kasikan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat selaku sumber dan tujuan atas alira
n dana yang dihimpun oleh bank mengalami proses yang tidak stabil dan berubah-ub
ah. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan sesungguhnya sangat dipengaruhi ol
eh kinerja yang dicapai oleh dunia perbankan itu sendiri, dan bagaimana upaya ma
najemen perbankan mengantisipasi setiap perubahaan yang terjadi pada lingkungann
ya baik nasional maupun global. Perubahan-perubahan dimaksud menyangkut masalah
teknologi informasi, kebijakan atau regulasi pemerintah dan otoritas moneter, se
rta tuntutan konsumen yang semakin variatif.
Uraian diatas memberikan gambaran bahwa profitabilitas bank merupakan salah satu
aspek penting yang tidak boleh diabaikan manajemen. Untuk meningkatkan kualitas
manajemen dalam melakukan analisis tersebut, manajemen perlu mengenali variabel
-variabel apa saja yang mempengaruhi profitabilitas bank. Variabel-variabel ters
ebut salah satunya dapat diketahui dari rasio-rasio keuangan. Analisa rasio keua
ngan dapat digunakan untuk mengevaluasi bagaimana sebuah bank bekerja dan bagaim
ana bank tersebut disiapkan untuk masa depan. Dengan mengetahui keadaan keuangan
akan membantu pihak manajemen dalam implementasi perencanaan dan pengendalian k
euangan. Perencanaan yang baik harus dihubungkan dengan kekuatan dan kelemahan b
ank saat ini.
Untuk dapat menjawab berbagai permasalahan tersebut, maka peneliti mengangkat ju
dul "Analisis Variabel yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank-Bank Go Public di I
ndonesia" sebagai judul atas penelitian yang akan dilakukan.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah
:
Variabel-variabel apakah yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank yang go
public di Bursa Efek Jakarta ?
Dari variabel-variabel tersebut, variabel mana yang berpengaruh terbesar ter
hadap profitabilitas bank yang go public di Bursa Efek Jakarta ?
Bab I Tinjauan Pustaka Makalah Perbankan
A. Tinjauan Pustaka
1. Perbankan Indonesia
Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang No. 7 ta
hun 1992 tentang perbankan, yang dimaksud bank adalah badan usaha yang menghimpu
n dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyaraka
t dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk menyalurkan dalam rangka meningkatk
an taraf hidup rakyat banyak.
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa bank merupakan suatu lembaga perant
ara bagi pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. B
ank menerima simpanan dana dari pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (misaln
ya dalam bentuk tabungan atau deposito) dan menyalurkannya kepada pihak yang mem
erlukan dana dalam bentuk pinjaman.
Pihak yang memiliki dana akan menerima tingkat pengembalian tertentu dari bank s
ebagai imbalannya yang dikenal dengan bunga (interest). Di pihak lain, yang meng
gunakan dana dari pihak bank harus membayar bunga kepada bank, sehingga bank aka
n memperoleh keuntungan dari selisih hasil bunga yang diterima (dari kredit yang
diberikan) dengan bunga yang dibayarkan kepada para deposan atau penabung.
Menurut Siamat (2001:84), dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun
aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan. Uang tunai y
ang dimiliki bank tidak hanya berasal dari modal bank itu sendiri, tetapi juga b
erasal dari pihak lain yang dititipkan atau dipercayakan pada bank yang sewaktu-
n obyek penelitian yang bersangkutan. Studi kasus ini digunakan untuk menjelaska
n permasalahan-permasalahan yang terjadi dan pemecahan masalah tersebut berdasar
kan data-data yang ada sesuai dengan yang diteliti pada bank-bank yang go public
tersebut.
B. Teknik Pengumpulan data
Teknik yang digunakan adalah metode dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan,
mencatat dan atau memfotocopy dari arsip maupun dokumentasi perusahaan yang rele
van dengan masalah yang diteliti.
Cara yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian adalah dengan cara
purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank yang go p
ublic di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2001-2005 yang berjumlah 25 bank.
C. Metode Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif yaitu d
engan menggunakan model regresi linier berganda (multiple linier regression meth
od). Bentuk rumusan matematik dari analisis regresi linier berganda yang dipergu
nakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (bebas) yaitu pangsa pasar d
ana pihak ketiga, kecukupan modal, efisiensi, likuiditas, klasifikasi bank terha
dap variabel dependen (terikat) yaitu ROA adalah sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e
Teknik estimasi variabel dependen (terikat) yang melandasi analisis regresi dise
but ordinary least squares (pangkat kuadrat terkecil biasa). Inti metode OLS ada
lah mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah dari kuadr
at kesalahan setiap observasi terhadap garis tersebut.
Dalam penelitian ini data dianalisis dengan program komputer Statistic SPSS 10.0
(Statistical Package for the Sosial Science Versi 10.00). salah satu syarat unt
uk bisa menggunakan persamaan regresi berganda adalah terpenuhinya asumsik klasi
k. Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias dan efisien (Best Liniar Un
bias Estimator/BLUE) dari satu persamaan regresi berganda dengan metode pangkat
kuadrat terkecil (Ordinary Least Squares/OLS) perlu dilakukan pengujian untuk me
ngetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi klasik. Adapu
n langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Uj
i Normalitas, Uji Asumsi Klasik,Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi,Uji Hete
rokedastisitas,Uji Hipotesis, Uji F, Uji t.
Bab IV Hasil Penelitian Makalah Perbankan
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Umum Perbankan Indonesia
Tahun 1997/1998 merupakan tahun yang terberat dalam tiga puluh tahun pelaksanaan
pembangunan ekonomi Indonesia. Diawali oleh krisis nilai tukar yang terjadi sej
ak semester II tahun 1997, kinerja perekonomian Indonesian menurun tajam dan ber
ubah menjadi krisis yang berkepanjangan di berbagai bidang. Proses penyebaran kr
isis berkembang cepat mengingat tingginya keterbukaan perekonomian Indonesian da
n kertergantungan pada sektor luar negeri yang sangat besar. Krisis tersebut kem
udian berkembang semakin parah karena terdapatnya berbagai kelemahan mendasar di
dalam perekonomian nasional, terutama di tingkat mikro. Bersaman dengan itu, pe
ngelolaan perekonomian dan sektor usaha yang kurang efisien serta sistem perbank
an yang rapuh menyebabkan gejolak nilai tukar berubah menjadi krisis utang swast
a dan krisis perbankan (Laporan Tahunan Bank Indonesia, 1998).
Sebagai langkah awal dalam rangka penyehatan di bidang perbankan penelitian akib
at krisis ekonomi, pada tanggal 1 November 1997, setelah dilakukan penelitian da
n pemeriksaan yang cermat oleh Bank Indonesia, pemerintah mencabut izin usaha ba