Anda di halaman 1dari 15

LEMBARAN DAERAH

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


NOMOR : 2 TAHUN 1990 SERI B
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
NOMOR 3 TAHUN 1989
TENTANG
USAHA REKREASI DAN HIBURAN UMUM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Menimbang :

a.

b.

c.

d.

e.

Bahwa dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24


tahun 1979 telah diserahkan sebagian urusan
Pemerintahan
dalam
Bidang
Kepariwisataan
kepada daerah Tingkat I;
bahwa
sebagai
pelaksanaan
Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1979 tersebut,
dengan Berita Acara pada tanggal 17 Desember
1980 telah dilaksanakan serah terima nyata
dari Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa
yogyakarta terhadap 12 (dua belas) Urusan
dalam
Bidang
Kepariwisataan
antara
lain
Urusan Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum;
bahwa sebagai tindak lanjut dari Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1979 dimaksud telah
ditetapkan Keputusan Menteri Pariwisata, Pos
dan Telekomukasi Nomor : KM. 70/PW.105/MPPT85 tentang Peraturan Usaha Rekreasi dan
Hiburan Umum.
bahwa semua usaha Rekreasi dan Hiburan Umum
yang ada dan yang akan berkembang perlu
diatur
sesuai
dengan
Keputusan
Menteri
Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi tersebut
huruf
c
diatas
dan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan yang berlakudengan tetap
memperhatikan
Propinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta sebagai Daerah tujuan Wisata Utama
serta
Kota
Pendidikan
dalam
memberikan
kesegaran jasmani dan rokhani yang mengandung
unsur hiburan, pendidikan dan kebudayaan bagi
masyarakat;
bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan
tersebut diatas, dipandang perlu menetapkan
Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta tentang Usaha Rekreasi dan Hiburan

Umum;
Mengingat :

1.
2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang


Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 jo Peraturan
Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagaimana
telah diubah dan ditambahn terkahir dengan
Undang-undang Nomor 26 Tahun 1959 tentang
Pembentukan
Daerah
Daerah
Istimewa
Yogyakarta;
Undang-undang Nomor 12 Drt tahun 1957 tentang
Peraturan umum retribusi Daerah jo Instruksi
Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1989
tentang Penertiban Pungutan-pungutan Daerah;
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang
Ketentuan-ketentuan
Pokok
Pengelolaan
Lingkungan hidup jo Peraturan Pemerintah
Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisa mengenai
Dampak Lingkungan;
Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1979
tentang
Penyerahan
Sebagian
Urusan
Pemerintahan
dalam
bidang
Kepariwisataan
kepada Daerah Tingkat I jo Keputusan bersama
Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri
Nomor
KM.292/HK.205/Phb-79,208
Tahun
1979
tentang
Ketentuan
Pelaksanaan
Peraturan
Pemerintah
Nomor
24
Tahun
1979
tentang
Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan dalam
Bidang Kepariwisataan kepada Daerah Tingkat
I;
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1969 tentang
Pedoman Pembinaan Pengembangan Kepariwisataan
Nasional jo Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun
1984
tentang
Pedoman
Penyederhanaan
dan
Pengendalian Perizinan Bidang Usaha;
Keputusan
Menteri
Pariwisata,
Pos
dan
Telekomunikasi Nomor : KM.70/PW.105/MPPT 85
tentang Peraturan Usaha Rekreasi dan Hiburan
Umum.
Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta
Nomor
1
Tahun
1987
tentang
Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Pemerintah
Propinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta.

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah


Istimewa Yogyakarta

MEMUTUSKAN :
Menetapkan:

PERATURAN
DAERAH
PROPINSI
DAERAH
ISTIMEWA
YOGYAKARTA TENTANG USAHA REKREASI DAN HIBURAN UMUM.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:


a.
Gubernur adalah Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta;
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

j.
k.

Dinas Pariwisata adalah Dinas Pariwisata Propinsi DAerah


Istimewa Yogyakarta;
Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta;
Usaha Rekrerasi dan Hiburan Umum adalah Setiap Usaha
Komersial yang ruang lingkup kegiatannya dimaksudkan untuk
memberikan kesegaran rokhani dan jasmani;
Bupati/Walikotamadya
adalah
Bupati/Walikotamadya
Kepala
Daerah Tingkat II se Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
Pengusaha Rekreasi dan Hiburan Umum adalah Orang yang seharihari memimpin dan bertanggung jawab atas penguasaan Usaha
Rekrtreasi dan Hiburan Umum;
Pemimpin Usaha dan Rekreasi dan Hiburan Umum adalah orang
yang sehari-hari memimpin dan bertanggung jawab atas
pengusahaan Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum;
Akomodasi adalah suatu wahana untuk menyediakan jasa
penginapan yang dilengkapi dengan jasa lainnya;
Persetujuan Prinsip adalah persetujuan yang diberikan oleh
Gubernur Kepala DAerah Istimewa Yogyakarta kepada BAdan Usaha
atau Usaha Perorangan untuk dapat membangun Usaha Rekreasi
dan Hiburan Umum;
Izin Usaha adalah izin yang diberikan oleh Gubernur Kepala
Daearah Istimewa Yogyakarta untuk mengusahakan Usaha Rekreasi
dan hiburan Umum;
Izin Mendirikan Bangunan adalah izin yang diberikan oleh
Bupati / Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II untuk
mendirikan Bangunan.
Pasal 2

Termasuk Usaha Rekreasi


Pasal 1 butir d adalah :
a.

TAMAN REKREASI :

dan

Suatu

Hiburan
Usaha

Umum

yang

sebagaimana

menyediakan

dimaksud

tempat

dan

b.

c.

d.

e.
f.

g.

h.

i.

j.

k.
l.

berbagai jenis fasilitas untuk memberikan kesegaran jasmani


dan rokhani yang mengandung unsur hiburan, pendidikan dan
kebudayaan sebagai usaha pokok di suatu kawasan tertentu dan
dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan
minum serta akomodasi;
GELANGGANG RENANG : Suatu usaha yang menyediakan tempat dan
fasilitas untuk berenang, taman dan arena bermain anak-anak
sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan
jasa pelayanan makan dan minum;
PEMANDIAN ALAM : Suatu usaha yang menyediakan tempat dan
fasilitas untuk mandi-mandi dengan memanfaatkan air panas
atau air terjun sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi
dengan pelayanan makan dan minum serta akomodasi.
PADANG GOLF : Suatu usaha yang menyediakan tempat dan
fasilitas olah raga golf di suatu kawasan tertentu sebagai
usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa
pelayanan makan dan minum serta akomodasi;
KOLAM MEMANCING : Suatu usaha yang menyediakan tempat dan
fasilitas untuk memancing ikan sebagai usaha pokok dan dapat
dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum;
GELANGGANG PERMAINAN DAN KETANGKASAN : Suatu usaha yang
menyediakan tempat dan fasilitas untuk permainan ketangkasan
dan atau mesin permainan sebagai usaha pokok dapat dilengkapi
dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum;
GELANGGANG BOLA GELINDING (BOWLING) : Suatu usaha yang
menyediakan tempat dan fasilitas untuk olah raga bowling
sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan
jasa makan dan minum;
RUMAH BILLIARD : suatu usaha yang menyediakan tempat dan
fasilitas untuk permainan Billiard sebagai usaha pokok dan
dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan
minum;
KELAP MALAM : Suatu usaha yang menyediakan tempat dan
fasilitas untuk menari dan diiringi musik hidup, pertunjukkan
lampu dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan
makan dan minum serta pramuria;
DISKOTIK : Suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas
untuk menari dan diiringi musik yang disertai atraksi
pertunjukkan cahaya lampu tanpa pertunjukkan lantai dan
menyediakan jasa pelayanan makan dan minum;
PANTI PIJAT : Suatu usaha yang menyediakan tempat dan
fasilitas untuk pijat sebagaiusaha pokok dan dapat dilengkapi
dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum;
PANTI MANDI UAP : Suatu usaha yang menyediakan tempat dan
fasilitas untuk mandi uap sebagai usaha pokok dan dapat
dilengkapi dengan pijat dan penyediaan jasa pelayanan makan
dan minum;

m.
n.
o.
p.

q.
r.

s.
t.
u.

v.
w.

x.

BIOSKOP : Suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas


untuk memutar film sebagai usaha dan dapat dilengkapi dengan
penyediaan jasa pelayanan makan dan minum;
PUSAT PASAR SENI DAN PAMERAN : Suatu usaha yang menyediakan
tempat
dan
fasilitas
untuk
memamerkan,
menjual
atau
mendemonstrasikan kegiatan (karya) seni;
DUNIA FANTASI : Suatu usaha yang menyediakan tempat atauu
kawasan dan fasilitas untuk mempertujukkan karya (seni)
fantastis;
TEATER/PANGGUNG TERBUKA : Suatu usaha yang menyediakan tempat
dan fasilitas untuk mempertunjukkan seni budaya ditempat
terbuka (tanpa atap) dan dapat dilengkapi dengan penyediaan
jasa pelayanan makan dan minum;
TEATER TERTUTUP : Suatu usaha yang menyediakan tempat dan
fasilitas untuk pertunjukkan (pentas) seni budaya dan dapat
dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum;
TEATER SATWA DAN PENTAS PERTUNJUKKAN SATWA : Suatu usaha yang
menyediakan tempat dan fasilitas untuk memelihara berbagai
jenis Satwa dan untuk mempertunjukkan permainan atau
ketangkasan satwa serta dapat dilengkapi penyediaan jasa
pelayanan makan dan minum;
FASILITAS WISATA TIRTA DAN REKREASI AIR : Suatu usaha yang
menyediakan tempat dan fasilitas peralatan dan perlengkapan
untuk berekreasi di air;
SARANA DAN FASILITAS OLAH RAGA : Suatu usaha yang menyediakan
peralatan
atau
perlengkapan
untuk
berolah
raga
atau
ketangkasan baik didarat, air dan udara;
BALAI PERTEMUAN UMUM : Suatu usaha yang menyediakan tempat
dan fasilitas untuk menyelenggarakan pertemuan, rapat, pesta
atau pertunjukkan sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi
dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum;
BARBER SHOP : Setiap tempat usaha komersial yang ruang
lingkup kegiatannya menyediakan jasa pelayanan memotong dan
atau menata dan merias rambut;
SALON RIAS : Setiap usaha komersial yang ruang lingkup
kegiatannya menyediakan tempat dan fasilitas untuk memotong,
menata rambut, merias muka serta merawat kulit dengan bahan
kosmetika, serta merias untuk keperluan adat;
PUSAT KESEHATAN ATAU HEALTH CENTRE : Suatu usaha yang
menyediakan tempat dan berbagai fasilitas untuk melakukan
kegiatan latihan kesegaran jasmani atau terapi sebagai usaha
pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan
makan dan minu;
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 3
Maksud dan tujuan dikeluarkannya Peraturan Daerah ini adalah :
a.
membina, mengatur, mengawasi dan mengendalikan usaha rekreasi
dan
hiburan
umum
diwilayah
propinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta.
b.
memperluas lapangan usaha rekrreasi dan hiburan umum dalam
bidang kepariwisataan.
BAB III
PENGUSAHAAN
Pasal 4
(1)

(2)

Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum pada pokoknya adalah


penyediaan fasilitas rekreasi dan hiburan umum sesuai dengan
jenis usaha rekreasi dan hiburan umum sebagaimana dimaksud
Pasal 2 Peraturan Daerah ini.
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh setiap jenis
usaha rekreasi dan hiburan umum oleh Gubernur Kepala Daerah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IV
PERIZINAN
Pasal 5

(1)
(2)
(3)
(4)

(5)

Untuk mendirikan atau memperluas Usaha Rekreasi dan Hiburan


Umum harus memiliki Persetujuan Prinsip.
Untuk dapat beroperasi setiap usaha Rekreasi dan hiburan umum
harus memiliki Izin Usaha.
Persetujuan Prinsip dan Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum
tidak dapat dipindah tangankan kecuali dengan persetujuan
Gubernur.
Persetujuan Prinsip dan Izin Usaha Rekreasi dan hiburan umum
hanya dapat diberikan kepada Warga Negara Indonesia hanya
dapat diberikan kepada Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum
/ Badan Usaha Indonesia.
Apabila didalam mengusahakan Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum
tersebut mendatangkan Artis atau Kesenian Asing harus memohon
Izin terlebih dahulu dari Komisi Peneliti dan Penilaian
Kegiatan Kesenian dan Hiburan Daerah (KPPD) Propinsi DAerah
Istimewa Yogyakarta.
Pasal 6

(1)

(2)
(3)

Persetujuan Prinsip mendirikan Usaha Rekreasi dan Hiburan


Umum harus digunakan dalam masa 1 (satu) tahun terhitung
sejak tanggal ditetapkan dan batal karena hukum bilamana
pembangunan belum dalam jangka waktu tersebut.
Persetujuan atau penolakan Permohonan Persetujuan Prinsip
diselenggarakan dalam waktu 1 (satu) bulan setelah Permohonan
diterima.
Gubernur menyetujui atau menolak permohonan Persetujuan
Prinsip.
Pasal 7

(1)
(2)
(3)
(4)

Izin Usaha berlaku untuk waktu yang tidak terbatas.


Persetujuan
atau
penolakan
Permohonan
Izin
Usaha
diselenggarakan dalam waktu 1 (satu) bulan setelah permohonan
diterima.
Izin Usaha tersebut ayat (1) pasal ini setiap 1 (satu) tahun
sekali diadakan Pendaftaran Ulang.
Gubernur menyetujui atau menolak Permohonan Izin Usaha.
Pasal 8

Persetujuan Prinsip dan Izin Usaha dikeluarkan oleh Gubernur.


Pasal 9
Izin usaha yang dimiliki oleh setiap jenis Usaha Rekreasi dan
Hiburan Umum dapat dicabut apabila :
a.
memperoleh Izin Usaha secara tidak sah;
b.
tidak melakukan kegiatan-kegiatan pokok sesuai dengan jenis
usaha rekreasi dan hiburan umum yang diusahakan;
c.
tidak
memenuhi
ketentuan,
persyaratan
dan
kewajiban
sebagaimana ditetapkan dalam PEraturan daerah ini;
d.
menyelenggarakan perluasan tanpa izin Mendirikan Bangunan.
BAB V
TATACARA DAN SYARAT-SYARAT PERMOHONAN
PERSETUJUAN PRINSIP DAN IZIN USAHA
Pasal 10
Tatacara Permohonan Persetujuan Prinsip dan Izin Usaha :
Permohonan Persetujuan Prinsip dan Izin Usaha mengajukan Surat
Permohonan kepada Gubernur melalui Dinas Pariwisata dengan mengisi
formulir yang telah disediakan.
Pasal 11

(1)

(2)

Syarat-syarat Permohonan Persetujuan Prinsip :


a.
melampirkan Rekomendasi dari Bupati/Walikotamadya;
b.
melampirkan rencana tapak dan studi kelayakan;
c.
melampirkan Akte Pendirian Perusahaan dan Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP).
Syarat-syarat Permohonan Izin Usaha :
a.
melampirkan Persetujuan Prinsip
b.
melampirkan rencana tapak dan studi kelayakan;
c.
melampirkan Akte Pendirian Perusahaan dan Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP);
d.
melampirkan Izin Tempat Usaha dan Izin HO:
e.
melampirkan laporan penyelesaian pembangunan.
BAB VI
BENTUK USAHA DAN PERMODALAN
Pasal 12

(1)

(2)

Usaha Rekreasidan Hiburan Umum yang seluruh modalnya dimiliki


oleh Warga Negara Indonesia dapat berbentuk Badan Usaha atau
Usaha Perorangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
Usaha rekreasi dan hiburan Umum yang modalnya patungan antara
Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing bentuk usahanya
harus Perseroan Terbatas (PT)
BAB VII
RETRIBUSI
Pasal 13

(1)

(2)

Untuk memperoleh Izin usaha setiap jenis Usaha Rekreasi dan


Hiburan Umum dikenakan :
a. retribusi Persetujuan Prinsip
b. retribusi Izin Usaha
c. retribusi Daftar Ulang
Besarnya Retribusi sebagaimana tersebut ayat (1) pasal ini
adalah sebagai berikut :
a.
retribusi Persetujuan Prisip sebesar Rp. 25.000,00 (Dua
puluh lima ribu lima ratus);
b.
retribusi Izin Usaha dan Retribusi Daftar Ulang masingmasing Jenis Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum.
Pasal 14

Hasil pungutan retribusi tersebut Pasal 13 Peraturan Daerah ini

disetor ke Kas Daerah dalam hal ini Bank Pembangunan Daerah


Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
BAB VIII
KEWAJIBAN
Pemimpin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum berkewajiban untuk :
a.
mengadakan tatabuku Perusahaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
b.
mencegah penggunaan Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum untuk
kegiatan yang dapat menggangu keamanan, ketertiban umum,
perjudian dan bertentangan dengan kesusilaan;
c.
memasang tarif tanda masuk pada tempat yang jelas dan mudah
dilihat oleh para tamu;
d.
memberikan laporan statistik jumlah pengunjung setiap bulan
kepada Gubernur melalui Dinas Pariwisata sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e.
memenuhi dan memelihara persyaratan sanitasi dan higiene
dalam lingkungan Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 16
(1)
(2)

Pemimpin Usaha rekreasi dan Hiburan harus mentaati perizinan


kerja, keselamatan kerja dan jaminan sosial sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Pemimpin usaha Rekreasi dan Hiburan Umum harus meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan karyawan sesuai dengan fungsi
dan tugasnya guna meningkatkan pelayanan.
BAB IX
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 17

(1)
(2)

Pembinaan,
pengawasan
dan
pengendalian
terhadap
usaha
rekrteasi dan hiburan umum ditugaskan kepada Dinas Pariwisata
dan Instansi lain yang terkait secara koordinatif.
Dalam hal yang dianggap perlu Kepala Dinas Pariwisata atas
nama Gubernur dapat meminta laporan tertentu kepada Pemimpin
Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum.
BAB X
KETENTUAN PIDANA DAN PENYIDIKAN
Pasal 18

(1)

(2)

arangsiapa melanggar ketentuan Pasal 5 ayat (1), ayat (2),


ayat (3) dan ayat (5) serta Pasal 15 Peraturan Daerah ini
diancam dengan Pidana Kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan
atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 50.000,- (lima puluh ribu
rupiah).
indak pidana sebagaimana tersebut ayat (1) dan (2) pasal ini
adalah pelanggaran.
Pasal 19

Selain oleh pejabat Penyidik Umum, penyidikan atas tindak Pidana


sebagaimana dimaksud Pasal 18 Peraturan Daerah ini dapat juga
dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas penyidikan, para penyidik sebagaimana
dimaksud Pasal 19 Peraturan Daerah ini berwenang :
a.
enerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya
tindak pidana;
b.
elakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian
serta melakukan pemeriksaan;
c.
enyuruh berhenti seseorang dan memeriksa tanda pengenal diri
tersangka;
d.
elakukan penyitaan benda atau surat;
e.
engambil sidik jari dan memotret seseorang;
f.
emanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai
tersangka atau saksi;
g.
endatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya
dengan pemeriksaan perkara;
h.
enghentikan
penyidikan
setelah
mendapat
petunjuk
dari
penyidik bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa
tersebut bukan merupakan tindak pidanan dan selanjutnya
melalui Penyidik Umum memberitahukan hal tersebut kepada
Penuntut Umum, tersangka atau keluarganya.
i.
engadakan
tindakan
lain
menurut
hukum
yang
dapat
dipertanggungjawabkan.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 21
Selambat-lambatnya

dalam

waktu

(satu)

tahun

terhitung

sejak

berlakunya Peraturan Daerah ini, semua Usaha Rekreasi dan Hiburan


Umum yang ada dii wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
harus telah menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah
ini.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang
mengenai pelaksanaannya akan diatur oleh Gubernur.
Pasal 23
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka semua ketentuan yang
bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku
lagi.
Pasal 24
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta, 4 Pebruari 1989
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta
Ketua,

Pejabat Gubernur
Kepala Daerah Istimewa
Yogyakarta

ttd.

ttd.

PARWOTO

PAKU ALAM VIII

Diundangkan dalam Lembaran


Daerah Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
Seri
: B
Nomor
2
Tanggal
: 15 Pebruari 1990

Disahkan oleh Menteri Dalam


Negeri dengan Keputusan
Nomor
Tanggal

Sekretaris Wilayah/Daerah

435.34-872
: 13 Nopember 1989

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta


ttd.
DRS. SUPRASTOWO
--------------NIP. 490008854
PENJELASAN
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR : 3 TAHUN 1989
TENTANG
USAHA REKREASI DAN HIBURAN UMUM
I.

PENJELASAN UMUM
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1979 tentang
Penyerahan
sebagian
Urusan
Pemerintahan
dalam
Bidang
Kepariwisataan kepada Daerah Tingkat I, Urusan Usaha Rekreasi
dan Hiburan Umum termasuk salah satu urusan dari 12 (dua
belas) urusan yang telah diserahkan kepada Daerah Tingkat I.
Sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 TAhun 1979
tersebut
telah
dikeluarkan
Keputusan
bersama
Menteri
Perhubungan dan Menteri Dalam negeri Nomor KM.292/HK.205/Phb79, 208 Tahun 1979 tentang Penyerahan Sebagian Urusan
Pemerintahan Dalam Bidang Kepariwisataan kepada Daerah
Tingkat I.
Selanjutnya sebagai tindak lanjut dari ketentuan-ketentuan
diatas, telah dilaksanakan penyerahan secara nyata dari
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Propinsi daerah Istimewa
Yogyakarta terhadap 12 (dua belas) urusan dalam bidang
Kepariwisataan dalam Berita Acara pada tanggal 17 Desember
1980, antara lain Urusan Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum.
Sebagai Pedoman Pembinaan Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum,
oleh
Pemerintah
telah
dikeluarkan
Keputusan
Menteri
Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor 70/PW.105/MPPT-85
tentang Peraturan Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum.
Dengan mengingat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai
Daerah Tujuan Wisata Utama dan berpredikat sebagai kota

pendidikan maka untuk mencegah timbulnya hal-hal negatif,


tanpa
mengurangi
fasilitas
untuk
keperluan
kegiatan
kepariwisataan, untuk itu dipandang perlu adanya pembinaan,
pengaturan, pengawasan dan pengendalian Usaha rekreasi dan
Hiburan Umum.
II.

PENJELASAN PASAL DEMI PASAL


Pasal 1

Cukup jelas

Pasal 2 huruf a s/d e


huruf f

:
:

huruf g s/d h
huruf i

:
:

huruf j

huruf k
huruf l

:
:

Cukup jelas.
Jenis dan macam permainan
ketangkasan
atau
mesin
permainan adalah sesuai
dengan
ketentuan
perundang-undangan
yang
ditangani oleh POLRI
Cukup jelas
Usaha Kelap Malam khusus
hanya
untuk
yang
diselenggarakan di Hotel.
Penyelenggaraan Diskotik
tanpa
menyediakan
Pramuria, sedangkan taritarian dan musik yang
mengiringi termasuk juga
tarian
Jawa/Daerah
diiringi musik/gamelan.
Cukup jelas
Usaha PAnti MAndi Uap
tidak dilengkapi dengan
fasilitas pijat.

Pasal 3 huruf a

Dalam
rangka
membina
Usaha
Rekreasi
dan
Hiburan
Umum
termasuk
mencegah
terjadinya
persaingan
tidak
sehat
antar Pengusaha Rekreasi
dan
hiburan
Umum.
Mengingat
Yogyakarta
sebagai Kota Pendidikan
dan Kota Pelajar maka
untuk
mengendalikan/membatasi
tumbuhnya Usaha Rekreasi
dan Hiburan Umum perlu
dilakukan
secara

Pasal 3 huruf b

selektif.
Cukup jelas

Pasal 4 dan 5,6

Cukup jelas

Pasal 7 ayat (1) dan (2)


ayat (3)

:
:

ayat (4)

Cukup jelas
Daftar
Ulang
ini
dimaksudkan dalam rangka
pembinaan,
pengaturan,
pengawasan
dan
pengendalian
serta
mengikuti
perkembangan
dan untuk membina Usaha
Rekreasi
dan
Hiburan
Umum.
Cukup jelas

Pasal 8

Cukup jelas

Pasal 9 huruf a
huruf b, c, d

:
:

Cukup jelas
Setelah
dilakukan
peringatan-peringatan
secukupnya ternyata belum
mengindahkan
peringatan
dimaksud
maka
Izin
Usahanya dicabut

Pasal 10 s/d 12

Cukup jelas

Pasal 13 ayat (1)


ayat (2) huruf a,b
angka 1 s/d 10
angka 11 huruf a, b

:
:
:
:

Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Besarnya retribusi Izin
Usaha dan Daftar Ulang
dihitung per dipan.
Cukup jelas

angka 12 s/d 24
:
ayat (3):Cukup jelas
Pasal 14 dan 15

Cukup jelas

Pasal 16 ayat (1)

Yang
dimaksud
harus
mentaati perizinan kerja
dan jaminan sosial adalah
sesuai
peraturan
perundang-undangan
yang
mengatur
mengenai
:
Tenaga
kerja
dan

ayat (2)

Pasal 17 ayat (1)

ayat (2)

Pasal 18 s/d 24

Keselamatan
Kerja,
Perasuransian
Tenaga
Kerja dan peraturan yang
mengatur
mengenai
pertanggungan
sakit,
hamil,
bersalin
dan
meninggal
dunia
bagi
Pegawai/Pekerja
dan
keluarganya.
Cukup jelas
Yang
dimaksud
dengan
Instansi
lain
yang
terkait antara lain :
Kanwil
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan Propinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta.
Kepolisian setempat
Dinas
Perikanan
Propinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta
Kepala
Wilayah
Kecamatan.
Yang
dimaksud
dengan
laporan tertentu adalah
meminta laporan apabila
terjadi penyalah gunaan
Izin yang telah diberikan
misalnya
arena
Usaha
Rekreasi dan Hiburan Umum
dipakai
sebagai
tempat
perjudian, kegiatan yang
melanggar ketertiban umum
atau kesusilaan.
Cukup jelas

Anda mungkin juga menyukai