Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses pemanfaatan buah kelapa dewasa ini baru sebatas daging buahnya
saja untuk dijadikan kopra, minyak dan santan untuk keperluan rumah tangga.
Sedangkan hasil sampingan lainnya, seperti tempurung kelapa belum begitu banyak
dimanfaatkan. Pemanfaatan tempurung kelapa sekarang baru sebatas dibakar untuk
menghasilkan arang aktif. Tempurung kelapa merupakan salah satu biomassa yang
berpotensi untuk dapat menghasilkan energy. Indonesia menghasilkan 1,1 juta
ton/tahun tempurung dengan kemungkinan energi yang dapat dihasilkan 18,7 x 106
GJ/tahun [1].
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengkonversikan biomassa
seperti tempurung kelapa menjadi energi. Salah satu caranya yaitu melalui proses
termokimia. Dengan proses termokimia biomassa dapat di konversikan menjadi
energi melalui tiga cara yaitu: pembakaran langsung (direct combustion), gasifikasi dan
pirolisa.
Gasifikasi adalah proses pengkomversian bahan bakar padat menjadi gas
mampu bakar (CO, CH4, H2) melalui proses pembakaran dengan suplai udara
terbatas yaitu antara 20% hingga 40% udara stoikiometri. Reaktor tempat terjadinya
proses gasifikasi disebut gasifier. Selama proses gasifikasi akan terbentuk daerah
proses yang dinamakan menurut distribusi suhu dalam reaktor gasifier. Daerahdaerah
tersebut adalah: Pengeringan, Pirolisa, Reduksi dan Pembakaran. Masing-masing
daerah terjadi pada rentang suhu antara 25o C hingga 150oC, 150oC hingga 600oC,
600oC hingga 900o C, dan 800o C hingga 1400o C. Gas hasil dari proses gasifikasi
disebut biogas, producer gas atau syngas [2].
Bahan bakar gasifier yang digunakan pada penelitian ini adalah kepingan
kayu (woodchips). Hasil penelitiaanya menunjukan bahwa nilai kalor gas yang
dihasilkan adalah 3,9 MJ/m3 dengan efisiensi gasifikasi 60 % dan efisiensi
keseluruhan sistem sebesar 27 %.

STUDI KASUS
2.1 Komposisi Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan adalah woodchips dengan komposisi sebagai
berikut :
Tabel 1 Komposisi Woodchips
Unsur
C
H
O
N
S

Prosentase Massa
47,59
6
45,52
0,22
0,05

2.2 Pembakaran bahan bakar


Bahan dibakar menggunakan udara stoikiometrik. Energi hasil pembakaran
kemudian ditransfer ke boiler. Perhitungan dilakukan tanpa ash, sehingga
komposisi dari C, H, O, N, dihitung kembali.

Tabel 3 Komposisi Paddy Straw yang digunakan dalam perhitungan


Unsur
C
H
O
N

Prosentase Massa
42,6
6,2
51
0,2

Tabel 4 Komposisi QrC550 yang digunakan dalam perhitungan


Unsur
C
H
O
N

Prosentase Massa
89,9
2,5
7,1
0,5

Sehingga dapat digambarkan sebagai berikut :

M1 = 100 kg/jam

Pembakaran
F3
C = 0,426
H = 0,062
O = 0,51
N = 0,002

CO2
H2O
N2
F2
O2 = 21% mol
N2 = 79% mol

Data
Komponen
C
H
O
N
S

Komponen
CO2
H2O
N2
SO2
CO
H2
CH4

% massa
47,87%
6,04%
45,80%
0,22%
0,07%

% mol
Wet basis
Dry basis
13,8%
14,88%
7,0%
0,00%
39,6%
42,64%
5,0%
5,38%
22,4%
24,11%
11,2%
12,07%
0,9%
0,92%

Anda mungkin juga menyukai