Xanthone Ekstrak Kulit Manggis Sebagai Antibakteri Pada Karies Dentin
Xanthone Ekstrak Kulit Manggis Sebagai Antibakteri Pada Karies Dentin
ABSTRACT
Background : The microbial populations involved in dental caries are known to be highly complex and variable.
Dentinal caries can defect the vitality of dental pulp. Dental caries needs a restoration therapy. Imperfection of
cleaning carious dentin when preparation was done can multiply bacteria in the cavity. It is necessary to discover
another antibacterial agent as cavity cleanser in carious dentin preparation deriving from nature. Xanthone contained
in mangosteen pericarp extract is known has an antibacterial potency. Purpose. The aim of this study is to determine
Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration) of xanthone from mangosteen
pericarp extract on carious dentine. Method. This research is laboratory experimental with post-test only control group
design. Xanthone was extracted by ethanol 96% on maceration technique and diluted into several concentrations in
Brain Hearth Infusion Broth (BHIB). Direct contact method between various concentration and bacteria was used.
Every reaction tube then incubated for 24 hours. After being incubated, each concentration was taken and streaked into
Nutrient Agar medium in petridish. Then, every petridish was incubated for another 24 hours and colonies growth was
counted manually in Colony Forming Unit (CFU). Result. Bacterial colonies growth at concentration 1,56% is less
than 10% when compared with positive control group and there are no bacterial colonies growth at concentration
3,12%. Conclusion. Xanthone of mangosteen pericarp extract has an antibacterial effect against bacteria of carious
dentin bacteria. The MIC of xanthone of mangosteen pericarp extract against bacteria of carious dentine was at
1,56% and MBC was at 3,12% concentration.
PENDAHULUAN
Karies gigi dideskripsikan sebagai suatu
hasil dari demineralisasi bahan kimia lokal
dari permukaan gigi yang diakibatkan oleh
aktivitas metabolik yang terjadi pada biofilm
(plak gigi) yang menutupi daerah yang
terkena. Kerusakan yang terjadi dapat
mempengaruhi
enamel,
dentin,
dan
sementum.1 Dalam proses terjadinya karies,
mikroorganisme yang terlibat sangat komplek.
Transisi bakteri dalam perkembangan lesi
karies berupa bakteri fakultatif aerob pada lesi
karies awal menjadi lesi karies berupa bakteri
fakultatif anaerob pada lesi karies yang lebih
dalam. Bakteri yang dapat menyebabkan karies
dentin antara lain Streptococcus spp.,
Lactobacillus spp., Actinomyces spp., dan
bakteri gram positif lainnya.2
Timbulnya karies membutuhkan terapi
restoratif. Tujuan terapi restoratif adalah untuk
mengembalikan keadaan gigi baik dalam
fungsi maupun estetika. 3 Pembersihan karies
email atau dentin yang tidak sempurna saat
preparasi akan menyisakan bakteri yang dapat
berkembang biak dalam kavitas. Bakteri
tersebut mampu menghasilkan toksin yang
dapat berdifusi menuju pulpa sehingga
menyebabkan
iritasi
dan
inflamasi.
Penggunaan bahan cavity cleanser yang
mempunyai sifat antibakteri dapat digunakan
untuk menghilangkan bakteri yang tersisa pada
kavitas. 4
Berdasarkan survey yang dilakukan
pada beberapa mahasiswa klinik Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Airlangga yang
telah menjalani klinik Konservasi, ditemukan
bahwa mahasiswa hanya menggunakan air
atau bahkan tidak menggunakan bahan cavity
cleanser untuk membersihkan sisa-sisa
preparasi dan debris pada kavitas. Sedangkan,
air tidak memiliki sifat antibakteri yang dapat
menghambat maupun membunuh bakteri yang
tersisa pada hasil preparasi kavitas.
Manggis (Garcinia mangostana L.)
merupakan tumbuhan yang berasal dari Asia
Tenggara meliputi Indonesia, Malaysia,
Thailand dan Myanmar. Manggis merupakan
tumbuhan fungsional karena sebagian besar
dari tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai
obat.5
Berbagai
penelitian
menunjukkan, senyawa xanthone yang
Pada
penelitian
ini
dilakukan
pengecatan gram untuk mengkonfirmasi jenis
bakteri yang tumbuh pada media tanam.
Pengecatan dilakukan menggunakan sampel
bakteri yang diambil dari kelompok kontrol
positif. Hasil pengecatan gram menunjukkan
bahwa mayoritas bakteri pada sampel
merupakan bakteri gram positif berbentuk
basil dan bakteri streptokokus.
Sig.
0,00
Kontrol
(+)
0,00
0,00
1,56
%
0,00
0,78%
0,00
0,00
0,00
DAFTAR PUSTAKA
1. Fejerskov O, Kidd E. The disease and its
clinical management. 2nd ed. Oxford, UK :
5