Anda di halaman 1dari 7

Laporan Kasus

Adisti Yuliandini

BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO

Pada hari ini,tanggal . Telah dipresentasikan oleh :


Nama

Judul/Topik

Nama Pendamping

Nama Wahana

Nama Peserta Presentasi

Pendamping

dr. Rizqi Rifani

Kasus 1
Topik

: Varisela

Tanggal kasus
Presenter

: 5 Maret 2015
: dr. Adisti Yuliandini

Tanggal presentasi

Pendamping

: dr. Rizqi Rifani

Tempat presentasi

RS

Bhayangkara

Hogeng

Imam

Santoso,

Banjarmasin
Obyektif presentasi
Dekripsi

: Keterampilan, Diagnostik, Dewasa

: Anak laki-laki 8 tahun, muncul bintil kemerahan berisi


cairan sejak 2 hari yang

Tujuan

lalu.

: Mampu mendiagnosis dan melakukan pengobatan


varisela serta mengurangi keluhan yang diderita pasien

Bahan bahasan

: Kasus

Cara membahas : Diskusi


Data Pasien

: Nama Pasien : An. A

Data untuk bahan diskusi :


1. Diagnosis
Varisela
2.
Riwayat Pengobatan
Ketika pasien demam 2 hari, pasien meminum obat penurun panas.

3.

Riwayat Kesehatan/ Penyakit

a. Demam sejak 2 hari yang lalu


b. Muncul bintil kemerahan berisi cairan pertama kali dipunggung
menyebar ke dada dan wajah
c. Keluhan lain yang dirasakan adalah gatal pada kulit yang terdapat
bintil
d. Riwayat alergi disangkal
e. Riwayat batuk pilek disangkal
3.

Riwayat keluarga
Riwayat keluarga dan lingkungan sekitar dengan keluhan serupa
disangkal

4.

Riwayat Pekerjaan
Pasien merupakan seorang pelajar

5.

Lain-lain
Tanda Vital

: TD:N: 88 x/menit
RR: 18x/menit
S : 38,2 oC

Berat badan

: 36 kg

Pemeriksaan Lokalis
regio punggung, thoraks, fasialis
Inspeksi : tampak vesikula tersebar diatasy kulit yang eritematus, isi
vesikula jernih.

Hasil pembelajaran
1. Diagnosis kerja
Pasien mengeluh

demam

sejak

hari

yang

lalu

pasien

juga

mengeluhkan muncul bintil diatas kulit yang kemerahan dan berisi


cairan. Bintil muncul secara tersebar dan pertama kali muncul
dipunggung pasien kemudian menyebar kedaerah dada dan wajah.
2. Dasar diagnosis
Berdasarkan hasil anamnesis keluhan pasien didahului dengan demam
dan munculnya kelainan kulit diawali dari tubuh bagian tengah. Dari
hasil pemeriksaan fisik pada tanda vital terdapat peningkatan suhu
yaitu 38,2 oC, pada status lokalis didapati kelainan kulit berupa vesikula
yang tersebar diatas kulit yang eritematus. Isi vesikula tampak jernih.
3. Etiologi dan Penularan
Penyakit ini disebabkan oleh virus, varicella-zoster (v -z) virus, famili
dari Herpesvirus varicellae dari grup DNA virus. Penyakit ini termasuk
kelompok vesicobullous lessions yang disebabkan oleh virus. Varicellazoster virus ini sangat menular dan mungkin ditularkan dari penderita

varisela atau herpes zoster. Penyebaran dari virus dapat terjadi secara
langsung dari orang ke orang melalui lesi yang ada, melalui udara
(airborne droplets) atau melalui plasenta. Penularan ini dapat dimulai
pada saat 24-49 jam sebelum timbulnya rash dan sampai terbentuknya
vesicle, biasanya 37 hari.
4. Terapi
I. Farmakologi
a. Umum
1. Istirahat cukup
2. Bila ada panas
Parasetamol syr 3x I C
Dosis
: Parasetamol 4x10-15mg/kgbb/dosis
b. Khusus
Asiklovir pulv 4x600 mg
Dosis : Asiklovir 80mg/kgbb/hari dosis terbagi q6h-5 hari
5. Pencegahan
1. Isolasi.
2. Pemberian VZIG (Varicella-zoster Immune Globulin).
3. Pemberian vaksinasi.
Pemberian Vaksinasi Pada saat ini telah tersedia vaksin untuk varisela,
yaitu Live, Attenuated Varicella Virus Vaccine. Vaksin ini deberikan pada
anak usia di atas 12 bulan. Pada anak usia 12 bulan -12 tahun vaksin
dapat diberikan secara subkutan dengan dosis 0,5 mI. Secara rutin
vaksinasi ini dianjurkan pada usia 12 -18 bulan. Pemberian dapat
dilakukan bersamaan dengan pemberian vaksinasi lain, seperti vaksinasi
MMR (Measles Mumps -Rubella) . Sedangkan pada anak usia = 13 tahun
diberikan dosis 0,5 ml, s.c. dengan dua dosis. Jarak pemberian adalah 4-8
minggu.

II. Edukasi
1. Menjelaskan

kepada

keluarga

pasien

mengenai

penyakit,

pengobatan yang diberikan dan prognosis varisela


2. Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa varisela merupakan
penyakit menular
3. Menjelaskan kepada

keluarga

pasien

untuk

tetap

menjaga

kebersihan tubuh untuk menhindari adanya infeksi sekunder

Anda mungkin juga menyukai