Anda di halaman 1dari 1

Tanggung Jawab Ekonomis dan Tanggung Jawab Sosial

Kami setuju dengan pernyataan bahwa bisnis memiliki dua tanggung jawab yaitu
tanggung jawab ekonomis dan tanggung jawab sosial yang berlaku untuk sektor swasta. Bagi
perusahaan negara atau BUMN dua tanggung jawab ini tidak dapat dipisahkan. Perusahaan
negara yang merugi bertahun-tahun tetapi kegiatannya dibiarkan berlangsung terus, karena
alasan non-ekonomis. Pertimbangan di belakangnya adalah kepentingan umum. Kalau
perusahaan negara defisit terus, tidak perlu ia bangkrut karena selalu ada kas negara untuk
membantu. Pemerintah mengambil keputusan untuk melengkapi defisit dari kas negara,
karena dianggap perlu demi kepentingan masyarakat luas. Menurut kelompok kami berbeda
halnya dengan perusahaan swasta ketika mengalami kerugian, kelangsungan seluruh
usahanya terletak dalam tangannya sendiri. Jika mengalami defisit untuk periode lama, maka
harus ditutup. Kami setuju dengan pernyataan bahwa tanggung jawab ekonomis perusahaan
adalah modal yang ditanamkan harus diperoleh kembali dalam jangka waktu yang wajar
bersama dengan laba yang wajar pula. Kinerja setiap perusahaan menyumbangkan kepada
kinerja ekonomi nasional sebuah Negara.
Kami juga setuju dengan pernyataan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan adalah
tanggung jawab terhadap masyarakat di luar tanggung jawab ekonomis. Secara positif
perusahaan bisa melakukan kegiatan yang tidak membawa keuntungan ekonomis dan sematamata dilangsungkan demi kesejahteraan masyarakat atau salah satu kelompok di dalamnya.
Secara negatif perusahaan bisa menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu yang sebenarnya menguntungkan dari segi bisnis, tetapi akan merugikan masyarakat
atau sebagian masyarakat. Contoh tanggung jawab sosial dalam arti negatif adalah kasus
Susu formula Nestle dengan melakukan kampanye promosi besar-besaran yang melanggar
etika. Selain itu, kasus tentang tanggung jawab sosial perusahaan adalah kasus Musibah
pabrik Union Carbide di Bhopal dan Pabrik Multi Bintang di Surabaya. Jadi, menurut
kelompok kamidalam melakukan tanggung jawab ekonomis dan tanggung jawab kelompok
sosial perusahaan harus memperhatikan pihak-pihak yang bersangkutan dengan mentaati
etika yang ada dalam masyarakat. Dalam mengambil keputusan, perusahaan tentu tidak boleh
menutup mata terhadap akibat-akibat sosialnya, tetapi jika sudah diusahakan perbaikan
ekonomis dan tidak berhasil mereka tidak wajib menerima kerugian ekonomis itu demi suatu
tujuan diluar bisnis. Oleh karena itu, kami sependapat dengan pernyataan yang menyatakan
bahwa jalan keluar terbaik dari kesulitan semacam itu adalah kerja sama antar pemerintah,
pemerintah setempat atau pemerintah pusat dengan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai