PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk berkomunikasi
antar sel agar dapat memberi respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
eksternal dan internal yang selalu berubah. Sistem Endokrin dan susunan saraf
merupakan alat utama dimana tubuh mengkomunikasikan antara berbagai jaringan
dan sel. Sistem saraf sering dipandang sebagai pembawa pesan melalui sistem
struktural yang tetap. Sistem Endokrin dapat mensekresikan berbagai macam
hormon oleh kelenjar spesifik , diangkut sebagai pesan yang bergerak untuk
bereaksi pada sel atau organ targetnya.
Metabolisme ialah proses yang menunjukan perubahan-perubahan kimiawi
yang terjadi didalam tubuh. Pencernaan ialah salah satu kegiatan dari
metabolisme. Dalam system pencernaan ini memiliki beberapa organ yang
mendukung untuk melakukan proses pencernaan, salah satunya ialah kelenjar
pancreas. Pancreas merupakan kelenjar yang berfungsi ganda yaitu sebagai
kelenjar eksokrin maupaun endokrin.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang diharapkan adalah seperti berikut ini.
1. Mengetahui anatomi dan fisiologi pancreas
2. Mengetahui jenis hormon dan peranan fisiologis hormon tersebut
3. Mengetahui mekanisme kerja hormon yang terdapat pada pancreas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Fisiologi Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta
menghasilkan beberapa hormon atau fungsi endokrin. Pankreas terletak dibagian
kiri atas diantara duodenum dan limpa. Produk enzim akan disalurkan dari
pankreas ke duodenum melalui saluran pankreas utama. Bentuk pankreas
menyerupai seperti ikan. Panjang pankreas ini sekitar 15 cm dan lebar sekitar 3,8
cm.
Secara anatomis, pankreas dapat dibagi menjadi 3 bagian-bagian, yaitu
kepala, badan, dan ekor. Bagian kepala terletak pada sisi kanan daerah perut di
dekat duodenum. Ini adalah bagian terluas dari pankreas, yang terselip pada
lengkung duodenum berbentuk-C. bagian badan pankreas terletak di antara kepala
dan tubuh panjang sekitar 2,5 cm yang terletak posterior ke bagian pilorus
lambung. Bagian ekor adalah wilayah sempit dari pankreas, berjalan ke sisi kiri
perut, dan berdekatan dengan limpa. Pada bagian ekor ini ujung sempit pankreas
melepaskan polipeptida pankreas (asam amino), yang membantu menjaga
aktivitas sekresi dari organ.
Suplai darah pankreas berasal dari arteri celiac superior pada pankreas.
Sirkulasi darah ke leher, badan, dan ekor pankreas berasal dari cabang-cabang
arteri limpa, sebuah cabang dari arteri celiac. Kepala pankreas menerima darah
dari arteri pankreatikoduodenalis superior dan inferior, yang bergerak sepanjang
perbatasan depan dan permukaan belakang kepala pankreas.
Hormon insulin disekresikan oleh sel beta pada pulau langerhans. Gen
insulin manusia terdapat pada lengan pendek dari kromoson 11. Insulin
di aliran darah sehingga kadar gula darah meningkat. Gul darah meningkat dan
terjadilah diabetes.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta
menghasilkan beberapa hormon atau fungsi endokrin. Pankreas terletak dibagian
kiri atas diantara duodenum dan limpa. Produk enzim akan disalurkan dari
pankreas ke duodenum melalui saluran pankreas utama Bentuk pankreas
menyerupai seperti ikan. Panjang pankreas ini sekitar 15 cm dan lebar sekitar 3,8
cm. pancreas memiliki peranan yang sangat penting dalam fungsi pencernaan.
Pancreas memiliki beberapa sel yang berfungsi untuk mensekresikan
hormon. Sel tersebut terdapat pada sel pulau langerhans. Sel tersebut yaitu sel
7
alfa, sel beta, sel delta dan sel gamma. Sel alfa berfungsi untuk mensekresikan
hormone glucagon, sel beta berfungsi untuk mensekresi hormon insulin, sel delta
mensekresikan hormon somatostatin dan sel gamma untuk mensekresikan hormon
polipeptida pancreas.
DAFTAR PUSTAKA
Gibson, John. 1995. Anatomi dan Fisiologi Modern. Gramedia: Jakarta
Pearce, Evelyn C. 1979. Anatomi dan Fisiologi untuk para Medis. Erlangga:
Jakarta
Stephen J, dkk. 2010. Patofisiologi Penyakit. EGC: Jakarta
Suzzane C. Smeltzer & Brenda G. Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. EGC: Jakarta
Sylvia A. Price. 2006. Patofisologi. EGC Penerbit Buku Kedokteran: Jakarta