Disusun Oleh :
1. Fitri Luthfi N.
(110601050)
(110601056)
3. Niswatul Khasanah
(110601060)
4. Yuyun Andriyani
(110601073)
5. Siti Robbiyyatun
(110601030)
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1. 1 Definisi
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
(Brunner dan Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula
(glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif
(Arjatmo, 2002).
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah
makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang
normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110
mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada
2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun
karbohidrat lainnya.
1. 2 Klasifikasi
Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :
1. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)
Diabetes tipe I ditandai dengan sekresi insulin oleh pankreas tidak
ada dan sering terjadi pada orang muda. Secara normal, insulin bekerja
untuk menurunkan kadar glukosa darah dengan membolehkan glukosa
masuk kedalam sel untuk dimetabolisme. Caranya dengan mengikat
dirinya secara kuat pada tempat reseptor pada membran sel. Efek utama
metabolik insulin adalah di otot dan jaringan adiposa.
DM Tipe I perlu injeksi insulin secara teratur dalam hidupnya untuk
mencegah ketosis. Suatu komplikasi
sel
1. 4 Patofisiologi
1. Tipe I : IDDM
Hampir 90-95% islet sel pankreas hancur sebelum terjadi
hiperglikemia akibat dari antibodi islet sel. Kondisi tersebut
menyebabkan insufisiensi insulin dan meningkatkan glukosa. Glukosa
menumpuk dalam serum sehingga menyebabkan hiperglikemia,
kemudian glukosa dikeluarkan melalui ginjal (glukosuria) dan terjadi
osmotik
kehilangan
diuresis.
cairan
Osmotik
dan
diuresis
terjadi
menyebabkan
polidipsi.
terjadinya
Penurunan
insulin
2. Tipe II : NIDDM
Insulin menurun
Glukagon meningkat
Faktor endogen :
a. Genetik, metabolik
b. Angiopati diabetik
c. Neuropati diabetik
Faktor eksogen :
a. Trauma
b. Infeksi
c. Obat
Derajat II
Derajat III
2. Hipoglikemia
-
Mikrovaskuler
Makrovaskuler
Organ/jaringan yg
Yg terjadi
terkena
Pembuluh darah
Komplikasi
Ginjal
Penebalan pembuluh
darah ginjal
Gagal ginjal
Protein bocor ke
dalam air kemih
Saraf
Kelemahan tungkai
secara perlahan
Berkurangnya rasa,
kesemutan & nyeri di tangan &
kaki
Kerusakan saraf
menahun
Tekanan darah yg
naik-turun
Kulit
Penyembuhan luka
yg jelek
Darah
Jaringan ikat
Sindroma
atau berkontraksi
Dupuytren
1. 7 Pemeriksaan Penunjang
1. Glukosa darah sewaktu
2. Kadar glukosa darah puasa
3. Tes toleransi glukosa
Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)
Bukan DM
Belum pasti DM
DM
Plasma vena
< 100
100-200
>200
Darah kapiler
<80
80-200
>200
Plasma vena
<110
110-120
>126
Darah kapiler
<90
90-110
>110
4. Urine
Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. Pemeriksaan
dilakukan dengan cara Benedict ( reduksi ). Hasil dapat dilihat melalui
perubahan warna pada urine : hijau ( + ), kuning ( ++ ), merah ( +++ ), dan
merah bata ( ++++ ).
1. 8 Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi
komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe
diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal.
10
1.
Penatalaksanaan makan
a.
b.
c.
Komposisi
(mempertahankan
makanan
keseimbangan
Protein
nitrogen
dan
15-20
mendorong
Obat-obatan
- Diberikan bila perencanaan makan dan latihan jasmani tidak
menurunkan kadar gula darah
- Jenis obat hiperglikemi oral dan insulin
4.
Penyuluhan
Sangat perlu untuk motivasi pasien dalam pelaksanaan Diabetes
Millitus dan tidak terjadi komplikasi.
Pengetahuan yang perlu diberikan antara lain :
- Pengertian DM dan komplikasi
- Penatalaksanaan DM
11
- Perencanaan makan
- Latihan jasmani/olahraga
- Monitoring kadar gula darah
- Perawatan kaki
5.
Terapi Sekunder :
Insulin )
-
Cangkok pankreas.
12
1. 9 Pathways/WOC
Defisiensi Insulin
glukagon
penurunan pemakaian
glukosa oleh sel
glukoneogenesis
lemak
protein
ketogenesis
BUN
ketonemia
Nitrogen urine
glycosuria
Osmotic Diuresis
Hemokonsentrasi
Asidosis
Kekurangan
volume cairan
Dehidrasi
pH
Mual muntah
hiperglikemia
Trombosis
Koma
Kematian
Aterosklerosis
Makrovaskuler
Jantung
Miokard Infark
Serebral
Stroke
Mikrovaskuler
Retina
Ginjal
Retinopati
diabetik
Nefropati
Ekstremitas
Gangren
Ggn. Penglihatan
Gagal
Ginjal
Resiko Injury
13
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses
keperawatan, yaitu :
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu
dalam menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita ,
mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapt
diperoleh melalui anamnese, pemeriksaan
fisik, pemerikasaan
a. Sistem pernafasan
Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan/tanpa
sputum purulen (tergantung adanya infeksi/tidak)
Tanda : Lapar udara, batuk, dengan/tanpa sputum Adakah
sesak nafas, nyeri dada. Pada penderita DM mudah terjadi
infeksi. Nafas berbau aseton.
b. Sistem kardiovaskuler
Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,
takikardi/bradikardi,
hipertensi/hipotensi,
aritmia,
kardiomegalis.
c. Sistem neurologis
Gejala
Pusing/pening,
sakit
kepala,
kesemutan
15
Urin
berkabut,
bau
busuk
(infeksi),
Bau
halotis/manis.
e. Sistem gastrointestinal
Gejala : Terdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare,
konstipasi, dehidrase, perubahan berat badan, peningkatan
lingkar abdomen, obesitas.
Tanda : Nyeri tekan abdomen, kekakuan/distensi abdomen
(abdomen keras), adanya asites, bising usus lemah dan
menurun: hiperaktif (diare).
f. Sistem integumen
Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman
bekas luka, Kulit panas, kering, dan kemerahan ,kelembaban
dan suhu kulit di daerah
(3P : Poliuria,
yang
banyaknya
sukar
biaya
sembuh,
lamanya
perawatan,
dan
pengobatan
perawatan
terjadi perubahan
17
18
19
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula
(glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif
(Arjatmo, 2002).
Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut : Tipe I : Diabetes
mellitus tergantung insulin (IDDM), Tipe II : Diabetes mellitus tidak
tergantung insulin (NIDDM), Diabetes mellitus yang berhubungan
dengan keadaan atau sindrom lainnya, Diabetes mellitus gestasional
(GDM)
20
DAFTAR PUSTAKA
Marilyn
E,
Rencana
Asuhan
Keperawatan
Pedoman
untuk
21
22