Anda di halaman 1dari 14

Saklar

Induk

BAB III
RANCANG BANGUN
3.1 Tujuan Perancangan
Perancangan merupakan suatu tahap yang paling penting dalam pembuatan
alat, sebab dengan perancangan dapat diketahui komponen apa saja yang akan
digunakan pada pembuatan alat. Petunjuk mengenai komponen apa yang harus
digunakan, spesifikasi dan karakteristik mengenai komponen dapat dilihat melalui
Databook.
Spesifikasi tentang komponen yang akan digunakan sangat penting karena
dengan demikian

dapat dilihat umur dari komponen tersebut dan fungsi

komponen secara lengkap. Untuk

mendapatkan hasil yang optimal haruslah

terlebih dahulu dibuat rancangan yang baik dengan memperhatikan sifat dan
karakteristik dari komponen yang digunakan, sehingga dapat mempermudah
dalam pengerjaannya dan kerusakan pada komponen yang digunakan dapat
dihindari.
3.2 Diagram Blok Rangkaian
Blok diagram merupakan salah satu bagaian terpenting dalam perancangan
suatu alat, karena dari blok diagram inilah dapat diketahui cara kerja dari
rangkaian keseluruhan yang digunakan. Sehingga keseluruhan blok diagram
rangkaian tersebut akan menghasilkan suatu sistem yang dapat difungsikan atau
dapat bekerja sesuai dengan perancangan. Berikut adalah blok diagram dari
rancang bangun mobil listrik berbasis mikrokontroler avr.

39

40

Gambar 3.1 Blok Diagram Perancangan Alat

CATU DAYA
+5V
MIKROKONTROLL
ER ATMEGA 32

UNIT
RELLAY

Motor DC

41

Master Sistem
Minimum
Mikrokontroller
ATMEGA 32

BLUETOOH HC06

RX

TX

TX

RX

BLUETOOTH
HANDPHONE

APLIKASI
CAR VOICE

Gambar 3.2 Blok Diagram Perancangan Aplikasi Car Voice pada Mobil
Listrik
Dari blok diagram pada gambar 3.1 ini dapat dijelaskan bahwa mobil listrik
ini bekerja dengan suplay tegangan masuk berasal dari 4 buah Accu 12 Volt yang
diparalelkan. Pada mobil listrik ini pengisian daya (Charger) untuk accu-nya
berasal dari solar cell dan AC 220 Volt, yang dimana solar cell akan memulai
pengisian otomatis ketika mobil dalam keadaan hidup dengan menyerap tenaga
surya dari matahari, serta mobil inipun juga bisa diisi ulang daya accu-nya dengan
menggunakan power supplay dari 220 Volt AC. Pada mobil listrik inipun juga
digunakan beberapa sensor sesuai dengan kebutuhan, yang dimana sensor-sensor
tersebut akan diperintahkan oleh Mikrokontroler sebagai induk penyimpan
program yang telah dibuat. Keseluruhan dari blok diagram tersebut akan
dimonitoring oleh 1 buah PC yang berada pada mobil listrik tersebut.
Keterangan :

42

1. Potensiometer pedal gas


Potensiometer pedal gas pada mobil listrik, merupakan sebuah alat yang
mempengaruhi cepat dan lambatnya pergerakkan mobil listrik dengan
adaanya pengaruh perubahan tahanan listrik yang terjadi pada potensiometer.
2. Power Supply 5 dan 12 Vdc
Power Supply ini berfungsi sebagai penyaring tegangan untuk men-charger
accu dari tegangan AC 220 Volt.
3. Mikrokontroler AVR
Mikrokontroler AVR merupakan otak dari sistem kerja mobil listrik. Pada
sistem minimum inilah terdapat program yang dapat mengolah input dari
beberapa sensor yang berada pada mobil listrik.
4. Motor Listrik
Motor listrik adalah sebuah mesin penggerak mobil listrik ini, yang dimana
pada alat ini hanya menggunakan satu buah motor listrik.
5. Driver Motor
Driver Motor ini berfungsi sebagai pengontrol tegangan yang masuk ke motor
listrik, baik itu pada saat maju maupun mundur.
6. Toggle Swicth Navigasi
Switch ini berfungsi untuk mengontrol maju dan mundur pada mobil listrik.
7. Ultrasonic SRF-04
Sensor jarak ini digunakan untuk sistem navigasi pada mobil listrik, yang
terletak dikiri dan kanan casis.
8. Sensor Arus ACS712
Sensor arus ini digunakan untuk mengukur kapasitas battery accu yang
dipakai.
9. Accu
Digunakan sebagai pusat penyimpan daya dan tegangan (battery) untuk
menggerakkan mobil listrik yang dapat dicas kembali.
10. Solar Cell 50 x 80 Cm
Solar Cell ini digunakan untuk pengisi daya pada accu yang dimana dayanya
diperoleh dari energi surya (matahari).
11. Power Supply 220VAC
Power supply ini digunakan untuk pengisi daya pada accu dengan
menggunakan input AC 220 Volt.

43

Dari blok diagram pada gambar 3.2 dijelaskan bahwa Catu daya memberikan
tegangan sebesar 5V ke Mikrokontroller ATMEGA 32 lalu memberikan output
berupa Motor Listrik Dc dan master Mikrokontroler ATMEGA 32 dengan bantuan
Unit Rellay sebagai penghubung. Bluetooth HC-06 dihubungkan dengan
Mikrokontroller ATMEGA 32 berupa pin Rx,Tx, Vcc dan Ground.
Rx HC-06 dihubungkan dengan Tx dan Tx HC-06 dihubungkan dengan Rx
pada Mikrokontroller ATMEGA 32. Pengontrolan Bluetooth ini menggunakan
Handphone Android dan Aplikasi Car Voice lalu Bluetooth pada handphone dan
HC-06 dikoneksikan atau dalam kondisi terhubung. Dengan program pada
aplikasi Car Voice, output dapat menggontrol unit rellay ke keluaran berupa
Motor Listrik DC dan Master Mikrokontroler.

3.3 Tahap Perancangan


Pada langkah perancangan alat ini terdapat dua tahapan yang dilakukan
yaitu tahap perancangan elektronik dan tahap perancangan mekanik. Pada bagian
elektronik berhubungan langsung dengan keseluruhan rangkaian, baik itu alat
pengukur jarak menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04, alat pengukur arus dan
tegangan dari accu, power supplay, driver motor listrik dan sebagainya.
Sedangkan pada bagian mekanik meliputi perakitan alat, seperti casis mobil,
sistem pengereman, gas dan steering. Semua langkah tersebut harus dilakukan
secara teratur agar alat yang dibuat terlihat rapi dan dapat bekerja dengan baik
sesuai dengan fungsinya.
3.3.1 Perancangan Elektronik
Pada bagian perancangan elektronik ini terdapat masing-masing
skematik rangkaian dan tata letak komponen.
-

Gambar rangkaian keseluruhan Sistem Minimum ATMEGA 32 dengan

Sensor Ultrasonic SRF-04 dan Sensor Arus ACS712.


Gambar rangkaian relay pada mobil listrik.

44

Gambar 3.3 Skema Rangkaian Secara Keseluruhan


`

Gambar 3.4 Skema Rangkaian Relay


PCB (Printed Circuit Board) adalah tempat dimana komponenkomponen dapat ditempatkan seperti resistor, kapasitor, transistor dan

45

komponen lainnya. PCB harus diproses menjadi jalur-jalur yang dapat


menhubungkan komponen-komponen agar mernbentuk suatu rangkaian
yang diinginkan. Beberapa proses pembuatan rangkaian pada PCB di bagi
dalam beberapa tahap, yaitu :
3.3.1.1 Pembuatan lay out PCB
Pada saat pembuatan Lay Out PCB beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain:
-

Memperhatikan

hubungan

antar

tiap

komponen

agar

tidak

terjadi kekeliruan pada saat penghubungan jalur komponen.


Membuat jalur yang menghubungkan antar komponen sependek

dan sekecil mungkin.


Tata letak komponen sebaiknya simetris.
Usahakan tidak terlalu banyak jumper.
Pada tahapan ini tata letak komponen harus dirancang terlebih

dahulu agar nantinya komponen dapat dipasang secara teratur dan benar.
Pengaturan tata letak komponen serta hubungannya dengan rangkaian
dapat dibuat pada kertas milimeter agar diketahui ukuran-ukurannya
serta didapatkan hasil yang lebih akurat.
3.3.1.2 Proses pengolahan PCB
Setelah pembuatan Lay Out selesai maka dilakukan hal-hal sebagai
berikut :
-

Perhatikan Lay Out

yang telah dibuat di PCB, usahakan jalur-

jalur yang dibuat tidak ada yang putus atau tergores.


Setelah yakin tidak ada kerusakan pada Lay Out, lanjutkan dengan
memasukkan PCB ke larutan ferrit c hloride.
Pada tahap ini jalur-jalur PCB dilarutkan menggunakan larutan

ferrit

chloride,

larutan ini digunakan agar jalur

yang kita buat

dapat tercetak sempurna pada PCB. PCB yang dilarutkan dipotong


sesuai dengan ukuran yang diperlukan.

PCB juga dapat dibersihkan

46

menggunakan

sabun kemudian

setelah

bersih PCB di amplas

menggunakan amplas halus agar PCB bersih dari kotoran tetapi hal ini
beresiko karena dapat menyebabkan jalur yang telah dibuat terputus.
Setelah selesai di bersihkan, kemudian PCB di keringkan. Setelah
itu

PCB

siap

untuk

dibor

sesuai

dengan

tata

letak

komponennya. Perhatikan juga penggunaan ukuran bor yang sesuai


untuk

setiap

kaki komponen agar nantinya komponen dapat disolder

dengan mudah.
3.3.1.3 Perakitan Komponen
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum perakitan komponen, yaitu :
-

Periksalah dengan seksama semua lubang komponen yang telah di bor


apakah sudah benar-benar di bor dengan baik dan dibersihkan dari

sisa-sisa PCB yang telah dibor.


Periksa kernbali sernua jalur PCB yang telah dibor apakah telah
terhubung dengan baik atau masih ada jalur PCB yang tidak terlarut

dengan sempurna.
Siapkan komponen-komponen yang akan dipasang ke PCB, solder,
timah, penyedot timah, landasan timah dan siapkan juga lampu senter
atau lampu meja untuk menerangi PCB.
Setelah persiapan selesai mulailah memasang kornponen ke PCB,

untuk mempermudah penyolderan dan untuk menghindari kerusakan


komponen pada saat penyolderan sebaiknya komponen yang tahan terhadap
panas didahulukan untuk disolder.
Komponen

tersebut

seperti

resistor

dan

kapasitor

kemudian

pemasangan jumper dan yang terakhir penyolderan terhadap komponen


yang sensitif terhadap panas seperti transistor, dioda, dan IC.
3.3.2

Perancangan Mekanik

Untuk melindungi rangkaian dari kerusakan karena pengaruh dari luar


rangkaian dan untuk memperindah peralatan yang dibuat, rnaka perlu

47

dirancang bagian mekaniknya. Setelah proses pembuatan PCB dan


pemasangan komponen selesai maka langkah selanjutnya adalah merancang
casis mobil. Hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
-

Ukuran dan bentuk dari PCB atau alat tesebut.


Kondisi kerja rangkaian, misalnya pengaruh rangkaian terhadap suhu,
frekuensi, kelembaban dan cahaya.
Dengan

memperhatikan pertimbangan diatas,

dapat

dilakukan

pendesainan casis mobil dengan menentukan beberapa hal pokok antara


lain, bentuk casis, ukuran casis, bahan yang diperlukan untuk membuat
casis tersebut.

Gambar 3.5 Bentuk Casis yang direncanakan.


Keterangan :
1. Panel Surya
2. Motor Listrik
3. Chain dan Sprocket
4. Shock Breaker
5. Tempat Duduk
6. Steer / Kemudi
7. Battery/Accu
8. Breaking System
9. Potensiometer Pedal dan Rem
10. Lampu Depan

48

Beberapa tahapan dalam pembuatan casis, antara lain :


1. Pendesainan casis
Desain adalah hal yang pertama harus dilakukan ketika ingin
merancang casis, dengan menggunakan software-software desain yang
ada. Hal ini pun menjadi tahap sebagai pacuan bagi perakit.
2. Pengukuran casis
Bahan yang akan dibuat pertama-tama diukur sesuai dengan ukuran
yang dibutuhkan, kemudian dipotong sesuai dengan ukuran yang ada
pada garnbar perencanaan atau desain casis. Sketsa desain casis,
penggores atau penitik, solder, bor, mata bor, baut, mur

dan lem

tembak atau lem bakar.


3. Perakitan
Bahan yang telah dipotong sesuai dengan ukuran kemudian dipasang
dengan menyarnbungkan bagian-bagian sesuai dengan ukuran dan
bentuk yang diinginkan.
4. Mernbuat letak komponen
Pernbuatan letak komponen ini dilakukan dengan penandaan garis-garis
untuk ukuran komponen yang dipakai seperti motor listrik dan
sebagainya, setelah disesuaikan dengan komponen yang dipakai
selanjutnya dibuat pengunci komponen tersebut supaya tidak
berpindah-pindah posisi yang sesuai dengan kita nginkan.
5. Tahap penyelesaian
Haluskan semua besi-besi casis dengan hamplas kasar dan halus.
Sehingga tampak bersih dan enak dilihat.
Perlu diperhatikan untuk pembuatan casis, jika ternyata casis yang
diperlukan harus benar-benar presisi dan simetris, perlu hati-hati pada
saat pemotongan besinya dan pada saat pengelasannya.

49

Gambar 3.6 Bentuk Sterring yang direncanakan.


3.4 Daftar Harga Dan Komponen
- Daftar Harga Komponen

No

Nama Komponen

Jumlah

Harga Satuan

Total

1.

Aki 12 Volt / 40 Ampere

5 Buah

Rp. 750.000

Rp. 2.250.000

2.

Handphone Android

1 Buah

Rp. 1.500.000

Rp. 1.500.000

3.

Personal Computer

1 Perangkat

Rp. 1.500.000

Rp. 1.500.000

4.

Turnigy Ubeck

4 Buah

Rp. 350.000

Rp. 1.400.000

5.

Sismin ATMega 32

5 Buah

Rp. 100.000

Rp. 500.000

6.

PCB

1 x 1 Meter

Rp. 450.000

Rp. 450.000

7.

Pin Header Female

85 Buah

Rp. 5.000

Rp. 425.000

8.

Pin Header Male

85 Buah

Rp. 5000

Rp. 425.000

9.

Ultrasonik SRF 04

7 Buah

Rp. 60.000

Rp. 420.000

10.

LCD 20 x 4

2 Buah

Rp. 150.000

Rp. 300.000

11.

LCD 16 x 2

4 Buah

Rp. 63.000

Rp. 252.000

12.

Kabel Penghubung

Secukupnya

Rp. 250.000

13.

Power Supply Switching

1 Buah

Rp 250.000

Rp. 250.000

50

14.

Potensiometer Pedal Gas

3 Buah

Rp. 80.000

Rp. 240.000

15.

Socket IC 40 Pin Hijau

5 Buah

Rp.40.000

Rp. 200.000

16.

Sensor Pir

2 Buah

Rp. 75.000

Rp. 150.000

17.

Regulator Tegangan

1 Buah

Rp. 150.000

Rp. 150.000

18.

Bluetooth HC 06

1 Buah

Rp. 150.000

Rp. 150.000

19.

Sensor Arus ACS 712

1 Buah

Rp. 100.000

Rp. 100.000

20.

Seven Segment Anoda

15 Buah

Rp. 5.500

Rp. 82.500

21.

Switch On/Off

15 Buah

Rp. 4.500

Rp. 67.500

22.

Led Bening Merah

30 Buah

Rp. 700

Rp. 21.000

23.

Led Bening Biru

30 Buah

Rp. 700

Rp. 21.000

24.

Led Bening Hijau

30 Buah

Rp. 700

Rp. 21.000
Rp.
11.125.000

Total Keseluruhan :

Daftar Harga Bahan Mekanik


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Nama Bahan
Jumlah
Motor Listrik
1
Kursi Mobil
1
Gear Box
1
Trombol Ban
4
Roda Mobil
4
Controller Driver Motor
1
Steering
1
Shock Motor
4
Rem
1
Gas
1
Akrilik 5m x 5m
5
Besi UHU
2
Timah Las Besi
3
Kaca Spion Motor
2
Pipa Besi
1
Mur + Baut 16
20
Mur + Baut 12
25
Mur + Baut 10
35
Total Keseluruhan

Harga Satuan
Rp. 15.000.000
Rp. 500.000
Rp. 2.000.000
Rp. 500.000
Rp. 500.000
Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000
Rp. 235.000
Rp. 500.000
Rp. 500.000
Rp. 100.000
Rp. 150.000
Rp. 70.000
Rp. 75.000
Rp. 100.000
Rp. 2.000
Rp. 2.000
Rp. 1.500

Total
Rp. 15.000.000
Rp. 500.000
Rp. 2.000.000
Rp. 2.000.000
Rp. 2.000.000
Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000
Rp. 940.000
Rp. 500.000
Rp. 500.000
Rp. 500.000
Rp. 300.000
Rp. 210.000
Rp. 150.000
Rp. 100.000
Rp. 40.000
Rp. 50.000
Rp. 52.500
Rp. 26.842.500

51

Harga Komponen

Rp 11.125.000

Harga Alat Mekanik

Rp 26.842.500

Biaya Tak Terduga

Rp 5.000.000

Total Biaya

Rp 42.967.500

3.5 Jadwal Kegiatan


No
.

1.
2.

3.

4.
5.

Bulan
Kegiatan
Minggu ke
Pembuatan
Proposal
Pengumpula
n alat dan
komponen
Perancangan
dan
Pengerjaan
Elektronik
Perancangan
dan
pngerjaan
mekanik
Pemasangan

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

52

komponen
pada casis
6.

Uji coba alat

7.

Pembuatan
Laporan

Anda mungkin juga menyukai