Anda di halaman 1dari 16

SISTEM AKUNTANSI

PEMERINTAH PUSAT
KELOMPOK 2
EKA YULIANTY
(A31111010)
NITA IVANA PAYANGAN
(A31111101)

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN


INDONESIA
Sistem Akuntansi Pemerintahan
Indonesia terdiri dari 2 (dua) bagian,
yaitu:
1. Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
(SAPP)
2. Sistem Akuntansi Pemerintah
Daerah (SAPD)

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT


(SAPP)
Pengertian SAPP :
Serangkaian prosedur (manual atau
terkomputerisasi) yang meliputi :
pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran sampai dengan
pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan pemerintah pusat.

Ruang lingkup SAPP


Pemerintah Pusat : lembaga tinggi
negara dan lembaga eksekutif serta
pemda yang mendapat dana APBN
(dana konsentrasi dan tugas
pembantuan)

Tujuan SAPP
1.
2.
3.

4.

Menjaga aset (safeguarding assets)


Memberikan informasi yang relevan
Memberikan informasi yang dapat
dipercaya (reliability)
Menyediakan informasi keuangan yang
berguna untuk perencanaan,
pengelolaan dan pengendalian kegiatan
dan keuangan pemerintah secara
efisien (feedback & predictability)

Karakteristik SAPP
1.

2.
3.

4.
5.

Basis Akuntansi : Basis Kas untuk LRA


dan Akrual untuk Neraca
Sistem Pembukuan Berpasangan
Sistem yang terpadu dan
terkomputerisasi
Desentralisasi Pelaksanaan Akuntansi
Bagan Perkiraan Standar

Subsistem SAPP
SAPP terdiri dari 2 (dua) subsistem, yaitu:
1. Sistem Akuntansi Pusat (SiAP)
2. Sistem Akuntansi Instansi (SAI)

SiAP
SiAP merupakan bagian dari SAPP yang
dilaksanakan oleh Direktorat Informasi dan
Akuntansi (DIA) yang akan menghasilkan
laporan keuangan Pemerintah Pusat untuk
mempertanggungjawabkan APBN
SiAP terdiri dari 2 (dua) sub sistem yaitu
1. Sistem Akuntansi Kas Umum (SAKUN) yang
menghasilkan Laporan Arus Kas dan Neraca Kas
Umum Negara
2. Sistem Akuntansi Umum (SAU) yang
menghasilkan LRA dan Neraca Pemerintah Pusat

Pengertian SiAP
SiAP merupakan serangkaian prosedur
(manual maupun terkomputerisasi)
mulai dari pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran, sampai
pelaporan posisi dan operasi keuangan
pada Kementrian Keuangan selaku
Bendahara Umum Negara (BUN)

Pelaksana SiAP
1.

2.

3.

4.

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang


memproses data transaksi penerimaan dan
pengeluaran.
KPPN Khusus untuk memproses data transaksi
pengeluaran yang berasal dari Bantuan Luar Negeri
(BLN)
Direktorat Pengelolaan Kas Negara (DPKN) untuk
memproses data transaksi penerimaan dan pengeluaran
negara melalui BUN
Direktorat Informasi dan Akuntansi (DIA) yang
melakukan proses data APBN, serta melakukan verifikasi
dan akuntansi untuk data transaksi penerimaan dan
pengeluaran BUN melalui Kantor Pusat.

Proses Pembuatan Laporan SiAP


1.

2.

3.

4.

KPPN menyusun LAK, Neraca KUN dan LRA di


wilayahnya. Laporan disampaikan ke Kanwil Dirjen
Perbendaharaan setiap bulan.
KPPN Khusus menyampaikan laporan dan data
transaksi ke DIA
Kanwil Dirjen Perbendaharaan menyusun LAK, Neraca
KUN dan LRA SAU yang merupakan hasil
penggabungan di wilayah kerjanya. Laporan setiap
bulan disampaikan ke DIA.
Dirjen Perbendaharaan menyusun LAK, Neraca KUN
dan LRA yang merupakan hasil penggabungan seluruh
unit Dirjen Perbendaharaan (Pusat dan Daerah)

SAI

SAI merupakan bagian dari SAPP yang


akan menghasilkan laporan keuangan
untuk pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran instansi.
SAI adalah serangkaian prosedur (manual
maupun terkomputerisasi) mulai dari
pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan
pada kementrian negara/ lembaga

SAI terdiri dari 2 (dua) subsistem


yaitu:
1.

2.

Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)


yang menghasilkan informasi LRA,
Neraca dan Catatan Atas Laporan
Keuangan kementrian/ instansi
Sistem Akuntansi Barang Milik
Negara (SABMN) merupakan
subsistem SAI yang mengolah dokumen
sumber dalam rangka menyusun neraca
dan laporan Barang Milik Negara serta
laporan manajerial lainnya.

SAK
Pelaksanaan akuntansi dilakukan secara berjenjang mulai
dari kementrian/lembaga sampai dengan kantor/satker.
Unit-unit yang melaksanakan SAK
1. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) yang berada
pada level Kementrian/ Lembaga
2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran-Eselon 1
(UAPPA-E1) yang berada pada level eselon 1
3. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran-Wilayah
(UAPPA-W) yang berada pada tingkat wilayah
4. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) yang
berada pada level Kuasa Pengguna Anggaran (Kantor)

SABMN

Pengertian barang : bagian dari kekayaan yang


merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai/ dihitung/
diukur/ditimbang, tidak termasuk uang dan surat
berharga.
UU No 1 Tahun 2004 : BMN adalah semua barang yang
dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari
perolehan lainnya yang sah seperti rampasan/ sitaan.
Pengertian ini tidak mencakup barang-barang yang
dikuasai atau dimiliki : Pemda dari APBD, BUMN/BUMD,
Bank Pemerintah dan Lembaga Keuangan milik
pemerintah.
Tujuan SABMN : menghasilkan neraca dan laporan
barang milik negara.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai