PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek kerja industri (pola penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda)
adalah suatu kegiatan kurikulum yang harus diikuti oleh siswa Sekolah Menengah
Kejuruan sebagai wahana untuk lebih memantapkan hasil belajar dan sekaligus
memberikan kesempatan mendalami dan menghayati kemampuan hasil belajar
tersebut dalam situasi dan kondisi kerja yang sesungguhnya.
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan selalu terbuka terhadap berbagai
upaya penyempurnaan yang selain menekankan pada pemberian bekal
kemampuan daya sesuai dan pengembangan diri tamatan lebih berorientasi pada
kebutuhan pemakai tamatan (demand driven), terutama dengan diterapkannya
pola penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dalam rangka Link and
Match (keterkaitan dan kesepadanan) antar sekolah dan dunia usaha / dunia
industri untuk meningkatkan kualitas tamatan sebagai SDM yang mampu
memenangkan persaingan dalam era globalisasi.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 080 /
4 /1993 tanggal 27 februari 1993 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
dan tanggal 5 juni 1999, tentang penerbitan Garis-Garis Besar Program
Pendidikan dan Pelatihan (GBPP) Kurikulum SMK serta Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum SMK edisi 1999 yang mulai berlaku pada tahun 1999 /
2000, yang menganut prinsip sebagai berikut :
1) Berbasis luas, kuat dan mendasar (Broad Based Curiculum)
2) Berbasis Kompetensi (Competency Based Curiculum)
3) Pembelajaran tuntas (Mastery Lerning)
4) Berbasis Ganda (Dual Based Program); dilaksanakan di sekolah dan
di dunia usaha / indistri.
5) Perkuatan kemampuan daya suai dan kemandirian pengembangan
diri tamatan.
Maka berdasarkan hal tersebut di atas, diadakan Perjanjian Kerjasama
tentang Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang tertuang dalam PKS
No. TEL.11 / HK. 810 / UTA. 00 / 2003 dan No. 001 / PDD / DPP- YSPT / 2003
antara PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dan YAYASAN SHANDYKARA
PUTRA TELKOM, tertanggal 22 Januari 2003, dengan mempertimbangkan halhal sebagai berikut :
a) Bahwa sebagai bentuk kepedulian TELKOM dalam bidang pendidikan
guna mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai,
khususnya dibidang telekomunikasi, TELKOM bermaksud mendukung
Program Pemerintah dalam bentuk Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
b) Bahwa TELKOM mempunyai fasilitas-fasilitas dan teknologi yang
sangat berguna bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi
telekomunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan program
PSG.
PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan kami melakukan prakerin di
divisi INFRATEL - ARNET MAKASSAR.
BAB 2
PENGENALAN
Berisi
pengenalan
mengenai
perusahaan
PT.
TELEKOMUNIKASI
SUBSCRIBER
TRANSPORT
penjelasan
mengenai
peran
media
transmisi
dalam
sistem
SENTRAL
POWER SUPPLY
Berisi penjelasan mengenai peran catu daya sebagai pemasok energi ke dalam
perangkat-perangkat yang terdapat di kantor INFRATEL ARNET Makassar
BAB 7
KEGIATAN
Berisi dokumentasi dan beberapa manual kerja yang kami lakukan selama
melakukan prakerin di divisi INFRATEL ARNET Makassar
BAB 8
PENUTUP
BAB II
PENGENALAN
2.1 Profil Singkat PT. Telkomunikasi Indonesia
*) Ket:
IDU = Indoor Unit
3) Pada Operator
BAB III
SUBSCRIBER
3.1 Konsep Dasar
Subscriber (pelanggan) adalah komponen yang paling penting dalam
sebuah sistem komunikasi. Sebuah sistem komunikasi seberapa canggihnya pun
itu dibangun dikarenakan adanya pelanggan yang membutuhkan. Untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan akan sebuah fasilitas komunikasi jarak jauh
(Telekomunikasi) maka dibangunlah berbagai konfigurasi sistem telkomunikasi.
Berbedanya kebutuhan pelanggan menyebabkan perlu adanya perbedaan
pelayanan atau fasilitas yang harus diberikan oleh Operator. Oleh karena itu
Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap
nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta
jasa multimedia lainnya.
Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom:
Layanan Telepon Tetap:
1. Telepon rumah (Lokal, Interlokal, SLJJ)
Layanan Internet/Data serta multimedia:
2. Telkomnet Instan
3. Speedy
4. Astinet
5. VPN
Layanan Telepon Bergerak (Mobile Sevice):
6. GSM (Diatur oleh Telkomsel, Indosat)
7. CDMA (Diatur oleh Telkom Flexi, Bakrie Telecom)
10
3. Speedy
a. Wired*
11
*Jika pelanggan menggunakan lebih dari satu end device meggunakan konfigurasi ke dua.
b. Wireless*
Jika pelanggan menggunakan lebih dari satu end device tidak perlu menambahkan router lagi
4. ASTINET*
*pelanggan dapat memilih salah satu atau bahkan lebih dari satu jalur konfigurasi di atas
5. VPN
Kami tidak memiliki konfigurasi pasti dari VPN karena jaringan VPN
memiliki beberapa konfigurasi (VPN-IP, VPN Gold, VPN-IP via ADSL dan
VPN dial). Sebenarnya masih ada satu lagi layanan sejenis yaitu DINACCESS
namun, layanan ini tidak sempat dijelaskan oleh pembimbing.
12
2.
13
BAB IV
TRANSPORT
4.1 Konsep Dasar
Transport adalah sebuah media penyaluran yang digunakan dalam system
jaringan telekomunikasi. Transport diperlukan untuk menyalurkan informasi dari
pelanggan atau menghubungkan pelanggan dengan tujuan (destination) yang ia
inginkan. transport pada umumnya menggunakan 3 media yaitu Copper, Optikal,
Wireless (ruang bebas).
PT.TELKOM memiliki bagian SKSO (Sistem Komunikasi serat Optik),
Radio GMD (Gelombang Mikro Digital), Stasiun bumi (Stasiun pengontrol
satelit)dan Multimedia sebagai pengatur/pelaksana dan perawat media yang
digunakan (Operational and Maintanace). Sesuai namanya SKSO mengatur media
yang menggunakan optik, Radio GMD dan Stasiun bumi mengatur media yang
menggunakan radio (Wireless) dan Multimedia mengatur perangkat data
(multimedia) dan jaringan core.
Secara sederhana Transport memiliki 2 arah yaitu arah ke pelanggan dan
jaringan inti. Transport jaringan inti adalah transport antar sentral atau ke jaringan
lain.
14
Layanan Mobile Services secara khusus ditangani oleh Flexi (CDMA) dan
Telkomsel (GSM). Layanan ini sesuai namanya menggunakan media wireless
untuk transport ke pelanggan.
Selain itu, PT. Telkom menggunakan teknologi jaringan NGN sebagai
interkoneksi ke layer Core sehingga konfigurasi transport terbagi menjadi dua,
yakni transport ke arah sentral TDM dan transport ke arah Softswitch.
2. Astinet
15
3. VPN
Layanan Telepon Bergerak (Mobile Sevice):
4. GSM (Diatur oleh Telkomsel, Indosat)
5. CDMA (Diatur oleh Telkom Flexi, Bakrie Telecom)
Keterangan :
16
DP (Distribution Point)
RK (Rumah Kabel)
17
18
Terrestrial
adalah
sistem
komunikasi
radio
yang
19
permukaan bumi. Dengan kata lain tidak melibatkan satelit dalam proses
propagasinya.
Keuntungannya:
Kerugiannya:
Komponen ODU
20
a. Antena
Pada semua perangkat yang menggunakan media non-fisik
pasti menggunakan antena. Karena antena berfungsi untuk
mengkonversi gelombang sinyal elektromagnetik menjadi sinyal
listrik bagi arah terima dan mengkonversi sinyal listrik menjadi
radiasi gelombang elektromagnetik untuk arah kirim.
b. Switch Antena (SwA)
Perangkat ini dapat disebut juga sebagai circulator
(automode), yang berfungsi memisahkan antara sinyal arah terima
dan arah kirim dari sebuah antena.
Komponen IDU
a. Amplifier (AMP)
Berfungsi untuk menguatkan sinyal listrik baik itu arah
terima maupun arah kirim. Pada perangkat radio berskala besar
umumnya menggunakan LNA (Low Noise Amlifier) sebagai
penguat sekaligus menekan noise pada sinyal. Penguatan yang
lebih besar terjadi pada arah transmit dikarenakan sinyal yang akan
dikirim harus melalui rintangan propagasi sehingga tidak
menyebabkan terjadinya fading.
b. Transmit Unit (Tx) dan Receive Unit (Rx)
21
perangkat
setelahnya,
baik
itu
demodulator
yang
informasi
yang
mula-mula
berbentuk
sinyal
22
a) Framing Unit
Framing Unit melakukan proses yang disebut
framing yakni membagi sinyal CMI (Coded Mark Inversion)
menjadi 4 stream (P,Q,R,S) berkecepatan 34,816 Mbps
ditambah dengan sinyal clock H 37,147 Mbps untuk
23
EQL-REG
ini
berfungsi
untuk
24
bit-bit
tersebut
diterjemahkan
menggunakan
tersebut
digabungkan
menjadi
bentuk
CMI
25
Kerugiannya:
26
a. Antenna
Untuk memancarkan dan menerima sinyal
b. Transponder
Peralatan-peralatan elektronik untuk menerima, memperkuat dan
mengubah frekuensi sinyal-sinyal yang diterima dan dipancarkan
kembali ke bumi.
c. Power Supply
Untuk membangkitkan daya listrik yang dibutuhkan bagi satelit.
Perangkat yang digunakan berupa solar cell serta baterai sebagai
energi cadangan.
d. Power Control
Mengatur dan mengubah daya listrik yang disalurkan ke dalam
bentuk-bentuk yang diperlukan oleh peralatan-peralatan elektronik.
e. Sistem Komando dan Telemetri
Memancarkan data-data informasi tentang satelit ke bumi dan
menerima komando (perintah-perintah) dari bumi.
f. Sistem Pendorong (Thrust)
Mengatur perubahan-perubahan posisi dan ketinggian satelit agar
bisa berada tetap pada posisi tertentu dalam orbit.
g. Sistem Stabilisasi
Untuk menjaga agar antena-antena satelit dapatselalu mengarah ke
sasaran yang tepat di bumi.
27
28
29
Indoor Unit
a. Modem
Fungsi modulator :
Fungsi Demodulator :
30
b. Combiner
dengan
mengunakan
IF
Combiner
dan
Attenuator
Perangkat yang berfungsi untuk mengatur besar
kecilnya level power yang akan diinput ke Up Converter
dan output dari Down Converter yang akan diinputkan ke
modem
d. Up Converter
31
32
33
34
Berfungsi
space
segment
yang
berfungsi untuk
35
36
transponder memiliki
bandwidth 40 MHz.
3. GE-23
Merupakan satelit buatan Amerika namun dikelola oleh
Singapura. PT. Telkom menyewa 10 transponder dimana tiap
transponder memiliki bandwidth 80 MHz .
4. JC-SAT
37
:-
Serat optik
Ukuran Serat Optik kecil dan ringan (per haspel sekitar 4 ~ 5 km).
38
Kerugian SKSO
39
2. Cladding
3. Coating
berikutnya.
Ada tiga kondisi bagaimana cahaya merambat dalam serat
optik. Namun walaupun demikian hanya kondisi dimana cahaya
40
core
41
A. Pemantulan (Reflection)
42
43
Dari
gambar
ini
tampak
cahaya
dibelokkan
pada
44
45
NA = Numerical Aperture
n1 = Indeks bias core
n2 = Indeks bias cladding
n0 = Indeks bias pelepasan
46
Serat optik yang memiliki lebih dari satu mde disebut serat
optik multimode.
Serat optik single mode memiliki ukuran core yang lebih kecil.
Baik dalam serat optik single mode maupun multi mode, untuk
47
48
49
Info
50
51
52
Facet-facet
Perambatan cahaya mengalami loss disebabkan karena
adanya facet-facet yang memantulkan dan membiaskan
cahaya yang disebabkan cacat pabrikan.
Rayleigh Scattering
Penghamburan karena Rayleigh scattering, merupaka sifat
alamiah cahaya saat mengenai suatu bahan, yang dalam hal
ini adalah core serat optik, sehingga cahaya akan
menghambur, dan mengakibatkan menurunnya intensitas
cahaya dalam serat atau loss serat. Penghamburan ini
terjadi di sepanjang serat.
Micro bending
Penghamburan karena Micro bending merupakan cacat
fisik dari pabrikan, dimana serat optik yang dibuat tidak
sempurna melainkan ada cacat kecil yang menyebabkan
cahaya yang jatuh pada bagian ini akan dihamburkan ke
segala arah dan menyebabkan loss.
4.4 Multiplexer
53
54
BAB V
SENTRAL
5.1 Konsep Dasar
Sentral adalah kumpulan perangkat yang membentuk sebuah jaringan
sebagai pembentuk hubungan antara pelanggan yang satu dengan pelanggan yang
lain. Pembentukan hubungan dengan kata lain jalur komunikasi antar pelanggan
disebut juga dengan Switching.
Sifat-sifat Switching :
switching (pada sentral TDM) dan packet switching (pada Softswitch dalam
jaringan NGN).
55
56
STO Antang
STO Kima
STO Tamalanrea
STO Sudiang
LM
DTI
DDF
Arah
Transpor
t
= KEPALA 42 / 43 / 44 / 45xxxx
STO ANTANG
= KEPALA 49xxxx
STO KIMA
= KEPALA 51xxxx
57
STO TAMALANREA
= KEPALA 59 / 53xxxx
STO SUDIANG
= KEPALA 55xxxx
NEAX
NEAXmerupakan sentral buatan NEC Jepang yang biasa
sentral
NEAX61E
ini.
Sentral
NEAX61E
58
Kekurangan NEAX61E
NEAX61E
59
Menggunakan teknologi IP
2) EWSD
EWSD (Electronic Waller System Digital) atau Digital
Electronic Switching System merupakan produksi dari Siemens
AG Jerman, yang selanjutnya disebut sebagai sentral telepon
digital Indonesia, merupakan sentral telepon SPC digital yang
dapat menyalurkan tidak hanya sinyal pembicaraan telepon tapi
juga dapat menyalurkan sinyal data, text maupun gambar. Sentral
EWSD melayani 40000 pelanggan.EWSD merupakan sentral
dengan system serat optik yang disalurkan melalui ONU. Sekitar
90% perangkat sentral TDM PT. Telkom menggunakan perangkat
EWSD.
Sentral EWSD dapat difungsikan sebagai:
Sentral local
Sentral transit
Sentral tandem
Sentral combine
60
Sentral internasional.
Kekurangan EWSD
B. Sentral Trunk
Sentral trunk adalah jenis sentral yang menghubungkan sentral
lokal ke jaringan inti atau jaringan yang lebih besar. Dengan kata lain
semua sentral lokal membutuhkan sebuah sentral trunk untuk melakukan
61
hubungan dengan sentral yang berada di jaringan yang lain. Hal yang
sama juga berlaku bagi terjadinya panggilan internasional. Untuk
menciptakan jalur komunikasi antar negara, maka memerlukan hubungan
antara masing-masing sebuah sentral trunk di setiap negara tersebut.
STO Balaikota
STO Balaikota adalah sentral trunk yang sudah berbasis
Softswitch atau dengan kata lain termasuk dalam jaringan NGN
(Next Generation Network). Cakupan sentral trunk Balaikota
meliputi seluruh wilayah KTI (Kawasan Timur Indonesia). Selain
sentral trunk, STO Balaikota juga memiliki sentral lokal yang
mencakupi wilayah Makassar bagian barat.
Konsep Dasar NGN
NGN adalah jaringan berbasis packet switching yang
menggunakan sebuah jaringan terbuka baik untuk layanan voice
maupun multimedia. Jaringan terbuka yang dimaksud adalah
sebuah jaringan inti (core network) yang terbentuk dengan
perangkat berbasis IP (Internet Protocol).
Latar belakang dikembangkannya NGN adalah dikarenakan
jaringan PSTN tidak mampu lagi membendung kebutuhan manusia
pada jaman modern, khususnya bagi layanan data. Sebab pada
beberapa tahun terakhir kebutuhan pelayanan akses data meningkat
62
63
jaringan
NGN.
Perangkat
layer
access
berfungsi
64
65
Control
adalah
perangkat
yang
bertugas
66
67
BAB VI
POWER SUPPLY
6.1 Konsep Dasar
Catu daya atau lebih dikenal dengan sebutan power supply merupakan
komponen yang paling penting dalam membangun infrastruktur jaringan
telekomunikasi. Power supply yang digunakan adalah energi listrik, dimana energi
tersebut digunakan oleh hampir seluruh penduduk Indonesia. Hampir semua
perangkat telekomunikasi adalah merupakan alat elektronik, maka dapat dikatakan
bahwa power supply semakin dibutuhkan seiring dengan berkembangnya dunia
telekomunikasi. Bagian yang mengurus masalah power supply di PT. Telkom
adalah CME (Civil, Mechanical, and Electrical).
6.2 Konfigurasi Catu Daya Perangkat Telekomunikasi
68
Keterangan :
ATS
MDP :
SDP
UPS
Pada konfigurasi catu daya di atas ada dua blok utama yang menjadi
sumber catu daya yaitu PLN (main power supply) dan Diesel Engine Generator
set (DEG) biasa lebih dikenal dengan nama genset. Dalam kondisi normal, system
catu daya biasanya dipasok dari PLN.
Adapun komposisi perangkat system catu daya telekomunikasi terdiri dari:
69
70
71
o Genset Mobile
72
catuan PLN mati atau mengalami gangguan. Selain itu ATS terhubung ke
MDP. Untuk
penjelasan
mengenai
MDP akan
di
bahas
pada
pointselanjutnya.
b. Main Distribution Panel (MDP)
73
74
75
Baterai adalah sumber listrik yang bekerja jika listrik dari PLN
terputus.Jika listrik padam, baterai langsung berfungsi.Setelah beberapa
detik, gensetpun aktif dan baterai mati.Baterai ini tersusun seri, dan tahan
sampai kurang lebih 8 jam.bateraiini memiliki satuan sel untuk satu kotak
baterai. Sedangkan baterai dihitung 1 band jika terdiri dari 25 sel. Baterai
STDI memiliki tegangan sebesar 2 volt dan kuat arus sebesar 1500 A per
selnya.
Baterai STDI juga perlu perawatan/maintenance. Beberapa
diantaranya pemeliharaan mingguan seperti:
1. Pengukuran arus dan tegangan. Arus dalam satu sel kurang lebih 2 V,
dan satu band kurang lebih 44,8 V.
2. Pengukuran massa jenis, dengan menggunakan hydrometer.
3. Pembersihan baterai. Jika ada karat, gunakan air panas untuk
membersihkan.
4. Penambahan/pengisian air. Air yang digunakan adalah air aquades,
yaitu air hujan yang disuling.
76
BAB VII
KEGIATAN
Pada bab ini, kami akan melampirkan beberapa pekerjaan termasuk
dengan manual kerja (bila ada) yang dilakukan. Kami membaginya sesuai dengan
bidang kerja yang terdapat di ARNET Makassar, yaitu CME, SWITCHING,
MULTIMEDIA, SKSO, dan RADIO, serta ditambah dengan unit kerja yang saat
ini tidak lagi berada di bawah naungan Arnet Makassar yakni STASIUN BUMI.
Kami akan menampilkannya sesuai dengan urutan waktu di mana kami
ditempatkan.
A. Multimedia STO Balaikota
1. Konfigurasi Router melalui Console
Pada kesempatan kali ini, pembimbing memperbolehkan kami
menggunakan dua buah router yang tersedia di lokasi sebagai alat
untuk menggambarkan prosedur setting konfigurasi router. Kami
membagi prosedur tersebut menjadi dua segmen dalam bentuk
ilustrasi, yakni Instalasi Hardware dan Konfigurasi Melalui Software.
Instalasi Hardware
a. Alat dan Bahan
-
77
Power Supply
Cable Extender/percabangan
78
79
Obeng
2. Pasang ujung kabel NYAF yang lain ke source input pada salah
satu router sesuai dengan kutubnya lalu gunakan lagi kabel
NYAF untuk disambungkan ke router yang kedua sehingga dua
80
81
82
83
dengan
adanya
kesulitan
dalam
Keterangan :
-
84
2. Buka menu laptop. Pada tab Desktop, pilih Terminal lalu klik
OK untuk memunculkan tampilan konfigurasi router. Untuk
proses selanjutnya, perintah dimasukkan diakhiri dengan menekan
Enter.
3.
85
86
87
88
89
90
91
92
bit
yang
digunakan
(1-
10000000/auto)
Jalur Komunikasi
duplex<spasi> mode duplex (full/ half/auto)
Bit Rate
speed<spasi>kecepatan yang digunakan (10/100/auto)
93
Tampak pada gambar di atas dua buah titik yang mulanya berwarna
merah telah berubah menjadi warna hijau pada kedua ujung kabel.
Hal ini menandakan bahwa kedua port yang akan digunakan telah
terhubung dan dalam kondisi on. Untuk membuktikannya, gunakan
fitur ping melalui menu Add Simple PDU pada packet tracer
yang terletak di sebelah kanan layar lalu klik pada kedua router
satu per satu. Untuk proses ping yang pertama biasanya terjadi
kegagalan.
Kegagalan
tersebut
disebabkan
oleh
perangkat
94
95
96
97
Untuk menghapus nomor pelanggan yang terblokir atau tidak aktif lalu
kemudian memasang baru nomor pelanggan lain.
swsh >del subd n=585944 el=003601213
Untuk melihat status nomor pelanggan sebelum pasang baru atau untuk
pengecekan status.
98
tpad=0.0
rc_trm=0
chrg_ccls=nctl lctl=nctl
ppn_line=psb
//total=1
08/29/12_11:17:04 PANG 10.145.7.169
...view subd end
2. Maintenance Perangkat Sentral
99
*Catatan :
- arti dari Interface adalah hubungan yang terjadi antara switching dan
jaringan FORMA
- STO lokasi Interface
1. Pan : panakukkang
2. ant
: antang
3. kima : kima
4. sud : sudiang
5. tam : tamalanrea
- untuk setiap STO :
C. Radio Terestrial
1. Mengukur BER Radio Alcatel menggunakan BER Test
Prosedur standar melakukan checklist (Alcatel DM46U6) :
a. Pilih channel yang akan diukur BER-nya.
100
101
Peralatan Khusus
-
102
103
Obeng
104
Material
-
Alkohol 70% 90 %
Sleeve Protection
105
kedua
ujung
fiber
menggunakan
alat
Penyambungan Serat
-
106
107
108
gambar
di
bawah
ini,
perlu
dilakukan
penyambungan ulang.
109
Maintenance AC
Membuka Cover AC
110
111
1.
112
113
BAB VIII
PENUTUP
Selama kurang lebih 9 minggu kami melakukan prakerin di ARNET
Makassar, ada beberapa hal yang dapat kami simpulkan serta dapat kami jadikan
sebagai saran agar kekurangan-kekurangan pada saat ini dapat dikoreksi di masa
yang akan datang. Berikut uraian kami :
Kesimpulan
114
karena
penggunaannya
semakin
berkembang,
perangkat
Kerja sama antara sekolah dan unit kerja sebaiknya diperbaiki lagi, karena
masih adanya hambatan dalam beberapa proses administrasi.
115