Anda di halaman 1dari 17

PERCOBAAN 1

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

Pendahuluan
1.1 Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk memperkenalkan pembakar gas dan
alat gelas beserta fungsinya dalam praktikum kimia.
1.2 Latar Belakang

II. Dasar Teori


Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari struktur materi dan
perubahan yang terjadi pada materi tersebut baik secara alamiah ataupun
eksperimen yang direncanakan. Melalui ilmu kimia inilah dikenal susunan
atau komposisi dalam zat dan penggunaan bahan-bahan yang tidak berwarna
serta mengenal proses-proses penting dalam benda hidup. (Keenan, 1998)
Laboratorium adalah tenpat mahasiswa, peneliti dan analis melakukan
pekerjaan dengan alat dan bahan kimia serta agen biologik.
Pengenalan alat alat laboratorium menkajdi bagian yang sangat
penting guna menunjang penelitian di laboratorium. Kesalahan dalam
penggunaan alat dapat diminimalisir. Hal ini dilakukan karena dalam
melakukan percobaan di laboratorium dituntut untuk mendapatkan data
seakurat mungkin.
Alat-alat gelas yang sering digunakan adalah pipet, buret, tabung
reaksi, gelas piala, Erlenmeyer, gelas ukur, labu takar, dan lain sebagainya.
Sebelum digunakan, alat-alat harus diperiksa apakah ada cacat dan
kebersihannya dengan teliti. Underwood mengatakan, Tidak pernah
melakukan analisis dengan menggunakan alat kaca yang tidak bersih. Alat
kaca yang tampak bersih, dapat bersih dapat pula tidak menurut pemahaman
seseorang apakah artinya bersih (Underwood, 1998).
Sebelum dipergunakan, alat alat gelas harus diperksa, apakah ada
cacat serta kebersihannya yang harus diperhatikan. Apabila ternyata alat
tersebut retak atau rusak jangan diteruskan dalam penggunaannya. Kebersihan

alat sangat penting untuk orang byang bekerja di laboratorium kimia. Data
yang dihasilkan menjadi tidak akurat jika percobaan dilakukan di wadah yang
terkontaminasi ( Rohman, 2002 ).
Peralatan gelas bisa dibersihkan dari kotoran yang disebabkan oleh
lemak atau zat-zat yang lain dengan menggunakan sabun atau ditergin sintetik
terutama bagi peralatan gelas yang bisa dimasuki sikat seperti Erlenmeyer dan
gelas piala.

Gunakan sikat yang sesuai dalam hal ukran dan kehalusan.

Sedangkan kotoran yang tidak bisa dibersihkan dengan sabun, mungkin dapat
dilarutkan dengan larutan asam atau basa encer (Underwood, 1998).
Bersihkan peralatan gelas denga sabun dan air keran. Gunakan sikat
yang sesuai dengan ukuran dan kehalusan. Bilas peralatan gelas mula mula
denga air keranm kemudian satu atau dua kali bilas dengan akuades. Kadang
pipet atau buret perlu direndam beberapa lama dalam air sabun dab K 2Cr2O7
dan H2SO4 bila kotoran sulit dibersihkan. Naliklah perlatan gelas yang bersih
di atas serbet. Jangan mengeringkan alat alat yang mempunyai tera dengan
teliti di dalam oven atau di atas api langsung ( Rohman, 2002 ).
Alat alat laboratorium itu sendiri ada yang berfungsi sebagai alat
pemanasan seperti pembakar gas, kaki tiga, kasa, penjepit, segitige porselin,
cawan porselin, pinggan porselin, dan sebagainya. Selain itu ada lat yang
berfungsi sebagai alat untuk merekasikan zat seperti tabung reaksi, gelas piala
dan labu Erlenmeyer. Serta ada alat yang berfungsui sebagai pengukur volume
seperti labu ukur, gelas ukur, dan pipet ulur yang terdiri atas pipet gondok dan
pipet mohr, serta buret.
Dalam hal keabsahan pengukuran berhubungan dengan jenis jenis
alat ukur misalnya alat pengukur berat zat kimia bias menggunakan timbangan
teknis atau timbangan analitis. Timbangan tekins hanya dapat mengukur
massa zat dalam satuan gra, sedangkan timbangan analitis dapat mengukur
massa sampai dengan milligram. Jika sejumlah zat ditimbang dengan kedua
timbangan maka didapat jumlah angka (digit) yang berbeda. Jumlah digit
pengukuran disebut angak bena (significant figure) (Syukri, 1990).
Buret adalah alat yang berbentuk bulat, memanjang, berkeran dan
dilengkapi dengan skala. Umumnya terbuat dari kaca dan digunakan untuk

menitrasi. Volume zat cair yang menetes atau mengucur keluar dapat dibaca
langsung pada skala yang tertera dengan cara mengurangkan angka awal dan
angka akhir. Alat ukur lain seperti labu ukur digunakan untuk pembuatan
larutan standar dengan cara membolak balik dan digunakan juga dalam
pengenceran larutan.
Dalam hal penggunaan pipet atau buret, mengeluarkan cairan jangan
terlalu cepat dan jangan terlalu lambat. Jika terlalu cepat menyebabkan cairan
yang menempel di dinding tidak dapt mengimabangi sehingga tertinggal dari
miniskus yang terbaca. Sebaliknya apabila terlalu lambat maka menyebabkan
waktu percobaan lebih lama (Anonim, 2006).
Dalam percobaan hal hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan
alat-alat gelas kimia antara lain:
1) Mengeringkan alat alat : Gelas setelah dicuci diletakkan terbalik. Hanya
bagian luar saja yang dilap. Bagian dalam perlu lekas kering, alat
dipanaskan sedikit (di atas atau di dalam oven).
2) Tutp botol: Pada tutup botol yang bagian atasnya berbentuk datar, letakkan
terbalik (bagian datar di bawah). Bila tutup botol berbentuk paruh, tutp
botol jangan di cabut, membuka dan menutup botol ini dengan cara
mengatur saluran pada botol dan tutup. Ini semua diatur untuk menjaga
kemurnian isi botol.
3) Mencium isi botol: Jangan mencium secara langsung , teapi dengan
mendekatkan hidung dengan mulut botol lalu melambaikan tangan dari
atas botol menuju hidung.
4) Dalam menggunakan alat laboratorium harus selalu dijaga kebersihan alat
alat laboratorium.

III. Metodologi Percobaan


3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Dalam percobaan ini alat-alat yang digunakan adalah tabung
reaksi, pipet labu takar, beaker gelas, erlemeyer, buret , corong,
neraca analitis, gelas arloji, oven, propipet dan kertas saring.
3.1.2 Bahan
Percobaan ini menggunakan bahan seperti aquades, KMnO4
0,1 M, H2SO4 0,1 M dan Pb asetat 0,1 M.

3.2. Prosedur Kerja


3.2.1 Pengenalan Alat Gelas.
1. Mencuci tabung reaksi, pipet, labu takar, gelas piala, erlemeyer
dan buret.
2. Mempipet 25 ml aquades kedalam erlemeyer 250 ml
3. Mengisi buret dengan aquades pada sembarang angka.
Membaca

miniskus awalnya.

lambat sampai beberapa

Mengeluarkan cairan dengan

milliliter, melihat miniskusnya.

Menunggu beberapa menit dan melihat

miniskusnya lagi.

Menghitung volume air yang keluar. Mengisi lagi, membaca


miniskus awalnya. Mengeluarkan dengan cepat, membaca
miniskusnya, Menunggu beberapa menit dan membaca miniskus
awalnya.
4. Mengisi buret dengan larutan KMnO4.

Membaca miniskus

awalnya.
3.2.2 Penyaringan
1. Mengmbil 5 ml larutan Pb asetat 0,1 M dalam tabung reaksi
kemudian menambahkan 5 ml H2SO4 0.1 M. Mengamati
endapan yang terjadi dan mencatatnya.Mengambil kertas saring

dan menimbangnya dengan neraca analitis. Melipatnya menjadi


lingkaran berikutnya melipatnya lagi menjadi 2-3 kali lipatan
2. Memasukkan kertas saring yang sudah dilipat pada corong dan
basahi sedikit dengan akuades hingga melekat pada dinding
gelasnya.
3. Memasang corong yang berkertas saring itu di atas erleyemer
untuk menampung filtrat/ cairan cucian
4. Menuangkan larutan yang dilakukan pada langkah 1 ke dalam
corong yang sudah berkertas saring tadi, oven kertas saring dan
endapannya sampai kering. Menimbang kembali kertas saring
dan endapan.
IV. Hasil Percobaan Dan Pembahasan
4.1 Hasil Percobaan
4.1.1 Pengenalan Alat Gelas
Tabel 1.1 Pengenalan Alat Gelas
NO
1

ALAT
Kaki Tiga

FUNGSI
Terbuat dari besi yang
tahan api, tidak mudah
berkarat,
sebagai tungku

fungsimya

Segitiga Porselin

Terbuat

dari

keramik/porselin.
Digunakan

sebagai

tumpuan

dalam

pemanasan

Kasa

Terbuat dari kawat kecil


yang

dianyam,

tengahnya

terbuat

bagian
dari

lapisan asbes.

Gegep

Ada yang terbuat dari besi


dan ada yang terbuat dari
kayu.

Sebagai

alat

pembantu pengambil alatalat

yang

tidak

boleh

diambil oleh tangan

Penangas Air

Digunakan

untuk

pemanasan

Pinggan Porselin

untuk menguapkan larutan


sehingga lebih pekat atau
menjadi

kering

mengkristalkan

dan

zat

dan

untuk menyublimkan zat.

Cawan Porselin

menguraikan
dalam

endapan
gravimetrik

sehingga menjadi bentuk


yang stabil

Tabung reaksi

untuk mereaksikan zat-zat


kimia
sedikit.

Gelas Piala

Kapasita

dalam

jumlah

- 100 ml - 250ml - 500


ml

10

Erlenmeyer

untuk tempat dari zat-zat


yang dititrasi dan bukan
alat pengukur.
kadang

Kadang-

boleh

untuk

dipakai

memanaskan

larutan.
Kapasitas: - 100 ml

250 ml
11

Gelas ukur

- 250 ml
untuk mengukur zat kimia
dalam bentuk cair.
Kapasita : - 5 ml
-10 ml
-100 ml

12

Labu ukur

untuk

membuat

standard

atau

larutan
larutan

tertentu dengan setepatsetepatnya


kapasita : 100 ml, 250 ml

13

Pipet tetes

Untuk menganalisis bahan

dalam jumlah yang sedikit

14

Pipet gondok

untuk mengambila larutan


dengan volume tertentu
dengan tepat
kapasitas : 1ml, 2ml, 5ml,
10ml, 20ml, 25ml, 50ml

15

Buret

.terbuat

dari

kaca,

kapasitas:

10ml,

20ml,

30ml, 100ml

16

Pengaduk gelas

Terbuat dari besi, bentuk


pipih lonjong.

17

Gelas arloji

Menimbang

zat

yang

berbentuk kristal, menutup


bejana dan menguapkan
cairan. Terbuat dari kaca
piph melengkung

18

Corong

Membantu

ketika

memasukkan cairan

19

Botol semprot

Membersihkan bejana dari


sisa

endapan,

mengeluarkan

cairan/aor

dalam jumlah terbatas dan


sebagai

tempat

menyimpan air. Terbuat


dari plastic mempunyai
moncong.

20

Statif

Untuk

menyangga

terbuat dari besi.

alat,

21

Propipet

Digunakan
penyedot

untuk
pada

pipet,

terbuat dari karet.

22

Termometer

Mempunyai skala celcius,


farenheit,

23

Neraca Analitik

reamur,

kelvin
Massa maksimal 180 gram
Massa minimal 0,001
gram

24

Rak Tabung Reaksi

dan

25

Oven

Untuk pengeringan dan


Sentralisasi

21

Eksikator

Menyimpan zat-zat agar


tetap kering

4.1.2 Pembacaan Miniskus


Tabel 1.2 Pembacaan Miniskus
NO
LANGKAH
1
Mencuci tabung reaksi, pipet,
labu

takar,

gelas

HASIL

piala,

erlemeyer, dan buret


Mengambil 25 ml aquades

kedalam Erlenmeyer 250 ml


- Mengisi buret dengan - Miniskus awal : 43,90 ml
aquades pada sembarang
angka, membaca miniskus
awalnya.
- Mengeluarkan cairan dengan -Miniskus akhir : 44,03 ml
lambat membaca miniskus
awalnya
- Menghitung volume akhir

-Volume keluar :
40,05 39,80 = 0,25 ml

- Mengisi lagi dan membaca - Miniskus awal : 41 ml

miniskusnya
- Mengeluarkan dengan cepat
4

- Miniskus akhir : 43,8 ml

- Menunggu beberapa menit


- Miniskus : 43,9 ml
-Mengisi
buret
dengan Miniskus awal : 43,5 ml
KMnO4 0,1M
-Menentukan

perbedaan Dalam

pembacaan

pembacaan miniskus pada air miniskus awal pada air


(larutan

tidak

berwarna) (larutan

dengan

KMnO4

tidak

(larutan ditandai

berwarna gelap)

berwarna

oleh

bening

cekungan bawah
Sedangkan

dalam

pembacaan mniskus awal


pada

larutan

ditandai

oleh

berwarna
cekungan

atas
4.1.3 Penyaringan
Tabel 1.3 Penyaringan
NO LANGKAH
HASIL
1
Mengambil 5 ml larutan Pb asetat Menghasilkan endapan
0,1 M dan menambahkan 5 ml berwarna putih susu
2

H2SO4
Menimbang kertas saring dengan Massa

kertas

saring

cara analitis melipat menjadi yaitu sebesar 0,36 gram


lingkaran dan melipatnya lagi
3

menjadi 2-3 kali


Memasukkan kertas saring yang
sudah dilipat pada corong dan
membasahinya

sedikit

dengan

akuades hingga melekat pada


4

dinding gelasnya
Memasang corong yang berkertas Massa total 25,18 gram
saring

itu

diatas

Erlenmeyer

untuk menampung filtrasi/ cairan


cucian
Menimbang

kembali

kertas

saring endapan
4.2 Pembahasan
4.2.1 Penenalan Alat Gelas
Dari gasil pengamatan yang dilakukan olegh praktikan,
praktikan mengetahui bentuk dan fungsi fungsi alat alat
laboratorium seperti pinggan porselin yang berfungsi untuk
menguapkan
mengkristalkan

larutan
zat.

sehingga
Cawan

lebih

porselin

pekat
yang

atau

kering,

berfungsi

untuk

mereaksikan zat dalam suhu tinggi. Serta gegep atau penjepot yang
dipergunakan untuk mengamnil alat alat yang tidak boleh diambil
dengan tangan misalnya alat alat yang panas.
Selain itu ada alat alat gelas seperti gelas piala yang
berfungsi untuk tempat larutan dan digunakan dalam pemanasan
larutan, serta menguapkan pelarut untuk memekatkan. Tabung reaksi
digunakan untuk merekasikan zat zat dalam jumlah yang sedikit.
Erlenmeyer digunakan untuk tempat dari zat zat yang akan dititrasi
dan kadang kadang boleh dipakai untuk memanaskan larutan.
Di laboratorium juga terdapat alat alat pengukur volume
seperti gelas ukur yang berfungsi untuk mengukur volume zat dalam
bentuk cair. Labu ukur yang berfungsi untuk membuet larutan
standard dan juga digunakan dalam pengenceran larutan. Pipet ukur
yang terdiri atas pipet gondok dan pipet mohr. Pipet gondok dipakai
untuk mengambil larutan denga volume setepat tepatnya, begitu
juga pipet mohr.Buret digunakan dalam proses titrasi.
Selai itu masih ada alat alat lain seperti pengaduk gelas
yang digunakan untuk mengaduk, gelas arloji yang digunakan untuk
menimbang zat berbentuk kristal, untuk menutup bejana lainwaktu
pemanasan dan untuk menguapkan larutan. Corong yang digunakan

untuk membantu memasukkan cairan ketempat yang mempunyai


mulut sempit. Botol semprot yang digunakan untuk membersihkan
dinding bejana dan sisa sisa endapan dengan cairan akuades.
4.2.2 Pembacaan Miniskus
Pada pembacaan miniskus diapat data minisku awal sebesar
43,9 ml setelah dilakukan pengeluaran secara perlahan didapat
minoskus akhir 44,3 ml. Jadi volume air yang dikeluarakan adalah
0,4 ml.
Buret kemudian diisi ulang miniskus awalnya 41 ml,
kemudian dikeluarkan secara cepat miniskusnya adalah 43,8
kemudian didiamkan beberapa saat minskus akhirnya berubah
menjadi 43,9 ml. Yang artinya jika cairan dikeluarkan secara cepat
maka masih ada caoran yang tertinggal. Sehingga terhadi kesalahan
dalam penentuan miniskus akhir.
Dalam pembacaan miniskus untuk larutan berwarna yaitu
KMnO4 , miniskus awalnya 43,5 ml. Pembacaa miniskus larutan
tidak berwarna dan tidak berwarna berbeda. Untuk larutan tidak
berwarna minskus yang dibaca adalah bagian dasar. Sedangkan
untuk pembacaan minskus larutan berwarna yang dilihat adalah
bagian atas dari minskus.
4.2.3 Penyaringan.
Dalam percobaan ini 5ml PbAsetat 0,1 M ditambahkan
dengan H2SO4 0,1 M sehingga reksi yang terjadi adalah
Pb (CH3COO)2 + H2SO4

PbSO4 + 2CH3COOH

Dari Rezaksi tersebut didapat endapan warna putih susu yang


beratnya 0,15 gram.

V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpula
sebagai berikut:
1)

Peralatan laboratorium mempunyai fungsiyang berbeda beda.

2)

Suatu cairan dalam buret akan membentuk cekungan yang


disebut miniskus.

3)

Pembacaan miniskus untuk larutan tidak berwarna adalah denga


melihat bagian dasar dari miniskus, larutan berwarna adalah bagian
atasnya.

4)

Dalam

proses

penyaringan

diperlukan

ketelitian

dalam

melakukan percobaan, seperti penimbangan dan lain sebagainya.


5)

Kebersihan alat alat laboratorium sangat doperlukan untuk


ketepatan dalam percobaan.

5.2 Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan praktikan adalah mengenai
kelengkapan alat alat percobaan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006, Penuntun Praktikum Kimia Dasar, Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Unlam, Banjarbaru

Day, R.A.Jr and Underwood, 1998, Kimia Analisis Kuantitatif, Erlangga, Jakarta

Rohman, Taufikur, 1998, Penanganan Bahan Kimia dan Alat Gelas Kimia serta
Penanganan Akibat Korban Bahan Kimia, Makalah Seminar Pelatihan
Dosen Biokimia, Banjarbaru

Syukri, S., 1999, Kimia Dasar 1, ITB, Bandung

Syukri, S., 1999, Kimia Dasar 2, ITB, Bandung

Anda mungkin juga menyukai