Anda di halaman 1dari 7

poran Keuangan umumnya berisi :

1. laporan laba/rugi, adalah laporan yang berisi tentang hasil apakah perusahaan mengalami
laba atau rugi dan berapa laba atau rugi yang didapatkan perusahaan dalam periode tersebut.
Cara mendapatkan hasil tersebut yaitu dengan mengurangi total pendapatan dengan total
beban.
2. laporan perubahan modal, adalah laporan yang berisi modal akhir pemilik pada akhir
periode tersebut. Cara mendapatkannya yaitu dengan mengurangi modal awal pemilik pada
awal periode ditambah laba/net income,dikurangi prive/drawing pemilik dan dikurangi rugi
bila ada.
3. neraca, adalah laporan yang berisi tentang saldo akhir semua akun pada akhir periode.
4. laporan arus kas, adalah laporan keuangan tentang semua transaksi yang menyangkut atau
menggunakan kas, baik penerimaan ataupun pengeluaran.
Laporan-laporan pendukung laporan keuangan :
-Jurnal penyesuaian
-Neraca Lajur ( Worksheet )
-Jurnal Penutup
-Jurnal Pembalik
Neraca lajur disebut juga kertas kerja (worksheet) adalah kertas kerja yang berisi semua data
kuntansi yang akan digunakan untuk membuat laporan keuangan. Neraca lajur bukan
merupakan laporan keungan, tetapi merupakan alat bantu untuk memudahkan dalam
membuat laporan keuangan. Karena bukan laporan keuangan, neraca lajur merupakan suatu
pilihan (option), artinya perusahaan boleh membuat neraca lajur, dan boleh tidak.
Apabila membuat, tidak perlu diberikan kepada pihak luar.
Neraca lajur berguna untuk memahami arus data informasi dari neraca saldo sampai dengan
laporan keuangan termasuk didalamnya adalah jurnal penyesuaian. Disamping itu neraca
lajur juga bermanfaat dalam hal kemudahan menemukan kesalahan dalam penyusunan
jurnal penyesuaian.
Bentuk neraca lajur ada 2 (dua) yaitu neraca lajur 10 kolom dan neraca lajur 12 kolom.
Neraca lajur 12 kolom merupakan neraca lajur yang lengkap. Disebut dua belas kolom karena
neraca lajur ini memiliki 12 kolom debit dan kredit. Yang sebenarnya di neraca ini terdapat
satu kolom lagi berisi nama akun. Ke 12 kolom yang dimaksud meliputi:

1. Kolom 1 dan ke-2 merupakan kolom neraca saldo yang berisi saldosaldo akun yang
belum disesuaikan.
2. Kolom ke 3 dan ke 4 merupakan kolom yang berisi data penyesuaian. Kolom debit
dan kredit dalam data penyesuaian bermanfaat untuk mengkaji ulang neraca lajur
tersebut sekaligus untuk mengidentifikasi ayat jurnal penyesuaian yang perlu dicatan
ddalam jurnal.
3. Kolom ke 5 dan ke 6 merupakan kolom yang neraca saldo akun setelah disesuaikan.
Kolom ini berasal dari penjumlahan (pengurangan) angka-angka di neraca saldo
dengan angka-angka penyesuaian.
4. Kolom ke 7 dan ke 8 merupakan kolom yang berisi laporan laba rugi. Kolom laba rugi
berisi jumlah-jumlah pendapatan dan beban yang dipindahkan dari neraca saldo
setelah disesuaikan.
5. Kolom 9 dan ke 10 merupakan kolom yang berisi laporan perubahan equitas. Dalam
kolom ini saldo akun modal dan penarikan prive dimasukkan untuk menghitung
perubahan ekuitas yang terjadi pada periode tersebut.
6. Kolom ke 11 dan ke 12 merupakan kolom yang berisi neraca. Kolom ini berisi
pindahan jumlah aset dan kewajiban yang berasal dari neraca saldo setelah
disesuaikan termasuk pindahan ekuitas dari kolom laporan perubahan ekuitas.
Langkah-langkah membuat Neraca Lajur :
1. Nama perusahaan, Neraca Lajur dan Periode penyusunan ditulis di
2. tengah atas.
3. Mengisi kolom keterangan untuk nama akun-akun.
4. Menyiapkan neraca saldo pada kertas kerja dengan memasukkan angka-angka dari
setiap saldo akun yang ada di buku besar dan dijumlahkan dari akun pada neraca
saldo ke kolom 1 sebelah debit dan ke 2 sebelah kredit.

5. Menyiapkan penyesuaian dalam kolom penyesuaian dengan memasukkan angkaangka dari jurnal penyesuaian pada kolom penyesuaian. Kolom ke 3 sebelah debit, ke
4 sebelah kredit dan setiap kolom dijumlahkan. Kita perlu mengingat bahwa
penyesuaian tidaklah di jurnal hingga kertas kerja selesai diselesaikan dan laporan
keuangan telah disiapkan.
6. Memasukkan saldo-saldo yang telah disesuaikan dalam kolom neraca saldo setelah
penyesuaian dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan kolom neraca saldo dan
kolom penyesuaian (penjumlahan atau pengurangan dari kolom 1,2,3 dan 4) dari
masing-masing akun dan hasilnya dimasukkan ke kolom 5 dan ke 6 (neraca saldo
setelah disesuaikan) kolom ke 5 harus di jumlah begitu juga kolom ke 6.
7. Berdasarkan angka dari neraca saldo setelah disesuaikan (kolom 5 dan 6) dipilih akun
pendapatan dan beban dan dimasukkan ke kolom laporan laba rugi yaitu kolom ke 7
debit dan kolom 8 kredit. Kolom ke 7 di jumlah dan juga kolom 8, jika kolom 8 lebih
besar dari pada kolom 7 maka laba, angka selisih dimasukkan pada kolom 7 dan
sebaliknya.
8. Masih berdasarkan angka dari kolom neraca saldo setelah disesuaikan, maka dipilih
akun modal, laba (kolom ke 7) atau rugi (kolom 8) dan prive dimasukkan ke kolom
perubahan modal yaitu kolom 9 debit dan kolom 10 kredit. Pada perusahaan yang
mengalami laba, maka angka laba dari kolom 7 dimasukkan ke kolom 10, jika rugi
dari angka kolom 8 dimasukkan ke kolom 9. Kolom 8 dijumlahkan dan juga kolom 9,
selisih yang terjadi merupakan modal akhir yang dimasukkan ke kolom 9
Berdasarkan angka dari neraca saldo setelah disesuaikan, maka akun tersisa dipindahkan ke
kolom neraca yaitu kolom 11 sebelah debit dan kolom 12 di kredit. Kolom ini berisi aset,
utang dan modal akhir (angka dari kolom 9) dimasukkan ke kolom 12. kolom 11 dijumlahkan
dan juga kolom 12.
Jurnal Penutup : yaitu jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk me-nol-kan
akun-akun nominal dan dipindahkan ke akun ekuitas melalui ikhtisar laba rugi. Penutupan
akun-akun nominal merupakan proses akhir pekerjaan akuntansi untuk mengetahui
kemajuan-kemajuan perusahaan selama satu periode.
Akun-akun yang perlu ditutup adalah pendapatan, prive/drawing, beban-beban, dan laba
usaha atau rugi usaha. Cara menyusun jurnal penutup adalah sebagai berikut :

Menutup akun pendapatan : debit akun pendapatan dan kredit akun ikhtisar laba
rugi sebesar saldo pendapatan.
Menutup akun-akun beban : debit akun ikhtisar laba rugi sebesar jumlah seluruh
biaya dan kredit akun-akun beban sebesar masing-masing saldo akun beban.

Menutup akun prive : debit akun modal dan kredit akun prive sesuai saldo.
Jika memperoleh laba/net income : debit ikhtisar laba rugi dan kredit akun modal
sebesar saldo laba.
Jika memperoleh rugi/net lost : debit akun modal dan kredit akun ikhtisar laba rugi
sesuai saldo rugi
Jurnal Pembalik : yaitu jurnal yang berfungsi membalikan jurnal penyesuaian yang dilakukan
pada awal periode. Pada akhir periode, saat menyusun jurnal penyesuaian biasanya muncul
akun-akun baru. Nah akun-akun itu akan tampak dalam neraca yang telah disesuaikan.
Munculnya akun- akun baru itu disebabkan oleh suatu keadaan tertentu dapat diperlakukan
sebagai beban atau sebagai pendapatan atau karena ada pendapatan yang masih harus
diterima atau beban yang masih harus dibayar. Pembuatan jurnal pembalik adalah upaya
untuk dapat dilaksanakannya kegiatan akuntansi periode selanjutnya dengan data yang
seharusnya. Seandainya akun baru tersebut terbawa ke periode selanjutnya, memungkinkan
pembebanan dua kali sehingga perhitungan beban atau pendapatan tidak tepat. Maka dari itu
dibuat jurnal pembalik.
Biasanya ada empat macam transaksi yang memerlukan jurnal pembalik :
1.

Beban yang dibayar dimuka, jika beban itu pada saat transaksi dicatat di beban.

2.

Beban yang masih harus dibayar.

3.

Pendapatan diterima dimuka, jika pendapatan itu pada saat transaksi dicatat di pendapatan.

4.

Pendapatan yang masih harus diterima.

LAPORAN KEUANGAN Part 1


LAPORAN KEUANGAN
Dalam akuntansi, bagian yang paling penting yaitu Laporan Keuangan. Laporan keuangan
merupakan pokok dalam kegiatan akuntansi. Laporan Keuangan berisi laporan kegiatan dari
seluruh kegiatan transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan dalam satu periode.
Periode laporan keuangan disesuaikan dengan kebijakan masing-masing perusahaan.

Ada yang periode satu tahun, satu bulan atau pertiga bulan,dll.
Laporan satu tahun atau laporan tahunan biasanya ditujukan untuk pihak luar perusahaan,
yaitu pihak bank, pihak investor dan pihak pemerintah atau kreditor.
Pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan antara lain :
- Pihak Intern

Pemilik : untuk mengetahui bagaimana keadaan perusahaan yang dimilikinya, dan si


pemilik dapat memberikan keputusan apa yang harus dilakukan terhadap perusahaan
bila laporan keuangannya menunjukan hasil yang buruk.

Pemimpin : untuk mengetahui bagaimana keadaan perusahaan yang dipimpinnya, dan


mengevaluasi kegiatan di dalam perusahaan agar menjadi lebih baik lagi di periode
selanjutnya.

Pegawai : untuk mengetahui bagaimana keadaan perusahaan tempat dia bekerja,


sehingga dia dapat mengambil keputusan untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut
atau mulai mencari perusahaan baru untuk pindah apabila laporan keuangan
menunjukan hasil yang tidak baik.

- Pihak Ekstern

Pihak bank : untuk mengetahui bagaimana keadaan perusahaan yang akan diberikan
pinjaman atau yang sedang diberi pinjaman. Pihak bank dapat memberikan keputusan
untuk tidak memberi pinjaman atau memberhentikan pinjaman bila keuangan
perusahaan itu tidak baik.

Pihak investor : untuk mengetahui bagaimana keadaan perusahaan yang akan


diberikan modal/investasi atau yang sedang ia tanamkan modal/investasi. Sehingga
pihak investor dapat memberikan keputusan untuk tidak memberikan modal/investasi
atau menarik kembali modal/investasi yang telah diberikan.

Pihak pemerintah atau auditor : untuk memeriksa keadaan keuangan dalam suatu
perusahaan. Apakah perusahaan itu melakukan kecurangan atau korupsi atau tidak.
Dan untuk memeriksa kebenaran keadaan keuangan perusahaan apakah sesuai dengan
pajak yang harus dibayar.
ASAS-ASAS KEARSIPAN

Asas kearsipan adalah sistem penempatan kegiatan kearsipan di dalam suatu perusahaan.
Asas Kearsipan ada 3,yaitu :
1. Asas Sentralisasi : Yaitu sistem penempatan kegiatan kearsipan dijadikan satu tempat
(terpusat). Sehingga dalam satu kantor hanya terdapat satu ruang kearsipan saja yang
mengendalikan seluruh kegiatan kearsipan di dalamnya.
Kelebihan
sistem
ini
yaitu
:
- Lebih mudah dalam pengendalian kearsipan, karena terdapat dalam satu tempat.

- Hemat keuangan perusahaan, untuk menyediakan peralatan maupun pegawai kearsipan.


Hemat
ruangan
yang
digunakan
Kekurangan
sistem
ini
yaitu
:
- Menyulitkan bila keadaan mendesak memerlukan suatu dokumen, harus mencari dulu di
pusat
yang
menyimpan
begitu
banyak
arsip
dari
semua
departemen.
- Lebih lama dalam pencarian karena tenaga kearsipan melayani semua yang memerlukan
dokumen.
2. Asas Desentralisasi : Yaitu sistem penempatan kegiatan kearsipan diadakan di setiap
bagian atau departemen. Sehingga masing-masing bagian memiliki sistem dan tempat
kearsipan
masing-masing.
Kelebihan
sistem
ini
yaitu
:
- Memudahkan bila keadaan mendesak saat memerlukan suatu dokumen, karena di masingmasing
bagian
penempatnnya.
- Lebih cepat dalam pencarian karena ada tenaga kearsipan yang melayani di setiap bagian.
Kekurangan
sistem
ini
yaitu
:
- Perusahaan sulit untuk mengendalikan seluruh dokumen dalam perusahaan atau kantor
karena
dokumen
tersebar
dalam
setiap
bagian.
- Boros keuangan perusahaan untuk menyediakan peralatan dan pegawai di setiap bagiannya.
- Boros ruangan yang digunakan untuk ruang kearsipan di setiap bagian.
3. Asas Kombinasi : Yaitu sistem penempatan kearsipan gabungan dari sistem sentralisasi
dan desentralisasi. Penerapannya disesuaikan dengan kondisi yang dibutuhkan dalam kantor
saat itu. Sehingga kegiatannya fleksibel.
JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan transaksi yang telah terjadi
di perusahaan namun masih perlu disesuaikan kembali dengan kondisi yang seharusnya dan
menyesuaikan kejadian atau pemakaian asset perusahaan, laporan ini dibuat pada akhir
periode untuk memudahkan membuat laporan keuangan keuangan.
Contoh 1 :
Pada akhir periode PT Harum Sari belum membayar gaji karyawan sebesar Rp.
21.000.000,00 pada bulan tersebut. Sehingga perusahaan memiliki hutang gaji.
Maka jurnal penyesuaiannya sebagai berikut :
Debit : Beban Gaji dan Upah Karyawan ( Salaries & Wages Expense) Rp. 21.000.000,00
Kredit : Hutang Gaji dean Upah (Salaries & Wages Payable)
Contoh 2 :Setiap akhir periode semua aktiva tetap perusahaan mengalami penyusutan
(Depreciation) , kecuali tanah (Land) yang dijadikan beban dan diakumulasikan/dijumlahkan
dalam satu akun yaitu Akumulasi Penyusutan yang nantinya akan menjadi nilai kurang
apabila aktiva tersebut dijual. Contohnya penyusutan peralatan mesin pada PT HArum Sari
per tahunnya Rp. 5.000.000,00.

Maka sperti ini jurnal penyesuaiannya :


Debit : Beban Penyusutan Peralatan ( Machine Depreciation Expense) Rp. 5.000.000,00
Kredit : Akumulasi Penyusutan Mesin ( Accumulation of Machine Depreciation ) Rp.
5.000.000,00

Anda mungkin juga menyukai