2; Oktober 2010
ISSN 1411 0660 : 7 - 13
2. Genteng Beton
Beberapa produk beton ringan
(Masonry Concrete) adalah genteng beton,
paving stone, batako, dan kanstin.
Pengertian genteng beton adalah komponen
bangunan yang dibuat dari campuran
bahan-bahan semen hidrolis, agregat halus,
air dan atau tanpa kapur, trass dan bahan
pembantu lainnya yang dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat digunakan untuk atap.
Bahan-bahan pembuatan genteng
beton yang normal adalah semen Portland
(PC), pasir dan air. Komposisi campuran
semen, pasir dan bahan-bahan lainnya
dilakukan dengan perbandingan berat atau
volume yang umum digunakan berkisar
antara 1 semen : 2 pasir atau 1 semen : 3
pasir. Kandungan air dalam adukan
ditentukan sampai adukan cukup baik dan
mudah dicetak.
Persyaratan mutu genteng beton
menurut SNI-03-0096-1999 kemudian
direvisi dengan SNI 0096: 2007 adalah
sebagai berikut:
a. Bentuk dan ukuran
Ukuran panjang, lebar dan tebal
genteng beton untuk satu jenis pemakaian
harus sama dan seragam. Seluruh genteng
yang dipasang harus dapat tersusun rapih
pada rangka atap, sehingga tidak
memungkinkan masuknya air hujan secara
langsung maupun karena tempias. Ukuran
panjang efektif genting beton harus sesuai
dengan jarak reng dari luar sehingga akan
memberikan beban lentur yang masih dapat
diijinkan. Tebal genteng tidak boleh kurang
dari 8 mm, kecuali pada bagian
penumpangan (interlocking) tebalnya tidak
kurang dari 6 mm. Genteng harus
mempunyai kaitan (lugs) yang akan
berkaitan pada reng yang lebarnya tidak
kurang dari 20 mm dan tinggi tidak kurang
dari 12 mm yang terletak pada permukaan
Fi
F=
n =1
(N)
Dimana:
F = beban lentur rata-rata (N)
Fi = beban lentur masing-masing
benda
uji (N)
n = jumlah benda uji.
b) Standar Deviasi
( Fi F )
n -1
Sd =
Dimana:
Sd = standar deviasi
F = beban lentur rata-rata (N)
Fi = beban lentur masing-masing
benda
uji (N)
n = jumlah benda uji
c)
Genteng beton
Uji
Uji
Penyerapan
Rembesan
Air
10
3
10
3
10
3
10
3
Uji
Lentur
10
10
10
10
Rancangan Penelitian
Untuk
mengetahui
karakteristik
mekanik genteng beton dengan penggantian
pasir sungai dengan pasir onyx, maka
dilakukan
sejumlah
pengujian
di
laboratorium. Pengujian dimulai dengan
pengujian pendahuluan, perencanaan dan
pengerjaan campuran beton, serta pengujian
kekuatan benda uji.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perhitungan Beban Lentur Genteng
Beton
Hasil pengujian genteng beton dengan
pasir onyx terhadap beban lentur genteng
beton adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Beban Lentur Karakteristik
Genteng Beton
Komposisi
Fc (N)
1120.32
1PC : 3 Ps
1296.12
1 PC : 2 Ps : 1 PsO
1PC : 1 Ps : 2 PsO
1PC : 3 PsO
1448,18
1286,05
11
2000
10.00
1800
9.00
8.00
1448.18
1400
1296.12
1200
1286.05
1120.32
1000
800
600
1600
8.17
7.30
7.00
7.16
6.62
6.00
5.00
4.00
3.00
400
2.00
200
1.00
0.00
0
1 PC : 3 Ps
1 PC : 2 Ps : 1 PsO
1 PC : 1 Ps : 2 PsO
1 PC : 3 PsO
1 PC : 3 Ps
1 PC : 2 Ps : 1 PsO
1 PC : 1 Ps : 2 PsO
1 PC : 3 PsO
Komposisi Campuran
Komposisi Campuran
12
Air (%)
1 PC : 3 Ps
8,17
1 PC : 2 Ps : 1 PsO
7,30
1 PC : 1 Ps : 2 PsO
7,16
1 PC : 3 PsO
6,62
2.
3.
4.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Aditya, Candra (2009), Pengaruh
Penambahan Ampas Tebu (Bagasse)
Pada Pembuatan Genteng Beton,
Jurnal Widya Teknika Vo. 17 No. 2
Oktober 2009 Hal 18-24, Fakultas
Teknik
Universitas
Widyagama,
Malang.
[2] Departemen Pekerjaan Umum.(1999),
SK SNI 03-0096-1999.Genteng Beton.
Yayasan LPMB, Jakarta.
[3] Dipohusodo,
Istimawan.
(1994),
Struktur Beton Bertulang. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
[4] Hariyanto,
Gaguk
Luhur
(
2001),Perbandingan Serbuk Batu
Onix dan Pasir Sungai Terhadap
Modulus Elastisitas Beton , Skripsi
Teknik Sipil Universitas Widyagama ,
Malang
13