Praktikum BM Fix
Praktikum BM Fix
KIMIA FISIKA
PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN
PENGUKURAN MASSA JENIS GAS
Oleh:
Kelompok 5
Nama Kelompok:
Made Adi Nugraha Tristaningrat
Made Erna Sukmayani
Ni Made Desy Rosita Dewi
(1113031045)
(1213031033)
(1213031043)
paragraph.,,
Tujuan
1. Menentukan berat molekul senyawa CHCl3 dan senyawa unknown X
berdasarkan pengukuran massa jenis gas secara eksperimen
2. Menerapkan persamaan gas ideal dalam menentukan berat molekul senyawa
CHCl3 dan zat unknown X secara eksperimen
3. Menentukan zat unknown X berdasarkan berat molekul hasil eksperimen
berupa gas, cairan, padatan yang menguap, zat terlarut yang menguap, atau bisa
juga untuk suatu zat terlarut yang tidak menguap dan melarut dalam suatu pelarut.
Penggunaan istilah berat molekul suatu zat tidak berarti bahwa zat tertentu
itu terdiri dari molekul-molekul. Istilah molekul merujuk ke suatu partikel netral,
tetapi banyak zat yang terbuat dari partikel bermuatan yang disebut ion. Beberapa
ahli kimia menggunakan istilah berat molekul untuk merujuk jumlah berat atom
yang dinyatakan dalam rumus suatu zat, dan menggunakan istilah berat molekul
untuk merujuk zat-zat yang terdiri dari molekul. Definisi yang lebih umum
mengenai istilah berat molekul diterima dengan luas karena memungkinkan
penggunaan suatu konsep yang dikenal dalam semua kasus, tanpa memaksa
pemakai istilah itu mencari terlebih dahulu partikel macam apa yang dikandung
oleh zat tertentu itu (Keenan dkk, 1980).
Massa molekul relatif atau berat molekul (BM) senyawa volatil dapat
ditentukan dengan cara Dumas, Regnault, dan cara Victor Meyer. Berat molekul
senyawa volatil dapat ditentukan dari persamaan gas ideal bersama-sama dengan
massa jenis gas, dengan asumsi bahwa persamaan gas ideal diikuti oleh gas nyata
pada tekanan rendah. Untuk menentukan berat molekul ini maka ditimbang
sejumlah gas tertentu kemudian diukur PV dan T-nya. Sifat-sifat gas sejati hanya
dapat dinyatakan dengan persamaan, yang lebih kompleks pada tekanan yang tinggi
dan temperatur yang rendah. Bila diinginkan penentuan berat molekul suatu gas
secara teliti maka hukum-hukum gas ideal dipergunakan pada tekanan yang rendah.
Tetapi akan terjadi kesukaran bila tekanan rendah maka suatu berat tertentu dari gas
akan mempunyai volume yang sangat besar. Untuk suatu berat tertentu bila tekanan
berkurang volume bertambah dan berat per liter berkurang. Dari persamaan gas
ideal didapat(Suardana, Kirna, Retug, 2001):
PV nRT
atau
PV
m
x RT
BM
(1)
m
x RT )
V
(2)
(3)
P ( BM
Rtekanan
T
Dimana, BM adalah berat molekul,
P )adalah
gas, V adalah volume
gas, T adalah suhu mutlak, dan R adalah konstanta gas. Agar satuan yang
dipergunakan pada persamaan 3 sesuai, maka dipergunakan patokan bahwa volume
dinyatakan dalam liter, suhu dalam kelvin, tekanan dalam atmosfir, dinyatakan
dalam gram per liter dan konstanta gas (R) adalah 0,08206 liter atm mol -1K-1 (Retug
& Sastrawan, 2003).
Bila suatu zat cair yang bersifat volatil dengan titik didih lebih kecil dari
100oC ditempatkan dalam labu erlenmeyer bertutup yang mempunyai lubang kecil
pada bagian tutupnya, dan kemudian labu erlenmeyer tersebut dipanaskan sampai
suhu 100oC, maka cairan tersebut akan menguap. Uap yang dihasilkan akan
mendorong udara yang terdapat pada labu erlenmeyer dan keluar melalui lubanglubang kecil. Setelah semua udara yang keluar, pada akhirnya uap ini berhenti
keluar. Hal ini terjadi apabila keadaan kesetimbangan dicapai, yaitu tekanan uap
cairan dalam labu erlenmeyer sama dengan tekanan udara luar. Pada keadaan
kesetimbangan ini, labu erlenmeyer hanya berisi uap cairan dengan tekanan sama
dengan tekanan atmosfer, volume sama dengan volume labu erlenmeyer, dan suhu
sama dengan titik didih air dalam penangas air (kira-kira 100oC). Labu erlenmeyer
ini kemudian diambil dari penangas air, didinginkan dan ditimbang sehingga massa
gas yang terdapat di dalamnya dapat diketahui. Kemudian dengan menggunakan
persamaan 3, maka berat molekul senyawa tersebut dapat diketahui (Retug &
Sastrawan, 2003).
Kloroform
Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3). Kloroform
dikenal karena sering digunakan sebagai bahan pembius, meskipun kebanyakan
digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium atau industri. Wujudnya pada
suhu ruang berupa cairan, namun mudah menguap dan massa molar secara teoritis
sebesar119,38 g/mol. Densitas senyawa ini sebesar 1,48 g/cm3 dengan titik lebur
sebesar -63,5 C dan titik didih sebesar 61,2 C. Kelarutan dalam air 0,8 g/100 ml
pada 20C dengan bentuk molekul tetrahedral.
Faktor Koreksi
Faktor koreksi digunakan untuk menentukan tingkat kesalahan. Nilai berat
molekul (BM) hasil perhitungan akan mendekati nilai sebenarnya, tetapi juga
terkadang terdapat kesalahan. Ketika labu erlenmeyer kosong ditimbang, labu ini
penuh dengan udara. Setelah pemanasan dan pendinginan dalam desikator, tidak
semua uap cairan ke bentuk cairannya, sehingga akan mengurangi jumlah udara
yang masuk kembali ke dalam labu erlenmeyer. Jadi massa labu erlenmeyer dalam
keadaan ini lebih kecil daripada massa labu erlenmeyer dalam keadaan semua uap
cairan kembali ke bentuk cairnya. Oleh karena itu, massa cairan yang sebenarnya
harus ditambahkan dengan massa udara yang tidak dapat masuk kembali ke dalam
labu erlenmeyer karena adanya uap cairan yang tidak mengembun. Massa udara
tersebut di atas dapat dihitung dengan mengasumsikan bahwa tekanan parsial udara
yang tidak dapat masuk sama dengan tekanan uap cairan pada suhu kamar, dengan
faktor koreksi:
log P
6,90328 1163,03
( 227,4 t )
Dimana, P adalah tekanan uap (mmHg) dan t adalah suhu ( oC). Jadi dengan
menggunakan rumus di atas, tekanan uap pada berbagai suhu dapat diketahui (Bird,
1987).
Dengan menggunakan nilai tekanan uap pada suhu kamar, bersama-sama
dengan data mengenai volume labu erlenmeyer dan berat molekul udara (28,8
gram/mol) dapat dihitung faktor koreksi yang harus ditambahkan pada massa
cairan. Dengan menggunakan faktor koreksi akan dapat diperoleh nilai berat
molekul (BM) yang lebih tepat (Bird, 1987).
Tabel alat
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
V.
Nama alat
Labu erlenmeyer
Gelas kimia
Pipet tetes
Karet gelang
Jarum
Neraca analitik
Desikator
Gelas ukur
Statif dan klem
Termometer
Neraca Ohous
Aluminium foil
Ukuran
250 mL
1000 mL
5 mL
1000 C
2490 gram
10 cm x 10 cm
Jumlah
2 buah
1 buah
2 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 lembar
Konsentrasi
-
Jumlah
10 mL
10 mL
Tabel bahan
No.
Nama bahan
1 kloroform (CHCl3)
2 Sampel unknown
gelang.
mL, lalu labu ditutup kembali dengan aluminium foil serta dikencangkkan
lagi dengan karet gelang, dan dibuat lubang kecil pada aluminium foil.
dengan menggunakan jarum, agar uap dapat keluar.
Labu erlenmeyer tersebut direndam dalam penangas Percobaan I
1 cm di
menguap perlahan dan keluar melalui lubang kecil pada aluminium foil.
kloroform
(CHCl3)
menguap.
Selanjutnya
suhu
930C.
Setelah semua larutan kloroform (CHCl3) dalam labu Setelah semua senyawa kloroform dalam labu erlenmeyer menguap, labu
erlenmeyer
menguap,
labu
erlenmeyer
tersebut
kecil dan uap senyawa kloroform yang terdapat dalam labu erlenmeyer
desikator.
Labu erlenmeyer yang telah dingin dan seluruh cairan kloroform telah
Volume labu erlenmeyer ditentukan dengan jalan Pada kedua pecobaan digunakan labu erlenmeyer dengan ukuran yang
mengisi labu erlenmeyer dengan air sampai penuh dan
sama, selanjutnya diisi dengan air sampai penuh dan massa air + labu
erlenmeyer adalah 425,70 gram. Massa labu erlenmeyer 115, 8629 gram.
Tekanan
barometer.
atmosfer
mV
diukur
dengan
menggunakan Tekanan atmosfer yang digunakan pada kedua percobaan yaitu 1 atm.
II.
Zat Unknown X
Untuk memperoleh data yang lebih akurat, maka penentuan berat molekul zat unknown X dilakukan dengan 2 kali percobaan.
1 Sebuah labu erlenmeyer berleher kecil diambil yang Percobaan I :
bersih
dan
aluminium
kering,
foil,
kemudian
serta
ditutup
dikencangkan
dengan Labu erlenmeyer yang digunakan berukuran 250 mL dengan massa labu
dengan
gelang tersebut ditimbang dengan menggunakan Setelah ditimbang, diperoleh massa labu erlenmeyer beserta aluminium foil
neraca analitik.
2079 gram.
Sebanyak 5 mL zat unknown, dimasukkan ke dalam Cairan volatil yang digunakan pada kedua percobaan adalah zat unknown
labu erlenmeyer, ditutup kembali dengan kertas
tersebut dicatat.
Setelah
semua
senyawa
unknown
dalam
Suhu penangas air setelah seluruh zat unknown menguap adalah 930C.
labu Pada kedua percobaan diberikan perlakuan yang sama yaitu ketika semua
erlenmeyer
menguap,
labu
erlenmeyer
tersebut
desikator.
melalui lubang kecil dan uap senyawa CHCl3 yang terdapat dalam labu
erlenmeyer akan mengembun kembali menjadi cairan.
Senyawa unknown yang diperoleh setelah proses pengembunan dalam
Gambar 8. Massa labu Erlenmeyer, aluminium foil, karet gelang dan dan
pengembunan cairan unknown X yaitu 112,2936 gram.
Percobaan II
Labu Erlenmeyer yang telah dingin serta semua senyawa unknown X
berubah menjadi cair kemudian ditimbang dan diperoleh massa yaitu
112,2462 gram
Volume labu erlenmeyer ditentukan dengan jalan Pada kedua pecobaan digunakan labu erlenmeyer dengan ukuran yang
mengisi labu erlenmeyer dengan air sampai penuh dan
sama, selanjutnya diisi dengan air sampai penuh dan massa air + labu
Tekanan
barometer.
atmosfer
mV
diukur
dengan
Suhu air dalam labu erlenmeyer pada kedua percobaan adalah 29oC ( air
= 0,996 gram/mL) .
menggunakan Tekanan atmosfer yang digunakan pada kedua percobaan adalah 1 atm.
VII. Pembahasan
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan berat molekul suatu
senyawa volatil (mudah menguap) adalah cara Dumas, Regnault dan cara Victor
Meyer. Berat molekul senyawa yang volatil dapat ditentukan dari persamaan gas
ideal dan massa jenis gas (Bird, 1987). Kombinasi antara persamaan gas ideal
dengan massa jenis gas dapat digunakan untuk menentukan berat molekul dari
suatu senyawa volatil yang pada hasilnya nanti akan dapat membantu praktikan
memprediksi senyawa apakah yang diuji (Sienko, 1985).
Senyawa volatil yang ditentukan berat molekulnya dalam percobaan ini
adalah senyawa CHCl3 (kloroform) dan zat unknown X. Percobaan penentuan berat
molekul senyawa CHCl3 (kloroform) dan zat unknown X dilakukan dua kali untuk
memperoleh hasil yang akurat.
Saat proses pemanasan, senyawa kloroform maupun zat unknown X menguap
di dalam labu Erlenmeyer yang berbeda dan uapnya mendorong keluar udara yang
terdapat dalam labu Erlenmeyer melalui lubang kecil. Setelah semua udara keluar,
uap kloroform atau zat unknown X sendiri yang akan keluar. Uap zat volatil ini
akan berhenti keluar bila keadaan kesetimbangan dicapai yaitu tekanan uap cairan
dalam labu Erlenmeyer sama dengan tekanan udara luar. Pada keadaan
kesetimbangan ini, labu Erlenmeyer hanya berisi uap cairan dengan tekanan sama
dengan tekanan atmosfer, volume sama dengan volume labu Erlenmeyer, dan suhu
sama dengan titik didih air dalam penangas air. Suhu penangas air pada labu
Erlenmeyer senyawa kloroform adalah 92oC, pada labu Erlenmeyer zat unknown
X percobaan I dan II adalah sebesar 95oC dan 93oC.
Selama proses pendinginan di dalam desikator, gas kloroform maupun zat
unknown X pada labu Erlenmeyer diubah menjadi wujud cairannya kembali. Untuk
mengetahui volume labu Erlenmeyer, labu Erlenmeyer diisi dengan air sampai
penuh. Volume air yang megisi penuh labu Erlenmeyer sama dengan volume labu
Erlenmeyer serta sama dengan volume gas. Hal ini disebabkan oleh berdasarkan
hukum gas ideal, volume suatu gas sama dengan volume wadahnya.
Pengamatan Terhadap
I
117,7432
117,6910
117,7171
gram
gram
gram
116,5179
116,5179
116,5179
gram
1,2253 gram
gram
1,1731
gram
1,1992 gram
425,70 gram
gram
425,70
425,70 gram
115, 8629
gram
gram
115, 8629
gram
115, 8629
309,8371
309,8371
309,8371
gram
Suhu air yang terdapat dalam 29oC(=0,996
g/ml)
labu erlenmeyer
gram
29 C(=0,9
96g/ml)
gram
29 C(=0,99
91oC = 364 K
93oC = 366
92oC = 365 K
1 atm
K
1 atm
1 atm
Massa
Kloroform
labu
Erlenmeyer,
gram
6g/ml)
Data hasil pengamatan percobaan I dan II dijumlahkan kemudian dirataratakan sehingga diperoleh data rata-rata terhadap senyawa kloroform. Data ratarata inilah yang digunakan untuk menghitung nilai berat molekul senyawa
kloroform. Perhitungan berat molekul dari kloroform adalah sebagai berikut :
Tanpa Faktor Koreksi
a. Volume labu Erlenmeyer
Volume labu Erlenmeyer diperoleh dari membagi massa air yang mengisi
penuh labu Erlenmeyer dengan massa jenis air.
Massa air = (massa labu Erlenmeyer + air) - massa labu Erlenmeyer
= 425,70 gram 115, 8629 gram
= 309,8371 gram
Massa jenis air (air) pada suhu 29oC = 0,9960 gram/cm3
= 996 gram/Liter
Jadi, volume labu adalah sebagai berikut :
Volume labu = volume air = volume gas kloroform
` ` Volume labu =
mair
309,8371 gram
0,31108 L iter
air
996 gram / L
gas =
=
massa kloroform
volume labu
1,1992 gram
3,8549 gram
Liter
0,31108 L
P
1 atm
gram
115,4633
mol
BM
. 365 K
KR
3,378 %
100%
100%
1163,03
227,4 t
1163,03
227,4 29
6,90328 4,5359
2,3673
6,90328
P 232,96 mmHg
232,96
P
atm 0,3065 atm
760
PV
mtotal
1,3092 g
4,20856 g 4,2086 g
L
L
Vlabu
0,31108 L
4,2086
. R . T
BM
P
126,054 g
mol
KR
100%
126,054 119,5
100%
119,5
5,484%
gram
gram
gram
cairan unknown X
Massa labu Erlenmeyer, aluminium
111, 2079
111, 2079
111, 2079
gram
1,0482 gram
gram
1,0758
gram
1,062 gram
gram
422,50 gram
422,50
422,50
110,7121
gram
110,7121
gram
110,7121
Massa air
gram
311,7879
gram
311,7879
gram
311,7879
gram
29oC (
gram
29oC
gram
29oC
=0,996 g/ml)
(=0,996
(=0,996
g/ml)
94 oC =
367 K
1 atm
95 C =
g/ml)
93oC =
Tekanan atmosfer
368 K
1 atm
366 K
1 atm
Data yang digunakan adalah hasil rata-rata dari data percobaan I dan II.
Perhitungan berat molekul dari senyawa unknown X adalah sebagai berikut:
Tanpa Faktor Koreksi
a.
` Volume labu =
b.
m air
311,7879 gram
0,31304 L iter
air
996 gram / L
gas =
gram
= 0,31304 L 3,3925
Liter
P
1 atm
102,1697 gram
mol
. 367 K
log P 6,90328
2,367
P 232,96 mmHg
232,96
P
atm 0,306 atm
760
PV
gas
mtotal
1,1733 g
3,7481 g
L
Vlabu
0,31304 L
P
1 atm
112,8773 g
mol
C. Identifikasi Zat Unknown X
Setelah dilakukan penelusuran literatur, senyawa volatil yang memiliki berat
molekul mendekati zat unknown X adalah kloroform yaitu 119,5 g/mol. Sifatsifat senyawa unknown X dibandingkan dengan senyawa yang berat molekulnya
mendekati zat unknown X, sebagai berikut :
Aspek
Senyawa Unknown X
Kloroform
119,5 g/mol
3,728 g/L
Wujud
Cair
Cair
Warna
Bening
Bening
Berat molekul(tanpa/
dengan faktor koreksi)
Massa Jenis(tanpa/ dengan
faktor koreksi)
Berdasarkan kemiripan berat molekul serta sifat fisik, dapat dipastikan bahwa
zat unknown X adalah senyawa kloroform. Berat molekul hasil percobaan tidak
persis sama dengan teoritis. Perbedaan ini terjadi akibat dari kesalahan pengamatan
serta kesalahan praktikan. Selain itu, perbedaan hasil yang diperoleh diakibatkan
oleh persamaan yang digunakan untuk menghitung berat molekul merupakan
persamaan gas ideal, sedangkan gas kloroform merupakan gas nyata.
Perbedaan berat molekul senyawa kloroform maupun zat unknown X dengan
berat molekul teoritisnya diakibatkan oleh beberapa kesalahan, seperti:
1. Masih belum sempurnanya penguapan zat volatil ketika pemanasan, sehingga
masih terdapat udara di dalam labu Erlenmeyer yang mempengaruhi massa dari
gas zat volatil.
2. Masih terdapat air di dinding dalam labu Erlenmeyer yang telah dilengkapi
dengan aluminium foil dan karet sehingga mempengaruhi massa labu
erlenmeyer sebelum diisi zat volatil yang juga mempengaruhi massa dari cairan
zat volatil
3. Pendinginan yang dilakukan belum sempurna sehigga belum semua gas zat
volatil terkondensasi menjadi cairan zat volatil.
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data dan penelusuran literatur, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Berat molekul senyawa CHCl3 tanpa serta dengan faktor koreksi
berdasarkan pengukuran massa jenis gas secara eksperimen adalah 115,4633
g/mol dan 126,054 g/mol sedangkan berat molekul senyawa unknown X
tanpa serta dengan faktor koreksi berdasarkan pengukuran massa jenis gas
secara eksperimen adalah 102,1697 g/mol dan 112,8773 g/mol
2. Berat molekul senyawa CHCl3 dan zat unknown X dihitung dengan
menerapkan persamaan gas ideal berikut:
m
atau P V
x RT
BM
m
P ( BM ) (
x RT )
V
P ( BM ) R T
PV nRT
Sehingga diperoleh berat molekul senyawa CHCl3 tanpa serta dengan faktor
koreksi adalah 115,4633 g/mol dan 126,054 g/mol sedangkan berat molekul
senyawa unknown X tanpa serta dengan faktor koreksi adalah 102,1697
g/mol dan 112,8773 g/mol.
3. Berdasarkan hasil eksperimen dan penelusuran literatur, dapat diketahui
bahwa zat unknown X adalah senyawa kloroform.
IX.
Daftar Pustaka
Bird, Tony. 1987. Penuntun Praktikum Kimia Fisika untuk Universitas. Jakarta:
PT Gramedia.
Brady, James E. 1999.
Binarupa Aksara.
Keenan, C.W., Kleinfelter, D.C., dan Wood, J.H. 1980.
Universitas. Jakarta: Erlangga
Jakarta:
JAWABAN PERTANYAAN
1.
2.
Dari hasil analisis penentuan berat molekul suatu cairan X yang bersifat volatil
diperoleh nilai = 120 gram/mol. Hasil analisis menunjukkan bahwa unsur tersebut
mengandung: Karbon : 10%, Klor : 89,0%, Hidrogen : 1,0%.
Tentukan rumus molekul senyawa ini!
Jawaban
Langkah awal adalah menentukan rumus empiris.
Karbon : klor : hidrogen
10
12
: 35,5
0,833
: 2,507 : 1
89
1
1
0,833
CCl3H (rumus empiris)
Langkah selanjutnya menentukan rumus molekul senyawa volatil dari berat
molekul yang diketahui.
(CHCl3)n
= 120
= 120
(12 + 1+ 106,5)n
= 120
(119,5 )n
= 120
n=1