Anda di halaman 1dari 38

Bagian Fisiologi FK-UHO

KELENJAR ENDOKRIN
DAN HORMON
Amiruddin Eso

PENDAHULUAN
Sistem endokrin : sel, jaringan
atau kelenjar yang mensekresikan
hormon
Endokrinologi : studi tentang
sistem, diagnosis dan terapi
gangguan hormon

Kelenjar endokrin :
Kelenjar yg menghasilkan hormon
(dilepaskan langsung ke aliran darah
tanpa melewati duktus)
Kelenjar eksokrin (??)
Hormon :
Zat yg dihasilkan oleh sel hidup dlm
jumlah sedikit, diangkut ol. darah ke
organ sasaran, menstimulasi respon
fisiologik

Kelenjar endokrin
tidak mempunyai saluran keluar, hasil
sekresinya langsung ke sistem sirkulasi
mensekresi produk, molekul aktif yang disebut
hormon, ke dalam sirkulasi
dalam sirkulasi ; hormon tersebut menuju sel
target, yang memiliki reseptor spesifik
ikatan hormon ke reseptornya di sel target
memicu serangkaian proses didalam sel target
agar tejadi efek berupa respon seluler

Kelenjar Endokrin

Banyak organ dalam tubuh yang


mampu mensekresi hormon, maka
organ tersebut juga bisa digolongkan
sebagai kelenjar endokrin, meskipun
tetap memiliki fungsi-fungsi lain
Misalnya organ-organ pada saluran
cerna, otak, hati, ginjal, jaringan
adipose ternyata juga menghasilkan
hormon

FUNGSI SISTEM ENDOKRIN


Mengatur metabolism organik serta
keseimbangan H2O & elektrolit
mempertahankan lingkungan internal yang
konstan
Menginduksi perubahan adaptif untuk
membantu tubuh menghadapi situasi stress
Mendorong tumbuh kembang yang lancar dan
berurutan
Mengontrol reproduksi
Mengatur produksi sel darah merah
Bersama sistem saraf otonom, mengontrol
dan mengintegrasikan sirkulasi dan
pencernaan serta penyerapan makanan

KLASIFIKASI HORMON
Golongan Amine
Asal ; derivate asam amino tirosin dan triptophan
Contoh ; norepinefrin, epinefrin, tiroksin (T4) dan
triidotironin (T3)

Golongan Protein & Polipeptide


Asal ; > 100 rantai asam amino, rantai polipeptide
Contoh ; Insulin, ADH, Growth Hormon, dll

Golongan Steroid
Asal ; derivate lipid kolesterol
Contoh ; aldosteron, kortisol, estradiol,
progesterone, dan testosterone

Kategori Hormon (lokasi reseptor)

Transport hormone
Utk mencapai sel target hormon
diangkut darah yg sebagian besar
terdiri dr air
Sebagian besar hormon monoamin
dan polipeptida bersifat hidrofilik
Hormon steroid dan tiroid bersifat
hidrofobik shg hrs berikatan dgn
protein transport (albumin dan
globulin)

Kategori Hormon
Kelompok Polar (water soluble)
hidrofilik ; mudah larut dalam air
tidak mampu menembus membran plasma
berikatan pada reseptor pada membran plasma sel target
menstimulasi sintesis salah satu dari dua jenis second messanger
; Cyclic AMP (cAMP) atau Inositol triphosphate (IP3)
Contoh ; Hormon polipeptide, amine dan protein

Kelompok Nonpolar (lipid soluble)


lipofilik sehingga mudah larut dalam lemak
dapat berdifusi menembus membrane plasma sel target
berikatan dengan reseptor pada sitoplasma atau inti sel
Menstimulasi transkripsi gen dan translasi mRNA bentuk
protein yang memperngatuhi aktivitas fisiologi sel
Contoh; hormon steroid dan hormon tiroid

Preprohormon dan Prohormon


Preprohormon ; protein induk
(prekusor) yang dibentuk oleh
reticulum endoplasma, protein lebih
besar daripada hormon aktif
Selanjutnya, protein yang besar ini
akan dipecah, biasanya sewaktu masih
ada dalam reticulum endoplasma,
sehingga terbentuk protein yang lebih
kecil yang disebut sebagai prohormon

Sintesis Hormon Polipeptide

Sintesis Hormon Polipeptide

Sintesis Hormon Katekolamin (Gol.


Hormon Amine)

Sintesis Hormon Steroid

Aksi Hormon
Hormon steroid
Melewati membran sel (hidrofobik)
Mengikat reseptor spesifik (komplek
hormon reseptor)
Masuk ke dalam nukleus untuk
mengaktivasi gen tertentu (controlling its
transcription)
mRNA disintesis di dalam nukleus dan
memasuki sitoplasma dan mensintesis
protein misal untuk:
Pembentukan enzim sebagai katalis
Pertumbuhan dan perbaikan jaringan

Direct Gene Activation


Steroid Hormone

Receptor/hormone Complex

Direct Gene Activation

Receptor/hormone Complex
Protein

mRNA

Aldosterone
Cortisol
Testosterone
Estrogen
Progesterone
Thyroxine

Aksi Hormon
Hormon nonsteroid
Berikatan dengan reseptor spesifik yang terdapat
di membran sel
Hal ini memicu reaksi enzim, yang akan
membentuk second messenger (cAMP= ciclic
adenosine monophosphat)
cAMP aktivasi protein kinase yang memacu sel
target

Mengaktivasi enzim
Stimulasi sekresi seluler
Membuka saluran ion
dll

Second Messenger
Systems

INTERAKSI HORMON
Suatu hormone dapat mempengaruhi aktivitas
hormon lain di sel target melalui :
Permissiveness. Suatu hormon harus ada dalam
jumlah memadai agar hormone lain dapat berefek
secara penuh
Sinergisme. Terjadi jika kerja beberapa hormon
bersifat saling melengkapi dan efek kombinasi
mereka lebih besar daripada penjumlahan efek
masing-masing
Antagonisme. Terjadi jika suatu hormon
menyebabkan berkurangnya reseptor untuk
hormone lain, mengurangi efektivitas hormon kedua

Contoh; Permissiveness

KADAR HORMON
Konsentrasi kadar hormone dalam darah
umumnya menggambarkan laju sekresi
oleh kelenjar endokrin
Efek hormone sangat bervariasi
bergantung kosentrasinya
Response normal pada jaringan akan
terjadi jika hormon berada dalam level
batasan normal. Jika kadar konsentrasi
hormon menjadi abnormal meningkat maka
efek respon jaringan akan berbeda pula

Umpan Balik Negatif


Kecepatan sekresi tiap hormon diatur oleh
pengaturan mekanisme umpan balik negatif
Umpan balik negatif mempertahankan
konsentrasi plasma suatu hormon pada
kadar tertentu
Bila peningkatan aktivitas organ target
mencapai tingkat yang sesuai, maka
umpan balik terhadap kelenjar tersebut
akan cukup kuat untuk memperlambat
sekresi hormone selanjutnya

Contoh; kontrol umpan balik negatif

RESEPTOR HORMON
Hormon menstimulasi pd sel-sel yg
mempunyai reseptor
Reseptor berupa molekul protein
atau glikoprotein
Lokasi reseptor dapat di membran
plasma, sitoplasma atau nukleus

Lokasi Reseptor Hormon


Di dalam membrane. Membrane reseptor
sangat khusus untuk hormone golongan
protein, peptide dan katekolamin (epinefrin dan
norepinefrin)
Di dalam sitoplasma. Reseptor untuk berbagai
hormone steroid dapat dijumpai hanpir
semuanya di dalam sitoplasma
Di dalam inti. Reseptor untuk hormone
metabolic tiroid (tiroksin dan triiodotironin)
dijumpai di dalam inti, diduga terletak dalam
hubungan langsung dengan satu atau lebih
kromosom

Desensitasi, Up regulation, Down


regulation
Responsivitas sel target dapat diubahubah dengan mengatur jumlah reseptor
spesifik hormon
jumlah reseptor = sensitifitas sel target
jumlah reseptor = sensitifitas sel target

Jumlah reseptor untuk suatu hormon


tergantung dari konsentrasi hormon itu
sendiri

Up vs Down
Up regulation ; peningkatan jumlah reseptor
hormon, biasanya terjadi akibat paparan hormon
dalam kadar yang rendah dalam waktu yang lama.
Down regulation ; penurunan jumlah reseptor,
biasanya akibat paparan hormon dalam kadar
tinggi dalam waktu yang lama.
jumlah reseptor untuk suatu hormon akibat
konsentrasi hormon tersebut ; down regulation
homolog,
jumlah reseptor suatu hormon akibat peningkatan
konsentrasi hormon lain ; down regulation heterolog

Up regulation dan down regulation


dapat terjadi akibat adanya degradasi
dan sintesis reseptor secara kontinu

Obesitas ; down regulation reseptor


insulin
Obesitas ; hiperinsulinemia, glukosa intolerans
dan resistensi terhadap insulin.
Resistensi insulin disebabkan oleh
berkurangnya reseptor insulin pada sel target
akibat meningkatnya konsentrasi insulin
Endositosis dan degradasi reseptor mempunyai
perananan dalam berkurangnya sensitifitas
terhadap insulin
Bila penderita obesitas melakukan diet rendah
kalori yang ketat untuk beberapa lama,
konsentrasi reseptor insulin pada sel target
akan meningkat dan resistensi insulin akan
berkurang.

DESENSITASI
Suatu keadaan dimana sifat responsif
resepor berkurang akibat stimulasi
oleh hormon dalam jangka waktu
lama
Desensitasi heterolog terjadi bila sel
target diinkubasi dengan suatu
agonis sehingga sifat responsif sel
terhadap agonis lain akan berkurang.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai