keberhasilan Sheila. Sheila berusaha meyakinkan Selly untuk tidak iri karena
Selly juga memiliki kelebihan. Sheila berjanji akan mengajak Selly ke kerajaan
jika raja mengundang Sheila kembali. Karena merasa lelah Sheila menuju ke
kamar dan segera tidur.
Wiiuuuushhh.... Tiba tiba Sheila mendengar sesuatu. Dia merasa penasaran
dan menengok ke arah jendela. Ternayata ada seorang peri kecil yang masuk
melalui jendela. Sheila terkejut.
Jangan takut Sheila. Aku adalah peri yang baik hati. Kamu adalah anak
yang rajin dan baik. Aku akan memberimu hadiah sebuah kuas ajaib.
Gunakanlah untuk kebaikan.
Setelah berkata seperti itu peri langsung pergi. Sheila tidak percaya. Dia
mencoba mencubit tangannya sendiri dan dia merasa kesakitan. Berarti ini tidak
mimpi. Sheila mengambil kuas itu dan mencoba melukis sesuatu. Dia melukis
sebuah burung dan tiba-tiba lukisan yang dibuatnya berubah menjadi burung
nyata yang bisa terbang.
Keesokan harinya Sheila menceritakan kuas ajaib miliknya kepada Selly. Lagilagi Selly merasa iri. Selly merebut kuas ajaib milik Sheila dan mencoba
menggambar sebuah gaun. Tapi karena Selly tidak bisa menggambar dengan
baik, bukannya gaun yang muncul tapi malah baju yang sudah lusuh dan sobek.
Sheila kemudian mengambil kembali kuasnya dan melukis sebuah gaun yang
indah. Dan setelah itu dia segera memberikan gaun itu untuk Selly.
Ini gaun untukmu. Kata Sheila.
Aku memang tidak sepandai kamu untuk melukis, maafkan aku yang telah
mengambil kuas ajaibmu. Selly menyesal.
jika kamu menginginkan sesuatu, kamu tinggal bilang kepadaku. Akan aku
lukiskan untukmu.
Iya baiklah, terimakasih Sheila, kau adalah saudaraku yang paling baik.
Berita mengenai kuas ajaib Sheila menyebar begitu cepat, karena dia sering
membantu tetangga-tetangganya melukis berbagai perabotan baru.
Keajaiban kuas milik Sheila ini akhirnya didengar oleh Kaisar Cina. Kaisar
adalah orang yang tamak. Dia ingin memiliki kuas tersebut. Dia mengirimkan
prajuritnya untuk menangkap Sheila dan merebut kuasnya. Sheila dijebloskan
ke penjara, sementara itu kuas ajaibnya diserahkan kepada Kaisar.
Selly mengetahui bahwa Sheila telah ditangkap oleh kaisar. Selly mencoba
mengalihkan perhatian kaisar. Dia bernyanyi dan menari sangat bagus. Awalnya
kaisar senang mendengarkannya dan lupa tentang kuas ajaib itu, tapi tiba-tiba
dia teringat lagi. Kemudian dia menyuruh prajurit untuk mengikat Selly agar
tidak mengganggunya lagi.
Kaisar memegang kuas ajaib itu dengan kaku. Apa yang akan kugambar
ya? pikirnya.
Ia mencoret-coret selembar kertas dengan kuas ajaib itu, mencoba
menggambar batangan emas yang sangat panjang. Dan yang keluar dari kertas
lukisnya adalah seekor ular besar berwarna emas. Ular itu melilit Kaisar hingga
tak bisa bergerak. Kaisar berteriak-teriak minta tolong namun tak ada yang
berani menolongnya.
Akhirnya Sheila dan Selly berhasil lolos. Sebelum pulang Sheila berhasil
mengambil kembali kuas ajaib miliknya. Mereka berlari dan berharap cepat
sampai rumah. Dan mereka tiba di rumah dengan selamat.