Pengertian Media
Pengertian Media
PEMBELAJARAN
Oleh :
1. Agustin Tika Maya
(113174058)
2. Dwi Aprilia Wulandari (113174082)
3. Muhammad Wihdatun Nafiin(113174207)
4. Alfia Rahma Lutfiana
(113174210)
5. Dewi Nur hidayati
(113174216)
MEDIA
A. PENGERTIAN MEDIA
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerimapesan (Azhar Arsyad, 2011:3).
Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2011),
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi dan
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap.
Menurut Criticos yang dikutip oleh Daryanto (2011:4) media
merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa
belajar.
Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang
peralatannya.
Umar Hamalik, pakar pendidikan Indonesia menyatakan media
adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka
lebih mengefektifkan komunikasi dan interest antara guru dan anak
kegiatan pembelajaran. Pada bagian ini akan dikaji lebih dalam mengapa
butir-butir ini yang dijadikan kriteria dalam menetapkan ketepatan
penggunaan suatu media pembelajaran.
Dalam konteks ini, kita akan menggunakan 4 Landasan, yaitu:
landasan psikologis, teknologis, empirik, dan filosofis.
a. Landasan Psikologis.
Belajar adalah proses yang kompleks dan unik; artinya, sesorang
yang belajar melibatkan segala aspek kepribadiannya, baik fisik
maupun mental. Keterlibatan dari semua aspek kepribadian ini akan
nampak dari perilaku belajar orang itu. Perilaku belajar yang nampak
adalah unik; artinya perilaku itu hanya terjadi pada orang itu dan tidak
pada orang lain. Setiap orang memunculkan perilaku belajar yang
berbeda.
Keunikan perilaku belajar ini disebabkan oleh adanya perbedaan
karakteristik yang menentukan perilaku belajar, seperti: gaya belajar
(visual vs auditif), gaya kognitif (field independent vs field
dependent), bakat, minat, tingkat kecerdasan, kematangan intelektual,
dan lainnya yang bisa diacukan pada karakteristik individual siswa.
Perilaku belajar siswa yang kompleks dan unik ini menuntut
layanan dan perlakuan pembelajaran yang kompleks dan unik pula
untuk setiap siswa. Komponen pembelajaran yang bertanggungjawab
untuk menangani masalah ini adalah strategi penyampaian
pembelajaran, lebih khusus lagi media pembelajaran. Strategi (media)
pembelajaran haruslah dipilih sesuai dengan karakteristik individual
siswa. Ia sedapat mungkin harus memberikan layanan pada setiap
siswa sesuai dengan karakteristik belajarnya. Umpamanya, siswa yang
memiliki gaya belajar visual harus mendapatkan rangsangan belajar
visual, seperti halnya siswa yang memiliki gaya auditif harus
mendapatkan rangsangan belajar auditif.
1. Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran,
metode mengajar yang digunakan serta karakteristik siswa yang
belajar (tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa
yang belajar)
2. Untuk dapat memilih media dengan tepat, guru harus mengenal ciriciri dan tiap tiap media pembelajaran.
3. Pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada siswa yang
belajar, artinya pemilihan media untuk meningkatkan efektivitas
belajar siswa.
4. Pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan,
ketersediaan bahan media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat
siswa belajar.
2.
3.
4.
Media proyeksi;
5.
6.
2. Menurut Briggs
Briggs lebih mengarah kepada karakteristik siswa, tugas instruksional,
bahan dan transmisinya. Briggs mengidentifikasikan tiga macam media yang
dapat digunakan dalam proses belajar mengajar antara lain: objek, model,
suara langsung, rekaman audio, media cetak, pelajaran terprogram, papan
tulis, media transparansi, film bingkai, film rangkai, film gerak, televisi dan
gambar.
3. Menurut Gagne
Gagne membagi media menjadi tujuh macam pengelompokan media yang
dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi menurut tingkatan hirarki
belajar yang dikembangkan. Pengelompokan tersebut antara lain meliputi:
benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam,
gambar gerak, didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar
diam, gambar gerak, filem bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok
media tersebut kemudian dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi
menurut tingkat hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu: pelontar stimulus
belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berfikir, memasuk-alihkan
ilmu, menilai prestasi, dan memberi umpan balik.
4. Menurut Edling
Menurut Edling media merupakan bagian dari unsur-unsur rangsangan
belajar, yaitu dua unsur untuk pengalaman visual meliputi kodifikasi subjek
audio, dan kodifikasi objek visual, dua unsur pengalaman belajar tiga
dimensi, meliputi: pengalaman langsung dengan orang, dan pengalaman
banyak digunakan juga dalam media projeksi diam. Media projeksi gerak,
pembuatannya juga memerlukan bahan-bahan grafis, misalnya untuk lembar
peraga (captions). Dengan menggunakan perangkat komputer (multi media),
rekayasa projeksi gerak lebih dapat bervariasi, dan dapat dikerjakan hampir
keseluruhannya menggunakan perangkat komputer. Untuk mengajarkan skill
(keterampilan motorik) projeksi gerak mempunyai banyak kelebihan di
bandingkan dengan projeksi diam. Beberap media projeksi antara lain adalah:
(1) Film Bingkai, (2) Film rangkai, (3) Film gelang (loop), (4) Film
transparansi, (5) Film gerak 8 mm, 16 mm, 32 mm, dan (6) Televisi dan
Video.
harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis, serta ditinjau dari segi
prinsip prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi belajar yang efektif.
Kemp dan Dayton(1985 : 3-4) mengemukakan beberapa hasil
penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai
bagian integral pembelajaran di kelas, atau sebagai cara utama pembelajaran
langsung, sebagai berikut :
Penyampaian pelajaran tidak kaku. Pembelajaran lebih menarik dan
pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan
prinsip prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan
balik dan penguatan. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat
dipersingkat, karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat
untuk mengantarkan pesanpesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup
banyak dan memungkinkan dapat diserap oleh siswa lebih besar.
Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan gambar
sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen elemen
pengetahuan dengan cara yang terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas.
Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja diinginkan atau
diperlukan, terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan
secara individu. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan
terhadap proses belajar dapat ditingkatkan. Peran guru dapat berubah ke arah
yang lebih positif.
Adapun peran guru dan siswa dalam peran media pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1. Memperjelas penyajian materi agar tidak hanya bersifat verbal (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau tulisan)
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, karena menurut
para ahli kemampuan daya serap manusia dalam memahami masalah
dengan panca indera yaitu:
10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa
butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan sistem
gagasan yang bermakna.
Sudjana & Rivai (1992:2) mengemukakan peranan media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu :
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau
guru mengajar pada setiap jam pelajaran
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru,tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lainlain.
Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik (1994:15)
merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1. Meletakan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu
mengurangi verbalisme.
2. Memperbesar perhatian siswa.
3. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar,
oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri dikalangan siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama
melalui gambar hidup.
6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu
perkembangan kemampuan berbahasa.
F. MANFAAT MEDIA
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar
tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena, dengan adanya media
tersebut maka guru dapat mengerjakan dengan mudah tugasnya dalam
menyampaikan materi kepada siswa. Tanpa bantuan media, maka materi akan
sukar dipahami oleh siswa.
Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang
bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan
media pembelajaran, tetapi dilain sisi ada bahan pembelajaran yang
memerlukan media pembelajaran.
Menurut Kemp & Dayton dalam Arsyad (2011) bahwa banyak
manfaat penggunaan media pembelajaran yakni,
3)
4)
5)
komputer.
Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat
G. FUNGSI MEDIA
Menurut Kemp & Dayton (1985), media pembelajaran dapat
memenuhi tiga fungsi utama apabila media tersebut digunakan untuk
perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya,
yaitu memotivasi minat, menyajikan informasi, dan memberi instruksi.
Sadiman (1986), mengemukakan fungsi media instruksional, meliputi:
memberi rangsangan siswa dalam belajar, mengarahkan perhatian atau
kegiatan belajar, menyajikan contoh- contoh secara nyata, menyajikan syarat
eksternal, dan menimbulkan umpan balik siswa.
Secara umum dalam media instruksional, media mempunyai fungsi:
1) Fungsi pendidikan; yaitu media memberikan nilai edukatif, baik
dalam nuansa berfikir, merangsang motivasi, memberikan rangsangan
berfikir logis, sistematis, dan realistis.
2) Fungsi sosial; media memungkinkan terjadinya sosialisasi dalam
pendidikan, pengembangan sifat sosial, sikap mau bekerja sama dan
saling membantu.
3) Fungsi budaya; media dapat mengembangkan kreativitas berkarya/
berbudaya individu.
4) Fungsi efisiensi; media memungkinkan dilakukannya efisiensi, baik
waktu, tenaga, dan biaya karena tidak semua materi pelajaran dapat
dipelajari melalui benda langsung, tetapi perlu alat pengganti dan
penyederhanaan.
seperti
mengenali
buku,
slide,
rekaman
benda-bendatersebut
audio,
sebagai
yang orang
bentuk media?
cara
melakukannya.
msing-masing
mewakili
bentuk
penyampaian
itu
semua
media
yang
dan
mengklasifikasi
media
penyaji
dalam
lima
kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media
audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak.
Kemudian dapat kita teliti media ini untuk membedakan proses yang
dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana suara dan atau gambar
itu kta terima, apakah melalui penglihatan langsung,
optik,
proyeksi
elektronik
atau telekomunikasi.
proyeksi
Kita
akan
keempat cara ini sebagai cara penyajian dari sebuah media. Dengan
menganalisis
media
penyajiannya,
kita
melalui
mendapatkan
bentuk
suatu
penyajian
dan
cara
media
(f)
audio,
kelompok keenam;
media
televisi,
dan
(g)
kelompok ketujuh; multi media. Perlu kita ingat bahwa masih ada
media
penyaji,
yaitu
media
hubungan-hubungan penting.
Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang
yang
diilustrasikan
untuk
gambar-
mencapai
tujuan
dalam
individual,
hampir
sama
dengan
modul.
dalam
topik-topik
kecil
untuk
setiap
bahan
ajaran,
pertanyaan,
dan balikan/respons
melalui
alat
proyeksi
yang
disebut OHP
transparansi,
tapi
7) Media Filmstrip
Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media
visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media
slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan
satu kesatuan (merupakan gelang, dimana antara ujung yang satu
dengan ujung yang lainnya bersatu). Jumlah frame atau gambar
dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula
yang berjumlah 75 buah dengan panjang 100 sampai dengan 130 cm.
8) Media Radio
Radio adalah media audio uang penyampaian pesannya dilakukan
melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar.
Pemberi pesan (penyiar) secara langsung dapat mengkomunikasikan
pesan atau informasi melalui suatu alat (microfon) yang kemudian
diolah dan dipancarkan ke segenap penjuru melalui gelombang
elektromagnetik dan penerima pesan (pendengar) menerima pesan atau
informasi tersebut dari pesawat radio di rumah-rumah atau para siswa
mendengarkannya di kelas-kelas.
9) Media Alat Perekam Pita Magnetik
Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah
media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset
audio. Tidak seperti radio yang menggunakan gelombang
elektromagnetik sebagai alat pemancarannya
10) Media Audio Visual Diam
Media audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya
dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera pengelihatan, akan
tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit
memiliki unsur gerak.
Jenis media ini antara lain media sound slide (slide suara), film
strip bersuara, dan halaman bersuara.
11) Media Film
Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian
gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan
diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Film
menggunakan
kaset
video,
dan penayangannya
alami yang hidup dan objek alami yang tidak hidup. Sebagai
contoh objek alami yang hidup adalah ikan, burung elang, singa, dan
sebagainya. Sedangkan objek alami yang tidak hidup adalah batubatuan, kayu, air, dan sebagainya. Objek buatan, yaitu buatan
manusia, contohnya gedung, mainan, jaringan transportasi dan
sebagainya. Media cetak kelompok ke dua terdiri atas benda-benda
tiruan yang dibuat untuk mengganti benda-benda yang
sebenarnya. Objek-objek pengganti dikenal dengan sebutan replika,
model, dan benda tiruan. Replika dapat didefinisikan sebagai
reproduksi statis dari suatu objek dengan ukuran yang sama dengan
benda yang sebenarnya. Model merupakan sebuah reproduksi yang
kelihatannya sama, tapi biasanya diperkecil atau diperbesar dalam
skala tertentu. Benda tiruan ada dua macam, yaitu pertama
merupakan bangunan yang dibuat kurang lebih menyerupai suatu
benda yang besar, misalnya bagian dari sebuah kapal terbang (sayap).
Bentuk benda tiruan yang kedua ialah bentuk yang menggambarkan
mekanisasi kerja suatu benda, misalnya sistem pembakaran automobile
16) Media Interaktif
kecepatan masing-masing.
Dapat dipelajari kapan dan dimana saja
untuk membacanya.
Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak
akan mudah rusak dan sobek.
penting.
Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak
lepas.
5) Media Opaque Projektor
Kelebihan dan kelemahan media opaque projector ini hampir
mirip dengan kelemahan dan kelebihan media OHP dan media
Slide. Oleh karena opaque projector dengan segala
karakteristiknya dapat berfungsi sebagai OHP dan Slide
Projector.
6) Media Slide
Kelebihan media slide
Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang
kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan
untuk memproyeksikannya.
Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama,
7) Media Filmstrip
Kelebihan filmstrip dibanding film slide adalah media
filmstrip mudah penggandaannya karena tidak memerlukan
bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena
merupakan satu kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan
perbaikan/ revisi filmstrip relatif agak sukar, karena harus
dilakukan di laboratorium khusus.
8) Media Radio
Kelebihan media radio
Memiliki variasi program yang cukup banyak.
Sifatnya mobile, karena mudah dipindah-pindah tempat
dan gelombangnya.
Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa.
Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap
kata, kalimat atau musik, sehingga sangat cocok
satu
arah
way communication).
Jika siarannya monoton akan lebih cepat
(one
mendalam,
yang
aktual.
Jangkauan penyebarannya sangat luas.
Memberikan pesan yang dapat diterima
proses.
Mengatasi keterbatasan ruangdn waktu.
Memberikan kesan yang mendalam,
kebutuhan.
Sifat komunikasinya hanya satu arah.
Gambarnya relatif kecil.
Kadangkala terjadi distorsi gambar dan
warna akibat kerusakan atau gangguan
magnetik.
diulang-ulang.
Akan
tetapi
kelemahannya
jangkauannya terbatas.
adalah
DAFTAR PUSTAKA
Haryono, Agung.dkk.2005.Media Pendidikan.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
http://eprints.uny.ac.id/8323/3/BAB%202%20-%2008513241018.pdf
http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/172/jiptiain--umarhadini-8584-5-baii.pdf
http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/PPB/Konten%20Materi/16%20Uwes
%20Chaeruman/diklat%2024/modul%2069/Buku/Jenis%20dan%20Klasifikasi%20Media.pdf
Usman,
M.
Basyiruddin-asnawir,
2002,
media
pengajaran,
Jakarta,
ciputat
pers
A.S.
1986.
Media
pendidikan:
pengeratian,
pengembangan,
dan