Anda di halaman 1dari 19

BAB III

GAMBARAN UMUM KOTA PADANG DAN

DINAS KOPERINDAG PROVINSI SUMATRA BARAT

A. GAMBARAN UMUM KOTA PADANG

1. Keadaan Geografis

Ibukota propinsi Sumatera Barat yang terletak di tepi pantai barat Pulau
Sumatera ini berada pada posisi 0044’00 dan 1008’35” serta antara 100005’05”
dan 100034’09” Bujur Timur. Sedangkan luas Kota Padang adalah 694,96 Km 2
atau 1,65 persen dari luas Propinsi Sumatera Barat.

Wilayah Kota Padang merupakan perpaduan antara dataran rendah,


perbukitan dan wilayah sungai, dimana Kota Padang memiliki 5 sungai besar dan
16 sungai kecil dengan sungai terpanjang yaitu Batang Kandis sepanjang 20 Km.
Sedangkan pulau yang dimiliki Kota Padang sebanyak 19 buah pulau yang
lokasinya terdapat di beberapa wilayah kecamatan.

Jika diperhatikan posisi letaknya, Kota Padang berbatasan dengan tiga


daerah Kabupaten Padang Pariaman, Pesisir Selatan dan Solok. Dan sebuah
samudera yaitu Samudra Indonesia.

Selama tahun 2003, tingkat curah hujan Kota Padang mencapai rata-rata
405,88 mm perbulan, dengan rata-rata hari hujan 17 hari perbulan. Sedangkan
suhu udaranya berkisar antara 230 - 320 pada siang hari dan 220 – 280 pada
malam hari. Kelembaban udaranya berkisar antara 78-81%.

2. Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi Kota Padang

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menggambarkan aktivitas


perekonomian suatu daerah, semakin tinggi produktifitas daerah maka PDRB-
nya akan semakin besar. Perkembangan PDRB merupakan salah satu indikator
ekonomi yang digunakan untuk melihat tingkat perkembangan aktivitas ekonomi
daerah. Hasil perhitungan PDRB dapat disajikan berdasarkan pendekatan harga
berlaku dan harga konstan.
Tabel 1

Total Perkembangan PDRB Kota Padang

Tahun 2000-2007

(Milyar Rupiah & Persentase)

PDRB
Tahun Atas Dasar Atas Dasar Harga
Harga Berlaku Berlaku

7.079,34 2.459,58
2000
(3,32) (10,02)

Sumber : BPS Kota Padang

Dari tabel 1 di atas, dapat kita lihat perbedaan total perkembangan PDRB
beserta persentasenya tiap tahunnya. Pertumbuhan PDRB Kota Padang dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan. Tahun 2000 PDRB atas harga berlaku
sebesar Rp 7.079,34 milyar Rupiah dengan persentase sebesar 3,32 % kemudian
naik menjadi Rp 8.043,35 milyar Rupiah pada tahun 2001 dengan persentase
sebesar 13,61 % dan terus mengalami peningkatan tiap tahunnya sampai pada
tahun 2007 sebesar Rp 17.369,18 milyar Rupiah dengan persentase sebesar
13,56 %.

Jika dibandingkan dengan PDRB harga konstan terlihat pula bahwa


pertumbuhan PDRB Kota Padang terus mengalami peningkatan. Pada tahun
2001 PDRB harga konstan Kota Padang sebesar Rp 2.459,58 milyar Rupiah
dengan persentase sebesar 10,02 % dan mengalami peningkatan pada tahun
2001 sebesar Rp 2.562,85 milyar Rupiah dengan persentase sebesar 4,19 %,
dan hingga pada tahun 2007 terus mengalami peningkatan sebesar 10,165,76
milyar Rupiah dengan persentase sebesar 6,12 %.

Dari tabel 2 di samping, dapat kita lihat perbedaan perkembangan PDRB


pada tiap tahunnya. Pertumbuhan PDRB Kota Padang dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan di setiap sektor lapangan usahanya. Tahun 2000 PDRB
atas dasar harga berlaku sebesar Rp 7.079,34 milyar Rupiah kemudian naik
menjadi Rp 8.043,35 milyar Rupiah pada tahun 2001 hingga pada tahun 2007
terus mengalami peningkatan sebesar Rp 17.369,18 milyar Rupiah.

Jika dibandingkan dengan PDRB atas dasar harga konstan terlihat pula
bahwa pertumbuhan PDRB Kota Padang di setiap sektor lapangan usahanya
terus mengalami peningkatan. Tahun 2000 PDRB atas dasar harga konstan Kota
sebesar Rp 2.459,58 milyar Rupiah dan mengalami peningkatan pada tahun
2001 sebesar Rp 2.562,85 milyar Rupiah hingga pada tahun 2007 terus
mengalami peningkatan sebesar 10.165,76 milyar Rupiah.

Pertumbuhan PDRB Kota Padang di sektor lapangan usaha tiap tahunnya


didominasi oleh peranan sektor pengangkutan dan komunikasi serta dari sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Peranan kedua sektor ini sangat menonjol dan
berpotensi untuk pertumbuhan PDRB Kota Padang. Pemerintah daerah harus
terus mendukung dan mempertahankan kelancaran kegiatan pembangunan
kedua sektor ini serta menggali potensi sektor lapangan usaha lainnya sehingga
tidak hanya terpusat pada kedua sektor di atas. Peran serta pemerintah
diperlukan untuk meningkatkan perekonomian daerah Kota Padang.

B. GAMBARAN UMUM DINAS KOPERINDAG

1. Dasar Hukum Pembentukan Dinas Koperindag

2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Dinas Pasar Kota Padang


• Kedudukan
Tugas dan Fungsi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
merupakan unsur pelaksanaan teknis dari pemerintah daerah dibidang
Kperasi, Perindustrian dan Perdagangan. Dinas ini dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

• Tugas pokok
Dinas Koperindag mempunyai tugas melaksanakan urusan
Pemerintah Daerah di bidang Koperasi, Perindustrian, Perdagangan
serta tugas pembantuan sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.

• Fungsi
Dalam melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana di atas, Dinas
Koperindag mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Koperasi, Perindustrian dan


perdagangan
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang Koperasi, Perindustrian dan perdagangan.
c. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang Koperasi,
Perindustrian dan perdagangan.
d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

3. Struktur Organisasi Dinas Pasar kota Padang

Struktur Organisasi serta uraian tugas Dinas Pasar Kota Padang


adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas Mempunyai Tugas :

1. Membantu Walikota dalam melaksanakan tugasnya yang


membidangi pengelolaan Koperasi, Perindustrian dan
perdagangan, meliputi perumusan kebijakan daerah serta
menyusun program kerja dalam rangka pelaksanaan tugas
pokok dinas Koperindag.
2. Memimpin, mengkoordinasi, meengendalikan serta mengawasi
semua kegiatan pengelolaan kopeasi, perindustrian dan
perdagangan.
3. Memberikan informasi mengenai situasi Koperasi, Perindustrian
dan perdagangan, serta mempertimbangkan pada gubernur
sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan atau membuat
keputusan.
4. Mempertanggung jawabkan tugas-tugas dinas Koperindag, baik
teknis operasional maupun fungsional kepada walikota.
5. Menempatkan pegawai-pegawai dinas koperindag dalam
jabatan tertentu di lingkungan Dinas Koperindag berdasarkan
peraturan perundangan yang berlaku.
6. Memelihara dan meningkatkan kemampuan atau prestasi
pegawai Dinas Koperindag serta disiplin pegawai.
7. Mengadakan hubungan kerja sama dengan semua instansi
untuk kepentingan dan kelancaran pelaksanaan tugasnya.
b. Sekretarit

Bagian sekretariat mempunyai tugas melakukan pengelolaan


urusan rumah tangga dinas, ketatausahaan, tatalaksana, humas,
protokol, laporan, dan organisasi serta hubungan masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas sekretariat mempunyai fungsi sebagai


berikut:

1. Pengkoordinasian kegiatan kesekretariatan untuk memfasilitasi


kelancaran tugas bidang urusan Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan.

2. Pelaksanaan dan penjabaran peraturan perundang-undangan


sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Pelaksanaan dan perumusan rencana stratejik.

4. Pelaksanaan pelayanan administrasi diluar dan didalam


organisasi.

5. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas dan urusan bidang


Koperasi, Perindustrian dan perdagangan berdasarkan azas
keseimbangan.

6. Pengkoordinasian penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja


SKPD.

• Sekretariat terdiri dari :

a. Sub bagian umum dan kepegawaian

Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas


urusan ketatausahaan, ketatalaksanaan, kepegawaian, dan
oraganisasi, humas, protokol, serta urusan rumah tangga
dinas.

Tugas sub bagian umum dan kepegawaian adalah :

1) Mengendalikan surat masuk, keluar, dan kearsipan.

2) Melaksanakan pengendalian administrasi barang dan


perlengkapan dinas.

3) Merencanakan kebutuhan barang dan perlengkapan


dinas.

4) Mempersiapkan bahan pelaksanaan pengadaan,


penyaluran, pemakaian, penggunaan dan penghapusan
barang dan perlengkapan.

5) Menyiapkan bahan pelaksanaan administrasi penggunaan


dan pemakaian barang inventaris, kendaraan dinas dan
rumah dinas serta penggunaan gedung kantor.
6) Menyiapkan administrasi pengaturan urusan rumah
tangga, keamanan kantor, dan lingkungan serta rumah
dinas.

7) Mengatur pelaksanaan pengguna dan pemakaian barang


inventaris dan perlengkapan kantor.

8) Melaksanakan tugas keprotokolan dinas.

9) Membuat rencana dan program kerja sub bagian umum


dan kepegawaian.

10) Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan


yang telah ditetapkan.

11) Mengumpulkan, mengelola, dan menyiapkan data


kepegawaian dinas.

12) Mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai dinas.

13) Mempersiapkan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji


berkala pegawai.

14) Mempersiapkan bahan mutasi dan pemberhentian,


teguran pelanggaran disiplin, pensiun, dan surat cuti
pegawai dinas.

15) Mempersiapkan bahan dan data pegawai yang akan


mengikuti pendidikan dan pelatihan pegawai.

16) Melaksanakan bahan rencana kesejaheraan pegawai.

17) Mengkoordinir kehadiran pegawai.

18) Membuat laporan kepegawaian dan Daftar Urut


Pangkat Kepegawaian (DUK).

19) Mempertanggungjawabkan kegiatan subag yang telah


dilaksanakan sesuai ketentuan berlaku.

20) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh


pimpinan.

b. Sub bagian keuangan

Sub bagian keuangan mempunyai tugas,


menyelenggarakan pelayanan administrasi keuangan,
menyelenggarakan pembukuan, laporan keuangan dan
memelihara dokumen keuangan serta membuat laporan
pertanggungjawaban keuangan sesuai ketentuan dan
peraturan yang berlaku.

Tugas sub bagian keuangan :

1. Menyusun program dan rencana pengelolaan keuangan


berdasarkan ketentuan yang berlaku.
2. Mempelajari dan menelaah peraturan keuangan.

3. Menyusun rencana kegiatan belanja langsung dan tidak


langsung.

4. Memproses dokumen pelaksanaan anggaran kegiatan.

5. Menyelenggarakan pelayanan administrasi keuangan.

6. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam


pelaksanaan kegiatan.

7. Menyiapkan bahan pertanggungjawaban dan menyiapkan


laporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

8. Menyiapkan dan memelihara dokumen keuangan sesuai


dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

9. Melaksanakan tugas lain yang diberiaknan oleh pimpinan.

c. Sub bagian program

Sub bagian program mempunyai tugas menyiapkan


bahan penyusunan rencana umum jangka pendek,
menengah dan panjang, serta proposal pengembangan
kegiatan berdasarkan urusan yang menjadi kewenangan
dinas Koperindag sesuai skala prioritas dan arahan pimpinan.

Tugas sub bagian program :

1. Mengumpulkan bahan dan data yang berkaitan dengan


perencanaan umum dan program.

2. Mengumpulkan dan menganalisa peraturan perundang-


undangan yang terkait dengan pelaksanaan urusan dan
tugas dinas.

3. Menyiapkan bahan tentang pelaksanaan perencanaan


umum dan program.

4. Menyiapkan pedoman dan petunjuk tentang pelaksanaan


perencanaan umum dan program pengelolaan Koperasi,
Perindustrian dan Perdagangan.

5. Membuat rencana dan program kerja umum.

6. Melaksanakan koordinasi dengan unut kerja terkait dalam


pelaksanaan kegiatan.

7. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program


kegiatan.

8. Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan


menurut ketentuan yang berlaku.

9. Melaksankan penatausahaan tugas sub bagian program.


10.Menyiapkan bahan dan menyusun rencana stratejik.

11.Melaksanakan pengelolaan data dan informasi secara


elektronik.

12.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

c. Bidang Kelembagaan dan Pemberdayaan Koperasi

Bidang kelembagaan dan pemberdayaan koperasi


mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijaksanaan dan
perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan program
sesuai ruang lingkup kelembagaan dan pemberdayaan koperasi.

Dalam melaksanakan tugas bidang kelembagaan dan


pemberdayaan koperasi mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas


yang bersifat rutinitas.

2. Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan


bidang.

3. Perencanaan kegiatan di ruanglingkup bidang kelembagaan dan


pemberdayaan koperasi berdasarkan skala prioritas.

4. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang


ditetapkan.

5. Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan.

6. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas


keseimbangan.

7. Pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan dan penyusunan


laporan.

• Bidang kelembagaan dan pemberdayaan koperasi terdiri


dari :

a. Seksi Organisasi dan Advokasi

Seksi organisasi dan advokasi mempunyai tugas


menyiapkan bahan dan melaksanakan kebijakan teknis ruang
lingkup organisasi dan advokasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan organisasi dan advokasi,sesuai urusan
yang menjadi kewenangan seksi organisasi dan advokasi
sebagai lampiran peraturan Gubernur ini.

Tugas seksi organisasi dan advokasi :

1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan


kegiatan seksi oraganisasi dan advokasi sesuai dengan
urusan.
2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi organisasi dan
advokasi sesuai program dan urusan dengan
mempedomani peraturan perundang-undangan serta
kebijakan teknis lembaga pemerintahan terkait.

b. Sesi Pengawasan Pengembangan dan Restrukturisasi


Usaha

Seksi pengawasan pengembangan dan restrukturisasi


usaha mempunyai tugas menyiapkan bahan dan
melaksanakan kebijaksanaan teknis ruang lingkup
pengawasan pengembangan dan restrukturisasi usaha yang
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pengawasan
pengembangan dan restrukturisasi usaha, sesuai urusan
yang menjadi kewenangan seksi pengawasan pengembangan
dan restrukturisasi usaha.

Tugas seksi pengawasan pengembangan dan restrukturisasi :

1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan


kegiatan seksi pengawaasan pengembangan dan
restrukturisasi usaha sesuai dengan urusan.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi pengawasan


pengembangan dan restrukturisasi usaha sesuai program
dan urusan dengan mempedomani peraturan perundang-
undangan serta kebijakan teknis lembaga pemerintah
terkait.

c. Seksi Penyuluhan Pemasaran dan Jaringan Usaha

Seksi penyuluhan pemasaran dan jaringan usaha


mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan
kebijaksanaan teknis ruang lingkup penyuluhan pemasaran
dan jaringan usaha yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan penyuluhan pemasaran dan jaringan usaha, sesuai
urusan yang menjadi kewenangan seksi penyuluhan
pemasaran dan jaringan usaha.

Tugas seksi penyuluhan pemasaran dan jaringan usaha :

1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan


kegiatan seksi penyuluhan pemasaran dan jaringan usaha
sesuai dengan urusan.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi penyuluhan


pemasaran dan jaringan usaha sesuai program dan
urusan dengan mempedomani peraturan perundang-
undangan serta kebijakan teknis lembaga pemerintah
terkait.
d. Bidang pemberdayaan usaha mikro kecil dan menegah

Bidang pemerdayaan usaha mikro kecil dan menengah


mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijaksanaan dan
perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan program
sesuai ruang lingkup pemerdayaan usaha mikro kecil dan
menengah.

Tugas bidang pemerdayaan usaha mikro kecil dan menengah :

1. Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas


yang bersifat rutinitas.

2. Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan


bidang.

3. Perencanaan kegiatan di ruanglingkup bidang pemerdayaan


usaha mikro kecil dan menengah berdasarkan skala prioritas.

4. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang


ditetapkan.

5. Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan.

6. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas


keseimbangan.

7. Pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan dan penyusunan


laporan.

• Bidang pemerdayaan usaha mikro kecil dan menengah


terdiri dari :

a. Seksi Produksi dan Aneka Usaha :

Seksi Produksi dan Aneka Usaha mempunyai tugas


menyiapkan bahan dan melaksanakan kebijakan teknis ruang
lingkup Produksi dan Aneka Usaha yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan Produksi dan Aneka Usaha,sesuai
urusan yang menjadi kewenangan seksi Produksi dan Aneka
Usaha sebagai lampiran peraturan Gubernur ini.

Tugas seksi Produksi dan Aneka Usaha :

1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan


kegiatan seksi Produksi dan Aneka Usaha sesuai dengan
urusan.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Produksi dan


Aneka Usaha sesuai program dan urusan dengan
mempedomani peraturan perundang-undangan serta
kebijakan teknis lembaga pemerintahan terkait.

b. Seksi Promosi dan Pemasaran Usaha


Seksi Promosi dan Pemasaran Usaha mempunyai tugas
menyiapkan bahan dan melaksanakan kebijaksanaan teknis
ruang lingkup Promosi dan Pemasaran Usaha yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan Promosi dan Pemasaran
Usaha, sesuai urusan yang menjadi kewenangan seksi
Promosi dan Pemasaran Usaha.

Tugas seksi Promosi dan Pemasaran Usaha :

1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan


kegiatan seksi Promosi dan Pemasaran Usaha sesuai
dengan urusan.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Promosi dan


Pemasaran Usaha sesuai program dan urusan dengan
mempedomani peraturan perundang-undangan serta
kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait.

c. Seksi Kemitraan

Seksi Kemitraan mempunyai tugas menyiapkan bahan


dan melaksanakan kebijaksanaan teknis ruang lingkup
Kemitraan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
Kemitraan, sesuai urusan yang menjadi kewenangan seksi
Kemitraan.

Tugas seksi Kemitraan :

1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan


kegiatan seksi Kemitraan sesuai dengan urusan.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Kemitraan


sesuai program dan urusan dengan mempedomani
peraturan perundang-undangan serta kebijakan teknis
lembaga pemerintah terkait.

e. Bidang Bimbingan Usaha Industri

Bidang Bimbingan Usaha Industri mempunyai tugas


menyiapkan bahan kebijaksanaan dan perumusan pelaksanaan
kegiatan berdasarkan urusan dan program sesuai ruang lingkup
Bimbingan Usaha Industri.

Tugas Bidang Bimbingan Usaha Industri :

1. Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas


yang bersifat rutinitas.

2. Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan


bidang.

3. Perencanaan kegiatan di ruanglingkup bidang Bimbingan Usaha


Industri berdasarkan skala prioritas.
4. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang
ditetapkan.

5. Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan.

6. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas


keseimbangan.

7. Pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan dan penyusunan


laporan.

• Bidang Bimbingan Usaha Industri terdiri dari :

a. Seksi Bimbingan dan Penyuluhan :

Seksi Bimbingan dan Penyuluhan mempunyai tugas


menyiapkan bahan dan melaksanakan kebijakan teknis ruang
lingkup Bimbingan dan Penyuluhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan,sesuai
urusan yang menjadi kewenangan seksi Bimbingan dan
Penyuluhan sebagai lampiran peraturan Gubernur ini.

Tugas seksi Bimbingan dan Penyuluhan :

1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan


kegiatan seksi Bimbingan dan Penyuluhan sesuai dengan
urusan.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Bimbingan dan


Penyuluhan sesuai program dan urusan dengan
mempedomani peraturan perundang-undangan serta
kebijakan teknis lembaga pemerintahan terkait.

b. Seksi Standarisasi Pengendalian Mutu dan Pemasaran


Industri

Seksi Standarisasi Pengendalian Mutu dan Pemasaran


Industri mempunyai tugas menyiapkan bahan dan
melaksanakan kebijaksanaan teknis ruang lingkup
Standarisasi Pengendalian Mutu dan Pemasaran Industri yang
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Standarisasi
Pengendalian Mutu dan Pemasaran Industri, sesuai urusan
yang menjadi kewenangan seksi Standarisasi Pengendalian
Mutu dan Pemasaran Industri.

Tugas seksi Standarisasi Pengendalian Mutu dan Pemasaran


Industri :

1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan


kegiatan seksi Standarisasi Pengendalian Mutu dan
Pemasaran Industri sesuai dengan urusan.
2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Standarisasi
Pengendalian Mutu dan Pemasaran Industri sesuai
program dan urusan dengan mempedomani peraturan
perundang-undangan serta kebijakan teknis lembaga
pemerintah terkait.

c. Seksi Kelembagaan, Permodalan dan Kerjasama


Industri

Seksi Kelembagaan, Permodalan dan Kerjasama


Industri mempunyai tugas menyiapkan bahan dan
melaksanakan kebijaksanaan teknis ruang lingkup
Kelembagaan, Permodalan dan Kerjasama Industri yang
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Kelembagaan,
Permodalan dan Kerjasama Industri, sesuai urusan yang
menjadi kewenangan seksi Kelembagaan, Permodalan dan
Kerjasama Industri.

Tugas seksi Kelembagaan, Permodalan dan Kerjasama


Industri :

1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan


kegiatan seksi Kelembagaan, Permodalan dan Kerjasama
Industri sesuai dengan urusan.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Kelembagaan,


Permodalan dan Kerjasama Industri sesuai program dan
urusan dengan mempedomani peraturan perundang-
undangan serta kebijakan teknis lembaga pemerintah
terkait.

f. Bidang Pengkajian, Pengembangan Sarana dan Prasarana


Industri

Bidang Pengkajian, Pengembangan Sarana dan Prasarana


Industri mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijaksanaan dan
perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan program
sesuai ruang lingkup Pengkajian, Pengembangan Sarana dan
Prasarana Industri.

Tugas Bidang Pengkajian, Pengembangan Sarana dan Prasarana


Industri :

1. Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas


yang bersifat rutinitas.

2. Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan


bidang.

3. Perencanaan kegiatan di ruanglingkup bidang Pengkajian,


Pengembangan Sarana dan Prasarana Industri berdasarkan
skala prioritas.
4. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang
ditetapkan.

5. Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan.

6. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas


keseimbangan.

7. Pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan dan penyusunan


laporan.

• Bidang Pengkajian, Pengembangan Sarana dan


Prasarana Industri terdiri dari :

a. Seksi Pengembangan dan Penerapan Teknologi :

Seksi Pengembangan dan Penerapan Teknologi


mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan
kebijakan teknis ruang lingkup Pengembangan dan
Penerapan Teknologi yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan Pengembangan dan Penerapan Teknologi,sesuai
urusan yang menjadi kewenangan seksi Pengembangan dan
Penerapan Teknologi sebagai lampiran peraturan Gubernur
ini.

Tugas seksi Pengembangan dan Penerapan Teknologi :

1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan


kegiatan seksi Pengembangan dan Penerapan Teknologi
sesuai dengan urusan.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi


Pengembangan dan Penerapan Teknologi sesuai program
dan urusan dengan mempedomani peraturan perundang-
undangan serta kebijakan teknis lembaga pemerintahan
terkait.

b. Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM IKM dan


Aparat Pembina

Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM IKM dan


Aparat Pembina mempunyai tugas menyiapkan bahan dan
melaksanakan kebijaksanaan teknis ruang lingkup
Pembinaan dan Pengembangan SDM IKM dan Aparat
Pembina yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
Pembinaan dan Pengembangan SDM IKM dan Aparat
Pembina, sesuai urusan yang menjadi kewenangan seksi
Pembinaan dan Pengembangan SDM IKM dan Aparat
Pembina.

Tugas seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM IKM dan


Aparat Pembina :
1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan
kegiatan seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM IKM
dan Aparat Pembina sesuai dengan urusan.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Pembinaan


dan Pengembangan SDM IKM dan Aparat Pembina sesuai
program dan urusan dengan mempedomani peraturan
perundang-undangan serta kebijakan teknis lembaga
pemerintah terkait.

c. Seksi Sarana dan Prasarana Industri

Seksi Sarana dan Prasarana Industri mempunyai tugas


menyiapkan bahan dan melaksanakan kebijaksanaan teknis
ruang lingkup Sarana dan Prasarana Industri yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan Sarana dan Prasarana Industri,
sesuai urusan yang menjadi kewenangan seksi Sarana dan
Prasarana Industri.

Tugas seksi Sarana dan Prasarana Industri :

1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan


kegiatan seksi Sarana dan Prasarana Industri sesuai
dengan urusan.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Sarana dan


Prasarana Industri sesuai program dan urusan dengan
mempedomani peraturan perundang-undangan serta
kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait.

g. Bidang Perdagangan Luar Negeri

Bidang Perdagangan Luar Negeri mempunyai tugas


menyiapkan bahan kebijaksanaan dan perumusan pelaksanaan
kegiatan berdasarkan urusan dan program sesuai ruang lingkup
Perdagangan Luar Negeri.

Tugas Bidang Perdagangan Luar Negeri :

1. Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas


yang bersifat rutinitas.

2. Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan


bidang.

3. Perencanaan kegiatan di ruanglingkup bidang Perdagangan Luar


Negeri berdasarkan skala prioritas.

4. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang


ditetapkan.

5. Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan.

6. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas


keseimbangan.
7. Pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan dan penyusunan
laporan.

• Bidang Perdagangan Luar Negeri terdiri dari :

a. Seksi Ekspor :

Seksi Ekspor mempunyai tugas menyiapkan bahan dan


melaksanakan kebijakan teknis ruang lingkup Ekspor yang
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Ekspor,sesuai urusan
yang menjadi kewenangan seksi Ekspor sebagai lampiran
peraturan Gubernur ini.

Tugas seksi Ekspor :

1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan


kegiatan seksi Ekspor sesuai dengan urusan.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Ekspor sesuai


program dan urusan dengan mempedomani peraturan
perundang-undangan serta kebijakan teknis lembaga
pemerintahan terkait.

b. Seksi Impor

Seksi Impor mempunyai tugas menyiapkan bahan dan


melaksanakan kebijaksanaan teknis ruang lingkup Impor
yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Impor, sesuai
urusan yang menjadi kewenangan seksi Impor.

Tugas seksi Impor :

1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan


kegiatan seksi Impor sesuai dengan urusan.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Impor sesuai


program dan urusan dengan mempedomani peraturan
perundang-undangan serta kebijakan teknis lembaga
pemerintah terkait.

c. Seksi Bina Usaha Perdagangan Luar Negeri

Seksi Bina Usaha Perdagangan Luar Negeri


mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan
kebijaksanaan teknis ruang lingkup Bina Usaha Perdagangan
Luar Negeri yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
Bina Usaha Perdagangan Luar Negeri, sesuai urusan yang
menjadi kewenangan seksi Bina Usaha Perdagangan Luar
Negeri.

Tugas seksi Bina Usaha Perdagangan Luar Negeri :


1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan
kegiatan seksi Bina Usaha Perdagangan Luar Negeri
sesuai dengan urusan.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Bina Usaha


Perdagangan Luar Negeri sesuai program dan urusan
dengan mempedomani peraturan perundang-undangan
serta kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait.

h. Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Perlindungan


Konsumen

Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Perlindungan


Konsumen mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijaksanaan
dan perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan
program sesuai ruang lingkup Perdagangan Dalam Negeri dan
Perlindungan Konsumen.

Tugas Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Perlindungan


Konsumen :

1. Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas


yang bersifat rutinitas.

2. Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan


bidang.

3. Perencanaan kegiatan di ruanglingkup bidang Perdagangan


Dalam Negeri dan Perlindungan Konsumen berdasarkan skala
prioritas.

4. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang


ditetapkan.

5. Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan.

6. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas


keseimbangan.

7. Pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan dan penyusunan


laporan.

• Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Perlindungan


Konsumen terdiri dari :

a. Seksi Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan :

Seksi Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan


mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan
kebijakan teknis ruang lingkup Bina Usaha dan Pendaftaran
Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan,sesuai urusan yang
menjadi kewenangan seksi Bina Usaha dan Pendaftaran
Perusahaan sebagai lampiran peraturan Gubernur ini.

Tugas seksi Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan :

1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan


kegiatan seksi Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan
sesuai dengan urusan.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Bina Usaha


dan Pendaftaran Perusahaan sesuai program dan urusan
dengan mempedomani peraturan perundang-undangan
serta kebijakan teknis lembaga pemerintahan terkait.

b. Seksi pengadaan, Distribusi dan Sarana Perdagangan

Seksi pengadaan, Distribusi dan Sarana Perdagangan


mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan
kebijaksanaan teknis ruang lingkup pengadaan, Distribusi
dan Sarana Perdagangan yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan pengadaan, Distribusi dan Sarana
Perdagangan, sesuai urusan yang menjadi kewenangan seksi
pengadaan, Distribusi dan Sarana Perdagangan.

Tugas seksi pengadaan, Distribusi dan Sarana Perdagangan :

1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan


kegiatan seksi pengadaan, Distribusi dan Sarana
Perdagangan sesuai dengan urusan.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi pengadaan,


Distribusi dan Sarana Perdagangan sesuai program dan
urusan dengan mempedomani peraturan perundang-
undangan serta kebijakan teknis lembaga pemerintah
terkait.

c. Seksi Perlindungan Konsumen

Seksi Perlindungan Konsumen mempunyai tugas


menyiapkan bahan dan melaksanakan kebijaksanaan teknis
ruang lingkup Perlindungan Konsumen yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan Perlindungan Konsumen,
sesuai urusan yang menjadi kewenangan seksi Perlindungan
Konsumen.

Tugas seksi Perlindungan Konsumen :

1. Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan


kegiatan seksi Perlindungan Konsumen sesuai dengan
urusan.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Perlindungan


Konsumen sesuai program dan urusan dengan
mempedomani peraturan perundang-undangan serta
kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait.

Anda mungkin juga menyukai