kemampuan mendalam dalam bidang fiqh dan hadits yaitu Abu Bakar Ibnu Khuzaimah dan Ibnu
Mundzir. (Al-Majmu 4/75)
Ibnu Hajar berkata, Hukum shalat berjamaah fardlu ain merupakan pendapat sejumlah ulama
pakar hadits yang bermazhab syafii, yaitu Abu Tsaur, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Mundzir dan Ibnu
Hibban. (Fathul Baari 2/126).
Abu Tsaur berkata, Shalat berjamaah itu wajib. Tidak boleh seorang pun meninggalkannya
kecuali karena ada uzur yang menghalanginya. (Al-Ausath fi As-Sunan wa Al-Ijma wa AlIkhtilaf 4/138).
Pandangan Ibnu Khuzaimah tentang shalat berjamaah, bisa kita simpulkan dari judul-judul bab
dalam kitab beliau, Shahih Ibnu Khuzaimah. Diantaranya :
1. Bab perintah kepada orang buta mengikuti berjamaah shalat fardlu meskipun dia
sebenarnya merasa khawatir dengan binatang buas dan hewan-hewan malam jika tetap
ikut shalat berjamaah.
2. Bab orang buta diperintahkan untuk mengikuti shalat berjamaah meskipun rumahnya
jauh dari masjid dan tidak ada penuntun yang dengan sukarela mengantarkannya ke
masjid.
3. Bab ancaman keras bagi yang meninggalkan berjamaah shalat fardlu.
4. Bab dikhawatirkan terjangkit penyakit munafik bagi orang yang tidak mengikuti
berjamaah dalam shalat fardlu.
5. Bab tentang shalat yang paling berat bagi orang munafik dan ditakutkan terkena
penyakit nifak bagi yang meninggalkan shalat Isya dan Subuh dengan cara berjamaah.
6. Bab ancaman keras bagi orang yang meninggalkan berjamaah shalat fardlu, baik ketika
berada di perkampungan atau di gurun karena setan menguasai orang tersebut. Lihat
Shahih Ibnu Khuzaimah 2/367-371
Ini dalil yang jelas dan tegas sekali bahwa shalat berjamaah di masjid itu kewajiban,
bukan keutamaan. Jalankan kewajiban (dengan ikhlas dan ittiba) otomatis mendapat keutamaankeutaman dari sisi Allah Swt. Masih banyak ulama mazhab syafii yang pandangannya konsisten
merujuk pada pandangan Imam Syafii. Halaman ini sangat terbatas untuk menuliskannya satu
persatu. Memang, belakangan banyak muncul tokoh-tokoh agama (ustadz,dai/mubaligh,ulama)
yang mengaku bermazhab syafii, berpendapat bahwa hukum shalat berjamaah adalah sunnah
muakadah, boleh dan sah-sah saja berpendapat seperti itu, tapi keliru, ngawur jika dikatakan
sebagai pandangan Imam Syafii dan Mazhab Syafii, karena pandangan beliau, dan para ulama
yang konsisten mengikuti mazhabnya berpandangan bahwa hukum shalat fardlu berjamaah di
tempat adzan dikumandangkan (masjid) itu adalah fardlu ain. Sungguh sangat disayangkan, jika
ada orang yang mengaku ber-mazhab syafii dalam masalah fiqh, namun praktek fiqh-nya
bertentangan dengan pandangan Imam Syafii dan Mazhab Syafii. Allahu alam,@
(Disarikan dari berbagai sumber, terbuka untuk dialog, kritik dan saran, hubungi AL-BANARI
0811 266 828 / 0274 6886 600).
Ditulis oleh Ustazd Ali Shadikin Sutanto SAg Direktur Pengobatan Herba AL_BANARI .