


menikah di usia muda ilustrasi muslimvillage.com
Dalam haditsnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan para
syabab untuk menikah.

:




Wahai pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu maka hendaknya
menikah, karena ia lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara
kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa,
sebab ia dapat mengekangnya. (HR. Bukhari)

Syabab biasa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi pemuda.


Berapakah usianya? Fauzil Adhim dalam buku Indahnya Pernikahan Dini
menjelaskan, syabab adalah sesesorang yang telah mencapai masa aqil-baligh
dan usianya belum mencapai tiga puluh tahun. Asalkan sudah memiliki baah
(kemampuan), maka ia dianjurkan untuk segera menikah. Dan kini terbukti,
banyak manfaat menikah di usia muda di balik perintah Rasulullah ini.

1. Lebih terjaga dari dosa


Sebagaimana sabda Rasulullah tersebut, menikah di usia muda itu lebih
membantu menundukkan pandangan dan lebih mudah memelihara kemaluan.
Seorang yang menikah di usia muda relatif lebih terjaga dari dosa zina; baik zina
mata, zina hati, maupun zina tangan.

2. Lebih bahagia
Hasil riset National Marriage Projects 2013 di Amerika Serikat (AS) menunjukkan,
persentase tertinggi orang yang merasa sangat puas dengan kehidupan
pernikahan adalah mereka yang menikah di usia 20-28 tahun.

Mengapa pasangan muda lebih bahagia? Sebab mereka umumnya belum


memiliki banyak ego-ambisi. Pasangan muda lebih mudah menerima pasangan
hidupnya. Bahkan, ketika sang suami belum mapan secara ekonomi dan
akibatnya hidup pas-pasan, mereka tetap bisa enjoy dengan kondisi tersebut.
Hal ini sejalan dengan hadits atsar Ibnu Umar: Nikahilah oleh kalian gadis
perawan, sebab (..salah satunya..) ia lebih ridha dengan nafkah yang sedikit.

3. Lebih puas dalam bercinta


Pasangan yang menikah di usia 20-an cenderung melakukan jima lebih sering
daripada mereka yang menikah lebih lambat. Hasil studi Dana Rotz dari Harvard
University pada 2011 menunjukkan, menunda usia menikah empat tahun terkait
dengan penurunan satu kali jima dalam sebulan.

Sedangkan dalam tingkat kepuasan, menikah di usia muda diantaranya dengan


dukungan fisik yang masih prima- membuat suami istri lebih menikmati. Lagilagi, hal ini bersesuaian dengan hadits atsar Ibnu Umar: Nikahilah gadis
perawan, sebab ia lebih segar mulutnya, lebih subur rahimnya dan lebih hangat
farjinya

4. Emosi lebih terkontrol


Menikah di usia muda terbukti lebih cepat mendewasakan pasangan tersebut.
Dalam arti, menikah dan berumah tangga membuat seseorang lebih terkontrol
emosinya. Ini dipengaruhi oleh ketenangan yang hadir sejalan dengan adanya
pendamping dan tersalurkannya kebutuhan batin. Dan itulah diantara makna
sakinah dalam Surat Ar Rum ayat 21.
Hasil studi sosiolog Norval Glenn dan Jeremy Uecker pada tahun 2010
mendukung hal ini. Menurut hasil studi tersebut, menikah pada usia muda akan
lebih bermanfaat dari sisi kesehatan dan mengontrol emosi.

5. Lebih mudah meraih kesuksesan


Sebagian orang menunda menikah dengan alasan mencapai jenjang karir
tertentu atau hidup mapan terlebih dahulu. Padahal, saat seseorang telah
menikah, ia menjadi lebih tenang, merasakan sakinah. Dengan ketenangan dan
stabilnya emosi ini, ia bisa lebih fokus dalam meniti karir dan beraktifitas apa
pun, baik dakwah maupun mencari maisyah. Karenanya tidak mengherankan jika
banyak orang-orang yang sukses di usia 40-an adalah mereka yang menikah di
usia 20-an.

6. Lebih baik bagi masa depan anak-anak


Lebih baik bagi masa depan anak-anak di sini bukan berarti menikah di usia
muda memungkinkan anak sudah dewasa saat Anda pensiun. Meskipun, hal itu
juga bisa menjadi salah satu pertimbangan.

Namun yang lebih penting dari itu, menikah di usia muda dan memiliki buah hati
di usia muda, saat Anda belum mapan secara ekonomi berarti Anda dapat
mendidik anak-anak secara langsung merasakan pahit getirnya kehidupan.

Artinya mereka telah mencicipi perjuangan Anda. Dan jangan sampai anak-anak
hanya tahu fasilitas dan hidup enak tanpa merasakan hidup adalah perjuangan.

Wallahu alam bish shawab. [Tim Redaksi Webmuslimah.com]

Anda mungkin juga menyukai