Anda di halaman 1dari 13

Lampiran 1

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW 011 KELURAHAN CIPINANG


KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
DX Keperawatan

Sasaran

Tujuan

2. Resiko Terjadi penyakit


akibat lingkungan
yang
kurang sehat (ISPA, Peny
kulit, Diare). Masyarakat
RW 011 Kel. Cipinang s/d
Kurangnya pengetahuan
warga RW 011 tentang
kesehatan lingkungan.
Kurang motivasi warga
RW 11 memelihara ling
kungan yang sehat
Terpaparnya lingkungan
yang tidak sehat yang
dimanifestasikan dengan:
Sampah berserakan (10,5
%)
Udara berbau taksedap
(10,2%)
Adanya genangan air (5,3
%)
Got terbuka (16,3 %)
Got tersumbat banyak
sampah (10,5%)
Kebiasaan
keluarga
menyimpan
makanan
terbuka di atas meja
(3,89%)

Setelah tinda
kan kepera
watan sela
ma 1 thn
daiharapkan
warga
masyarakat
RW
011
terhindar
dari penyakit
yang
disebabkan
oleh
lingkungan
yang buruk
dengan
indikator
ISPA
menurun,
diare
menurun,
dan angka
kesakitan
menurun.

Setelah dilaku
kan tindakan
ke perawatan
se lama 5 ming
gu
(sampai
ahir Oktober
1997):

Strategi

KIM
1.Pengtahuan
masyarakat
tentang
kebersihan
lingkungan
meningkat.

Rencana
Kegiatan

Sumber

1.1.Penyuluha
n
kepada
keluarga
binaan tentang
kebersihan
lingkungan.

Mahasiswa
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan
materi
penyuluha
n

1.2.
Memotivsi
keluarga untuk
menjaga
kebersihan
lingkungan
1.3.
Memasang
poster tentang
kebersihan
lingkungan
dan
akibat
yang
ditimbulkan.

Tempat

Keluarga
Binaan
tiap RT

Waktu

Senin,
Selasa,
Kamis,
Jumat

Kriteria

Respon
verbal

Standar Evaluasi

75%
keluarga
binaan
menyebutkan ciriciri
lingkungan
sehat, akibat dari
lingkungan yang
tidak
sehat
menimbulkan
ISPA, diare, dan
DBD

Evaluator

Mahasiswa
Pokjakes,
Kader
Karang
Taruna

Penyakit yang sering


diderita dalam 6 bulan
terkahir ISPA (69,3%),
diare (16,9%), panas
kejang (2,3%).
Dari 26 keluarga binaan
semuanya
mempunyai
masalah
kesehatan
lingkungan.

2.
Pengetahuan
kader tentang
kesehatan
lingkungan
meningkat

Pelatihan
dan
penyegaran
kader
Penyebaran
informasi

2.1.Mengadak
an pelatihan
dan
penyegaran
kader
bekerjasama
dengan
pokjakes dan
puskesmas

Mahasiswa
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan
materi pela
tihan kader

Balai RW
011

13-10-97
s/d 14-101997

Respon
verbal

3. Masyarakat
termotivasi
menciptakan
lingkungan
bersih
atau
sehat

Penggeraka
massa.

3.1. Bersama
masyarakat
melakukan
kerja
bakti
massal

Mahasiswa
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW

Wilayah
RW 011

12-101997

Psikomotor

12-10-97
s/d
20-10-97

Psikomotor
Afektif

Jumlah kader yang ada


belum
mendapatkan
pelatihan
kesehatan
lingkungan.

Lomba
kebersihan
Penyebaran
informasi.

3.2.Melakuka
n
lomba
kebersihan
lingkungan
RW
011
dengan

70 % kader dapat
menyebutkan ciriciri
lingkungan
yang bersih dan
sehat
yaitu
keadaan sampah
tidak berserakan,
got mengalir, ada
tempat
sampah
yang
tertutup,
tidak adanya lalat
yang berkerumun,
lingkungan tidak
berbau, ventilasi
dan
penerangan
cukup, jarak WC
dan sumber air
minimal 10 meter
dan
dapat
menyebutkan
panyakit
akibat
lingkungan buruk,
yaitu ISPA, diare
dan DBD
70 % masyarakat
turut
berperan
serta
aktif
melakukan kerja
bakti massal di
lingkungan
RT
masing-masing.
70 % masyarakat
RW
011memperhatika
n
kebersihan
lingkungannya

Mahasiswa
FIK-UI

Puskesmas
Kelurahan
Pokjakes
Mahasiswa
FIK-UI

Puskesmas
Kelurahan
Pokjakes
Mahasiswa
FIK-UI

memasang
poster
dan
pamflet lomba
kebersihan

dengan membuang
sampah
pada
tempatnya,
sampah
tidak
menumpuk, aliran
got
lancar/tidak
tersumbat,
mempunyai
tempat sampah di
tiap rumah yang
tertutup.

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW 011 KELURAHAN CIPINANG


KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
DX Keperawatan

Sasaran

Tujuan

3.
Resiko
terjadinya
penurunan derajat kesehatan
lansia di wilayah RW 011
sehubungan dengan :

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
1
tahun
diharapkan :
Angka
kesakitan
lansia
menurun dari
83% menjadi
37%

Setelah
tindakan
keperawatan
selama
5
minggu
diharapkan :

Kurangnya
kesadaran
masyarakat
tentang
masalah kesehatan lansia
Kuranganya pengetahuan
keluarga dan masyarakat
tentang tumbuh kembang
lansia dan perubahanperubahan pada lansia
yang
dimanifestasikan
dengan :

1.
Keluarga
dan
lansia
mendapatkan
informasi
tentang
:
masalah
kesehatan
lansia
dan
tumbuh
kembang lansia

Strategi

Penyebaran
informasi

Penggerakan
massa
KIM

Rencana
Kegiatan

Sumber

Tempat

Waktu

Kriteria

Standar Evaluasi

1.1.Penyebaran
poster dan unda
ngan
untuk
penyu
luhan
lansia

Mahasiswa
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan
materi
penyuluha
n

RT
masingmasing
di
di
RW 011

17-1097

Poster
dan
undangan
disebar

Poster tersebar di
masing-masing RT
di wilayah RW 011
100%
tersebar

undangan

Minimal 60 % lansia

Evaluator

Jumlah lansia 90 0rang


Angka kesakitan lansia 83
%
Penyakit yang diderita
lansia; rematik (41,1%),
kencing manis (10%), dan
hypertensi (32,2%)
Lansia
yang
ingin
dibentuknya
karang
wredha (52,2%)

dan perubahanperubahan
yang
terjadi
pada
lansia,
dan perawatan
pada
lansia
yang sakit.

Tidak ada wadah lansia


untuk
peningkatan
kesehatan lansia
Tidak ada pembinaan
terhadap kesehatan lansia.
Kegiatan
lansia
di
masyarakat : Pengajian
(40%), arisan (22,2%),
senam (20%), tak ikut
kegiatan (17,6%)

2.Kader mam
pu memotivasi
dan
membe
rikan penyulu
han pada kelu
arga yang mem
punyai lansia
tentang
pera
watan lansia.

DX Keperawatan

Sasaran

Tujuan

3.Terbentuknya
kelompok
lansia (karang
wredha)

1.2.Memberikan
penyluhan
kesehatan pada
lansia tentang :
Tumbang lansia
dan perubahan
yang terjadi pada
lansia
dan
perawatan lansia
yang sakit.
Penyuluhan
individu
pada kader.

Strategi

Penggerakan
massa

2.1.Membimbin
g kader dalam
memberi
penyuluhan
tentang
pentingnya
perawatan lansia
melalui
kunjungan
rumah

Rencana
Kegiatan

Sumber

3.1.Bersama
pokjakes
mengadakan
pembentukan
kelompok lansia

RT
masingmasing
di di
RW 011

Tempat

Balai
RW 011

Waktu

20-1097

Respon
verbal
dan
psikomot
or

di
keluarganya
mengikuti
penyuluhan.
70% lansia dan
keluarga yang hadir
terlibat
dalam
penyuluhan
dan
tanya jawab.

Pengetah
uan dan
pengertia
n kader
meningka
t dalam
perawata
n lansia

Kader ikut serta


dalam
penyuluhan.

Kriteria

Standar Evaluasi

Struktur
organisa
si
Rencana

Kader
dapat
mengulangi
kembali
materi
penyuluhan yang
diberikan.

Kader
dapat
mendemonstrasika
n
kembali
ketrampilan dalam
merawat
lansia
yang sakit.
60%
lansia
mengikuti acara
pembentukan
karang wredha.
Terbentuknya

Mahasiswa
FIK-UI
Koordinato
r kader

Evaluator

Mahasiswa
FIK-UI
Pokjakes

dan penyusunan
rencana kegiatan

4. Lansia mela
kukan pemeri
ksaan
fisik
secara teratur

Kerja
lintas
gram

sama
pro

Peran
kader

serta

kegiatan

4.1.Pelaksanaan
pemeriksaan
fisik oleh tenaga
kesehatan dari
puskesmas

Posyan
du

setiap
tgl 11
tiap
bulan.

Tercatat
keadaan
lansia
dalam
KMS
lansia

4.2.Pencatatan
pemeriksaan
fisik lansia di
KMS lansia

struktur organisasi
karang wredha
Terbentuknya
rencana kegiatan
dalam 1 tahun
KMS
lansia
tercatat
di
puskesmas
Lansia
yang
mengalami
gangguan
kesehatan dirujuk
ke
puskesmas
untuk pengobatan.

Puskesmas.

Puskesmas
Pokjakes

4.3.Pengobatan
pada lansia yang
mengalami
gangguan
kesehatan
dengan merujuk
ke puskesmas.

DX Keperawatan

Sasaran

Tujuan
5.Lansia dapat
mengikuti
kegiatankegiatan
di
masyarakat
secara rutin

Strategi
KIM
Penyebara
n
informasi
Penggerak
an massa

Rencana
Kegiatan
5.1.Memasang
poster
dan
pengumuman
melalui mesjid
dan kader untuk
kegiatan :
Pengajian dan
ceramah agama

Sumber

Tempat

Dilokasi
setiap RT
di wilayah
RW 011
Kelurahan

Waktu

Kriteria

Standar Evaluasi

Postedan
pengumum
an melalui
mesjid dan
kader.

Poster tersebar
di
masingmasing
RT
wilayah
RW
011
Pengumuman
kegiatan-

Evaluator
Puskesmas
Kader
Pokjakes

kegiatan
melalui corong
mesjid

Senam lansia

6.Lansia dapat
mempunyai
wawasan lebih
luas mengenai
kegiatan dan
kehidupan
lansia
yang
sebenarnya,
serta
lansia
dapat
mempunyai
pengalaman
baru.

Kerja
sama
lintas
sektoral
Peran
serta
kader

6.1.Mengadakan
kunjungan
ke
panti
wrehda
bersama-sama
(anggota karang
wredha)

Kunjungan
Karang
Wredha
RW 011 ke
panti
Wredha

Penggerak
an massa
6.2.Mengadakan
rekreasi anggota
karang wredha
secara rutin

Rekreasi
ke Tman
Wisata

Kader
menyebarluaska
n
informasi
pada
lansia
yang ada di
wilayahnya.
90%
anggota
karang wredha
mengikuti
kunjungan.
50%
lansia
menyebutkan
pengalamannya
setelah
melakukan
kunjungan
50%
lansia
mengikuti
rekreasi
50%
lansia
mengungkapka
n
pengalamannya
setelah rekreasi

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW 011 KELURAHAN CIPINANG


KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
DX Keperawatan

Sasaran

Tujuan

4.
Resiko
terjadinya
kenakalan remaja di RW
011 kelurahan Cipinang
sehubungan dengan :

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
1
tahun
diharapkan
tidak terjadi
kenakalan
remaja
di
wilayah RW
011

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
5
minggu
diharapkan :

Kurang pengetahun remaj


tentang tumbuh kembang
dan
masalah-msalah
kenakalan remaja dan
akibatnya.
Tidak
berfungsinya
wadah
remaja
untuk
melakukan kegiatan
Dimanifestasikan dengaan
-Jumlah remaja : 194 orang
-Kebiasaan remaja; tidur
larut malam / begadang
(32,5%), merokok (30,2%),
lain-lain (37,12%)
-Tanda-tanda yang sering
dijumpai pada remaja : tidak
ada nafsu makan (33,5%),
mengantuk (12,8%), mata
merah, malas dan sering
mengururng diri (54,13%)
-Kegiatan
masyarakat

remaja
di
: pengajian

1.
Pengetahuan
remaja
dan
masyarakat
tentang
tumbuh
kembang
remaja
dan
masalah
kenakalan
remaja serta
penanggulanga
n
masalah
tersebut akan
meningkat.

Strategi

Rencana
Kegiatan

Sumber

Tempat

Penyebara
n
informasi
Penggerak
an massa

KIM

1.1.Memasang
poster
dan
pengumuman
melalui mesjid
dan kader untuk
kegiatan
penyuluhan
remaja.
1.2.
Memberikan
materi
penyuluhan
tentang :
Tumbuh
kembang remaja
Masalah yang
berkaitan
dengan
kenakalan
remaja seperti
miras, AIDS
Cara
menanggulangi

Disetiap
lokasi
masingmasing RT
dan
Posyandu

Waktu

Kriteria

Standar Evaluasi
80%
remaja
mendapat
undangan
Poster
terpasang
di
depan posyandu
dan di masingmasing RT
70% remaja dan
50% kader di
pokjakes
an
tokoh
masyarakat
hadir pada acara
penyuluhan
80%
remaja
yang
diberi
pertanyaan
dapat menjawab
dengan benar

Evaluator
Mahasiswa
FIK-UI
Kader
Pokjakes

(36,7%0, karang taruna


(28,35%),
olah
raga
(20,62%), PMR (3,61%)

kenakalan
remaja.

-Dari hasil wawancara dan


observasi banyak remaj
putus
sekolan
dan
pengangguran.

2.Keikutsertaa
n
remaja
dalam kegiatan
yang
ada
dalam
masyarakat

3.Remaja
membentuk
kegiatankegiatan baru

KIM

Penggeraka
n massa

Penggeraka
n masa
KIM

1.3.Melakukan
sosiodrama
/
simulasikan
tentang
kenakalan
remaja
dan
peran orang tua

Sosiodram/
simulasi

2.1.Mengikutser
takan
remaja
dalam kegiatan
di
RW
011seperti kerja
bakti massal.

Setiap RT

2.2.Mengikutser
takan
remaja
dalam pelatihan
dan penyegaran
kader

Balai RW

12-10-97

Diwilayah
RT

26-10-97

Balai RW

2-11-97

3.1. Memasang
pengumuman
berupa
poster
dan penyebaran
undangan untuk

12-10-97

Remaja
melakukan
kerja bakti
bersama
masyarakat

70%
remaja
aktif
dalam
menganalisa
kasus
setelah
sosiodrama

Mahasiswa
FIK-UI

50%
remaja
masing-masing
RT terlibat dan
aktif dalam acara
kerja bakti.

Mahasiswa
FIK-UI

Remaja
menjadi
kader

10% dari jumlah


kader
terdapat
remaja
sebagai
kader
Remaja
yang
menjadi
kader
aktif
dalam
kegiatan
penyuluhan dan
pelatihan kader

Poster
dipasang

80% remaja yang


diundang hadir
100% undangan
tersebar

Undangan
disebar.

Kader
Pokjakes

Kader
Pokjakes

Mahasiswa
FIK-UI
Kader

yang menarik
dan
bermanfaat

Penyebaran
informasi

acara
pembentukan
pengurus karang
tarunaRW 011
yang baru.

Poster
dan
pengumuman
terpasang
di
wilayah
RT
masing-masing.

3.2.Bersama
pengurus karang
taruna
yang
lama
dan
pokjakes
membentuk
pengurus karang
taruna
yang
baru

Terbentuknya
pengurus Karang
taruna yang baru
di RW 011
Seluruh
remaja
memberikan suara
nya
dalam
pemilihan.

3.3.Bersama
pengurus karang
taruna
merencanakan
kegiatan yang
baru, menarik
dan bermanfaat
seperti : olah
raga,
musik,
pengajian,
pembayaran
listrik
secara
kolektif
dan
penyuluhan
remaja
oleh
tenaga
kesehatan

Balai RW

-11-97

Kerja sama
masyarakat
dan remaja

Pokjakes

Mahasiswa
FIK-UI
Kader
Pokjakes

Lampiran 1
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW 011 KELURAHAN CIPINANG
KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
DX Keperawatan

Sasaran

Tujuan

1.Kurang
gizi
sedang
sampai berat pada balita di
RW 011 kelurahan Cipinang
sehubungan dengan :
a) Kurangnya pengetahuan
keluarga tentang gizi anak
balita yang dimanifestasikan
dengan :
-Dari 267 orang balita yang
mempunyai KMS, (89,5%)
-Dari hasil angket, balita
menimbang ke posyandu
tiap bula (68,91%)
-Berat badan anak yang
berada
digaris
kuning
(41,57%) dan digaris merah
(26,47%).
-Hasil angket: keluarga
yang memberi makanan
tambahan untuk balita diberi
di warung tak terbungkus
(8,61%),
kue
dijual
dijalan(7,87%)
-Hasil
supervisi
:
mahasiswa saat pelaksanaan
posyandu jumlah rata-rata
kunjungan balita tiap bulan
adalah 40 balita pada
masing-masing posyandu.

Masalah
kurang gizi
pada balita
di RW 011
turun
dari
69,84%
menjadi
40,27%

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
pada
masyarakat
selama
5
minggu
diharapkan
masyarakat
mampu
memgerti
tentang
pentingnya
gizi , cara
menyusun
menu, dan cara
menyajikan
serta mengolah
makanan bagi
balita

b) Dari hasil wawancara


dengan beberapa kader:

Strategi
KIM
Keluarga
Binaan

Rencana
Kegiatan
Kunjungan
keluarga binaan
yang
mempunyai
balita:
-Memberi
informasi
tentang
gizi
balita.

Sumber
Mahasisw
a
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan
materi
penyuluha
n

Tempat
Rumah
keluarga
binaan

Waktu

Mahasiswa

Respon
verbal.

Menjelaskan
kembali tentang
gizi balita

Respon
psikomotor

Menyusun,
mengolah dan
menyajikan
menu
bergizi
yang
dapat
meningkatkan
nafsu
makan
balita

Respon
afektif dan
perhatian
terhadap
menu
balita

Mahasisw
a
Pokjakes

Balai RW
011
Posyandu

Evaluator

Kader

-Supervisi
penyajian menu
sehari-hari
keluarga
terutama balita

Penyuluhan
tentang
gizi
balita
pada

Standar Evaluasi

10-10-97

Mendemonstrasi
kan
cara
mengolah,
menyusun menu
sehari-hari dan
cara menyajikan
makanan yang
dapat
meningkatkan
nafsu makan.

KIM
Penggeraka
n massa

Kriteria

13-10-97

Respon
Verbal

Penampilan
sikap
dan
perhatian
terhadap menu
balita.

Masyarakat(ibu
-ibu)
yang

Mahasiswa
Kader

-Kurang
efektifnya
penyuluhan gizi pada ibuibu yang mempunyai balita
-Penyuluhan
dilakukan
langsung saat penimbangan
pada
masing-masing
individu
-Keluarga
kurang
menyadari pentingya gizi
yang baik bagi balitanya.

c) Dari hasil supervisi:


mahasiswa
pada
saat
mengikuti
kegiatan
posyandu sarana untuk
kegiatan kurang, jumlah
kader yang ada 8 orang
untuk jumlah posyandu
yang aktif hanya 3 orang
dari
masing-masing
posyandu.

Penyebaran
informasi

kegaitan
posyandu

Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan
materi
penyuluha
n

Memotivasi
kader
untuk
aktif mengikuti
kegiatan
posyandu.

KIM
Rekrut
kader baru

Membantu
kader
dalam
persiapan media
informasi
tentang
gizi
balita
seperti
poster
tiguna
makanan
Merekrut kader
baru.

KIM
Penyebaran
informasi
Pelatihan
dan
penyegaran
kader

Mengaktifkan
akder
dalam
kegiatan
posyandu
Pelatihan
dan
penyegaran

Mahasisw
a
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan
materi
penyegara
n
dan
pelatihan
kader

bawah

mempunyai
balita
dapat
menjelaskan
kembali tentang
gizi balita.

Balai RW
011
Posyandu
bawah

13-10-97

Balai RW
011
Posyandu
bawah

8-10-97
s/d
10-10-97

Puskesmas

Masyarakat
yang
mempunyai
balita
dapat
memahami
tentang
pentingnya gizi
balita.

Respon
Afektif
dan
Psikomoto
r

Penambahan
jumlah kader dari
8 orang menjadi
23 orang yang
aktif (masing RT
2 orang)

Mahasiswa
FIK-UI
Kader
Puskesmas
Pokjakes

Balai RW
011
Posyandu
bawah

13-10-97
s/d
14-10-97

Balai RW
011

13-10-97
s/d

Respon
Psikomoto
r

Semua yang ada


aktif
dalam
kegiatan
posyandu

Semua kader yang

Mahasiswa
FIK-UI

kader.
Simulasi kader
untuk kegaiatan
posyandu

Posyandu
bawah

14-10-97
Respon
Psikomoto
r

ada
dapat
memberikan
penyuluhan dan
kunjungan rumah
dengan baik

Kader
Puskesmas
Pokjakes

Lampiran 2
RENCANA TINDAK LANJUT ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW 011 KELURAHAN CIPINANG
KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
NO
1.

MASALAH KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Kurang gizi pada balita

2.

Lingkungan yang tidak sehat

3.

Resiko terjadinya penurunan


derajat kesehatan pada lansia di
Wialayah RW 011

RENCANA
KEPERAWATAN
1.1.Penyuluhan gizi pada ibuibu yang memiliki anak balita

WAKTU

PENANGGUNG JAWAB

Satu kali sebulan

Ibu Sambas

1.2.Supervisi kader dalam


mengoptimalkan fungsi 5 meja
posyandu

Tanggal 3-11-1997

Ibu Sambas

1.3. Lomba kunjungan bayi dan


balita ke posyandu dengan
memperhatikan KMS
2.1. Kerja bakti massal

Tanggal 11 setiap bulan, sejak


bulan oktober 1997

Ibu Hj. Juju

dua kali sebulan


Tiap minggu pertama dan
minggu ke dua

Bpk. Sumarto

3.1. Pemeriksaan fisik

satu kali sebulan setiap tanggal


11.

Puskesmas
Ibu Sumarwan

3.2. Senam Lansia

satu kali sebulan setiap tanggal

Ibu Kislan

YANG TERLIBAT
Pengurus Pokjakes
Kader

Pengurus Pokjakes
Kader
Aparat RW
Toma
Pokjakes
Kader
Karang Taruna
Puskesmas
Karang Taruna
Pengurus Karang Wredha

11

4.

Resiko terjadi kenakalan remaja

Anggota karang Wredha

3.3. Pengajian

satu laki seminggu setiap hari


jumat

Ibu Hj. Juju

3.4. Ceramah agama

satu kali seminggu

Ibu Hj.Juju

3.5. Kunjungan ke panti jompo

satu kali seminggu Desember


1997
Tanggal 2 N0vember 1997

Ibu Sambas

Tanggal 2 November 1997

Sdr. Julianto

4.1.Pembentukan pengurus
karang taruna baru
4.2.Pembuatan rencana kerja
yang baru dan bermanfaat
dalam jangka waktu 3 bulan
sampai 1 tahun

Sdr. Agus

Mahasiswa FIK-UI
Pengurus Karang Taruna lama
Aparat RW 011
Anggota Karang Taruna
Toga

Anda mungkin juga menyukai