Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak
Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak
3.1 Definisi
Katarak adalah kekeruhan pada lensa tanpa nyeri yang berangsur angsur
penglihatan kabur akhirnya tidak dapat menerima cahaya (Barbara C.Long, 1996).
Katarak merupakan keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan
lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998).
Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul
lensa, umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari
65 tahun (Marilynn Doengoes, dkk. 2000).
Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa di mana lensa rnenjadi keruh akibat
hidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini terjadi akibat
gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada berbagai usia tertentu.
Katarak dapat terjadi pada saat perkembangan serat lensa masih berlangsung atau
sesudah serat lensa berhenti dalam perkembangannya dan telah memulai proses
degenerasi.
Katarak adalah kekeruhan pada lensa atau kapsul lensa mata, penyebab umum
kehilangan umum kehilangan pengelihatan yang bertahap. Lensa yang keruh
menghalangi cahay amenembus kornea, yang pada akhirnya mengaburkan tangkapan
bayangan pada retina. Sebagai hasilnya otak menginterpretasikan bayangan yang
kabur.
Katarak umumnya mempengaruhi kedua mata. Tetapi katarak masing masing
mata memburuk sendiri sendiri. Pengecualian pada katarak traumatic yang biasanya
unilateral dan katarak konginetal yang kondisinya dapat tidak berubah. Katarak
merupakan penyakit yang paling sering dijumpai pada orang dengan usia diatas 70
tahun. Pembedahan memperbaiki pengelihatan pada sekitar 95%
pasien. Tanpa
katarak juvenil, katarak yang terlihat pada usia di atas 1 tahun dan di
bawah 40 tahun
katarak senil, yaitu katarak yang mulai terjadi pada usia lebih dari 40
tahun
1)
Katarak kongenital
Adalah katarak sebagian pada lensa yang sdah idapatkan pada waktu lahir.
Jenisnya adalah:
a) Katarak lamelar atau zonular.
b) Katarak polaris posterior.
c) Katarak polaris anterior
d) Katarak inti (katarak nuklear)
e) Katarak sutural
2) Katarak juvenil
Adalah katarak yang terjadi pada anak anak sesudah lahir.
3) Katarak senil
Adalah kekeruhan lensa ang terjadi karena bertambahnya usia. Ada beberapa
macam yaitu:
a) katarak nuklear
b) Katarak kortikal
c) Katarak kupliform
kortikal.
Katarak senil dapat dibagi atas stadium:
a)
b)
c)
d)
4)
Katarak komplikasi
Terjadi akibat penyakit lain. Penyakit tersebut dapat intra okular atau penyakit
umum.
5)
Katarak traumatik
Trauma
Degeneratif
Perubahan Kuman
Perubahan serabut
Jumlah protein
Keruh
Densitas
Membentuk massa
Keruh
Pembedahan
Pre Operasi
- Kecemasan
Post Operasi
Gangguan
rasa
nyaman (nyeri)
meningkat
-
Katarak
Kurang
Resiko
tinggi
Penglihatan
/Buta
terjadinya infeksi
pengetahuan
-
Resiko
tinggi
terjadinya injuri :
Peningkatan
TIO.
Perdarahan
3.6 Pemeriksaan
1)
2)
3)
Iluminasi oblik tampak kekeruhan yang keabu-abuan atau putih dengan bayangan
Pemeriksaan dengan optalmoskop tampak warna hitam diatas dasar orange disebut
fundus reflek.
5)
Pada katarak yang lebih lanjut, kekeruhan bertambah sehingga iris shadow
menghilang dan fundus reflek menjadi hitam saja (negatif).
Visus yang menurun yang tak dapat dikoreksi dengan kacamata dan mengganggu
aktifitas.
7)
Dahulu penderita dioperasi bila visusnya 1/300 s/d tak terhingga (LP+).
Akan tetapi dengan kemajuan tehnologi saat ini katarak dapat dioperasi pada
stadium apapun, bila penderita sudah terganggu aktivitasnya.
3. 8 Macam operasi :
1)
Intra Capsular
2)
disukai karena komplikasinya lebih kecil dan dapat disertai pemasangan lensa implant
intra okuler (IOL = intra okuler lens). Sehingga hasil setelah operasi menjadi lebih baik.
2)
3)
Midirasis : dapat terjadi bila ada peningkatan tekanan intra okuler (glaucoma)
Pupil tidak bulat : terjadi bila pada waktu operasi terjadi korpukasi (korpus
viterius keluar).
Kacamata, diberikan bila tanda-tanda iritasi sudah hilang (kurang lebih sesudah 1,5
bulan post op), sudah tidak ada perubahan refraksi (3 x refraksi tiap minggu).
Lensa Kontak :
Penglihatan lebih baik daripada kacamata, dan dipakai pada operasi katarak
unilateral (satu mata).
Kerugian :
o
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian Pre Operatif
Subyektif : keluhan penglihatan
o
Sifat prosedur
Obat anestesi
Pada pemeriksaan penyinaran lensa tampak kelabu atau kekeruhan yang memutih.
Nyeri
Mual
Diaporesis
Data Obyektif
Tanda-tanda infeksi :
1)
Oedema
2)
Kemerahan
3)
4)
5)
Zat purulen
6)
Peningkatan suhu
7)
Diagnosa Keperawatan
Pre Operatif
1. Gangguan persepsi sensori visual / penglihatan
2. Cemas / ansietas
Post Operatif
1.
Definisi : Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat adanya
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dengan istilah
seperti ( International Association for the Study of Pain ), awitan yang tiba tiba atau
perlahan dengan intensitas ringan sampai berat denngan akhir yang dapat diantisipasi
atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dri enam bulan
Batasan Karakteristik
Subjektif
Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan ( nyeri ) dengan isyarat
Objektif
Posisi untuk menghindari nyeri
Perubahan tonus otot ( dengan rentang dari lemas tidak bertenaga sampai kaku )
Respon autonomik ( misalnya, diaforesis; perubahan tekanan darah, pernapasan, atau
nadi; dilatasi pupil )
Perubahan selera makan
Perilaku distraksi ( misalnya, mondar-mandir, mencari orang dan/ atau aktivitas lain,
aktivitas berulang )
Perilaku ekspresif ( misalnya, gelisah, merintih, menangis, kewaspadaan berlebihan,
peka terhadap rangsang, dan menghela napas panjang )
Wajah topeng ( nyeri )
Perilaku menjaga atau sikap melindungi
Fokus menyempit ( misalnya, gangguan persepsi waktu, gangguan proses pikir,
interaksi dengan orang lain atau lingkungan menurun )
Hasil NOC
Tingkat Kenyamanan : Tingkat persepsi positif terhadap kemudahan fisik dan
psikologis
Pengendalian Nyeri : Tindakan individu untuk mengendalikan nyeri
Tingkat Nyeri : Keparahan nyeri yang dapat diamati atau dilaporkan
Intervensi NIC
Pemberian Analgesik : Menggunakan agens-agens farmakologi untuk mengurangi
atau menghilangkan nyeri
Manajemen medikasi : Memfasilitasi penggunaan obat resep atau obat bebas secara
aman dan efektif
Manajemen Nyeri : Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat
kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien
Bantuan Analgesia yang Dikendalikan oleh Pasien (Patient-Controlled Analgesia
(PCA) : Memudahkan pengendalian pemberian dan pengaturan analgesik oleh pasien
Manajemen Sedasi : Memberikan sedatif, memantau respons pasien, dan
memberikan dukungan fisiologis yang dibutuhkan selama prosedur diagnostik atau
terapeutik
2.
Infeksi, resiko
Faktor Risiko
Penyakit kronis
Penekanan sistem imun
Ketidakadekuatan imunitas dapatan
Pertahanan primer tidak adekuat ( mis., kulit luka, trauma jaringan, penurunan kerja
Hasil NOC
Pengendalian Risiko Komunitas : Penyakit Menular : Tindakan komunitas untuk
menghilangkan atau menurunkan penyebaran agens infeksius yang mengancam
kesehatan masyarakat
Status Imun : resistansi alami dan dapatan yang bekerja tepat terhadap antigen
internal maupun eksternal
Keparahan Infeksi : Tingkat keparahan infeksi dan gejala terkait
Keparahan Infeksi : Bayi Baru Lahir : Tingkat keparahan infeksi dan gejala terkait
selama usia 28 pertama kehidupan
Pengendalian Risiko : Penyakit Menular Seksual (PMS) : Tindakan personal
untuk mencegah,
meghilangkan,
atau mengurangi
perilaku yang
berisiko
Intervensi NIC
Perawatan Sirkulasi : Insufisiensi Arteri : Meningkatkan sirkulasi arteri
Manajemen Penyakit Menular : Bekerja bersama komunitas untuk menurunkan
dan mengelola insiden dan prevalensi penyakit menular pada populasi khusus
Skrining Kesehatan : Mendeteksi risiko atau masalah kesehatan dengan
memenafaatkan riwayat kesehatan, pemeriksaan kesehatan, dan prosedur lainnya
Manajemen Imunisasi / Vaksinasi : Memantau status imunisasi, memfassilitasi
akses untuk memperoleh imunisasi, dan memberikan imunisasi untuk mencegah
penyakit menular
Perawatan Luka Insisi : Membersihkan, memantau, dan memfasilitasi proses
penyembuhan luka yang ditutup dengan jahitan, klip, atau staples
Pengendalian Infeksi : Meminimalkan penyebaran dan penularan agens infeksius
Perlindungan Infeksi : Mencegah dan mendeteksi dini infeksi pada pasien yang
berisiko
Survailens : Komunitas : Mengumpulkan, menginterpretasi, dan menyintesis data
secara terarah dan kontinu untuk mengambil keputusan di komunitas
Penyuluhan : Seks yang Aman : Memberikan instruksi tentang pentingnya
perlindungan seksual selama aktivitas seksual
Penyuluhan : Seksualiatas : Membantu individu memahami dimensi spesifik dan
psikososial pertumbuhan dan perkembangan seksual
Perawatan Luka : Mencegah terjadinya komplikasi pada luka dan memfasilitasi
proses penyembuhan luka
3.
4.
Batasan karakteristik
Subjektif
Mengungkapkan masalah secara verbal
Objektif
Tidak mengikuti instruksi yang diberikan secara akurat
Performa uji tidak akurat
Perilaku yang tidak sesuai atau terlalu berlebihan ( sebagai contoh, histeris,
bermusuhan, agitasi, atau apatis )
Hasil NOC
Pengetahuan : Perilaku Sehat : Tingkat pemahaman yang ditunjukkan mengenai
promosi dan perlindungan kesehatan
Pengetahuan : Promosi Kesehatan : Tingkat pemahaman yang ditunjukkan
mengenai informasi yang diperlukan untuk memperoleh dan mempertahankan
kesehatan yang optimal
Pengetahuan : Sumber kesehatan : Tingkat pemahaman yang ditunjukkan mengenai
sumber perawatan kesehatan yang relevan
Intervensi NIC
Edukasi Kesehatan : mengembangkan dan memberikan bimbingan dan pengalaman
belajar untuk memfasilitasi adaptasi secara sadar perilaku yang kondusif untuk
kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan komunitas
Panduan Sistem Kesehatan : memfasilitasi lokasi pasien dan penggunaan layanan
kesehatan yang sesuai
Fasilitasi Pembelajaran : meningkatkan kemampuan untuk memproses dan
memahami informasi
Peningkatan Kesiapan untuk Belajar : Memperbaiki kemampuan dan keinginan
untuk menerima informasi
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall, (1999), Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, Edisi 6, EGC,
Jakarta.
Doengoes, Mariyln E., (2000) Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3, EGC, Jakarta.