Anda di halaman 1dari 7

Bab I Pendahuluan Makalah Perbankan

A. Latar Belakang Masalah


Pembangunan yang dilaksanakan oleh negara Indonesia adalah bertujuan untuk menin
gkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan
berbagai usaha untuk mencapainya. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pembangu
nan secara berkesinambungan dan berkelanjutan serta mengikutsertakan peran dan p
artisipasi masyarakat secara keseluruhan yang diharapkan dapat menwujudkan masya
rakat yang adil dan makmur baik materiil maupun spiritual berdasarkan pancasila
dan UUD 1945.
Salah satu hal yang ikut serta menunjang keberhasilan pembangunan ekonomi adalah
stabilnya sektor perbankan. Sektor perbankan merupakan jantung dalam sistem per
ekonomian sebuah negara dan sebagai alat dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Se
jak terjadi krisis moneter tahun 1997 sektor perbankan mulai mengalami gejolak k
risis kepercayaan dari masyarakat terhadap lembaga perbankan nasional. Pada tahu
n 1998 pemerintah menyatakan bahwa dari 222 bank yang beroperasi di Indonesia, 6
5% dalam kondisi sakit dan 54% sudah masuk badan penyehatan perbankan nasional.
Puncaknya, pemerintah mengambil keputusan untuk melikuidasi 16 bank, 7 bank diam
bil alih dan 8 bank dibekukan operasinya ( Info Bank, Mei 1998 ).
Pada tahun 1999 kondisi perbankan nasional mulai menunjukkan perkembangan ke ara
h perbaikan meskipun masih mengalami tahapan-tahapan yang sulit dalam rangka kon
solidasi dan menyeimbangkan posisi keuangan. Hal ini tercermin dari perkembangan
positif pada aspek pendanaan, permodalan, profitabilitas, dan kualitas aktiva p
roduktif.
Sampai dengan akhir 2005, di Indonesia telah tercatat sebanyak 26 bank yang bers
tatus go public di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Bank-bank tersebut merupakan yang p
aling berpengaruh di dalam berbagai aktivitas pendanaan dan perputaran uang yang
terjadi di Indonesia. Besarnya pengaruh perbankan tersebut bagi kehidupan perek
onomian Indonesia, menempatkan bank-bank ini pada posisi yang senantiasa berada
dalam ajang persaingan.
Sebelum tahun 2002, daftar emiten yang tercatat di Bursa Efek Jakarta berjumlah
25 bank dan pada dua tahun berikutnya, jumlah emiten bertambah satu bank menjadi
26 bank yang go public di BEJ. Di awal tahun 2004, jumlah emiten berkurang satu
bank dan kembali lagi menjadi 25 bank yang terdaftar. Tabel 1 menunjukkan dafta
r nama-nama bank di Indonesia yang hingga sekarang masih aktif dan tercatat seba
gai emiten pada Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Berdasarkan fungsi dasarnya sebagai penghimpun dan juga penyalur atas dana, maka
bank akan selalu berkepentingan dengan pihak-pihak yang kelebihan dana dan juga
pihak-pihak yang kekurangan atau membutuhkan dana, yang sering disebut dengan k
reditur. Dalam aktivitasnya, bank akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan s
eputar fungsi dasar perbankan.
Perbankan di Indonesia dalam melakukan aktivitas bisnisnya, yaitu dalam memenuhi
fungsi dasarnya masih menghadapi berbagai permasalahan yang mendasar yang masih
terjadi hingga saat ini. Banyak bank-bank yang belum mampu secara maksimal di d
alam mengelola sumber daya mereka, sebagai contoh banyak bank yang kesulitan di
dalam mengatur sirkulasi keuangan mereka, di satu sisi bank-bank yang mengalami
under-liquid akan kesulitan di dalam melakukan aktivitas bisnisnya secara maksim
al dikarenakan kekurangan modal sebagai dasar beraktivitas. Di sisi lain, bank-b
ank yang mengalami over-liquid juga akan mengalami permasalahan, mereka akan kes
ulitan di dalam menyalurkan dana-dana tersebut dan berisiko terjadinya kredit ti
dak tertagih.
Banyaknya permasalahan perbankan seperti yang telah dicontohkan diatas, mengindi

kasikan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat selaku sumber dan tujuan atas alira
n dana yang dihimpun oleh bank mengalami proses yang tidak stabil dan berubah-ub
ah. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan sesungguhnya sangat dipengaruhi ol
eh kinerja yang dicapai oleh dunia perbankan itu sendiri, dan bagaimana upaya ma
najemen perbankan mengantisipasi setiap perubahaan yang terjadi pada lingkungann
ya baik nasional maupun global. Perubahan-perubahan dimaksud menyangkut masalah
teknologi informasi, kebijakan atau regulasi pemerintah dan otoritas moneter, se
rta tuntutan konsumen yang semakin variatif.
Uraian diatas memberikan gambaran bahwa profitabilitas bank merupakan salah satu
aspek penting yang tidak boleh diabaikan manajemen. Untuk meningkatkan kualitas
manajemen dalam melakukan analisis tersebut, manajemen perlu mengenali variabel
-variabel apa saja yang mempengaruhi profitabilitas bank. Variabel-variabel ters
ebut salah satunya dapat diketahui dari rasio-rasio keuangan. Analisa rasio keua
ngan dapat digunakan untuk mengevaluasi bagaimana sebuah bank bekerja dan bagaim
ana bank tersebut disiapkan untuk masa depan. Dengan mengetahui keadaan keuangan
akan membantu pihak manajemen dalam implementasi perencanaan dan pengendalian k
euangan. Perencanaan yang baik harus dihubungkan dengan kekuatan dan kelemahan b
ank saat ini.
Untuk dapat menjawab berbagai permasalahan tersebut, maka peneliti mengangkat ju
dul "Analisis Variabel yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank-Bank Go Public di I
ndonesia" sebagai judul atas penelitian yang akan dilakukan.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah
:
Variabel-variabel apakah yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank yang go
public di Bursa Efek Jakarta ?
Dari variabel-variabel tersebut, variabel mana yang berpengaruh terbesar ter
hadap profitabilitas bank yang go public di Bursa Efek Jakarta ?
Bab I Tinjauan Pustaka Makalah Perbankan
A. Tinjauan Pustaka
1. Perbankan Indonesia
Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang No. 7 ta
hun 1992 tentang perbankan, yang dimaksud bank adalah badan usaha yang menghimpu
n dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyaraka
t dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk menyalurkan dalam rangka meningkatk
an taraf hidup rakyat banyak.
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa bank merupakan suatu lembaga perant
ara bagi pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. B
ank menerima simpanan dana dari pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (misaln
ya dalam bentuk tabungan atau deposito) dan menyalurkannya kepada pihak yang mem
erlukan dana dalam bentuk pinjaman.
Pihak yang memiliki dana akan menerima tingkat pengembalian tertentu dari bank s
ebagai imbalannya yang dikenal dengan bunga (interest). Di pihak lain, yang meng
gunakan dana dari pihak bank harus membayar bunga kepada bank, sehingga bank aka
n memperoleh keuntungan dari selisih hasil bunga yang diterima (dari kredit yang
diberikan) dengan bunga yang dibayarkan kepada para deposan atau penabung.
Menurut Siamat (2001:84), dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun
aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan. Uang tunai y
ang dimiliki bank tidak hanya berasal dari modal bank itu sendiri, tetapi juga b
erasal dari pihak lain yang dititipkan atau dipercayakan pada bank yang sewaktu-

waktu akan dapat diambil kembali, baik sekaligus maupun berangsur-angsur.


2. Penilaian kinerja keuangan bank
Penilaian terhadap kinerja suatu bank tertentu dapat dilakukan dengan melakukan
analisis terhadap laporan keuangannya sehingga akan diperoleh rasio-rasio keuang
an yang akan memperlihatkan posisi dan kondisi keuangan suatu bank pada periode
tertentu. Laporan keuangan prestasi historis dari suatu perusahaan bersama denga
n analisis bisnis dan ekonomis yang memberikan dasar untuk membuat proyeksi dan
peramalan untuk masa depan (Westo & Copeland, 1990).
Menurut Caves (1992), kinerja perbankan dapat diukur dengan menggunakan:
a. Rata-rata tingkat bunga pinjaman
b. Rata-rata tingkat bunga simpanan
c. Profitabilitas perbankan
Gilbert (1994), dalam surveynya terhadap beberapa penelitian mengambil kesimpula
n bahwa tingkat bunga pinjaman atau tingkat bunga simpanan merupakan ukuran kine
rja yang lemah dan menimbulkan masalah. Apabila tingkat bunga pinjaman yang digu
nakan sebagai ukuran kinerja, kemungkinan ukuran tersebut akan bias, karena rata
-rata tingkat bunga pinjaman akan tergantung pada portofolio pinjaman bank. Begi
tu juga dengan rata-rata tingkat bunga simpanan tergantung pada distribusi jatuh
temponya bermacam-macam simpanan.
3. Efisiensi.
Efisiensi merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan untuk
meningkatkan keuntungan perusahaan tersebut. Efisiensi merupakan suatu ukuran ya
ng membandingkan nilai output dari suatu proses dengan nilai inputnya. Proses da
lam suatu sistem dikatakan efisien bilamana nilai outputnya melebihi nilai input
nya, sehingga sumber daya dalam suatu system akan terjaga kelangsungan operasion
alnya (Menipaz, 1984).
4. Klasifikasi Bank.
Berdasarkan kepemilikan modalnya, bank-bank di Indonesia dibagi empat yaitu :
a. Bank pemerintah, yaitu bank yang seluruh sahamnya dimiliki pemerintah atau Ne
gara. contohnya: BRI, BNI 46, Bank Mandiri, dan lain-lain yang mana sekarang tel
ah dikelola secara swasta.
b. Bank Swasta Nasional, yaitu bank yang seluruh sahamnya dimiliki pihak swasta.
Contohnya: BII, BCA, Lippo Bank, Bank Danamon, dan lain-lain. Bank swasta nasio
nal ini dibagi lagi menjadi dua yaitu:
1) Bank Devisa, yaitu bank yang dapat mengadakan transaksi seperti ekspor-impor,
jual beli valuta asing, dan lain-lain.
2) Bank Non-Devisa, yaitu bank yang tidak dapat mengadakan transaksi internasion
al.
c. Bank Asing yaitu bank yang sahamnya dimiliki pihak asing. Untuk ini mereka ha
nya membuka cabang di Indonesia dan kantor pusat berada diluar negeri. Contoh: C
itibank, Chase Manhatan, dan lain-lain.
d. Bank Campuran yaitu bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak swasta na
sional dan sebagian lagi dimiliki oleh pihak asing. Contoh: Fuji Internasional B
ank (Bank Internasional Indonesia dengan F uji Bank Jepang).
Bab I Metode Penelitian Makalah Perbankan
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian berupa studi kasus, yaitu permasalahan yang ditentukan dalam pe
nelitian merupakan masalah yang terjadi pada sample penelitian itu sendiri yaitu
bank-bank yang go public di BEJ, dan pemecahannya juga dilakukan oleh perusahaa

n obyek penelitian yang bersangkutan. Studi kasus ini digunakan untuk menjelaska
n permasalahan-permasalahan yang terjadi dan pemecahan masalah tersebut berdasar
kan data-data yang ada sesuai dengan yang diteliti pada bank-bank yang go public
tersebut.
B. Teknik Pengumpulan data
Teknik yang digunakan adalah metode dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan,
mencatat dan atau memfotocopy dari arsip maupun dokumentasi perusahaan yang rele
van dengan masalah yang diteliti.
Cara yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian adalah dengan cara
purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank yang go p
ublic di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2001-2005 yang berjumlah 25 bank.
C. Metode Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif yaitu d
engan menggunakan model regresi linier berganda (multiple linier regression meth
od). Bentuk rumusan matematik dari analisis regresi linier berganda yang dipergu
nakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (bebas) yaitu pangsa pasar d
ana pihak ketiga, kecukupan modal, efisiensi, likuiditas, klasifikasi bank terha
dap variabel dependen (terikat) yaitu ROA adalah sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e
Teknik estimasi variabel dependen (terikat) yang melandasi analisis regresi dise
but ordinary least squares (pangkat kuadrat terkecil biasa). Inti metode OLS ada
lah mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah dari kuadr
at kesalahan setiap observasi terhadap garis tersebut.
Dalam penelitian ini data dianalisis dengan program komputer Statistic SPSS 10.0
(Statistical Package for the Sosial Science Versi 10.00). salah satu syarat unt
uk bisa menggunakan persamaan regresi berganda adalah terpenuhinya asumsik klasi
k. Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias dan efisien (Best Liniar Un
bias Estimator/BLUE) dari satu persamaan regresi berganda dengan metode pangkat
kuadrat terkecil (Ordinary Least Squares/OLS) perlu dilakukan pengujian untuk me
ngetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi klasik. Adapu
n langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Uj
i Normalitas, Uji Asumsi Klasik,Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi,Uji Hete
rokedastisitas,Uji Hipotesis, Uji F, Uji t.
Bab IV Hasil Penelitian Makalah Perbankan
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Umum Perbankan Indonesia
Tahun 1997/1998 merupakan tahun yang terberat dalam tiga puluh tahun pelaksanaan
pembangunan ekonomi Indonesia. Diawali oleh krisis nilai tukar yang terjadi sej
ak semester II tahun 1997, kinerja perekonomian Indonesian menurun tajam dan ber
ubah menjadi krisis yang berkepanjangan di berbagai bidang. Proses penyebaran kr
isis berkembang cepat mengingat tingginya keterbukaan perekonomian Indonesian da
n kertergantungan pada sektor luar negeri yang sangat besar. Krisis tersebut kem
udian berkembang semakin parah karena terdapatnya berbagai kelemahan mendasar di
dalam perekonomian nasional, terutama di tingkat mikro. Bersaman dengan itu, pe
ngelolaan perekonomian dan sektor usaha yang kurang efisien serta sistem perbank
an yang rapuh menyebabkan gejolak nilai tukar berubah menjadi krisis utang swast
a dan krisis perbankan (Laporan Tahunan Bank Indonesia, 1998).
Sebagai langkah awal dalam rangka penyehatan di bidang perbankan penelitian akib
at krisis ekonomi, pada tanggal 1 November 1997, setelah dilakukan penelitian da
n pemeriksaan yang cermat oleh Bank Indonesia, pemerintah mencabut izin usaha ba

nk yang dinyatakan insolven. Upaya tersebut semula dimaksudkan untuk memulihkan


kepercayaan kepada masyarakat, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya dimana kond
isi tersebut telah ditanggapi negatif oleh masyarakat berupa penarikan dana seca
ra besar-besaran dan pemindahaan dari bank mengalami kesulitan likuiditas sehing
ga banyak bank yang melanggar ketentuan giro wajib minimum. Sejumlah bank bahkan
mengalami saldo negatif atas rekening gironya di Bank Indonesia.
Untuk menghindari dampak berantai terhadap bank-bank lain yang pada gilirannya m
enimbulkan risiko yang lebih besar terhadap system perbankan secara keseluruhan.
Maka Bank Indonesia menyediakan bantuan likuiditas (BLBI) kepada bank-bank.
Program rekapitalisasi perbankan telah diselesaikan pada akhir tahun 2000 dengan
total obligasi yang telah diterbitkan pemerintah untuk program tersebut sebesar
Rp 430,4 triliun. Meskipun program rekapitalisasi telah selesai, restrukturisas
i perbankan terus berjalan secara konsisten untuk menyehatkan lembaga perbankan
dan memperkuat ketahanan system perbankan itu sendiri. Program restrukturisasi y
ang telah dilakukan secara intensif sejak awal tahun 1998 mulai menunjukkan kont
ribusi yang cukup signifikan. Salah satunya terlihat pada peningkatan permodalan
hampir diseluruh bank.
Untuk menciptakan perbankan yang sehat dalam menghadapi berbagai eksposur resiko
yang semakin kompleks, Bank Indonesia secara khusus lebih menitik beratkan pada
upaya pencapaian CAR minimum 8% pada akhir tahun 2001. dalam rangka pemenuhan m
odal minimum, kebijakan yang diambil adalah meminta bank-bank untuk menambah set
oran modal, menggabung bank melalui merger dan mencari strategi investor baru ba
lok domestic maupun asing. Namun demikian bagi bank-bank yang setelah dilakukan
upaya tersebut masih tidak mampu memenuhi ketentuan modal minimum diberikan alte
rnatif terakhir untuk mengikuti Exit Policy. Seiring dengan upaya tersebut, dala
m hal pemantapan ketahanan system perbankan Bank Indonesia juga menyempurnakan p
ola pengawasan bank yang mengacu pada 25 basel Care Principles for Effective ban
king Supervision, yang telah berlaku secara internasional (Laporan Tahunan Bank
Indonesia, 2001).
Melanjutkan kebijakan pada tahun-tahun sebelumnya, kebijakan Bank Indonesia di b
idang perbankan pada tahun 2002 tetap difokuskan pada upaya-upaya untuk memperta
hankan program penyehatan lembaga dan program pemantapan ketahanan sistem perban
kan. Berbagai kebijakan perbankan yang didukung oleh perbaikan-perbaikan pada in
dicator makro, berhasil mendorong perbaikan kinerja pada tahun 2002. Perbaikan t
ersebut tercermin dari meningkatnya dana pihak ketiga, permodalan dan terus berl
angsungnya pemulihan fungsi intermediasi perbankan. Pemulihan fungsi intermedias
i perbankan tercermin dari peningkatan penyaluran kredit, peningkatan LDR, perub
ahan komposisi aktiva produktif dan peningkatan pendapatan bunga kredit (Laporan
Tahunan Bank Indonesia, 2002).
Kinerja perbankan tahun 2003 masih menunjukkan kecenderungan positif seperti dit
unjukkan oleh meningkatnya jumlah kredit yang disalurkan, LDR, permodalan dan pr
ofitabilitas serta stabilnya kualitas kredit. Selain itu, pengumpulan dana pihak
ketiga terus menunjukkan peningkatan. Hal ini sangat terkait dengan adanya jami
nan pemerintah atas simpanan masyarakat melalui skim blanket guarantee. Perbaika
n tersebut tidak terlepas dari membaiknya beberapa indicator ekonomi makro seper
ti menurunnya suku bunga, inflasi, dan menguatnya nilai tukar rupiah (Laporan Ta
hunan Bank Indonesia, 2003).
Seiring dengan membaiknya kondisi perbankan, maka tahap selanjutnya dari program
rekapitalisasi adalah diinvestasi kepemilikan pemerintah. Selain ditujukan untu
k mengurangi beban pemerintah dalam bentuk kupon obligasi, program divestasi jug
a diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi efisiensi dan kinerja perbanka
n secara keseluruhan. Pada tahap selanjutnya dalam mempertahankan kondisi perban
kan yang terus membaik serta menegakkan prinsp kehati-hatian dalam praktek bisni
s perbankan nasional, maka dirasakan perlu untuk menetapakan aturan main yang ha

rus dipatuhi bersama.


Berbagai kebijakan yang telah dan akan ditempuh dapat berhasil apabila mendapat
dukungan lingkungan perbankan yang lebih sehat dan kemampuan pengawasan otoritas
perbankan dalam menjaga efektifitas aturan main yang telah disepakati. Kedua ha
l tersebut telah disadari sepenuhnya oleh Bank Indonesia sebagai Otoritas perban
kan dengan menjadikannya sebagai agenda kebijakan selanjutnya. Saat ini, dalam s
kala yang lebih luas kebijakan perbankan Indonesia disatukan dan disempurnakan d
alam satu wadah Arsitektur Perbankan Indonesia (API). API ini selanjutnya akan m
enjadi panduan arah dan rekomendasi kebijakan bagi pengembangan industri perbank
an dalam jangka panjang.
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data serta p
enyajian hasil peringkasan tersebut. Statistik deskriptif berusaha menjelaskan a
tau menggambarkan berbagai karakteristik data seperti berapa rata-rata, seberapa
besar data-data bervariasi dan sebagainya. Tabel 2 menyajikan hasil analisis st
atistik deskriptif atas variabel dependen (Y) dan variabel independen (X) yang b
erskala nominal yaitu pangsa pasar dana pihak ketiga (MSDN), kecukupan modal (CA
R), efisiensi (BOPO), likuiditas (LDR), klasifikasi bank (OWNER).
Tabel 2. Statistik Deskriptif
Contoh Makalah Perbankan
Temuan dari hasil statistik deskriptif menunjukkan rata-rata ROA yang terjadi pa
da profitabilitas bank yang go public di Bursa Efek Jakarta. Rata-ratanya ROA se
besar 2,0547. Rata-rata ini tergolong lebih rendah dibandingkan dengan hasil pen
elitian terdahulu. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Pramono dan Syafit
ri (2004), menghasilkan rata-rata ROA sebesar 2,9025.
Bab V Penutup Makalah Perbankan
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi profitabilita
s bank yang Go Pubic di Bursa Efek di Jakarta selama kurun waktu tahun 2001-2005
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil Uji F
Menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari pangsa pasar dana pihak
ketiga (MSDN), kecukupan modal (CAR), efisiensi (BOPO), likuiditas (LDR), klasif
ikasi bank (OWNER) sangat berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas ba
nk yang go poblik di Bursa Efek Jakarta.
2. Hasil Uji R2
Menunjukkan bahwa 44,7% perubahan yang terjadi pada variabel dependen (ROA) dipe
ngaruhi oleh variabel independenn yang terdiri dari pangsa pasar dana pihak keti
ga (MSDN), kecukupan modal (CAR), efisiensi (BOPO), likuiditas (LDR), klasifikas
i bank (OWNER) , sedangkan sisanya sebesar 55,3% dijelaskan oleh faktor lain yan
g tidak dimasukkan dalam model penelitian.
3. Hasil Uji t
Menunjukkan bahwa secara parsial kelima variabel independen ada tiga variabel ya
ng tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank. Yaitu pangsa pasar
dana pihak (MSDN), likuiditas (LDR), klasifikasi bank (OWNER).
B. Saran
Guna melengkapi penelitian ini, peneliti akan memberikan beberapa saran atau rek
omendasi, yaitu :
Dengan melihat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa CAR mempunyai pengaru
h dominan terhadap ROA, maka saran yang bisa dikemukakan adalah jika bank ingin

meningkatkan profitabilitas bank yang penting untuk diperhatikan adalah rasio CA


R. Komponen ini perlu diperhatikan karena dengan melihat rasio ini dapat mencerm
inkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Manajemen bank perlu untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai CAR sesuai
dengan ketentuan bank sentral (minimal 10%) karena dengan modal yang cukup maka
bank dapat melakukan ekspansi usaha dengan lebih aman.
Pihak manajemen hendaknya bijaksana dalam menetapkan LDR yang pantas bagi pe
rusahaannya, minimal adalah memenuhi ketetapan pemerintah. Jika ingin memperbesa
r posisi kredit dengan pertimbangan untuk meningkatkan pendapatan dan interest i
ncome maka bank harus mampu meningkatkan simpanan masyarakat baik dalam bentuk g
iro, deposito maupun tabungan.
Saran bagi peneliti berikutnya, apa yang dihasilkan dalam penelitian ini per
lu di tindak lanjuti mengingat masih terbatasnya jumlah sampel dan tahun pengama
tan, karena apabila jumlah sampel dan tahun pengamatan lebih banyak maka data ya
ng dihasilkan akan lebih baik.
Daftar Pustaka Makalah Perbankan
Abdullah, M. Faisal. 2003. Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. Penerbit Universi
tas Muhammadiyah Malang.
Arikunto, Suharsimi.1990. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Caves. 1982. Structure Conduct Ferformance. Fifth Edition Prentice Hall, Interna
tional Inc, New Jersey.
Gilberth R. 1984. Bank Market Structure and Competition: A Survey, Journal Of Ec
onomic and Statistic, XLIX. August.
Gujarati, Damodar. 1998. Ekonometrika Dasar. Terjemahan Sumarno Zain, Erlangga J
akarta.
Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. PT./ Raja Grafindo Persada Jakarta.
Lukman Dendawijaya. 2001. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Menipaz, Uhud. 1984. Essentials of Production and Operation. Englewood Clifts, P
rentice Hall, International Inc, New Jersey.
Mudrajad Kuncoro. 1994. Deregulasi Perbankan di Indonesia: Tinjauan dan Implikas
inya bagi PJP II. Prisma Februari.
Nurlita dewi Pramono dan Wildan Syaftri. 2004. Analisis Profitabilitas Bank di I
ndonesia.
Ruddy Tri Santoso. 1996. Mengenal Dunia Perbankan. Andi Offset, Yogyakarta.
Santoso. 2001. SPSS Versi 10. Mengelola Data Statistik. Elex Media Komputindo, J
akarta.
Siamat, Dahlan. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan. FEUI, Jakarta.
Sri Susilo, dkk. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat, BPFE, Yogy
akarta.
Teguh Pujo Mulyono. 1999. Analisis Laporan Keuangan untuk Perbankan. Djambatan,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai