Oleh
ADE MAIDITASARI
(F16112008)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan tumbuhan ini merupakan suatu cara bagaimana
tumbuhan tersebut berjuang untuk memperoleh kebutuhannya untuk
kelangsungan hidupnya dan untuk bertahan hidup. Apabila pertumbuhan
salah satu tumbuhan tersebut baik maka tumbuhan tersebut memenangkan
persaingan tersebut. Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau
antar spesies yang sama (intraspesific competition), dan dapat pula terjadi
diantara jenis-jenis yang berbeda (interspesific competition). Persaingan
sesama jenis pada umumnya terjadi lebih awal dan menimbulkan pengaruh
yang lebih buruk dibandingkan persaingan yang terjadi antar jenis yang
berbeda.
Dalam teori ekologi dijelaskan bahwa ketergantungan , keterkaitan
antar makhluk hidup dan interaksi dengan lingkungan fisik merupakan
kunci harmonisasi kehidupan didalam suatu ekosistem. Persaingan ini
akan berakibat negatif atau menghambat pertumbuhan individu-individu
yang terlibat. Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau antar
spesies yang sama dan dapat pula terjadi diantara jenis-jenis yang berbeda.
Persaingan di alam bebas tumbuhan tidak bersaingan secara fisik tetapi
bersaing terhadap lingkungan tempat hidup. Seperti Akar suatu tumbuhan
dapat lebih kuat dari yang lainnya dalam pengambilan unsur pada ruang /
tempat tumbuh yang sama.
B. Masalah
1. Apakah ada perbedaan tinggi dan jumlah daun pada tanaman jagung ?
2. Apakah terjadi persaingan pada tanaman jagung tersebut?
C. Tujuan
Tujuan praktikum kali ini dalah untuk Mempelajari pengaruh
kerapatan tanaman terhadap pertumbuhan tanaman sejenis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian persaingan
Persaingan adalah kontes antara individu, kelompok, hewan, dll
untuk wilayah, niche, atau lokasi sumber daya . Hal ini muncul ketika dua
atau lebih pihak berjuang untuk tujuan yang tidak dapat dibagi. Persaingan
terjadisecara alami antara organisme hidup yang hidup berdampingan di
sama lingkungan .
Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi
antar tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang
tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak
negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau
lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan
ruang tumbuh (Kastono 2005).
Kompetisi tersebut dapat berbentuk perebutan sumber daya yang
terbatas (resource competition) atau saling menyakiti antar indifidu yang
sejenis dengan kekuatan fisik (interference competition). Kompetisi yang
terjadi antara individu sejenis disebut sebagai kompetisi intraspesifik
sedangakan interaksi antara individuyang tidak sejenis disebut interaksi
interspesifik
Salah satu bentuk interaksi antara satu populasi dengan populasi
lain atau antara satu individu dengan individu lain adalah bersifat
persaingan (kompetisi). Persaingan terjadi bila kedua individu mempunyai
kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan tidak
menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang cukup. Persaingan ini
akan berakibat negatif atau menghambat pertumbuhan individu-individu
yang terlibat (Campbell 2002).
B. Macam-macam kompetisi
kerapatan
populasi.
Perubahan
yang
cocok
dapat
Persaingan aktivitas
Persaingan sumber daya alam
Dua jenis populasi tumbuhan dapat bertahan bersama bila individuindividunya secara bebas di kendalikan oleh hal hal sebagai berikut:
1. Perbedaan unsur hara
2. Perbedaan sebab sebab kematian
3. Kepekaan terhadap berbagai senyawa racun
4. Kepekaan terhadap faktor faktor yang mengendalikan sama
dan pada waktu yang berbeda (Wurttemberg, 1994).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat
Pot
Penggaris
ATK
Benang
Sekop
B. Bahan
Tanah
Pasir
Biji jagung
Air
C. Cara Kerja
1. Beberapa pot/polibag diisi dengan tanah
2. Biji jagung dipilih yang masih baik dan sirendam selama satu jam
3. Biji-biji tersebut lalu ditanam dalam pot/polibag yang telah diisi tanah.
Perlakuan sebagai berikut :
- Sebagai cadangan, sediakan beberapa pot yang yang ditanami
dengan tanaman sejenis untuk penyulaman apabila ada tanaman
-
yang mati.
Penyiraman dilakukan setiap hari
Pengamatan dilakukan setiap hari dan diukur tinggi tanaman
an)
Untuk mengetahui pengaruh yang nyata dari setiap perlakuan,
dilakuakn uji statistic.
8
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.
O.
P.
Q.
R.
S.
T.
U. BAB IV
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
W.
X.
A. Hasil
Y.
AA.
AB.
AC.
AD.
AE.
AF.
Ko
Tot
Ra
AG.
AH.
AI.
AJ.
AK.
AL.
AM.
1,6
0,9
1,2
1,7
5,
1,
AN.
AO.
AP.
AQ.
AR.
AS.
AT.
4,5
3,3
4,6
4,8
17
4,
AU.
AV.
AW.
AX.
AY.
AZ.
BA.
23,
23,
22,
22,
91
22
BB.
BC.
BD.
BE.
BF.
BG.
BH.
41,
40,
42,
45,
18
72
BI. T
BJ.
BK.
BL.
BM.
BN.
BO.
o
t
a
l
BP.R
a
t
a
R
a
t
a
71
68
70
74
29
25
BQ.
BR.
BS.
BT.
BU.
BV.
17
17
17
18
29
17
i
n
g
g
u
BW.
BX.
BY.
A. Sourc
B. df
e
F. Treat
CQ.
ment
K. Exper
G. 3
C. SS
D. MS
H. 865,0
I. 288,3
E. Ftest
BZ.
CA.
J. 0,93
CB.
CC.
iment
M. 3709,
N. 309,0
L. 12
O.
F tabel = 3,490295
al
03
8
Ftabel > Fhitung, maka ada cukup bukti untuk menolak H0, berarti terdapat perbedaaann tinggi
Error
tanaman Zea mays L pada perlakuan
pot persaingan tetapi tidak signifikan
P. Total
R. 5453,
Q. 15
S.
T.
08
CR.
CS.
CW.
CT.
CU.
CV.
DD.
3
DK.
0,5
DR.
4,5
DY.
6,1
EF.
6,4
DE.
To
DF.Rata-R
DL.
1
DS.
13
DM.
DT.
EA.
EH.
DZ.
18
EG.
21
EJ. 1
EK.
5
,
7
EI. Total
10
EQ.
EP.RataRata
ER.
3,9
3
2,
EL.
10
ES.
2,
EM.
17
ET.
4,
EN.
54
13
EY.
EZ.
FA.
FB.
FC.
Source
FD.
df
SS
MS
Ftest
FG.
FH.
Treatme
FE.3
FF. 117,3
nt
FI. Expe
rimen
tal
Error
FN.
FJ. 12
FO.
Total
15
FS.
F tabel = 3,49029
FK.
137,57
FP.254,9
39,1
FL.11,46
FQ.
3,41
FM.
FR.
FT. Ftabel > Fhitung, maka ada cukup bukti untuk menolak H0, berarti terdapat
perbedaan jumlah daun tanaman Zea mays L. pada perlakuan pot persaingan tetapi
tidak signifikan.
FU.
FV.
FW.
EV.
EU.
EW.
EX.
EO.
FX.
3
2
1
0
1
FY.
B. Pembahasan
FZ.
satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam
yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif
terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya
alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh.
GA. Sesuai denggan hasil Praktikum persaingan antar tanaman sejenis
(intraspesifik) ini digunakan tanaman jagung (Zea mays). Untuk mengetahui apakah
adanya persaingan di antara tanaman jagung tersebut digunakan perhitungan dengan
menggunakan RAL. Pada pot 1 ditanam 2 jagung, pot 2 ditanam 4 jagung, pot 3
ditanam 6 jagung dan control di tanam 1 jagung. Yang diukur adalah tinggi tanaman
dan jumlah daun jagung. Dari data yang didapat, terlihat tidak adanya persaingan di
antara tanaman jagung pada tiap pot. Tetapi terlihat adanya perbedaan bila
menggunakan grafik.
GB. Hasil yang didapat dari perhitungan dengan menggunakan rumus RAL
adalah tidak adanya perbedaan, atau tidak ada persaingan. Tetapi, hal itu tidak
signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari grafik yang dibuat yang menunjukkan
adanya perbedaan tinggi tanaman jagung dan jumlah daun pada jagung tiap pot. Dari
grafik tersebut dapat dilihat adanya persaingan, walaupun kecil.
GC.
jagung tersebut. Jagung yang hidup dengan tidak padat antara tumbuhan 1 dengan
yang lainnya akan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan jagung yang hidupnya
banyak dalam satu pot. Hal ini disebabkan jagung akan bersaing untuk mendapatkan
unsure hara bila jagung tersebut hidup banyak dalam 1 pot. Tanaman yang hidup jauh
dari tanaman lain akan tumbuh lebih baik karena tidak perlu bersaing untuk
mendapatkan unsure hara untuk kehidupannya.Sesuai dengan Campbell (2002) bahwa
Salah satu bentuk interaksi antara satu populasi dengan populasi lain atau antara satu
individu dengan individu lain adalah bersifat persaingan (kompetisi). Persaingan
terjadi bila kedua individu mempunyai kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama
sedangkan lingkungan tidak menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang
cukup. Persaingan ini akan berakibat negatif atau menghambat pertumbuhan individuindividu yang terlibat. Jadi semakin sedikit persaingan maka tumbuhan lebih cepat
tumbuh karena tidak perlu bersaing untuk mendapatkan unsur hara untuk
kehidupannya.
GD.
dalam suatu spesies mampu di liat pada jarak antar tumbuhan. di mana sebenarnya
persaingan yang paling keras terjadi antara tumbuhan yang sama spesiesnya, sehingga
tegakan besar dari sepesies tunggal sangat jarang di temukan di alam. Persaingan
antar tumbuhan yang sejenis ini mempengaruhi pertumbuhannya karena pada
umumnya bersifat merugikan.
GE.
GF.
GG.
GH.
GI.
GJ.
GK.
GL.
GM.
GN.
GO.
GP.
GQ.
GR.
GS.
BAB V
PENUTUP
GT.
A. Kesimpulan
1. Dari hasil pengamatan dengan perhitungan menggunakan RAL adanya
perbedaan tinggi dan jumlah daun pada tanaman jagung tersebut walaupun
tidak signifikan .
2. Terjadi persaingan pada tanaman jagung untuk mendapatkan unsure hara
untuk kelangsungan hidup.
3. Tanaman yang hidup jauh dari tanaman lain akan tumbuh lebih baik karena
tidak perlu bersaing untuk mendapatkan unsure hara untuk kehidupannya.
4. Persaingan antar tumbuhan yang sejenis ini mempengaruhi pertumbuhannya
karena pada umumnya bersifat merugikan.
GU.
B. Saran
GV. Saya sebagai praktikan sangat memerlukan saran dari kakak agar
laporannya dapat dibuat lebih baik lagi
GW.
GX.
GY.
GZ.
HA.
HB.
HC.
HD.
HE.
HF.
HG.
HH.
HI.
HJ.
HK.
HL.
HN.
DAFTAR PUSTAKA
HM.
HO.
Djoko Mursito dan Kawiji. 2009. Pengaruh Kerapatan Tanam dan
Kedalaman Olah
HP.
Tanah Terhadap Hasil Umbi Lobak. Jurnal Balitbang 12(02): 11-16
HQ.
HR.
Elfidasari, D. 2007. Jenis interaksi intraspesifik dan interspesifik pada tiga
jenis kuntul
HS. saat mencari makan di sekitar cagar alam Pulau Serang Dua, Provinsi
Banten. Jurnal Biodiversitas 8: 266-269.
HT.
HU.
Kastono. 2005. Ilmu Gulma, Jurusan Pengantar Budidaya Pertanian.
Yogyakarta: UGM
HV. Press
HW.
Mahmuddin. 2009. Produktivitas Primer Ekosistem. Jakarta : Griya aksara
HX.
Pu Wang. 2012. Spatial Heterogeneity in Light Supply Affects Intraspecific
Competition
HY. of a Stoloniferous Clonal Plant. Journal of Ecology 90: 7885.
HZ.
IA. Stuefer JF, During HJ, de Kroon H .1994. High benefits of clonal integration in
two
IB.
stoloniferous species, in response to heterogeneous light environments.
Journal of Ecology 82: 511518.
IC.
ID. Wurttemberg, HB. 1994. Biology I. Berlin : Cornelson Dpuck
IE.
IF.
IG.
IH.
II.
IJ.
IK.
IL.
IM.
IN.
IO.
IP.
IQ.
IR.
IS.
IT.
IU.
IV.
IW.
IX.
IY.
IZ.
JA.
JB.
JC.
JD.
JE.
JF.
JG.
JH.
JI.
JJ.
JK.