Anda di halaman 1dari 36
ANALISIS BAHAYA DAN PENERAPAN JAMINAN MUTU KOMODITI OLAHAN PANGAN Disajikan pada Pelatihen Penerspan Standar Jaminan Mutu bagi Pelaku Agribisnis yang diselenggarakan oleh: BADAN BIMBINGAN MASSAL KETAHANAN PANGAN PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH Disusun Oleh: Dr. Ir, Anang Mohamad Legowo, MSc. FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2003 oo PUSTAK-Unvi? | pus 1, PENDAHULUAN Pangan atau makanan adalah kebutuhan pokok manusia, Dewasa ini kebutuhan pangan tidak terbatas pada jumlah atau kuantitas, tetapi lebih dipertimbangkan dari segi rmutu atau kualitasnya. Masyarakat di berbagai negara menuntut produk pangan yang ‘mempuntyai kualitas baik, bemilai gizi tinggi dan aman, Bahkan organisasi perdagangan dunia WTO (World Trade Organization) membuat persyaratan khusus tentang, mut dan keamanan produk pangan yang diperdagangkam, Di Indonesia, penyediaan produk pangan olahan yang berkualitas baik, bergizi dan aman perlu mendapat perhatian secara seksama baik oleh pemerintah, produsen maupun Konsumen. Produk pangan yang berkualitas baik akan mempunyai nilai jual yang tinggi disamping akan mampu berkompetisi didalam perdagangan secara luas. Produk pangan yang aman menunjukkan bahwa produk tersebut benar-benar aman bila dikonsumsi, Produk pangan dikatakan tidak aman bila produk tercemar dengan sesuat. yang dapat membshayakan Kesehatan manusia, Dewasa ini masih dijumpai banyak permasalahan yang berkaitan dengan mutu dan keamanan produk pangan yang diindikasikan antara Iain: (2) Banyak Produk tidak memenuhi syarat mutu & keamanan. Hal ini disebabkan Karena beberapa hal seperti: Penggunaan aditif pangan terlarang atau overdosis. Cemaran kimia berbahaya (pestisida, logam berat, dioksin, al.). Cemaran mikroba tinggi. Label & iklan produk tidak layak. Penjualan Produk kedaluwarsa. Pemalsuan produk. Distribusi produk kurang layak. . Belum dapat bersaing di pasar intemasional. (2) Masih banyak kasus keracunan makanan. (3) Masih rendahnya pengetahuan, Ketrampilan, dan tanggung jawab produsen pangan. (4) Rendahnya kepedutian konsumen tentang mutu dan keamanan pangan. se Feome ae Untuk memperkecil munculnya kasus terkait dengan mutu dan keamanan pangan, maka perlu dilakukan berbagai pendekatan, antara lain yaitu dengan penerapan system analisa bahaya secara dini serta penerapan jaminan mutu produk. Dalam penyiapan produk pangan tarus dilakukan pencegahen tethadap kemungkinan timbuinya bahaya. Analisis bahaya dapat dilakukan dengan cara mengenali adanya ‘pehan-bahan cemaran yang mungkin mengkontaminasi produk. Bahaya cemaran tetsebut dapat berasal dari cemaran fisik, kimiawi, maupun biologis atau mikrobiologis. Apabila adanya bahaya dapat dikenali dan dicegah, maka dalam proses produksi akan dapat diperoleh produk pangan olahan yang aman, Keamanan produk pangan adalah bagian tak terpisakan dengan mutu produk tessebut. Pengertian mutu, prinsip-prinsip pengendalian mutu, serta penerapan jaminan mutu perlu dipahami untuk mendapatkan prodvk pangan yang berkuslitas baik. ‘Beberapa standar mutu untuk komoditas produk olahan pangan dapat dijadikan acuan untuk menghasilkan produk berkualitas sesuai standar yang ditentukan, Oleh sebab itu, pemahaman tentang mutu dan Keamanan produk olahan pangan perlu disosialisasikan kepada masyarakat, khususnya para produsen dan pelaku agribisnis, 2. SISTEM ANALISA BAHAYA, Anelisa Bahaya identik dengan Analisis Resiko Keamanan Pangan, yakni merupakan proses yang terdiri atas 3 (tiga) komponen: (1) pengkajian resiko, (2) pengelolaan resiko dan (3) komunikasi resiko. Pengkajian resiko adalah evaluasi ilmiah dari pengaruh negatif pada kesehatan sebagai akibat tereksposnya manusia pada bahaya yang berasal dari bahan pangan, Pengelolaan resiko mencakup proses pertimbangan altemnatif untuk mengurangi atau meminimalkan resiko serta melaksanakan alternatif yang sesuai, Selanjutnya yang dimaksud Komunikasi Resiko adalah proses pertukaran informasi tentang suatu bahaya dan resiko serta cara pengelolaannya. Ketiga komponen tersebut diatas sering diterapkan untuk analisa dalam tingkup yang relatif tuas. Pada Yingkup yang lebih sempit dan praktis ditingkat perusahaan dapat diterapkan beberapa langkeh yang akan diuraikan dibawah, Secara umum penerapan ‘asalisa bahaya mencakup: (1) Identifikasi potensi bahaya. (2) Identifikasi tahap kemungkinan terjadinya kontaminasi. (3) Determinasi peluang terjadinya bahaya. (4) Ases tingkat keakutan risiko, (5) Penentuan tindakan pencegahan. Untuk itu pendekatan analisis bahaya harus terkait dengan: (1) keamanan produk, (2) kesehatan produik, dan (3) kerugian ekonomi, serta’ ketiganya becorientasi pada cara produk nantinya 2A. Penyebab Bahaya Dalam proses produksi pangan ada kemungkinan timbul bahaya yang diakibatkan ‘lett tiga kelompok penyebab, yaitu: (1) biologis, (2) kimiawi, dan (3) fisik. Efek dari bahaya ini adalah dapat menimbulkan gangguan keschatan bagi konsumen dan juga dapat menurunkan mutu produk. (A) Bahaya Bialogis Bahaya biologis yaitu berupa bakteri, virus, parasit yang dapat menyebabkan sakit (patogen) baik secara infeksi maupun intoksikasi. Adaya bahaya biologis dapat tetjadi Karena organisme telah ada didalam bahan atau Karena kontaminasi dari luar selama proses penanganan atau pengolahan, Gangguan kesehatan berupa infeksi terjadi karena mengkonsumsi produk yang mengandung mikroorganisme patogen, sedangkan imtoksikasi terjadi karena mengkonsumsi makanan yang mengandung Tacun (toksik) dari mikcoorganisme. Pada ‘Tabel 1 diberikan beberapa contoh mikroorganisme patogen pada produk pangan, ‘Tabet L. Jenis dan Sumber Mikroorganisme Patogen pada Produk Pangan Ee “Mikrobia ‘Sumber . Makanan 1 | Clostridium ‘Tanah, Organ dalam ikan, { Makanan kafeng berasam botulinum Hasil laut rendah (daging, ikan, sayuren). 2 | Clostridium “Tanah, air, saluran usus Daging yang tidak cukup fringens hewan & manusia masak, sup, saus 3 | Salmonella sp. ‘Air, tanah, insekta, saluran | Daging unggas, daging usu hewan khususnya sapi, telur, makanan hasil unggas & babi, taut. 4 Listeria "Tanah, air, ikan, burung, ‘Susu segar, keju, es krim, monocytogenes sayuran mentah, ikan, daging ungess. 3 | Campilobacter jejuni | Tanah, air, unggas, ternak. | Susu segar, daging unggas dan daging Jainnya, © | Staphylococcus “Tangan, tenggorokan, Daging ungeas, daging aureus. saluran pemafasan pekerja._| sapi, telur, makaroni, dll. 71 Shigella sp. ‘Air tercemar, saluran usus | Susu, produk susu, hewan & manusia sayuran mentah, daging unggas, salad, 8 | Vibrio Air laut Hasil laut mentah. parahaemolyticus 9 | Vibrio cholerae Air, saluran pencemmaan Hasil laut mentah. _| | mamusia 10 | Bacillus cereus ‘Tanah, air, tanaman, serealia, rempah-rempah, usu, daging, dan sayuran. ‘Sumber : Fardiaz (1996). Bakteri Salmonella merupakan contoh salah satu bakteri yang banyak digunakan sebagai indicator baik buruk atau aman tidaknya komoditas telur segar dan daging beku. Banyak produk ekspor Indonesia yang ditolak oleh negara tujuan gara-gara ditemukannyn Salmonella pada contoh telur dan daging beku yang diekspor. Penggolongan sikroba patogen berdasarkan tingkat bahayanya dapat dilihat pada Tabel 2, sedangkan beberapa parasit yang sering mengkontaminasi behan pangan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 2. Penggolongan Mikrobia Patogen Berdasarkan Tingkat Bahayanya, | No| ____Penggolon 1 | Sangat Berbahaya "| Clostridium botulinum tipe A, B, E, ikrobia dan F. Shigella dysenteriae Salmonella typhi; paratyphi A, B. Brucella abortis; B. suis Vibrio cholerae 01; V. vulvinicus Taenia solium Trichinella spiralis > | Bahaya Sedang, Penyebaran Cepat. Listeria monocytogenes Salmonella sp. Shigella sp. Streptococcus pyogenes Entamoeba histolityea Diphyllobothrium latum Ascaris tumbricoides Cryptosporidium parvum 3 ) Bahaya sedang, Penyebaran Terbatas _—L_ Sumber ; Rhodehamel (1992), Bacillus cereus Campylabacter jejuni, Clastridium perfringens Staphylococcus aureus Vibrio cholerae, non-O1 Vibrio parahaemolyticus Yersinia enteracalitica Giardia lamblia Taenia saginata _ ‘Tabet 3, Parasit yang sering ditemukan pada makanan No Kelompok Parasit 1 | Protozoa Giardia lamblia Entamoeba histolytica Cryptosporidium parvum Toxoplasma gondii Naegleria sp. - Acanthamoeba sp. 2 | Nematoda Ascaris lumbricvides (cacing bulat, panjang, tidak Trichuris trichina bersegmen) ‘Yrichinella spiralis Enterobius vermicularis Anisakis sp. Pseudoterranova sp_ 3 | Cestoda Taenia saginata (cacing pita, bersegmen) Taenia solium _| Diplyllabottrivm latum | 4 | Trematoda Fasciola hepatica {cacing pipih, tidak bersegmen) Fasciala gigantica _| ‘Sumber : Fardiaz (1996), (@) Bahaya Kimiawi Bahan kimia berbahaya yang mungkin terdapat pada produk pangan dibedakan Kedalam dua kelompok, yaitu: (1) battan kimia yang terbentuk secara alami pada baban pangan, dan (2) bahan kimia yang ditambahkan kedalam bahan pangan baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja, Bahan kimia berbahaya yang mungkin terdapat pada produk pangan disajikan pada Tabet 4. , Behan kitnia berbahaya yang sering menimbulkan masalah adalah penggunaan bahan yang seharusnya bukan untuk makanan, tetapi diberikan didalam makanan dengan pertimbangan harganya cukup murah. Sebagei contoh, bahan pewama tekstil sering ditambahken Kedalam mekanan jajanan atau makanin anak-anak Kenyataan seperti itu seharusnya tidak perlu terjadi apabila fihak produsen maupun konsumen mengetahui dan menyadari betapa bahaya yang dapt ditimbulkan pada kesehatan anak dan Konsumen pada umumnya dikemudian hari, Infocmasi tentang bahan-bshan bberbahaya tersebut perlu secara intensif disosialisasikan. Tabel 4. Bahan Kimia Berbahaya pada Makanan dan Sumbernya. No Sumber Bahan Kimia Berbahaya 1 | Terbentuk secara alami Mikotoksin ‘Skrombotoksin (histamin) Ciguatoksin ‘Toksin jamur Toksin kerang (toksin paralitik, toksin diare, neurotoksin, toksin amnestik). Alkaloid pirolizidin Fitohemaglutinin PCB (polychlorinated biphenyl) ‘Ditambahixan, dengan sengaja atau | Bahan kimia pertanian (pestisida, tidak sengaja fungisida, pupuk, insektisida, antibiotik, hormon pertumbuhan). han berbahaya (Pb, Zn, As, Hg, Sianida) Bahan tambahan yang dilarang atau overdosis (nitrit, sulfit, pewarna, pemanis sintetik). Bahan bangunan dan sanitasi (pelumas, deterjen). | ‘Sumber: Ditjen POM, Depkes RI (1996) @) Bahaya Fisik Bahaya fisik terdiri dari benda-benda asing yang mencemasi bahan pangan pada berbagai teliap pengolahan, misalnya selama pemanenan, penanganan, proses pengolahan, pengemasan, penyimpanan, distribusi, hingga penyajian pada konsumen. Beberapa benda asing yang mungkin terdapat didalam bahan pangan dan sumbernya dapat dilihat pada Tabel 5. Berbagai benda asing yang mengkontaminasi produk pangan olahan jelas mengganggu estetika disamping dapat menimbulkan bahaya, baik dari segi kesehatan ‘maupun dari segi ekonomi, Apabila konsumen menyadari hal tersebut, tent tidak akan mau menerima produk yang tercemar dengan beberapa benda asing. Hanya saja kepedulian konsumen kadang masih relstif rendah dan mau menerima produk yang tercemar kerikil, potongan kayu, atau rambut. Tabel S, Benda-benda asing yang mungkin terdapat didalam baban pangan. Benda Asing ‘Sumber Pecahian gelas Botoi, wadah, lampu, peralatan pengolahan. Potongan kay. Pohon, ranting, kotak kayu, bahan bangunan Kerikit Dari fapangan, bangunan Logam Dari lapangan, mesin pengolahan, kawat, pekerja Serangen, Dari apangan, ruang penyimpanan (gudang) Bahan insulasi Bahan bangunan Potongan tulang Dari lapangan, proses pengolahan Plastik Dari lapangan, bahan pengemas, pekerja Bagian tubuh (kuku,rambut, | Pekerja dsb) Pembersihan sisik ikan dan pengulitan hewan Sisik, kulit Sumber: Ditjen POM, Depikes Ri (1996) 2.2. Identifikasi Bahaya Untuk melakukan identifikasi bahaya perlu dilakukan beberapa persiapan, yaitu: (1) Membuat daftar bahan mentah, bahan pembantu dan bahan tambahan yang Kader Lenak, % dbo~ bot/bobor) nin. ~ Kaday padatan tanpa Levak, % (bobst/ho- _ bot) min, + UJt reduktese dengan nechylen biru Vv = Madar protein, % (ho- bot/bobat) min.” ~ Uss fosfatase — / = THP.C.. (Tota? Place Count), wl, vaks. ~ Coliforia presumptive , MPW/nl, aks, = Logen berbahaya : ~ 4s, (Ppa) maks, = Up, (oped anks, cu, (ppm) maka. = Zn, (ppu) mats. Balan pensavet Fomantap Zat varna Pat penyedap clta ras, Synrar Cava Pengujiaa a iD. Khas khas Organoleptik ihas. Yas . | Organoleptikx khas knas Orgenoleptik 2380 1,50 ]> | SBeStM-243- 1930 1? 15 SP-StW=249~ 1930 ° o SU-StW-251- 1990 2,5 2,5 1975 9 0 1939 aturan ifencers = ehatan st, Ho. 2osften. Kes /ter/ STD SPOG= 93-1975 19 SPP 94-1975 1 Sexsigr 1977 Depkes 8.1. 7 1 SE=$tb-137=_ 1977 Catatan : A = Susu p Ro Bose i 3. Fengaubslan contnt. 5.1, Cora pengarbi tea aebacin Rete Ne 235/ilen Kea/Per W/79. ctta rasa » cits rags Contoh discbil secara acak menuene nomor angkacen produbal yang paca, a1 aman 5.2, Banyaknya contoh yang diambil uheuk dianslisa (n) dan jumlah ~ contoh yang tidak memenuhi syarat yang diperbolehkan (c) berpe~ doman pada tingkat 1 dalam daftar dibavah ind. Apabila dari, hasil pengujian yang pertama terdapat keberatan da . rh pihak yang bersangkuten, maka dapat diadakan pengujian -ulangan dengaa berpedonan pada tingkat 2 dalan daftar dibavah ind, Juitlah contoh Jumlah yang tidak mamom whi syarat yang diper- (a) bolehkan (c) * Unie contoh ke~ masan terkecil, Tingkac 1] tingkac 2] Tingkat }| Tingkat 2 4.000 atau ku- i rang 6 ye 4 2 4.601~ 24,000 13, 2 2 “3 24.001~ 43.090 a 29 3 a0 48,001- 84.000 29 48 4 6 84001-14400 43 84 6 9 144,001~240.060 84 126 y ae) lebih dard 240.000 126 200 13 a *, Tidak berlaku untuk karokeeristik logam berbahaya, uji mitkro, Hologi dan ujf fosfatase. Petugas pengaubil contohs Petugas pengamb{1 contoh harus memenuhi syarac yaitu orang yang berpengalaman atau dilatih lebih dahulu dan manpunyad dkacan ~ dengan suatu badan hekum, 6. Péngemasan. 6.1, 6.2. Cara pengemasan, Susu pasteurisasi disajikan dalam bentuk cairan, dikewas secara aseptis dalam bool, katton yong dilapisi polyethylene, atau ~ _aluminiun foil, tantongiplastik acau bahan lain yang tidak mam pengaruht ist. Porberian vad haglan Lae deck keeasia deel Uilisan denim jelas yang tidak wndah Tuaruc, ancara lain perusahasn aang = Ist bersth ~ Homor angkatan groduket + Tanggal kedaluvarsa - Cara pengguinacn Cara pony faipanaa Eahan dasar Mouse pandatt: bshen taabahan . an pada Departanen Ky --r=-000bon0~==== 92 Standar Nasional Indonesia SNI 01-3950-1995, Ics / ! | | Standar susu uht Dewan Standardisasi Nasional - DSN Ue aay . SP-127~1980 STANDAR SUSD UAT PENDANULUAL ‘ Stondar Susu WNT disuaun bérdasarkan survai didaerah Jawa Barat. Setelah moupelasard hesii pengujian susu vil’ dan beberapa litera = tur tentang "Ulera Head Yroated Milk" yattu dari "Hi1k aud Milk Products (Eackles Crubs and Macy, 1976)"; "fhe Chemienl ‘naly$is of Food (Pearson 1970)" daa "uLLk Codex - 1924", moka disusunioh Standar Suou WUT Indone~ sda sebagai berikuc + SPESIFIKAST ‘1. Ruang Jingkup. Standay ini meliputi syarat wutu, care an contoh dan cara pengowssan susu Ul, 2, Diekeipst. Susu UNT adalah susu,segar, susu rekonstitust ateu susu rekoubinags » yong telah mengalami proses pemanagan pada tenyeratu ulnimun 133°C ~ solkma rdnimum 1 detik kemudfan sageca didinginkan saupal suhu kuwar dan selanjutnya dipetlalukea secara asupeis. *) Keterangan + ~ Susu segar falah cairan yang diperoleh dengan meiserah vapi schat dengan cara yang benar, sehat dan beraih tanpa weagurangi = atau menambah sesuatu komponennys. ~ Susu rekonsticust ialah susu yang diperoleh dari peayacuan kenby Li bagtan-bagton daci pada susu yang sudah d{pisalkan, ~ Susu rekonbinasl ialeh susu yang diperoleh dati kowbingst bahon beku susu segar dengon suey rekonstitusi. pengujian ute, eara penganbil 3. denis mucus Susu UNT terdiri dark ¢ A. Susu UiT canpa zoe penyedop chen raya, dun : B, Susu UNT yang dibect zat genyedap clta rego. Masing-masing diyolongkan dalan satu jenis natu, 4. Syargt nutu. Karakteristik 7 Eyota 7 cura Pongujtan L 2 13 & ~ Bau . Khas Organoleptdk ~Ragva hs fdas arganctepe tk ~Warna Yhos khas Organs lepetk - Kader leak, % * (pobot/bobot) nin | 2,80 7,50 SEASHP= 2608-1980 a3 1 | 2 3 4 ~ Kaday padatan canpa Lemak, % (bobot/bo~ * . bot) min. 17 8,0 SP-SHE~245~1980 ~ TPC 9(fotal Place ~ ’ fount), mi make, 10 10 S0-S12-93- 1975 ~ Colifors Presuupri~ : vo WN/ml. 0 9 BP-Silt'-94— 1975 - ¥adae protein, % ~ 4 (bobot/bobot) min, | 2,5 2,5 SP-S12-79- 1975" ~ Logan berbahaya : i = As, (pa) make 1 “ POS ib=199-1977 ] Tapkes. $.1. 7 : = Pb, Cppu) make. | 1 ! SP=Sie-197-—1977_ Depleaws Sets 7 id ~ Cu, (ppm) maiko 2 2 See = tn, (ppm) make. 5 5 SP: Soc NOAG 25136-25142 Mahan penguvet seaunt de~ nigan Pera . Penunteg cuvan Hei Pevarna terd Kese~ | tert Kage~ Zat penyedap ckea |lacau Bl, | hatan RyT, : raga, Mo, 235/ien | o.295/Hen : . Kes/#ec/VI | Xea/fer/VI i /19, I1. Cutotan : A + Suay WMT capa penye Bom Suou U lap cita rasa, | iT diberd "Elavour" panyedun eita cava, 5. Fenxambilan_contoh, 1. Gata penzowbitan contoh. Contoh diamb11 eecara neak icaimrut nore angketan préduksd yang sana, : Rasyaknya concoh yong dlaebid uncut, dianaliga (n) dan joasah ~ contoh yang Udak cevvenuks © yong dtperbolehke (ec) ber= pedonan guda tingkac td Moaaeh dnt, Apabala dav hasll pengusian yang percama cedayac kuberaten ~ dart pihal yang Largangkucan, nika danat dladakan peagujtan - ulaagan dengan berpedanan pada tingkot 2 dalan daéeay dibawah = int, en Sumlah centoh (n) | Jumtan contoh ydng tidak Unit contoh (a) . wenenvhi ayarat yang @i~ (hemasan terkeci1) pexbolehkan oe remo tohian Mngkot I[tingkae 2| Taagkor 1 | thgkde. 2 4.800 stati Kun’ . rang 4° 12 1 2° 4.001 = 24.000 13 21 2 3 21 2 3 4 «0 2g 43 nr) 4 B4, FOL = Lad. | A a4 6 9 144,001 -240, ih 126 ¥ 13 |, lebih dari 240.009] 126 200 13 19 YW) Tidak berlaku untuk karakeeristik logam berbahaya, uji mikro, biologi deu uji fosfetoue, 3.2, Petugas pengenbilan centoh. Petuyas penganios1 contol herud nenenulit syatar yabtu orang yang borgenqulanan argu dilacth lebth dahulu dan manuumyat thatan dz nan suctu badan hukum, 6, Pengemasam, 1, Corn pengemasan. Susu VHT Aisajikan dalam bentuk catran, @ikewia secara ascptis dalam botol, karten yang dilapisi polyethylene atau aluainiun - foil, kantung ploutsk otau behan lain yany tidak mempangatuhd - ial. miberian morek. Pada bagian Luar dart tidak nudah Lunt = Hawa petusahaan Nara barang Ast bacoth Howe angeitaa produkt Fanggal kedaluvarce Core zengguasan Cara penyinpancr: Balun dasar dau bahsa cenbatly Nonor peadaftnran pada Tapac 6.2, gan dibers tulduaa dengan Jelas” yang antara Lota ¢ enn coc n0=+—== ‘85 . SNLOL ASUS, Base daging 1 Ruang tingtop rat Standar ini meliputi deGinisi, synrat mury, cara pengambilan contol, cara ujh, sy penandaan dan cara pengemsan, 2 Definisi Raso daging adalah produk makanan berbentuk bultan atay fain, yany: diperoleli dati compuran daging teak (kadar daging ékan tidak kurang dari $038) daw posts aun Jengaa alas fonpa penambahan bithan. makanan fais, sere fambatan makanan yang diizinkda, dit AC RAG Syarat mutu aso daging dapat ditthat pada (abel di bawah ini. . Tadet . Syarat mute —— Keiterin aff Satura 3 1] Keaduaws tt} Bam : normal, khas daging 42 | Ry : gucils 13 | Warna, . nomad 14 | Tekstar : kenyal 2 | Air YW | aaks. 700 3 | Abo tan { maks 5.0 4 | Pears “bv | min. 9.0 3} Lemak Yew 2 6 | Borsks - Aidak boleh aa 7 | Balag vunbaban makanan ‘Sesuai dengan SN1 01-0222-1 day revisinys 8 J Cemaran togam SI myfky | annks. 2.0 82 wvgthg | maks. 20,0 83 myreg | annks. 40,0 Ba imgke AB. XS euglkg, 0,03 9 mpg | maks. 1.0 Udasi 3

Anda mungkin juga menyukai