Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan akan pembangunan yang semakin meningkat, menyebabkan
tumbuh suburnya teknologi di bidang alat berat sebagai sarana rekayasa, salah
satunya adalah Excavator. Berbagai jenis tersedia dipasaran guna memenuhi
kebutuhan rekayasa alam dari Excavator ukuran kecil untuk pengerjaan rekayasa
ringan hingga untuk heavy duty skala besar seperti pada pertambangan. Setiap
excavator tentunya memiliki bucket sebagai komponen yang berfungsi untuk
menampung material hasil kerukan. Prinsip kerjanya yang berkontak langsung
dengan permukaan material seperti pasir, batu dan sebagainya menyebabkan
diperlukannya bucket teeth untuk melindungi bucket itu sendiri dari kerusakan
dan keausan sekaligus untuk mempermudah dalam memecah material agar dapat
dikeruk. Sejalan dengan fungsinya tersebut maka dibutuhkan bucket teeth yang
keras dan kuat tapi tidak getas, agar mampu memiliki umur pakai yang lama demi
efisiensi. Pengerasan pada bagian permukaan diperlukan guna meningkatkan daya
tahan bucket teeth terhadap keausan.
Salah satu metode pengerasan permukaan yang dapat digunakan adalah
pemanasan induksi dengan pendinginan cepat (quenching). Pemanasan induksi
merupakan proses elektromagnetik nonkontak dimana logam yang akan
dikeraskan diletakkan di dalam sebuah kumparan tembaga yang dialiri arus bolak
balik frekuensi tinggi. Keuntungan dari pemanasan induksi, antara lain:
Kemudahan dalam otomasi dan kontrol
Mengurangi jumlah luasan ruang yang diperlukan
Kondisi kerja yang tenang dan bersih,
Kemampuan self-monitoring[1].
Namun pemanasan induksi juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya
dibutuhkan investasi yang tinggi untuk sistem besar jika dibandingkan dengan
sistem lain, dan terbatas untuk memanaskan material dengan bentuk yang
sederhana.

Pemanasan induksi yang banyak digunakan dalam operasi industri saat ini
termasuk pengerasan permukaan, pelelehan, pengelasan, penempaan dan aplikasi
sejenis lainnya dalam otomotif, kedirgantaraan dan sektor teknik lainnya. Proses
pemanasan induksi memiliki sejumlah manfaat daripada metode tradisional
seperti tidak ada nyala api atau masalah keamanan, keterulangan, efisiensi tinggi,
mengurangi skala, panas terfokus cepat, tidak butuh tingkat keterampilan operator
yang tinggi.
Berdasarkan hal tersebut penulis ingin melakukan suatu penelitian yang
pada dasarnya untuk membandingkan hasil kekerasan bucket teeth produk
pengecoran dalam negeri industri logam Ceper yang telah mengalami proses
pengerasan permukaan dengan mesin pemanas induksi, dibandingkan dengan
kekerasan bucket teeth bawaan Excavator yakni produk impor buatan Jepang.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin diperoleh penulis dengan mengajukan judul tugas
akhir seperti tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1.

Melakukan proses pengerasan permukaan menggunakan pemanas induksi


pada material bucket teeth.

2.

Meningkatkan nilai kekerasan spesimen uji material bucket teeth sehingga


mampu mendekati nilai kekerasan spesimen pembanding.

1.3. Batasan Masalah


Batasan permasalahan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Perlakuan panas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
induction heating.
2. Spesimen yang digunakan murni diambil dari industri pengecoran Ceper.
3. Spesimen pembanding yang digunakan diambil dari Excavator Komatsu
PC200
4. Media pendingin yang digunakan adalah oil quench.
5. Pengujian yang dilakukan meliputi uji komposisi dan uji kekerasan
6. Peralatan induksi yang digunakan pada bagian perlakuan panas adalah jenis
mesin induksi dengan variasi koil kumparan dan pengaturan frekuensi secara
manual.

1.4. Metode Pemecahan Masalah


Adapun pemecahan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.

Studi Pustaka
Studi pustaka adalah suatu metode yang dipergunakan dalam penelitian ilmiah
yang dilakukan dengan membaca dan mengolah data yang diperoleh dari
literatur. Data yang dibaca Adapun studi pustaka ini diperoleh dari beberapa
literatur, baik berupa buku-buku perpustakaan, jurnal-jurnal yang diperoleh
dari internet, serta laporan Tugas Akhir yang berkaitan dengan tugas sarjana
ini.

2.

Pengujian
Metode Pengujian dilakukan dengan cara mengambil spesimen di industri
pengecoran Ceper dan melakukan pengerasan (induction heating), setelah
mendapatkan bahan uji yang disesuaikan dengan standar pengujian untuk
masing-masing pengujian yang berlaku antara lain, metalografi dan uji
mekanik.

3.

Bimbingan
Bertujuan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan dan masukan dari dosen
pembimbing serta koreksi tehadap kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam
pembuatan Tugas Akhir dan penyusunan laporan.

1.5. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Bab I

Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah,


metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Dasar Teori
Pada bab ini dijelaskan dasar teori yang didasarkan pada Jurnal serta
Tugas akhir sebelumnya yang permasalahannya menunjang penelitian
ini, secara garis besar dipergunakan sebagai acuan dalam penulisan.
Uraian beberapa pustaka, khususnya yang menunjang pembahasan,
antara lain baja karbon sedang, pengerasan induksi (induction heating),
sifat mekanis dari baja.
Bab III Prosedur Penelitian
Uraian tentang cara serta prosedur pengujian yang dilakukan dalam
penelitian dan pemakaian peralatan maupun standar dari masing-masing
pengujian.
Bab IV Analisa Dan Pembahasan
Hasil-hasil pengujian, pengolahan data dan pembahasan dari hasil
analisa dan korelasinya dengan dasar teori.
Bab V Penutup
Kesimpulan dan saran yang dapat dibuat berdasarkan data-data, analisa
hasil uji dan pembahasan.
Daftar Pustaka
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai