Anda di halaman 1dari 13

Standar Nasional Indonesia

SNI 01-4491 - 1998

SNI 01-4491-1998

Buah belimbing manis segar

Dewan Standardisasi Nasional - DSN

Standar Nasional Indonesia


SNI 01-4491 - 1998

SNI 01-4491-1998

Buah belimbing manis segar


1

Ruang lingkup

Standar ini meliputi definisi, istilah, klasifikasi/penggolongan, syarat mutu, cara


pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan, cara pengemasan, dan
rekomendasi.
2

Definisi

Buah belimbing manis segar adalah buah dari tanaman belimbing (Averrhoa
carambola L) dalam tingkat ketuaan optimal, utuh, segar, aman bagi manusia
bebas Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
3

Istilah

3.1

Keseragaman varietas

Adalah keseragaman kenampakan buah belimbing manis segar dari varietas


tertentu yang ditandai dengan bentuk dan warna buah.
3.2

Keseragaman berat

Adalah keseragaman berat buah dari varietas tertentu.


3.3

Tingkat kesegaran

Adalah keadaan fisik buah, yang ditandai dengan tingkat kemilap (glossy) pada
permukaan buah dan bentuk rusuk (lingir) buah masih penuh.
3.4

Tingkat ketuaan

Adalah keadaan fisik buah yang berkaitan dengan tingkat perkembangan buah,
yang ditandai dengan warna permukaan buah dan kekerasan daging pada rusuk
(lingir) buah.

3.5

Buah cacat dan atau busuk

1 dari 12

Standar Nasional Indonesia


SNI 01-4491 - 1998

SNI 01-4491-1998

Adalah buah dengan kerusakan pada permukaan buah oleh sebab mekanis,
penyimpanan, hama dan penyakit serta pembusukan, yang ditandai dengan warna
dan cacat (luka) pada buah, yang tampak secara visual maupun dengan
membelah buah.
3.7

Kotoran

Adalah semua benda bukan buah belimbing manis segar seperti tanah, bahan
tanaman dan lain-lain yang menempel pada buah belimbing atau berada dalam
kemasan, yang tampak secara visual. Bahan penyekat/pembungkus tidak
dianggap sebagai kotoran.
3.8

Serangga hidup dan atau mati

Adalah serangga hidup dan atau mati yang tampak secara visual pada buah
belimbing manis segar dan atau kemasan.
3.9

Organisme pengganggu tumbuhan (OPT)

Adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau


menyebabkan kematian tumbuhan.

Klasifikasi/penggolongan

Buah belimbing manis segar untuk masing-masing varietas, digolongkan dalam


dua kelas berdasarkan berat buah, yaitu : A dan B. Keterangan penggolongan A
dan B dapat dilihat pada Deskripsi varietas pada lampiran

Syarat mutu

Buah belimbing manis segar untuk masing-masing varietas digolongkan dalam 2


(dua) jenis mutu berdasarkan beberapa kriteria, yaitu Mutu I dan Mutu II.

2 dari 12

Standar Nasional Indonesia


SNI 01-4491 - 1998

SNI 01-4491-1998

Tabel 1
Persyaratan mutu buah belimbing manis segar
Jenis Uji/Komponen Mutu

Satuan
/Unit

Keseragaman varietas *)

Persyaratan
Mutu I
Seragam

Mutu II
Seragam

Keseragaman berat *)

100

75 - 90

Keseragaman tingkat kesegaran

100

75 90

Keseragaman tingkat ketuaan buah *)

100

75 90

Cacat dan busuk

05

Kadar kotoran

Serangga hidup atau mati

0 atau tidak
ada

0 atau tidak
ada

Organisme pengganggu tumbuhan


*) Sesuai varietasnya
6

Cara pengambilan contoh

Satu partai/lot buah belimbing manis segar terdiri dari maksimum 1.000 kemasan.
Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan dalam 1 (satu) partai/lot seperti
tabel II.
Tabel 2
Cara pengambilan contoh
Jumlah kemasan dalam partai / lot
1 s/d 5
6 s/d 100
101 s/d 300
301 s/d 500
501 s/d 1000

Jumlah kemasan yang diambil


Semua
minimal 5
minimal 7
minimal 9
minimal 10

3 dari 12

Standar Nasional Indonesia


SNI 01-4491 - 1998

SNI 01-4491-1998

Dari setiap kemasan yang dipilih buah contoh secara acak, diambil sekurangkurangnya 1 kg dari setiap kemasan kemudian buah contoh dicampur. Dari
jumlah buah yang tercampur, kemudian diambil secara acak contoh sekurangkurangnya 2 kg untuk diuji.
Petugas pengambil contoh harus orang yang memenuhi persyaratan yaitu orang
yang telah dilatih terlebih dahulu dan berwenang untuk melakukan kegiatan
tersebut serta berpengalaman mempunyai ikatan dengan suatu badan hukum.
7

Cara uji

7.1

Penentuan keseragaman varietas

7.1.1 Prinsip
Pengamatan secara visual dan pemisahan buah belimbing manis segar yang
mempunyai bentuk dan warna buah khas untuk varietas yang bersangkutan.
7.1.2

Cara kerja

7.1.2.1

Hitung jumlah seluruh contoh uji buah belimbing manis


segar.

7.1.2.2
Amati satu per satu buah belimbing manis segar secara visual dan
pisahkan buah yang dinilai mempunyai bentuk dan warna buah yang khas untuk
varietas bersangkutan.
7.1.2.3
Hitung jumlah satuan buah belimbing manis segar yang dinilai
mempunyai bentuk dan warna khas untuk varietas bersangkutan terhadap jumlah
seluruh contoh uji buah belimbing manis segar.

7.1.3

Cara menyatakan hasil uji

Persentase buah belimbing manis segar yang mempunyai bentuk dan warna yang
tidak khas untuk varietas bersangkutan :
Persentase Keseragaman Varietas :

Y
x 100 %
X

Keterangan :

4 dari 12

Standar Nasional Indonesia


SNI 01-4491 - 1998

SNI 01-4491-1998

adalah jumlah satuan buah belimbing manis segar yang mempunyai bentuk
dan warna buah khas untuk varietas bersangkutan

adalah jumlah seluruh contoh uji buah belimbing manis segar

Buah belimbing manis segar dinyatakan sebagai Mutu I apabila seragam bentuk
dan warna buah dalam contoh uji, khas untuk varietas bersangkutan.
Buah belimbing manis segar dinyatakan Mutu II apabila kurang seragam bentuk
dan warna buah dalam contoh uji tidak khas untuk varietas yang bersangkutan
sebanyak maksimal 10 % (jumlah buah tidak khas/jumlah sampel).
7.2

Penentuan keseragaman berat buah belimbing manis segar

7.2.1

Prinsip

Penimbangan berat buah.


7.2.2

Peralatan

Timbangan dengan ketelitian 0,1 g


7.2.3

Cara kerja

7.2.3.1

Timbang masing-masing contoh uji buah belimbing manis


segar.

7.2.3.2 Hitung contoh uji buah belimbing manis segar yang mempunyai berat
menyimpang dari kisaran berat yang ditentukan.
7.2.4

Cara menyatakan hasil uji

Buah dinyatakan sebagai Mutu I bila jumlah buah dalam contoh uji, sesuai dengan
golongan berat setiap varietas.
7.2.5

Persentase keseragaman

Keseragaman berat buah :

BSU
x 100 %
BSUS

Keterangan :
5 dari 12

Standar Nasional Indonesia


SNI 01-4491 - 1998

SNI 01-4491-1998

BSU

adalah jumlah buah belimbing manis segar yang mempunyai berat


sesuai dengan kisaran yang ditentukan.

BSUS

adalah jumlah Belimbing manis segar contoh uji untuk


berat

keseragaman

Buah dinyatakan termasuk dalam mutu II apabila jumlah buah dalam contoh uji,
tidak sesuai dengan golongan berat setiap varietas yang bersangkutan sebanyak
atau lebih besar dari 10 % (berat buah belimbing manis segar diluar ukuran / berat
contoh uji buah belimbing manis segar).
7.3

Penentuan keseragaman tingkat kesegaran buah belimbing manis


segar

7.3.1

Prinsip

Pengamatan secara visual dan pemisahan buah belimbing manis yang kurang
segar.
7.3.2
a)
b)

Peralatan
Gambar visual dari buah belimbing manis segar
Timbangan dengan ketelitian 0,1 g

7.3.3

Cara Kerja

7.3.3.1

Hitung jumah seluruh contoh uji buah belimbing manis


segar.

7.3.3.2
Amati satu per satu buah secara visual dan pisahkan buah yang dinilai
kurang segar, yaitu dengan memperhatikan kondisi kemilap/ kecerahan (glossy)
dari permukaan buah.
7.3.3.3

Hitung jumlah satuan buah yang dinilai kurang segar.

7.3.3.4
Hitung persentase jumlah satuan buah yang dinilai kurang segar
terhadap jumlah seluruh contoh yang diuji.

7.3.4

Cara menyatakan hasil uji

6 dari 12

Standar Nasional Indonesia


SNI 01-4491 - 1998

SNI 01-4491-1998

Buah dinyatakan sebagai Mutu I apabila jumlah buah dalam contoh uji, dengan
tingkat kesegaran sesuai dengan ukuran setiap varietas.

Persentase Keseragaman buah segar :

BSS BS
x 100 %
BSS

Keterangan :
BS

adalah jumlah berat buah belimbing manis yang dinyatakan kurang


segar

BSS

adalah jumlah berat seluruh contoh uji buah belimbing manis segar

Apabila pada seluruh contoh terdapat 10 % jumlah buah yang kurang segar
dari total jumlah belimbing, contoh dinyatakan termasuk Mutu II.
7.4

Penentuan keseragaman tingkat ketuaan buah belimbing manis


segar

7.4.1 Prinsip
Pengamatan secara visual tingkat ketuaan buah belimbing manis segar adalah
dengan memperhatikan warna permukaan buah belimbing manis segar sesuai
dengan varietasnya.
7.4.2 Peralatan
Gambar Visual tingkat kematangan dari buah belimbing manis segar.
7.4.3 Cara kerja
7.4.3.1
Amati secara visual tingkat ketuaan seluruh contoh uji buah belimbing
manis segar berdasarkan warna permukaan buah.
7.4.3.2

Pisahkan buah yang dianggap kurang tepat ketuaannya.

7 dari 12

Standar Nasional Indonesia


SNI 01-4491 - 1998

SNI 01-4491-1998

7.4.3.3
Untuk meyakinkan pengamatan ketidaktepatan ketuaan buah
belimbing manis segar, potonglah buah secara melintang tegak lurus panjang buah
untuk melihat kelekatan daging dengan kulit buah.
7.4.3.4
Hitung jumlah buah belimbing manis segar yang kurang tepat
ketuaannya, yaitu kurang masak atau terlalu masak.
7.4.3.5
Hitung persentase jumlah satuan buah belimbing manis segar yang
dinilai tidak tepat ketuaannya dari jumlah seluruh contoh uji.

7.4.4 Cara menyatakan hasi uji


Buah dinyatakan sebagai Mutu I apabila jumlah buah belimbing manis segar
dalam contoh uji sesuai dengan tingkat ketuaan/kematangan setiap varietas

Persentase buah yang tidak tepat ketuaannya :

BSST BST
x 100 %
BSST

keterangan
BST

adalah jumlah satuan buah yang dinyatakan tidak tepat


ketuaannya.

BSST

adalah jumlah seluruh contoh uji

Apabila pada seluruh contoh terdapat 10 % jumlah buah tidak tepat


ketuaannya, contoh dinyatakan termasuk kepada Mutu II.

7.5

Penentuan buah cacat dan busuk pada buah belimbing manis segar

7.5.1 Prinsip
Pengamatan secara visual dan pemisahan buah belimbing manis segar yang cacat
dan atau busuk.
7.5.2

Cara kerja

8 dari 12

Standar Nasional Indonesia


SNI 01-4491 - 1998

SNI 01-4491-1998

7.5.2.1 Hitung jumlah seluruh contoh uji buah belimbing manis segar.
7.5.2.2 Amati satu per satu dari buah belimbing manis segar yang bersangkutan
secara visual dan pisahkan buah belimbing manis segar yang cacat dan atau busuk
sesuai dengan jenis cacat dan batasan busuk sebagai berikut :
a)

b)
c)
d)

Buah cacat mekanis yaitu buah belimbing manis segar yang rusak seperti
memar, luka pada kulit dan daging buah akibat tekanan, benturan dan
getaran.
Buah belimbing manis segar cacat fisiologis yaitu buah yang tingkat
kematangannya sudah lanjut.
Buah belimbing manis segar cacat karena hama dan penyakit yaitu buah
yang sudah tercemar oleh serangga dan pathogen perusak.
Buah belimbing manis segar dinyatakan busuk apabila daging atau kulit
buah telah terlihat pembusukan yang dapat diidentifikasi secara visual.

7.5.2.3 Hitung jumlah satuan buah belimbing manis segar yang cacat dan atau
busuk.
7.5.2.4 Hitung persentase jumlah satuan buah yang cacat dan atau busuk dari
jumlah seluruh contoh buah yang diuji.

7.5.3 Cara menyatakan hasil uji


Buah dinyatakan sebagai Mutu I apabila jumlah buah belimbing manis segar
dalam contoh uji tidak terdapat buah cacat dan busuk

BSC
x 100 %
BSCS

Persentase buah cacat dan busuk


keterangan :
BSC

adalah jumlah satuan buah yang dinyatakan cacat dan atau busuk

BSCS

adalah jumlah seluruh contoh uji

Apabila pada seluruh contoh terdapat 0 - 5 % jumlah buah cacat atau busuk,
contoh dinyatakan termasuk pada Mutu II.

7.6

Penentuan kadar kotoran


9 dari 12

Standar Nasional Indonesia


SNI 01-4491 - 1998
7.6.1

SNI 01-4491-1998

Prinsip

Pengamatan secara visual, pemisah kotoran dan penimbangan.


7.6.2

Peralatan

Timbangan dengan ketelitian 0,1 g.

7.6.3

Cara kerja

7.6.3.1

Timbang seluruh contoh uji buah belimbing manis segar.

7.6.3.2
Amati secara visual adanya kotoran, Yang dimaksud kotoran ialah
semua bahan bukan buah belimbing manis segar seperti tanah, bahan tanaman dan
lain-lain yang menempel pada buah belimbing manis segar atau berada dalam
kemasan yang tampak secara visual. Bahan penyekat/pembungkus tidak dianggap
sebagai kotoran.
7.6.3.3 Pisahkan kotoran yang terdapat pada buah belimbing manis segar dan
kemasan, seperti pada nomor 7.6.3.2 dan timbanglah seluruhnya.

7.6.4

Cara menyatakan hasil uji

Buah dinyatakan sebagai Mutu I apabila jumlah buah belimbing manis segar
dalam contoh uji tidak terdapat kotoran
Persentase kadar kotoran =

KK
x 100 %
BSK

keterangan :
KK

adalah berat kotoran pada buah belimbing segar dan kemasan

BSK

adalah berat seluruh contoh uji

Apabila pada seluruh contoh terdapat 2 % jumlah kadar kotoran, contoh


dinyatakan termasuk pada Mutu II.
7.7

Penentuan adanya serangga hidup dan atau mati

10 dari 12

Standar Nasional Indonesia


SNI 01-4491 - 1998

SNI 01-4491-1998

7.7.1 Prinsip
Pengamatan secara visual buah dan kemasan.
7.7.2 Cara kerja
Amati secara visual adanya serangga hidup dan atau mati pada buah dan
kemasan.
7.7.3

Cara menyatakan hasil uji

Buah dinyatakan sebagai Mutu I dan Mutu II Apabila pada seluruh contoh uji dan
kemasan tidak didapatkan serangga hidup dan atau mati, maka hasil uji
dinyatakan 0 atau Tidak ada.
7.8 Penentuan organisme pengganggu tumbuhan
7.8.1

Prinsip

Pengamatan secara visual buah belimbing manis segar dan analisis di laboratorium
7.8.2

Peralatan

Sesuai sistem dan prosedur pemeriksaan media pembawa OPT di Laboratorium


Karantina Tumbuhan.
7.8.3

Cara kerja

Mengikuti ketentuan dalam sistem dan prosedur pemeriksaan media pembawa


organisme pengganggu tumbuhan (OPT) di Laboratorium Karantina Tumbuhan
7.8.4

Cara menyatakan hasil uji

Buah dinyatakan sebagai Mutu I dan Mutu II Apabila pada seluruh contoh uji dan
kemasan tidak didapatkan organisme pengganggu tumbuhan, maka hasil uji
dinyatakan 0 atau Tidak ada.

Syarat penandaan

Pada bagian luar kemasan, diberi label yang bertuliskan antara lain :
a)

dihasilkan di Indonesia
11 dari 12

Standar Nasional Indonesia


SNI 01-4491 - 1998
b)
c)
d
e)

SNI 01-4491-1998

nama Varietas
golongan/jenis mutu
nama perusahaan/eksportir
berat bersih/kotor

Cara pengemasan

Buah belimbing manis segar disajikan dalam bentuk lepas, dibungkus bahan
kertas, plastik atau bahan lain yang sesuai, lalu dikemas dengan kotak
karton/kayu atau bahan lain yang sesuai serta mempunyai ventilasi, dengan atau
tanpa penyangga, dengan berat bersih maksimum 10 kg. Dapat juga digunakan
kemasan yang sesuai kesepakatan penjual dengan pembeli.

10

Rekomendasi

Persyaratan sanitasi dan kesehatan hendaknya mengikuti peraturan yang berlaku.

12 dari 12

Anda mungkin juga menyukai