Anda di halaman 1dari 3

Kuliah tanggal 05 Maret 2015

BAHAN BAKU KERAMIK


Mineral
Mineral dalam arti geologi adalah suatu zat atau benda persenyawaan kimia asli atau
yang tersusun oleh proses alam, dihasilkan karena solidifikasi magma, memiliki sifatsifat kimia dan fisik terentu, dan biasanya berbentuk padat.Yang di maksud
persenyawaan kimia asli adalah mineral harus terbentuk secara alami oleh alam.
Penggolongan mineral

Native elements
Sulfides
Sulfo salts
Oxides
Flouride
Senyawa karbonat
Minerl nitrat
Mineral borat
Mineral sulfat
Arsenat, Vanadate, Senyawa apatit
Molybdates & Tungstates
Silicates

Mineral primer : mineral yang terjadi langsung dari magma dan menyusun diri
membentuk batuan-batuan tertentu sebagai kerak bumi
Mineral sekunder : mineral yang terjadi dari mineral primer yang telah mengalami
pelapukan atau pelarutan dan kemudian mengkristal kembali.

Klasifikasi bahan baku keeamik menurt fungsinya :


1. Binder (perekat)
Bahan ini terdiri dari bahan-bahan yang memiliki tingkat keplastisan sehingga
mudah dibentuk. Selain itu bahan ini juga harus bisa mengikat bahan mentah (green
ware) dengan kuat. Sehingga pada pemindahan, pengeringan, dan (green ware)
menjadi kuat. Sehingga pada pemindahan, pengeringan, dan pembakaran tidak
mengalami perubahan bentuk. Bahan- bahan ini terdiri dari tanah liat yang memiliki
kandungan mineral lempung sebagai kandungan utamanya.
Contohnya :

Kaolin dan Ball clay, kandungan utamanya adalah kaolinit


(Al2O3.2SiO2.2H2O).
Fungsi kaolin yaitu sebagai penggabung antara material plastis dan non plastis.
Senyawa penyusun kaolin yaitu SiO2 (53%), Al2O3 (35%) dan Hp/hilang pijar
(12%).

Montmorillonite (MgOAl2O3.xH2O)
Phyropilite (Al2O34SiO2H2O)
2. Filler (pengisi)
Bahan ini terdiri dari bahan-bahan non plastis dengan titik lebur yang cukup tinggi
adalah :
Mengurangi susut bakar atau susut kering.
Membentuk kerangka
Bahan pengisi yang paling utama adalah kuarsa (SiO2) yang berupa pasir, kuarsa
mempunyai titik lebur sebesar 1728C. Pasir kuarsa adalah bahan galian yang
terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang
terbawa selama proses pengendapan. Pada umumnya senyawa pengotor tersebut
terdiri dari oksidasi besi, oksidasi kalsium, oksidasi alkali oksida, magnesium
lempung, dan zat organik hasil pelapukan sisa-sisa hewan serta tumbuhan. Pasir
kuarsa di industri keramik digunakan sebagai bahan mentah untuk pembuatan
badan keramik bersama dengan kaolin dan ball clay feldspar, dll. Penggunaan yang
utama adalah sebagai bahan keramik saniter. Senyawa penyusun pasir kuarsa yaitu
SiO2 (99%) dan HP (1%)
Fungsi pasir kuarsa yaitu untuk memperpendek pushion atau panjang lelehan dari
glazur, sehingga mempermudah proses pengeringan, mengontrol penyusutan dan
memberi rangka pada bahan keramik.
Bahan-bahan lain yang dapat digunakan sebagai pengisi adalah :
Magnesium Carbonate (MgCO3), kapur (CaCO3), titanium oxide (TiO2)
Zirconium silikat (ZrOSiO2), bauxite (Al2O32H2O)
Talc (3MgO2SiO2H2O)
Talkum adalah mineral yang sangat lunak dengan komposisi 3Mg, 4SiO2,
2H2O, dan biasanya terjadi sebagai mineral sekunder hasil hidrasi batuan
pendukung magnesium (Magnesium Bearing Rock) seperti periodit, dabros,
dan dolomis. Senyawa penyusun talkum dalah SiO2 (44.5%), Al2O3 (4,9%),
Fe2O3 (8,1%). Fungsi talkum adalah mengurangi COE (Coefisien of thermal

Expantion) tetapi menaikkan tegangan permukaan dan menaikkan temperatur


firing pembakaran glass.
3. Fluxes (pelebur)
Bahan ini terdiri dari feldspar yaitu bahan alumina silikat yang mengandung alkali
tanah, secara mineralogis feldspar dapat digolongkan menjadi :

Ortoklas (K2OAl2O36SiO2).
Alubit (Na2Al2O36SiO2).
Anorit (CaOAl2O36Si2).
Bahan ini berfungsi untuk menurunkan titik lebur atau sebagai pelebur. Dalam
perumusan empirisnya antara oksida basa (alkali alkali tanah), alumina dan
silika cenderung mengikuti perbandingan 1:1:6 untuk oksidasi alkali dan 1:1:2
untuk oksida alkali tanah, karena adanya oksida- oksida basa tersebut dalam
keadaan cair ketika dalam proses pembakaran ia mampu melarutkan sebagai
kuarsa dan bahan lain sehinggga terbentuk massa gelas yang akan berperan
sebagai matrix yang akan mengisi ruang antara butiran-butiran kristal sehingga

bahan keramik akan semakin padat. Bahan pelebur antara lain:


Dolomite (CaCO3MgCO3)
Nephelin (NaOK2O) 4Al2O39SiO2
4. Additive (penambahan)
Fungsi additive :
Menurunkan shock thermal
Memberikan sifa electrical
Memeberikan sifat thermal
Mengatur rentang pembakaran

Anda mungkin juga menyukai