Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Pokok Bahasan
2. Sub Pokok Bahasan

3. Sasaran
4.
5.
6.
7.

Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Tujuan

: Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar


: a. Pengertian mencuci tangan
b. Macam-macam mencuci tangan
c. Pentingnya mencuci tangan
d. Cara mencuci tangan yang baik dan benar
: Mahasiswa S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah
Tasikmalaya Kelas 1B
: 5 Juni 2013
: 15 Menit
: Ruangan Kuliah STIKes Muhammadiyah Tasikmalaya
: a. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan Penyuluhan mahasiswa dapat
mengetahui tentang cara mencuci tangan yang baik
dan benar.
b. Tujuan Intrusional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan 15 menit mahasiswa
mampu:
Menjelaskan Pengertian Mencuci Tangan
Menjelaskan macam-macam mencuci tangan
Menjelaskan pentingnya mencuci tangan
Menjelaskan 7 cara mencuci tangan yang baik
dan benar

8. Kegiatan
N
o
1

Langkah-langkah

Waktu

Pendahuluan

2 menit

Penyajian

6 menit

Kegiatan penyuluh

Kegiatan sasaran

- Memberi salam
- Menjawab
- Memperkenalkan
salam
diri
- memperhatika
- Menjelaskan
n
maksud dan
tujuan
-menjelaskan
-memperhatikan
pengertian
mencuci tangan
-menjelaskan
macam-macam
mencuci tangan
-menjelaskan
pentingnya
mencuci tangan
-cara mencuci tangan

Evaluasi

5 menit

Penutup

2 menit

9. Metode
10. Media
11. Materi
12. Evaluasi

yang baik dan


benar
- memberikan
pertanyaan
-meminta/memberi
kesan/pesan
-memberi salam

menjawab
pertanyaan
memberikan
kesan/pesan
menjawab
salam

: Ceramah, tanya jawab


: Ppt, poster
: Terlampir
:
Pertanyaan
a. Apakah pengertian mencuci tangan?
b. Apa saja macam-macam mencuci tangan?
c. Apa pentingnya mencuci tangan?
d. Bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar?
Jawab
a. Mahasiswa mengetahui pengertian mencuci tangan
b. Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam mencuci
tangan
c. Mahasiswa memahami pentingnya mencuci tangan
d. Mahasiswa mengerti cara mencuci tangan yang baik dan
benar

Materi:
MENCUCI TANGAN

A. Pengertian
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh
manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan,
ataupun tujuan-tujuan lainnya.
Perilaku mencuci tangan berbeda dengan perilaku cuci tangan yang merujuk
pada kata kiasan.
Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi
sehat saat perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam
angka kematian dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara kaya
(maju). Perilaku ini diperkenalkan bersamaan dengan ini isolasi dan pemberlakuan
teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air bersih dalam jumlah yang
mencukupi.
B. Macam-macam Cara Mencuci Tangan
1. Mencuci tangan dengan air
Ritual mencuci tangan di dunia dipraktikan sebagai bagian dari budaya
maupun praktik keagamaan. Dalam agama Hindu terdapat ritual mencuci tangan
Bah', dalam agama Yahudi dinamakan tevilah dan netilat yadayim. Praktek
yang mirip adalah ritual lavabo untuk agama Kristen, wudhu untuk agama
Islam, dan Misogi di kuil Shinto.
Di beberapa rumah makan di Indonesia seperti rumah makan padang,
rumah makan sunda, atau warung-warung makan lainnya dimana mengonsumsi
makanan dirasakan lebih umum dengan menggunakan tangan langsung (tanpa
alat makan seperti sendok dan garpu), penjual kadang-kadang menyediakan
wadah berupa mangkuk kecil berisi air (sering juga disebut dengan kobokan)
untuk mencuci tangan disertai dengan irisan jeruk nipis untuk menghilangkan
bau sesudah makan. Praktek mencuci tangan yang dianjurkan pada umumnya
adalah dilakukan dibawah air yang mengalir, karena air dalam keadaan diam
dan digunakan untuk mencuci tangan yang kotor bisa menjadi tempat sup
kuman karena berkumpulnya kotoran yang mungkin mengandung kuman
penyakit di satu tempat dan menempel lagi saat tangan diangkat dari wadah
mencuci tangan tersebut.

2. Mencuci tangan dengan air panas


Walaupun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa mencuci
tangan dengan air panas lebih efektif untuk membersihkan tangan, namun
pendapat ini tidak disertai dengan pembuktian ilmiah. Temperatur dimana
manusia dapat menahan panas air tidak efektif untuk membunuh kuman.
Beberapa pendapat lain menyatakan bahwa air panas dapat membersihkan
kotoran, minyak, ataupun zat-zat kimia, namun pendapat populer ini sebenarnya
tidak terbukti, air panas tidak membunuh mikro organisme. Temperatur yang
nyaman untuk mencuci tangan adalah sekitar 45 derajat celsius, dan temperatur
ini tidak cukup panas untuk membunuh mikro organisme apapun. Namun
temperatur yang jauh lebih panas (umumnya sekitar 100 derajat celsius)
memang dapat membunuh kuman. Tidak efektifnya temperatur air untuk
membunuh kuman juga dinyatakan dalam prosedur standar mencuci tangan
untuk operasi medis dimana air keran dibiarkan mengalir deras hingga 2 galon
per menit dan kederasan air inilah yang membersihkan kuman, sementara tinggi
rendahnya temperaturnya tidak signifikan
3. Mencuci tangan dengan sabun
Mencuci tangan dengan sabun adalah praktik mencuci tangan yang paling
umum dilakukan setelah mencuci tangan dengan air saja. Walaupun perilaku
mencuci tangan dengan sabun diperkenalkan pada abad 19 dengan tujuan untuk
memutus mata rantai kuman, namun pada praktiknya perilaku ini dilakukan
karena banyak hal di antaranya, meningkatkan status sosial, tangan dirasakan
menjadi wangi, dan sebagai ungkapan rasa sayang pada anak.
Pada fasilitas-fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, mencuci tangan
bertujuan untuk melepaskan atau membunuh patogen mikroorganisme (kuman)
dalam mencegah perpindahan mereka pada pasien. Penggunaan air saja dalam
mencuci tangan tidak efektif untuk membersihkan kulit karena air terbukti tidak
dapat melepaskan lemak, minyak, dan protein dimana zat-zat ini merupakan
bagian dari kotoran organik. Karena itu para staf medis, khususnya dokter
bedah, sebelum melakukan operasi diharuskan mensterilkan tangannya dengan
menggunakan antiseptik kimia dalam sabunnya (sabun khusus atau sabun anti
mikroba) atau deterjen. Untuk profesi-profesi ini pembersihan mikro organisme
tidak hanya diharapkan "hilang" namun mereka harus bisa memastikan bahwa
mikro organisme yang tidak bisa "bersih" dari tangan, mati, dengan zat kimia
antiseptik yang terkandung dalam sabun. Aksi pembunuhan mikroba ini penting
sebelum melakukan operasi dimana mungkin terdapat organisme-organisme
yang kebal terhadap antibiotik.
4. Mencuci tangan dengan cairan
Pada akhir tahun 1990an dan awal abad ke 21, diperkenalkan cairan
alkohol untuk mencuci tangan (juga dikenal sebagai cairan pencuci tangan,
antiseptik, atau sanitasi tangan) dan menjadi populer. Banyak dari cairan ini
berasal dari kandungan alkohol atau etanol yang dicampurkan bersama
dengan kandungan pengental seperti karbomer, gliserin, dan menjadikannya
serupa jelly, cairan, atau busa untuk memudahkan penggunaan dan

menghindari perasaan kering karena penggunaan alkohol. Cairan ini mulai


populer digunakan karena penggunaannya yang mudah, praktis karena tidak
membutuhkan air dan sabun.
Penggunaan cairan sanitasi tangan berbentuk jel dan berbahan dasar
alkohol dalam sebuah penelitian di Amerika pada 292 keluarga di Boston
menunjukkan bahwa cairan ini mengurangi kasus diare di rumah hingga 59
persen. Dr. Thomas J. Sandora, seorang dokter di Divisi Penyakit Menular
pada RS Anak-anak Boston (Division of Infectious Diseases at Children's
Hospital Boston) dan juga penulis untuk buku "Tangan Sehat, Keluarga Sehat"
("Healthy Hands, Healthy Families.") mengemukakan bahwa penelitian ini
adalah penelitian pertama yang menunjukkan bahwa penggunaan cairan
sanitasi tangan menunjukkan bahwa perilaku ini mengurangi penyebaran
kuman di rumah. Keluarga yang direkrut untuk penelitian ini adalah keluarga
yang menitipkan anak-anaknya di tempat penitipan anak dan menunjukkan
aktivitas mencuci tangan dengan sabun dengan frekuensi yang sama saat
direkrut untuk penelitian.
Sesuai perkembangan zaman, dikembangkan juga cairan pembersih tangan
non alkohol. Namun apabila tangan benar-benar dalam keadaan kotor, baik
oleh tanah, darah, ataupun lainnya, maka penggunaan air dan sabun untuk
mencuci tangan lebih disarankan karena cairan pencuci tangan baik yang
berbahan dasar alkohol maupun non alkohol walaupun efektif membunuh
kuman cairan ini tidak membersihkan tangan, ataupun membersihkan material
organik lainnya.
Di Amerika Serikat cairan pencuci tangan dilarang oleh Departemen
Pemadam Kebakaran dari sekolah-sekolah karena kekhawatiran bahwa cairan
tersebut dapat merangsang api menjadi besar, namun Rumah Sakit Tallahasee
Memorial Hospital diperbolehkan untuk menaruh cairan pencuci tangan dalam
jumlah tertentu. Cairan pencuci tangan yang disarankan adalah yang
mengandung paling sedikit 60 persen alkohol dan bahan pelembab.
Cairan pembunuh kuman yang berbahan dasar alkohol tidak efektif untuk
mematikan materi organik, dan virus-virus tertentu seperti norovirus, sporaspora bakteria tertentu, dan protozoa tertentu. Untuk membersihkan mikro
organisme - mikro organisme tersebut tetap disarankan menggunakan sabun
dan air.
5. Mencuci tangan dengan tissue basah
Tisu basah diperkenalkan pada awalnya untuk membersihkan tidak hanya
tangan, tetapi juga kotoran bayi, permukaan meja, dan di AS dianjurkan untuk
peralatan rumah tangga laiinya. Menurut Center for Disease Control and
Prevention (CDC) (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular) di
Amerika serikat sebayak 76 juta dari 300 juta orang yang tinggal di AS sakit
setiap tahunnya karena penyakit yang dibawa bersamaan dengan masuknya
makanan. Sebanyak 300.000 masuk rumah sakit dan dan setiap tahun 5.000
orang meninggal dunia karena penyakit dibawa bersamaan dengan masuknya
makanan.

Tisu basah menjadi alternatif membersihkan tangan setelah mencuci


tangan dengan sabun karena lebih praktis dan tidak memerlukan air. Beberapa
tisu basah telah mengembangkan kandungan wewangian beralkohol, atau anti
bakteri, ataupun minyak almond untuk menjaga kulit tangan agar tidak terasa
kering. Namun menurut dr. Handrawan tisu basah tidak baik untuk mencuci
tangan karena hanya mengembalikan kuman bolak-balik di tangan.
Dalam beberapa kasus khusus, sebuah perusahaan di AS mengeluarkan
tisu basah yang berlabel Rediwipes yang menyatakan dapat membunuh 99.9
persen bakteri yang terdapat dirumah termasuk bakteri Salmonella dan E. coli.
Tisu ini dianjurkan untuk digunakan dalam membersihkan tangan dan peralatan
dapur lainnya sebelum masak agar mencegah kontaminasi bakteri silang antara
tangan, bahan masakan, dan peralatan dapur sehingga tidak menyebar.
C. Pentingnya Mencuci tangan
Berikut adalah 5 fakta pentingnya melakukan cuci tangan dengan memakai sabun:
1. Mencuci tangan dengan menggunakan air saja tidak cukup karena lemak
dan kotoran masih menempel di tangan.
2. Mencuci tangan dengan memakai sabun selain menghilangkan lemak dan
kotoran yang menempel ditangan juga akan mencegah timbulnya berbagai
penyakit yang disebabkan oleh kuman, seperti radang tenggorokan, masalah
saluran pernafasan, disentri, diare, iritasi kulit, biang keringat, mata merah,
jerawat, bau badan, dan tipus.
3. Setelah ke jamban dan sebelum menyentuh makanan (sebelum mengolah
atau memakan makanan) adalah saat-saat yang sangat penting untuk
mencuci tangan dengan memakai sabun karena dapat menghilangkan kuman
yang menempel ditangan.
4. Membiasakan diri mencuci tangan dengan memakai sabun adalah kegiatan
preventif yang paling murah dan efektif dan dapat mengurangi biaya
pengobatan kesehatan kita.
5.

Kebiasaan cuci tangan pakai sabun sangat berpengaruh dalam dunia


pendidikan karena penyakit yang disebabkan oleh kuman seperti diare
seringkali membuat para siswa tidak masuk sekolah. Salah satu penelitian
yang dilakukan diluar negeri menunjukkan membiasakan cuci tangan pakai
sabun bisa mengurangi absesi sekolah sekitar 42 persen.

D. Cara mencuci tangan yang baik dan benar


Bisakah Anda mencuci tangan? Anda pasti menjawab Bisa!, tapi
bagaimana bila Anda diminta oleh buah hati anda untuk memberikan contoh
cara mencuci tangan yang baik dan benar?. Saya yakin tidak semua pembaca
blog ini akan memperagakan dengan penuh percaya diri, atau malah terkesan
asal-asalan yang penting basah. Ya, begitulah kenyataannya. Hal yang

kebanyakan orang dianggap sepele ternyata sebagian besar tidak mampu


memperagakannya dengan baik dan benar, bahkan mungkin pihak yang
berkecimpung di dunia kesehatan sendiri tidak mengetahuinya.
Mencuci tangan memang hal kecil, tapi sama sekali bukan hal yang
sepele. Bayangkan, seandainya putra-putri kesayangan anda setelah asik
bermain dengan tangan yang belepotan kotoran, pergi ke meja makan dan
langsung menyambar makanan yang ada. Dapat dipastikan tidak lama kemudian
atau esok hari buah hati anda akan mengeluh perutnya sakit, badan panas, dan
lain sebagainya, yang berati buah hati anda akan jatuh sakit. Tentu sebagai
orang tua Anda tidak menginginkannya bukan?.
Dalam keseharian, kita tidak terlepas dari kegiatan cuci tangan, tapi
seberapa yakinkah bahwa tangan anda bebas dan nantinya tidak akan terinfeksi
oleh kuman? karena memang, terkadang kita jatuh sakit sementara sang dokter
mengatakan infeksi bisa dari mana saja termasuk dari kebiasaan cuci tangan
yang kurang tepat.
Berikut akan di jelaskan bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan
benar untuk meminimalkan kejadian infeksi kuman.
Mengapa Harus Mencuci Tangan ?
Ribuan bahkan jutaan kuman yang tidak kasat mata ada disekitar kita.
Sadar atau tidak sadar, mau atau tidak mau, kita akan melakukan kontak atau
bahkan impossible untuk terhindar samasekali (steril).
Karena itulah, kapan saja di saat kondisi badan lemah terutama anak-anak,
sistem pertahan tubuh (immunitas) tidak mampu melawan keganasan
(patogenitas) kuman-kuman yang masuk ke dalam tubuh tanpa kita sadari, baik
melalui makanan dan minuman, setelah bekerja, bermain ataupun keluar dari
kamar kecil. Yang pada akhirnya kita akan jatuh sakit.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bagaimanakah Cara Mencuci Tangan?


Berikut adalah standar cara mencuci tangan
Basahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah dengan air mengalir
Gunakan sabun di bagian telapak tangan yang telah basah
Digosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga menghasikan busa
secukupnya selama 15-20 detik
Bilas kembali dengan air bersih
Tutup kran dengan siku atau tissue
Keringkan tangan dengan tissu / handuk kertas
Hindarkan menyentuh benda disekitarnya setelah mencuci tangan.
7 cara mencuci tangan yang baik dan benar sesuai gambar
1. Telapak tangan dengan telapak tangan
2. Telapak kanan diatas punggung tangan kiri, dan telapak kiri diatas
punggung tangan kanan
3. Telapak dengan teapak dan jari saling terkait
4. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling
mengunci

5. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya


6. Jari kiri menguntup, gosok memutar, ke kanan & ke kiri pada
telapak kanan, dan sebaliknya
7. Pegamg pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan &
sebaliknya, gerakan memutar

Anda mungkin juga menyukai