Pengaruh Kompetensi
Pengaruh Kompetensi
Abstrak
Kompetensi karyawan merupakan suatu kemampuan karyawan yang dilandasi oleh
pengetahuan, kemampuan, kecakapan atau kepribadian individu yang mempengaruhi kinerja,
oleh sebab itu kompetensi karyawan dapat menentukan kemampuan dalam diri setiap karyawan
bagi perusahaan.
Karyawan yang sudah mempunyai kompetensi yang baik, maka perusahaan akan
mempertahankan karyawan untuk tetap bekerja dengan memberikan gaji, tunjangan, dan lainlain yang sesuai dengan kompetensinya, dengan timbal balik antara perusahaan dengan
karyawan, maka karyawan akan berkomitmen terhadap perusahaan tempat bekerja.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan
pengaruh kompetensi karyawan terhadap komitmen kerja pada PT PLN (Persero) Rayon
Rengasdengklok dengan metode analisis data seperti uji validitas, reliabilitas, normalitas,
transformasi data, korelasi, determinasi dan hipotesis dengan sampel 89 orang.
Dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :
1. Kompetensi karyawan pada PT PLN (Persero) Rayon Rengasdengklok adalah cukup tinggi,
artinya kompetensi karyawan PT PLN (Persero) Rayon Rengasdengklok sudah mempunyai
kompetensi yang cukup tinggi dengan jumlah rata-rata skor sebesar 284. Skor yang paling
tinggi dari variable kompetensi karyawan adalah indikator bersosialisasi dan skor yang
paling rendah adalah indikator memberi masukan/ide.
2. Komitmen kerja pada PT PLN (Persero) Rayon Rengasdengklok adalah cukup tinggi, artinya
komitmen kerja PT PLN (Persero) Rayon Rengasdengklok mempunyai komitmen yang cukup
tinggi dengan jumlah rata-rata skor sebesar 300. Skor yang paling tinggi dari variable
komitmen kerja adalah indikator keterkaitan dalam perusahaan dan skor yang paling rendah
adalah indikator kebahagiaan hidup di perusahaan.
3. Kompetensi karyawan pada PT PLN (Persero) Rayon Rengasdengklok berpengaruh positif
terhadap komitmen kerja. Hal ini dapat ditunjukan dengan nilai korelasinya r = 0,565 yang
berarti korelasinya positif (cukup kuat), dengan nilai koefisien determinasi sebesar 31,92%.
Ini membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kompetensi karyawan
terhadap komitmen kerja, dengan demikian kompetensi karyawan berpengaruh cukup kuat
terhadap komitmen kerja pada PT PLN (Persero) Rayon Rengasdengklok.
Kata kunci : Kompetensi Karyawan, Komitmen Kerja
A. PENDAHULUAN
PT PLN (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melayani dan
menyuplai kebutuhan listrik masyarakat, baik untuk kebutuhan rumah tangga, instansi
pemerintah maupun industri. PT PLN (Persero) dalam melaksanakan tugas pokoknya selalu
berupaya meningkatkan dan memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggannya.
Pelayanan yang baik terhadap para pelanggan sangat berhubungan erat dengan para
karyawan yang kompetensi atau kompetitif, karena karyawan merupakan sumber daya
manusia yang memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan perusahaan.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan, bahwa kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar
yang ditetapkan. Karyawan berprestasi secara optimal bagi perusahaan dengan
meningkatkan kompetensi, harus mempunyai KSA (Knowledge, Skill, dan Attitude) yang
Jurnal Manajemen Vol.09 No.2 Januari 2012
577
dapat menjamin individu agar dapat mencapai performansi yang baik. Jika individu
mempunyai kompetensi yang baik, dia juga akan kompetitif dalam pasar tenaga kerja. Oleh
karena itu, harus diperhatikan masalah kompetensi yang dipersyaratkan oleh pekerjaannya
dan diharapkan peningkatan kompetensi akan mendorong performansi dalam setiap
pekerjaannya.
Komitmen karyawan menjadi hal yang penting bagi sebuah organisasi dalam
menciptakan kelangsungan hidup sebuah organisasi. Komitmen secara umum, dapat
diartikan sebagai keterikatan karyawan pada organisasi dimana karyawan bekerja.
Perusahaan selalu menginginkan pencapaian tujuan tanpa banyak mengalami kendala,
tetapi diantaranya ada kendala utama yang dapat timbul terutama berasal dari karyawan,
seperti rendahnya komitmen karyawan untuk tetap bekerja dalam jangka waktu yang
ditentukan oleh perusahaan. Menurut Mowday yang dikutip Sopiah (2008 : 155)
menyebutkan bahwa komitmen kerja merupakan istilah lain dari komitmen organisasional.
Menurutnya komitmen organisasional merupakan dimensi perilaku penting yang dapat
digunakan untuk menilai kecenderungan karyawan untuk bertahan sebagai anggota
organisasi.
Dengan meningkatkan kompetensi pada karyawan yang bekerja, berarti
perusahaan berusaha agar karyawan mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam bekerja untuk mencapai performansi yang baik dan kompetitif dalam pasar
persaingan tenaga kerja. Karyawan yang sudah mempunyai kompetensi yang baik, maka
perusahaan akan mempertahankan karyawan untuk tetap bekerja dengan memberikan gaji,
tunjangan, dan lain-lain yang sesuai dengan kompetensinya. Dengan timbal balik yang
sesuai antara perusahaan dengan karyawan yang bekerja, maka karyawan akan
berkomitmen terhadap perusahaan tempat dia bekerja sekarang. Karyawan yang
berkomitmen tinggi diorganisasinya, maka dapat mendukung pencapaian tujuan
perusahaan dan kemajuan perusahaan.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kompetensi
Spencer and Spencer yang dikutip Edy Sutrisno (2010:203), mendefinisikan bahwa:
Kompetensi sebagai karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan
efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya. Berdasarkan definisi tersebut
mengandung makna kompetensi adalah bagian kepribadian yang mendalam dan
melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan
dan tugas pekerjaan.
Menurut Veithzal Rivai, Ahmad Fawzi, dkk (2008 : 568), mendefinisikan kompetensi
adalah mengacu pada pengetahuan (knowledge), kemampuan (skills), kecakapan
(abilities), atau kepribadian (personality) individu secara langsung mempengaruhi kinerja
mereka.
Kerangka dasar untuk menentukan kompetensi mengacu pada langkah-langkah
yang disebut FAC, yaitu singkatan dari Function kemudian Activities atau Process, baru
kemudian Competency. Ada tiga cara dalam menentukan kompetensi, adalah sebagai
berikut :
1. Perlu menentukan fungsi-fungsi khusus pada suatu posisi (function of job) terlebih
dahulu.
2. Mempelajari secara khusus bagaimana aktivitas dalam proses mengerjakan
pekerjaan tersebut (activities atau process) dapat dilaksanakan.
3. Menentukan kompetensi apa yang diperlukan (competency) pada posisi jabatan
tersebut.
Beberapa aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi, adalah sebagai
berikut :
578
579
bekerja dan karyawan yang sudah puluhan tahun bekerja dalam organisasi tentu
memiliki tingkat komitmen yang berlainan.
Meyer, Allen dan Smith (1991) dalam Khaerul Umam (2010 : 259) merumuskan tiga
dimensi komitmen dalam berorganisasi, yaitu:
1. Affective commitment, berkaitan dengan hubungan emosional anggota terhadap
organisasinya, identifikasi dengan organisasi, dan keterlibatan anggota dengan
kegiatan di organisasi. Anggota organisasi dengan affective commitment yang tinggi
akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena memang memiliki keinginan
untuk itu (Allen & Meyer, 1997).
2. Continuance commitment, berkaitan dengan kesadaran anggota organisasi sehingga
akan mengalami kerugian jika meninggalkan organisasi. Anggota organisasi dengan
continuance commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi
karena mereka memiliki kebutuhan untuk menjadi anggota organisasi tersebut (Allen
& Meyer, 1997).
3. Normative commitment, menggambarkan perasaan keterikatan untuk terus berada
dalam organisasi. Anggota organisasi dengan normative commitment yang tinggi
akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena merasa dirinya harus berada
dalam organisasi tersebut (Allen & Meyer, 1997).
3. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teori yang telah di bahas pada kerangka pemikiran. Maka
penulis membuat alur pikir penelitian yang tertuang dalam gambar-gambar yang
menghubungkan antara teori-teori kompetensi karyawan dan komitmen kerja.
Kompetensi Karyawan
Komitmen Kerja
1. Task Skills
2. Task Management Skills
3. Contingency
Management Skill
4. Job Role Environment
Skills
5. Transfer Skill
1. Affective Commitment
2. Continuance
Commitment
3. Normative Commitment
Moeheriono,
(2009 : 15)
Khaerul Umam,
(2010 : 259)
Gambar 2.3
Alur Pikir Penelitian
Sumber : Peneliti 2012
C. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan verifikatif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (indepeden) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain (Sugiyono 2007:11).
580
2. Instrument Penelitian
Untuk mendapatkan penelitian yang benar, variabel penelitian diperlukan agar
pengambilan dan pembahasan data terarah. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu,
kompetensi karyawan sebagai variabel bebas dan komitmen kerja sebagai variabel
terikat. Sebagai parameter dari variabel yang diteliti akan dijelaskan pada tabel dibawah
ini :
N
o
Variabel
Sub Variabel
1. Task Skills
2. Task
Management
Skills
3. Contingency
Management
Skill
Kompetensi
Role
Karyawan* 4. Job
Environment
(Variabel X)
Skills
5. Transfer Skill
1. Affective
Commitment
2. Continuance
Commitment
Komitmen
Kerja**
(Variabel Y)
3. Normative
Commitment
Tabel 3.1
Instrument Penelitian
Indikator
Skala
Data
1. Ketepatan Waktu
2. Adaptasi Kerja
3. Mematuhi Peraturan
1. Ordinal
2. Ordinal
3. Ordinal
4. Kemampuan Mengelola
5. Kemampuan Berpikir
6. Kemampuan Merencanakan
7. Pengambilan Keputusan
8. Pengambilan Tindakan
9. Memberi masukan/Ide
10. Kerjasama
11. Wawasan
12. Bersosialisasi
13. Beradaptasi
14. Mudah Bergaul
15. Inisiatif
1. Hubungan Emosional
2. Bagian Dalam Perusahaan
3. Menjalankan Pekerjaan
4. Keputusan Perusahaan
5. Memegang Teguh Peraturan.
6. Kesadaran Menjadi Bagian Perusahaan
7. Rugi Tinggalkan Perusahaan
8. Membantu Kesuksesan Pekerjaan
9. Kebahagiaan Hidup di Perusahaan
10. Loyalitas Terhadap Perusahaan
11. Keterkaitan Dalam Perusahaan
12. Harus Selalu Berada di Perusahaan
13. Penghargaan Terhadap Perusahaan
14. Bertanggung Jawab Dalam Perusahaan
15. Kepedulian Terhadap Perusahaan
4. Ordinal
5. Ordinal
6. Ordinal
7. Ordinal
8. Ordinal
9. Ordinal
10. Ordinal
11. Ordinal
12. Ordinal
13. Ordinal
14. Ordinal
15. Ordinal
1. Ordinal
2. Ordinal
3. Ordinal
4. Ordinal
5. Ordinal
6. Ordinal
7. Ordinal
8. Ordinal
9. Ordinal
10. Ordinal
11. Ordinal
12. Ordinal
13. Ordinal
14. Ordinal
15. Ordinal
581
Dari populasi karyawan sebanyak 120 orang, maka sampel dalam penelitian ini
adalah 89 orang. Dalam pengambilan sampel ini menggunakan tabel dari Sugiono
(2011:62).
b. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendukung metode tersebut peneliti menggunakan teknik pengumpula
data sebagai berikut :
1). Riset Kepustakaan
2). Observasi
3). Kuisioner
c. Teknik Skala
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial
ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai
variable penelitian
Tabel
Teknik Skala
Skala Skor
Kompetensi Karyawan dan Komitmen Kerja
1
Sangat Rendah
Rendah
Cukup Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
582
d. Transformasi Data
Merubah bentuk data dari bentuk asli ke bentuk lain tanpa merubah datanya.
Pada pendekatan analisis jalur seringkali digunakan tipe data ordinal. Tipe data
tersebut merefleksikan peubah-peubah yang sebelumnya berasal dari suatu konsep
yang telah diubah bentuknya sehingga dapat diukur. Pengukuran data yang akan
dibutuhkan minimal berskala interval. Jika data yang akan dianalisis berskala ordinal,
maka perlu ditransformasi terlebih dahulu menjadi skala interval agar dapat digunakan
untuk analisis lebih lanjut, metode pentransformasian data tersebut umumnya
menggunakan uji MSI (Method of Successive Interval).
e. Analisis Korelasi
Dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi product moment (correlation
product moment) adalah salah satu pendekatan untuk mengetahui keeratan antara
satu variabel dengan variabel lainnya.
f. Hipotesis
untuk itu pengujian ini menggunakan hipotesis, adapun koefisien korelasi yang
akan di uji pada tingkat significant 5% denga uji pihak kanan, yaitu apabila :
Ho : = 0: Tidak terdapat hubungan antara kompetensi karyawan
dengan
komitmen kerja pada PT PLN (Persero) Rayon Rengasdengklok.
Ha : > 0: Kompetensi karyawan berpengaruh positif terhadap
komitmen
kerja karyawan pada PT PLN (Persero) Rayon Rengasdengklok
Keterangan
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
583
Gambar 4.19
Bar Chart Mengenai Rekapitulasi Skor Kompetensi Karyawan
Sumber : Data dianalisis, 2012
Bar Scale
SR
89
160,2
CT
231,4
284 302,6
ST
373,8
445
Gambar 4.20
Bar Scale Rekapitulasi Skor Kompetensi Karyawan
Sumber : Data dianalisis, 2012
Berdasarkan hasil rekapitulasi diatas didapat nilai jumlah rata-rata skor sebesar
284 dan dapat disimpulkan bahwa kompetensi karyawan pada PT PLN (Persero) Rayon
Rengasdengklok adalah cukup tinggi. Dari 15 indikator yaitu dimulai dari ketepatan
waktu, adaptasi kerja, mematuhi peraturan, kemampuan mengelola, kemampuan
berpikir, kemampuan merencanakan, pengambilan keputusan, pengambilan tindakan,
memberi masukan/ide, kerjasama, wawasan, bersosialisasi, beradaptasi, mudah bergaul
dan inisiatif, diketahui skor yang paling tinggi adalah indikator bersosialisasi, karena
karyawan pada PT PLN (Persero) Rayon Rengasdengklok senang bersosialisasi antara
atasan, karyawan dan pelanggang, agar terjalin suasana yang semakin mengakrabkan
dan skor yang paling rendah adalah indikator memberi masukan/ide, karena karyawan
pada PT PLN (Persero) Rayon Rengasdengklok kurang dalam memberi masukan/ide
didalam pekerjaan atau dapat juga saran atau aspirasinya kurang didengar oleh
atasannya sehingga jadi kurang memberi masukan/ide.
2. Rekapitulasi Skor Komitmen Kerja
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Tabel
Rekapitulasi Skor Komitmen Kerja
Indikator
Total Skor
Hubungan Emosional
294
Bagian Dalam Perusahaan
299
Menjalankan Pekerjaan
310
Keputusan Perusahaan
284
Memegang Teguh Peraturan
294
Kesadaran Menjadi Bagian Perusahaan
294
Rugi Tinggalkan Perusahaan
290
Membantu Kesuksesan Pekerjaan
309
Keterangan
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Tinggi
584
9
Kebahagiaan Hidup di Perusahaan
10 Loyalitas Terhadap Perusahaan
11 Keterkaitan Dalam Perusahaan
12 Harus Selalu Berada di Perusahaan
13 Penghargaan Terhadap Perusahaan
14 Bertanggung Jawab Dalam Perusahaan
15 Kepedulian Terhadap Perusahaan
Jumlah Skor
Jumlah Rata-rata Skor
Sumber : Data dianalisis, 2012
280
314
341
293
312
289
302
4.505
300
Cukup Tinggi
Tinggi
Tinggi
Cukup Tinggi
Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Cukup Tinggi
Gambar 4.36
Bar Chart Mengenai Rekapitulasi Komitmen Kerja
Sumber : Data dianalisis
Bar Scale
SR
89
160,2
CT
231,4
302,6
ST
373,8
445
300
Gambar
Bar Scale Rekapitulasi Skor Komitmen Kerja
Sumber : Data dianalisis, 2012
Berdasarkan hasil rekapitulasi diatas didapat nilai jumlah rata-rata skor sebesar
300 dan disimpulkan bahwa komitmen kerja pada PT PLN (Persero) Rayon
Rengasdengklok adalah cukup tinggi. Dari 15 indikator yaitu dimulai dari hubungan
emosional, bagian dalam perusahaan, menjalankan pekerjaan, keputusan perusahaan,
memegang teguh peraturan, kesadaran menjadi bagian perusahaan, rugi tinggalkan
perusahaan, membantu kesuksesan pekerjaan, kebahagiaan hidup di perusahaan,
loyalitas terhadap perusahaan, keterkaitan dalam perusahaan, harus selalu berada di
perusahaan, penghargaan terhadap perusahaan, bertanggung jawab dalam perusahaan
dan kepedulian terhadap perusahaan, diketahui skor yang paling tinggi adalah indikator
585
X Y
n X X n Y Y
n X 1Y 1
2
r
r
1 2
1 2
89 * 201014,27 4278,144119,77
89 * 210494,10 4278,14
89 *196425,75 4119,77
17890270,03 17624952,83
431493,04 509386,9
265317,2
656,881 * 713,713
265317,2
r
468824,5
r 0,565
Tabel
Correlations
Kompetensi
karyawan
Kompetensi
karyawan
Pearson Correlation
1
Sig. (1-tailed)
N
89
Komitmen kerja
Pearson Correlation
,565**
Sig. (1-tailed)
,000
N
89
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Sumber : Data dianalisis, 2012
Komitmen
kerja
,565**
,000
89
1
89
Berdasarkan perhitungan dan tabel di atas didapat nilai korelasi sebesar 0,565 yang
artinya angka tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan positif yang cukup kuat
antara variabel kompetensi karyawan terhadap variabel komitmen kerja.
4. Koefisien Determinasi
Adapun besarnya pengaruh kompetensi karyawan terhadap komitmen kerja
pada PT PLN (Persero) Rayon Rengasdengklok yang dihitung dengan menggunakan
rumus koefisien determinasi sebagai berikut :
KD = r x 100%
KD = 0,565 x 100%
KD = 31,92%
586
r n2
(1 r ) 2
t
0,565 89 2
1 0,565 2
5,269
0,680
t 7,748
Pengujian t tabel pada tingkat kesalahan 5% yaitu :
dk = n 2 atau 89 2 = 87, maka hasil t hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan
harga t tabel untuk tingkat kesalahan 5% dan dk
( n 2 ) = 87 diperoleh t tabel 1,671 dengan t hitung 7,748. Maka hal tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
daerah penolakan Ho
daerah penerimaan Ho
1,671
7,748
Gambar 4.38
Kurva pengujian Hipotesis
Jadi, t hitung > t tabel dan ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang menyatakan
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kompetensi karyawan terhadap komitmen
kerja pada PT PLN (Persero) Rayon Rengasdengklok.
587
588
F. DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-14.
Yogyakarta : BPFE.
Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-15. Jakarta :
Bumi Aksara.
Kirom, Bahrul. 2010. Mengukur Kinerja Pelayanan dan Kepuasan Konsumen. Bandung :
Pustaka Reka Cipta.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor : Ghalia Indonesia.
Puji Isyanto. 2010. Metodologi Penelitian. Karawang. Karawang :FE UNSIKA
Sedarmayanti, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung :PT Refika Aditama.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta : CV Andi Offset.
Sugiono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Cetakan ke-15. Bandung : CV Alfabeta.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV Alfabeta.
Sugiono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana.
Tini Sutiawati pada tahun 2011, dengan judul skripsi : Pengaruh Kompetensi Individu
Karyawan Terhadap Pengembangan Karir Pada PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills
Karawang.
Tri Mulyanti pada tahun 2011, dengan judul skripsi : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
Komitmen Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Karawang.
Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung : CV Pustaka Setia.
SUMBER INTERNET
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2288041-macam-macam-penelitiansosial/#ixzz1ulW5avMM (Selasa, 08 Mei 2012).
http://junaidichaniago.com/2008/05/29/transformasi/
(Selasa, 08 Mei 2012).
589