Anda di halaman 1dari 24

REFERAT

TRANSFUSI DARAH

Fatty Maulidira
04111001068
Beby Yohaningsih Hasanah
04111401045

Tahun 1901, Landsteiner


menemukan golongan darah
sistem ABO

Tahun 1939, Levine & Stetson


menemukan Rhesus

Berkembang menjadi
transfusi modern dan
digunakannya anti koagulan
seperti di Belgia, Argentina,
dan berkembang sampai kini

Transfusi Darah

Proses pemindahan darah dari


seseorang yang sehat (donor) ke orang
sakit (resipien) yang diberikan secara
intravena melalui pembuluh darah
Dapat berupa darah lengkap dan
komponen darah

Transfusi
Darah
Allogenic

Darah yang
disimpan untuk
transfusi
berasal dari
tubuh orang
lain

Autologus

Darah yang disimpan berasal


dari tubuh donor sendiri yang
diambil 3 unit beberapa hari
sebelumnya, dan setelah 3 hari
ditransferkan kembali ke pasien

Tujuan Transfusi Darah

Meningkatkan volume darah sirkulasi


Meningkatkan jumlah sel darah merah
dan untuk mempertahankan kadar
hemoglobin pada klien anemia.
Memberikan komponen seluler tertentu
sebagai terapi
Meningkatkan oksigenasi jaringan
Memperbaiki fungsi hemostatis

Indikasi Transfusi Menurut


WHO

Anemia pada perdarahan akut setelah


didahului penggantian volume dengan
cairan
Anemia kronis
Gangguan pembekuan darah karena
defisiensi komponen
Plasma loss atau hipoalbuminemia
Hemoglobin(Hb) <8 gr/dl

Jenis Jenis Transfusi


Darah

Darah Lengkap (Whole Blood)


Komponen utama: eritrosit, trombosit, dan

faktor pembeku V, VIII


Volume: 250 ml, 350 ml, 450 ml
Bertahan dalam suhu 42C
Indikasi:
Penggantian volume pada pasien dengan syok
hemoragi, trauma atau luka bakar
Pasien dengan perdarahan masif dan telah
kehilangan lebih dari 25% dari volume darah
total

Darah Lengkap

Darah Segar

Darah yang baru


diambil dari
donor sampai 6
jam sesudah
pengambilan

Darah Baru

Darah yang
disimpan antara
6 jam sampai 6
hari sesudah
pengambilan

Darah Simpan

Darah yang
disimpan lebih
dari 6 hari
sampai 35 hari

PRC (Packed Red Cell)

Diperoleh dari pemisahan plasma secara tertutup


sehingga hematokrit menjadi 70-80%
Volume tergantung kantong darah yang dipakai
yaitu 150-300 ml
Suhu penyimpanan 4 2C
Indikasi:
Kehilangan darah >20% dan volume darah lebih dari

1000 ml
Hemoglobin <8 gr/dl
Hemoglobin <10 gr/dl dengan penyakit-penyakit utama
: (empisema, atau penyakit jantung iskemik)
Hemoglobin <12 gr/dl dan tergantung pada ventilator

Tujuan PRC: Menaikkan Hb pasien


tanpa menaikkan volume darah
Keuntungan PRC:
Mengurangi kemungkinan penularan

penyakit
Mengurangi kemungkinan reaksi
imunologis
Volume darah yang diberikan lebih sedikit
sehingga kemungkinan overload berkurang
Komponen darah lainnya dapat diberikan
pada pasien lain

PRC

Frozen Wash
Concentrated
Red Blood Cells

Washed Red Cell

Darah Merah
Pekat

Penderita yang
mempunyai
antibodi
terhadap sel
darah merah
yang menetap

Pengobatan
aquired
hemolytic
anemia dan
exchange
transfusion dan
untuk penderita
yang alergi
terhadap protein
plasma.

Meningkatkan
jumlah eritrosit
pada pasien
yang sering
memerlukan
transfusi

WBC (White Blood Cells)

Terdiri dari darah lengkap dengan isi


seperti PRC, plasma dihilangkan 80 %
Tersedia dalam volume 150ml
Indikasi: untuk pasien sepsis yang tidak
berespon dengan antibiotik

Suspensi Trombosit

Indikasi:
Setiap perdarahan spontan atau suatu

operasi besar dengan jumlah trombositnya


kurang dari 50.000/mm 3
Splenektomi pada hipersplenisme
penderita thalassemia maupun hipertensi
portal juga memerlukan pemberian
suspensi trombosit prabedah

Suspensi
Trombosit

Platelet Rich
Plasma

Platelet
Concentrate

Dibuat dengan
cara pemisahan
plasma dari
darah segar dan
disimpan
dengan suhu
34C

Kandungan
utama yaitu
trombosit,
volume 50 ml
dengan suhu
simpan 202C

Darah Merah
Pekat

Meningkatkan
jumlah eritrosit
pada pasien
yang sering
memerlukan
transfusi

Plasma

Plasma cair
Diperoleh dengan memisahkan plasma dari

whole blood pada pembuatan packed red cell.

Plasma kering (lyoplylized plasma)


Diperoleh dengan mengeringkan plasma beku

dan lebih tahan lama (3 tahun).

Fresh Frozen Plasma


Dibuat dengan cara pemisahan plasma dari

darah segar dan langsung dibekukan pada suhu


-60C. Pemakaian yang paling baik untuk
menghentikan perdarahan

Indikasi Plasma:
Mengganti defisiensi faktor IX
Neutralisasi hemostasis setelah terapi
warfarin bila terdapat perdarahan yang
mengancam nyawa
Adanya perdarahan dengan parameter
koagulasi yang abnormal setelah
transfusi masif
Pasien dengan penyakit hati dan
mengalami defisiensi faktor
pembekuan

Cryopresipitate

Komponen utama yang terdapat di dalamnya adalah


faktor VIII, faktor pembekuan XIII, faktor Von
Willbrand, fibrinogen
Cara pemberian ialah dengan menyuntikkan
intravena langsung, tidak melalui tetesan infus,
pemberian segera setelah komponen mencair, sebab
komponen ini tidak tahan pada suhu kamar
Suhu simpan -18C atau lebih rendah dengan lama
simpan 1 tahun, ditransfusikan dalam waktu 6 jam
setelah dicairkan
Indikasi:
Hemophilia A
Perdarahan akibat gangguan faktor koagulasi
Penyakit von wilebrand

Albumin

Dibuat dari plasma, setelah gamma


globulin, antihaemophilic factor (AHF)
dan fibrinogen dipisahkan dari plasma
Pemakaian diencerkan sampai menjadi
cairan 5% atau 20% 100 ml

Komplikasi Transfusi Darah

Reaksi
Reaksi
Reaksi
Reaksi

transfusi darah secara umum


Transfusi Hemolitik Akut
Transfusi Hemolitik Lambat
Transfusi Non-Hemolitik:

Demam
Reaksi alergi
Reaksi anafilaktik

Penularan penyakit infeksi


Dapat terjadi transfusi masif

Golongan Darah

Sistem ABO:
Golongan darah A memiliki sel darah merah

dengan antigen A di permukaan membran


selnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen B dalam serum darahnya
Golongan darah A hanya dapat menerima darah
dari orang dengan golongan darah A atau O
Golongan darah B memiliki antigen B pada
permukaan sel darah merahnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen A
dalam serum darahnya
golongan darah B hanya dapat menerima darah
dari orang dengan dolongan darah B atau O

Golongan darah AB memiliki sel darah merah


dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan
antibodi terhadap antigen A maupun B
Orang dengan golongan darah AB dapat menerima
darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun
dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan
golongan darah AB tidak dapat mendonorkan darah
kecuali pada sesama AB
Golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen,
tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B
Orang dengan golongan darah O dapat mendonorkan
darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO
apapun dan disebut donor universal. Namun, orang
dengan golongan darah O hanya dapat menerima
darah dari sesama O

Sistem Rhesus:
Rhesus positif, bila dalam darah

merahnya terdapat faktor Rh pada


permukaan sel darah merahnya
Rhesus negatif, bila dalam darah
merahnya tidak terdapat faktor Rh pada
permukaan sel darah merahnya

Jika seseorang memiliki rhesus


positif, maka ia dapat menerima
darah dengan rhesus positif atau
rhesus negatif
Orang dengan rhesus negatif, hanya
bisa menerima darah dengan rhesus
negatif saja

Kesimpulan

Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari


seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (resipien)
yang diberikan secara intravena melalui pembuluh darah.
Tujuan transfusi darah antara lain memperbaiki
kemampuan mengangkut oksigen, mengembalikan
volume cairan yang keluar, memperbaiki faal pembekuan
darah, memperbaiki kemampuan fagositosis dan
menambah sejumlah protein dalam darah.
Komponen darah yang biasa ditransfusikan ke dalam
tubuhseseorang adalah sel darah merah, trombosit,
plasma, sel darah putih.
Transfusi darah juga dapat menyebabkan berbagai
komplikasi baik akut maupun lambat. Selain itu juga ada
berbagai penyakit yang dapat menular melalui transfusi
darah, sehingga darah yang akan ditransfusikan harus
dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai