Percobaan 1
Percobaan 1
Pendahuluan
1.1 Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk memperkenalkan pembakar gas dan
alat gelas beserta fungsinya dalam praktikum kimia.
1.2 Latar Belakang
alat sangat penting untuk orang byang bekerja di laboratorium kimia. Data
yang dihasilkan menjadi tidak akurat jika percobaan dilakukan di wadah yang
terkontaminasi ( Rohman, 2002 ).
Peralatan gelas bisa dibersihkan dari kotoran yang disebabkan oleh
lemak atau zat-zat yang lain dengan menggunakan sabun atau ditergin sintetik
terutama bagi peralatan gelas yang bisa dimasuki sikat seperti Erlenmeyer dan
gelas piala.
Sedangkan kotoran yang tidak bisa dibersihkan dengan sabun, mungkin dapat
dilarutkan dengan larutan asam atau basa encer (Underwood, 1998).
Bersihkan peralatan gelas denga sabun dan air keran. Gunakan sikat
yang sesuai dengan ukuran dan kehalusan. Bilas peralatan gelas mula mula
denga air keranm kemudian satu atau dua kali bilas dengan akuades. Kadang
pipet atau buret perlu direndam beberapa lama dalam air sabun dab K 2Cr2O7
dan H2SO4 bila kotoran sulit dibersihkan. Naliklah perlatan gelas yang bersih
di atas serbet. Jangan mengeringkan alat alat yang mempunyai tera dengan
teliti di dalam oven atau di atas api langsung ( Rohman, 2002 ).
Alat alat laboratorium itu sendiri ada yang berfungsi sebagai alat
pemanasan seperti pembakar gas, kaki tiga, kasa, penjepit, segitige porselin,
cawan porselin, pinggan porselin, dan sebagainya. Selain itu ada lat yang
berfungsi sebagai alat untuk merekasikan zat seperti tabung reaksi, gelas piala
dan labu Erlenmeyer. Serta ada alat yang berfungsui sebagai pengukur volume
seperti labu ukur, gelas ukur, dan pipet ulur yang terdiri atas pipet gondok dan
pipet mohr, serta buret.
Dalam hal keabsahan pengukuran berhubungan dengan jenis jenis
alat ukur misalnya alat pengukur berat zat kimia bias menggunakan timbangan
teknis atau timbangan analitis. Timbangan tekins hanya dapat mengukur
massa zat dalam satuan gra, sedangkan timbangan analitis dapat mengukur
massa sampai dengan milligram. Jika sejumlah zat ditimbang dengan kedua
timbangan maka didapat jumlah angka (digit) yang berbeda. Jumlah digit
pengukuran disebut angak bena (significant figure) (Syukri, 1990).
Buret adalah alat yang berbentuk bulat, memanjang, berkeran dan
dilengkapi dengan skala. Umumnya terbuat dari kaca dan digunakan untuk
menitrasi. Volume zat cair yang menetes atau mengucur keluar dapat dibaca
langsung pada skala yang tertera dengan cara mengurangkan angka awal dan
angka akhir. Alat ukur lain seperti labu ukur digunakan untuk pembuatan
larutan standar dengan cara membolak balik dan digunakan juga dalam
pengenceran larutan.
Dalam hal penggunaan pipet atau buret, mengeluarkan cairan jangan
terlalu cepat dan jangan terlalu lambat. Jika terlalu cepat menyebabkan cairan
yang menempel di dinding tidak dapt mengimabangi sehingga tertinggal dari
miniskus yang terbaca. Sebaliknya apabila terlalu lambat maka menyebabkan
waktu percobaan lebih lama (Anonim, 2006).
Dalam percobaan hal hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan
alat-alat gelas kimia antara lain:
1) Mengeringkan alat alat : Gelas setelah dicuci diletakkan terbalik. Hanya
bagian luar saja yang dilap. Bagian dalam perlu lekas kering, alat
dipanaskan sedikit (di atas atau di dalam oven).
2) Tutp botol: Pada tutup botol yang bagian atasnya berbentuk datar, letakkan
terbalik (bagian datar di bawah). Bila tutup botol berbentuk paruh, tutp
botol jangan di cabut, membuka dan menutup botol ini dengan cara
mengatur saluran pada botol dan tutup. Ini semua diatur untuk menjaga
kemurnian isi botol.
3) Mencium isi botol: Jangan mencium secara langsung , teapi dengan
mendekatkan hidung dengan mulut botol lalu melambaikan tangan dari
atas botol menuju hidung.
4) Dalam menggunakan alat laboratorium harus selalu dijaga kebersihan alat
alat laboratorium.
miniskus awalnya.
miniskusnya lagi.
Membaca miniskus
awalnya.
3.2.2 Penyaringan
1. Mengmbil 5 ml larutan Pb asetat 0,1 M dalam tabung reaksi
kemudian menambahkan 5 ml H2SO4 0.1 M. Mengamati
endapan yang terjadi dan mencatatnya.Mengambil kertas saring
ALAT
Kaki Tiga
FUNGSI
Terbuat dari besi yang
tahan api, tidak mudah
berkarat,
sebagai tungku
fungsimya
Segitiga Porselin
Terbuat
dari
keramik/porselin.
Digunakan
sebagai
tumpuan
dalam
pemanasan
Kasa
dianyam,
tengahnya
terbuat
bagian
dari
lapisan asbes.
Gegep
Sebagai
alat
yang
tidak
boleh
Penangas Air
Digunakan
untuk
pemanasan
Pinggan Porselin
kering
mengkristalkan
dan
zat
dan
Cawan Porselin
menguraikan
dalam
endapan
gravimetrik
Tabung reaksi
Gelas Piala
Kapasita
dalam
jumlah
10
Erlenmeyer
Kadang-
boleh
untuk
dipakai
memanaskan
larutan.
Kapasitas: - 100 ml
250 ml
11
Gelas ukur
- 250 ml
untuk mengukur zat kimia
dalam bentuk cair.
Kapasita : - 5 ml
-10 ml
-100 ml
12
Labu ukur
untuk
membuat
standard
atau
larutan
larutan
13
Pipet tetes
14
Pipet gondok
15
Buret
.terbuat
dari
kaca,
kapasitas:
10ml,
20ml,
30ml, 100ml
16
Pengaduk gelas
17
Gelas arloji
Menimbang
zat
yang
18
Corong
Membantu
ketika
memasukkan cairan
19
Botol semprot
endapan,
mengeluarkan
cairan/aor
tempat
20
Statif
Untuk
menyangga
alat,
21
Propipet
Digunakan
penyedot
untuk
pada
pipet,
22
Termometer
23
Neraca Analitik
reamur,
kelvin
Massa maksimal 180 gram
Massa minimal 0,001
gram
24
dan
25
Oven
21
Eksikator
takar,
gelas
HASIL
piala,
-Volume keluar :
40,05 39,80 = 0,25 ml
miniskusnya
- Mengeluarkan dengan cepat
4
perbedaan Dalam
pembacaan
tidak
berwarna) (larutan
dengan
KMnO4
tidak
(larutan ditandai
berwarna gelap)
berwarna
oleh
bening
cekungan bawah
Sedangkan
dalam
larutan
ditandai
oleh
berwarna
cekungan
atas
4.1.3 Penyaringan
Tabel 1.3 Penyaringan
NO LANGKAH
HASIL
1
Mengambil 5 ml larutan Pb asetat Menghasilkan endapan
0,1 M dan menambahkan 5 ml berwarna putih susu
2
H2SO4
Menimbang kertas saring dengan Massa
kertas
saring
sedikit
dengan
dinding gelasnya
Memasang corong yang berkertas Massa total 25,18 gram
saring
itu
diatas
Erlenmeyer
kembali
kertas
saring endapan
4.2 Pembahasan
4.2.1 Penenalan Alat Gelas
Dari gasil pengamatan yang dilakukan olegh praktikan,
praktikan mengetahui bentuk dan fungsi fungsi alat alat
laboratorium seperti pinggan porselin yang berfungsi untuk
menguapkan
mengkristalkan
larutan
zat.
sehingga
Cawan
lebih
porselin
pekat
yang
atau
kering,
berfungsi
untuk
mereaksikan zat dalam suhu tinggi. Serta gegep atau penjepot yang
dipergunakan untuk mengamnil alat alat yang tidak boleh diambil
dengan tangan misalnya alat alat yang panas.
Selain itu ada alat alat gelas seperti gelas piala yang
berfungsi untuk tempat larutan dan digunakan dalam pemanasan
larutan, serta menguapkan pelarut untuk memekatkan. Tabung reaksi
digunakan untuk merekasikan zat zat dalam jumlah yang sedikit.
Erlenmeyer digunakan untuk tempat dari zat zat yang akan dititrasi
dan kadang kadang boleh dipakai untuk memanaskan larutan.
Di laboratorium juga terdapat alat alat pengukur volume
seperti gelas ukur yang berfungsi untuk mengukur volume zat dalam
bentuk cair. Labu ukur yang berfungsi untuk membuet larutan
standard dan juga digunakan dalam pengenceran larutan. Pipet ukur
yang terdiri atas pipet gondok dan pipet mohr. Pipet gondok dipakai
untuk mengambil larutan denga volume setepat tepatnya, begitu
juga pipet mohr.Buret digunakan dalam proses titrasi.
Selai itu masih ada alat alat lain seperti pengaduk gelas
yang digunakan untuk mengaduk, gelas arloji yang digunakan untuk
menimbang zat berbentuk kristal, untuk menutup bejana lainwaktu
pemanasan dan untuk menguapkan larutan. Corong yang digunakan
PbSO4 + 2CH3COOH
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpula
sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
Dalam
proses
penyaringan
diperlukan
ketelitian
dalam
5.2 Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan praktikan adalah mengenai
kelengkapan alat alat percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2006, Penuntun Praktikum Kimia Dasar, Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Unlam, Banjarbaru
Day, R.A.Jr and Underwood, 1998, Kimia Analisis Kuantitatif, Erlangga, Jakarta
Rohman, Taufikur, 1998, Penanganan Bahan Kimia dan Alat Gelas Kimia serta
Penanganan Akibat Korban Bahan Kimia, Makalah Seminar Pelatihan
Dosen Biokimia, Banjarbaru