DALAM ORGANISASI
Oleh:
Andy Corry W
Pendahuluan
Komunikasi organisasi merupakan bidang kajian yang penting untuk diketahui,
karena pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dasar dan keahlian komunikasi akan
memudahkan setiap orang yang ada dalam suatu organisasi dapat melaksanakan tujuan
yang sudah ditetapkan dengan lebih efektif dan efisien.
Komunikasi organisasi secara sederhana dapat diartikan, sebagai komunikasi
antarmanusia yang terjadi dalam konteks organisasi. Secara terperinci, komunikasi
organisasi didefinisikan sebagai proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam
suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi
lingkungan yang tidak pasti atau yang saling berubah-ubah (Goldhaber, 1986). Dalam
suatu organisasi, terdapat arus komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal. Masingmasing arus komunikasi tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Pada komunikasi
vertikal, arus komunikasi terjadi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Sedangkan
pada komunikasi horisontal, arus komunikasi berlangsung diantara bagian ataupun
karyawan dalam jenjang atau tingkatan yang sama. Selain kedua bentuk aliran
komunikasi, terdapat dimensi ketiga yaitu arus komunikasi eksternal. Pada dimensi ini,
digambarkan bagaimana pertukaran informasi antara organisasi dengan lingkungannya
(dengan organisasi lain atau masyarakat luas). Tujuannya adalah membina hubungan
komunitas.
Hambatan
komunikasi
seringkali
menjadi
penyebab
utama
gagalnya
perlu dilakukan dengan jalan menempatkan komunikasi menjadi salah satu aspek penting
dalam organisasi.
A. Faktor Personal
Faktor personal biasanya berasal dari konsep kita mengenai komunikasi sebagai
tingkah laku dan proses untuk memperlihatkan arti yang ditentukan. Suatu tingkah laku
komunikasi mengaktifkan alat-alat indera kita seperti penglihatan, pendengaran,
penciuman, pengecap dan perasa. Pada suatu saat, kita dibombardir oleh bermacammacam keterbatasan dalam proses komunikasi baik yang datang dari luar maupun yang
datang dalam diri kita sendiri. Faktor utama yang memberikan kontribusi pada hambatan
komunikasi adalah persepsi kita mengenai pemberian komunikasi tersebut. Persepsi
adalah proses pengamatan, pemilihan, pengorganisasian stimulus yang sedang diamati
dan membuat interpretasi mengenai pengamatan itu. Dengan demikian, persepsi
berkenaan dengan penerimaan dan penginterpretasian informasi.
Hal-hal yang berkenaan dengan persepsi yang ikut mempengaruhi proses
komunikasi adalah sebagai berikut:
5.
verbal dan nonverbal, misalnya pesan verbal mengatakan ya tetapi dalam pesan
nonverbal dapat disimpulkan tidak. Bila hal semacam ini terjadi, orang cenderung
percaya pada pesan nonverbal. Pesan mungkin salah dimengerti, terganggu atau kurang
tepat jika tingkah laku nonverbal gagal mendukung apa yang dikatakan pesan verbal.
B. Faktor Organisasi
Ada beberapa hal dalam lingkungan organisasi yang ikut memberikan kontribusi
terhadap adanya hambatan komunikasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
3. Keterbatasan Berkomunikasi
Keterbatasan
yang
ditentukan
oleh
organisasi
yaitu
seseorang
boleh
berkomunikasi dengan yang lain dan ketentuan siapa yang boleh membuat keputusan,
mempengaruhi cara anggota organisasi berkomunikasi.
6. Spesialisasi Tugas
Spesialisasi tugas mempersempit persepsi seseorang dan mempengaruhi cara orang
berkomunikasi. Individu mengenali bidang keahlian mereka masing-masing dan gagal
mengintegrasikan tugasnya dengan bagian lain. Akibatnya seringkali terjadi penundaan
arus komunikasi atau mengelakkan menyampaikan informasi dari orang ke orang lain.
Akibat lain dari spesialisasi tugas adalah timbulnya sikap untuk pemilikan informasi.
Sikap ini tidak mendukung kerja kelompok yang efisien.
7. Ketidakpedulian Pimpinan
Ketidakpedulian pimpinan organisasi juga merupakan penghambat dalam proses
komunikasi. Ada beberapa hal yang memberikan sumbangan terhadap sikap tidak peduli
itu:
a. Pimpinan sering gagal mengirim pesan yang dibutuhkan karyawan karena mereka
mengira orang telah mengetahuinya, sehingga pimpinan itu malas, menangguhkan
atau cenderung menahan informasi.
b. Keasyikan mungkin terjadi, karena pimpinan terlalu berpusat pada dirinya sehingga
mereka tidak mendengar orang lain secara efektif atau bersikap tidak mempedulikan
orang lain.
8. Prestise
Prestise datang dari bermacam-macam bentuk seperti besarnya kantor atau ruang
kerja, kemewahan perabotan kantor dan mobil kantor. Apapun bentuknya prestise itu
merupakan penghambat komunikasi diantara orang yang berbeda levelnya dalam
organisasi. Prestise menjadikan komunikasi antara orang yang memiliki prestise tinggi
dengan yang rendah menjadi tidak lancar atau bebas.
9. Jaringan Komunikasi
Hambatan lain juga dapat disebabkan oleh banyaknya tingkatan atau mata rantai
yang harus dilalui oleh suatu pesan. Pesan yang dikirimkan secara seri atau berantai
banyak cenderung diubah oleh si penerima sebelum dilanjutkan pengirimannya. Menurut
Lewis (1987) hanya kira-kira 30% pesan yang dikirim secara berantai, sesuai dengan
aslinya. Makin banyak mata rantai yang dilalui oleh pesan, makin memungkinkan pesan
tersebut akan salah diartikan.
4. Secara umum, ada empat cara yang dapat dilakukan oleh anggota organisasi untuk
mengurangi hambatan komunikasi. Keempat cara tersebut adalah:
1. Menetapkan lebih dari satu saluran komunikasi
2. Menciptakan prosedur untuk mengimbangi distorsi
3. Menghilangkan pengantara antara pembuat keputusan dengan pemberi informasi
4. Mengembangkan Pembuktian gangguan pesan.
Sebagai saran yang perlu diperhatikan, agar dapat ditingkatkan komunikasi yang
efektif dalam suatu organisasi antara lain:
1. Hendaknya komunikasi dalam organisasi berorientasi pada penerima dan bukan
berorientasi pada sipengirim. Bentuk komunikasi seyogianya sebagian besar
bergantung pada hal-hal yang diketahui tentang penerima. Inilah yang dimaksud
dengan
empati.
Empati
mengharuskan
sipengirim/komunikator
agar
menempatkan dirinya dalam peran orang lain dan mengandaikan sudut pandang
serta emosi orang lain. Empati mengharuskan komunikator agar menempatkan
dirinya pada kedudukan penerima sehingga dapat memperkirakan bagaimana
kemungkinan penguraian sandi pesan yang akan disampaikan. Supaya pimpinan
dapat berkomunikasi yang efektif dengan karyawan, empati seringkali merupakan
unsur penting.
DAFTAR PUSTAKA
Andy Corry. W. Adalah dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung dan
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana.