Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai berbagai macam proses
pepindahan panas. Begitupun di industri, banyak alat yang berprinsip pada proses
perpindahan panas, contohnya heat exchanger. Panas akan mengalir dari suhu
tinggi ke suhu yang rendah. Dalam ilmu teknik kimia diperlukan memahami
tentang proses perpindahan. Ilmu perpindahan panas brguna untuk merencanakan
alat-alat penukar panas, menghitung kebutuhan mdia pemanas/ pendingin pada
reboiler atau kondensor dalam kolom destilasi, untuk perhitungan furnace,
perancangan ketel uap,perancangan evaporator, dan perancangan reaktor kimia.
Oleh karena itu dilakukan percobaan ini untuk memahami proses perpindahan
panas sederhana sehingga kelak dapat diaplikasikan di industri.
1.2 Batasan masalah
Air yang digunakan adalah air kran.
Gelas yang digunakan berdiameter 7,5 cm dengan ketebalan 0,25 cm.
Pengambilan data dilakukan setiap 3 menit.
Temperatur awal air adalah 75oC dan temperatur akhirnya 50oC
Perpidahan panas pada gelas diabaikan.
1.3 Tujuan Percobaan
Mempelajari proses perpindahan energi dari temperatur tinggi (sistem) ke

Matlab.

temperatur yang lebih rendah (lingkungan).


Membandingkan hasil percobaan dengan perhitungan menggunakan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perpidahan energi dalam bentuk kalor berlangsung dalam banyak proses
kimaiwi maupun proses-proses lainnya. Perpindahan kalor biasanya berlangsung
bersamaan dengan satuan operasi teknik kimia lain, seperti pengeringan, distilasi,
pembakaran, penguapan dan sebagainya. Perpindahan kalor terjadi karena adanya
perbedaan suhu sebagai gaya penggeraknya. Kalor mengalir dari bagian yang
bersuhu lebih tinggi ke bagian bersuhu lebih rendah.
Perpindahan kalor seperti peristiwa perpindahan lainnya dapat dinyatakan
oleh persaman :

Jika perpindahan kalor hanya berlangsung secara konduksi, berlaku


Hukum Fourier yaitu peristiwa perpindahan secara molekuler baik perpindahan
momentum, perpindahan kalor maupun massa dinyatakan oleh persamaan dasar
yang sama, yaitu :

= laju perpindahan kalor ke arah x, watt

= luas penampang yang tegak lurus arah perpindahan, m2

= suhu, K

= jarak perpindaha, m

qx/A

= fluks kalor, W/m2

qx

dT/dx = gradien suhu dalam arah x


Penerapan persamaan 4 pada neraca keadaan tak tunak unutk volume banding
yang memiliki luas penampang A, seperti pada Gambar 2.1.

q|x=x

q|x=x+x

y
z
x

x+x
x

Gambar 2.1 Neraca kalor tak tunak dalam suatu volume banding
Penerapan persamaan 1 pada neraca keadaan tidak tunak dapat dituliskan
sebagai berikut :

Jika laju pembentukan kalor dianggap nol, maka persamaan menjadi :

Jika perpindahan kalor terjadi pada dinding silinder, seperti perpindahan kalor
pada dinding pipa, dapat dilihat pada Gambar 2.2.

r2

dr

r1

Gambar 2.2 Perpindahan panas pada dinding silinder


Pada gambar 2.2 silinder yang panjangnya L, memiliki radius dalam r1 dan
bersuhu T1, radius luar r2 dan bersuhu T2. Jika dapat dianggap bahwa
perpindahan kalor hanya berlangsung kea rah radial dari dalam ke luar, hokum
Fourier dapat ditulis :

Luas penampang yang tegak lurus terhadap arah aliran kalor :

Neraca kalor pada keadaaan tak tunak pada dinding silinder, yaitu :

Pada percobaan ini data k, Cp dan pada air 75oC (348,15 K) diperoleh dari
Appendix A.2-11 (Geankoplis, 2013). Berikut data yang diperlukan :
Tabel 2.1 Data k, Cp dan air pada 75oC
k
W/mK

Cp
kJ/kgK

989,0
8

0,643
5

4,185

kg/m3

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Percobaan ini dilakukan dengan cara mendinginkan air dalam gelas kimia
yang ditutupi plastik dari 75oC sampai dengan 50oC. Termometer yang digunakan
sebanyak 2 buah, ditempatkan di tengah dan disamping gelas kimia (mendekati
dinding gelas bagian dalam). Kemudian mencatat perubahan temperaturnya setiap
3 menit.
3.1 Diagram Alir Percobaan

Gambar 3.1 Diagram alir percobaan

Gambar 3.2 Rangkaian alat percobaan


3.2 Alat yang digunakan
Gelas kimia
Termometer
Heater
Stopwatch
Plastik
3.2 Bahan yang digunakan
Air kran

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
Tabel 4.1 Hasil pecobaan , hasil perhitungan, dan % error pendinginan air kran

(detik)
0
180
360
540
720
900
1080
1260
1440
1620
1800
1980
2160
2340
2520
2580

T Percobaan
T
tengah T
(K)
348,15
345,15
343,15
340,65
338,65
336,15
334,65
333,15
331,15
329,65
328,15
326,65
325,15
324,15
323,15
322,65

T Perhitungan
% Error
samping T
tengah T samping T tengah T samping

(K)
350,15
347,15
344,95
342,15
340,15
337,65
335,65
334,15
332,15
330,65
329,15
327,15
326,15
325,15
323,65
323,15

(K)
348,15
348,1523
347,7654
346,0628
343,5232
340,6753
337,835
335,2858
333,2035
331,5316
330,084
328,7771
327,7153
326,9568
326,3593
326,0582

(K)
350,551
331,1358
328,977
327,9793
327,3677
326,9478
326,6426
326,4083
326,2187
326,0627
325,9383
325,8413
325,7613
325,6907
325,6317
325,6198

(K)
0,000%
0,862%
1,327%
1,564%
1,419%
1,328%
0,943%
0,637%
0,616%
0,568%
0,586%
0,647%
0,783%
0,858%
0,983%
1,045%

(K)
0,11%
4,84%
4,86%
4,32%
3,90%
3,27%
2,76%
2,37%
1,82%
1,41%
0,99%
0,40%
0,12%
0,17%
0,61%
0,76%

Gambar 4.1 Kurva hubungan antara temperatur (K) dengan waktu (detik) hasil
Percobaan

Gambar 4.2 Kurva hubungan antara temperatur (K) dengan waktu (detik) hasil
perhitungan menggunakan Matlab

4.2 Pembahasan
Pada percobaan

ini

bertujuan untuk membandingkan

penurunan

temperatur air dari 75oC sampai dengan 50oC per 3 menit secara percobaan
dengan perhitungan menggunakan Matlab. Dari hasil percobaan tersebut dapat
diketahui bahwa semakin jauh dari titik pusat jari-jari maka temperatur semakin
sulit mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh air yang berada jauh di titik
pusat jari-jari berbatasan langsung dengan material gelas yang memiliki
konduktivitas lebih besar dari pada air. Temperatur pada material gelas lebih
tinggi dari pada temperatur air sehingga mempengaruhi temperatur air yang
berbatasan langsung dengan material gelas tersebut.
Dari hasil perhitungan menggunakan Matlab, sama halnya dengan hasil
percobaan. Semakin jauh dari titik pusat jari-jari , temperatur air semakin sulit
mengalami penurunan. Akan tetapi hasil percobaan dan hasil perhitungan
memiliki nilai yang berbeda. Sehingga diperoleh persen error seperti yang
tercantum pada tabel 4.1. Perbedaan nilai ini terjadi dikarenakan pada percobaan
ini perpindahan panas pada gelas diabaikan.

BAB V
KESIMPULAN
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan :
1. Semakin jauh dari titik pusat jari-jari, temperatur air semakin sulit
mengalami penurunan.
2. Dari hasil percobaan dengan hasil perhitungan menggunakan Matlab
didapatkan hasil yang tidak jauh berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Geankoplis, C. J. (2003). Transport Processes and Separation Process Principle


(Includes Unit Operations), fourth edition, Upper Saddle River, New
Jersey.

LAMPIRAN

1. Penyelesaian menggunakan Matlab


Rumusan formula :
1.
%persamaan transfer panas
2.
function dTdt=tugaspp4(t,T)
3.
%parameter yang diketahui
4.
dens=989.08;%kg/m3
5.
cp=4185;%J/kg.K
6.
Tair=323.15;%K
7.
R=0.0375;%m
8.
n=30;
9.
dr=R/n;
10.
k=0.6435;%W/m.K
11.
alpha=k/(dens*cp);
12.
r(1)=dr;
13.
dTdt(1,:)=(alpha/r(1))*(((1/(dr))*(T(2)-T(1)))+(((r(1))/((dr^2)))*(T(2)14.
15.
16.

(2*T(1))+T(1))));
for i=2:28
r(i)=i*dr;
dTdt(i,:)=(alpha/r(i))*(((1/(dr))*(T(i+1)-T(i-1)))+(((r(i))/

17.
18.
19.

((dr^2)))*(T(i+1)-(2*T(i))+T(i-1))));
end
r(29)=29*dr;
dTdt(29,:)=(alpha/r(29))*(((1/(dr))*(Tair-T(28)))+(((r(29))/
((dr^2)))*(Tair-(2*T(29))+T(28))));

Formula untuk memplot waktu, temperatur dan jari-jari :


1.
%persamaan ode
2.
clear
3.
clc
4.
To=ones(1,29)*348.15;
5.
[t T]=ode23('tugaspp4',[0:60:3000],To);
6.
R=0.0375;
7.
n=30;
8.
dr=R/n;
9.
Tr0=T(:,1);
10.
TrR=T(:,(n-1))./(1-dr/R);
11.
TTot=[Tr0 T TrR];
12.
r=[0:R/n:R];

13.
14.
15.
16.
17.
18.

figure(1)
surf(r,t,TTot)
title('profil temperatur sepanjang lapisan')
xlabel('r(m)')
ylabel('t(s)')
zlabel('T(K)')
Kemudian pada formula ke-2 di run, sehingga diperoleh kurva :

Gambar L.1 Profil penurunan suhu pada setiap lapisan

Anda mungkin juga menyukai