Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Saliva adalah suatu cairan rongga mulut yang kompleks dan terdiri atas campuran sekresi
kelenjar ludah mayor dan minor yang ada pada mukosa rongga mulut. Saliva yang terbentuk
dalam rongga mulut, kurang lebih 90% dihasilkan oleh kelenjar submaksilaris dan parotis, 5%
oleh

kelenjar sublingual,

dan

5% lainnya

dihasilkan

oleh

kelenjar ludah

minor.

Setiap hari, kelenjar saliva manusia menghasilkan 600 mL serosa dan mucin saliva yang
mengandung mineral, elektrolit, buffer, enzim dan inhibitor enzim, faktor pertumbuhan dan
sitokin, imunoglobulin, mucin, dan glikoprotein lainnya. Setelah melewati duktus dan masuk ke
dalam rongga mulut, saliva akan bercampur dengan sel-sel darah, mikroorganisme (virus, bakteri
dan jamur) dan produk-produknya, sel-sel epitel rongga mulut dan produk sel, sisa makanan,
serta sekresi saluran pernapasan atas.
Meskipun kandungan terbesarnya adalah air, saliva memiliki peran fisiologis dalam
lubrikasi dan perbaikan mukosa rongga mulut, pembentukan dan penelanan bolus makanan,
pencernaan karbohidrat, memungkinkan fungsi indera pengecap, dan mengendalikan populasi
mikroba orofaring. Saliva juga membantu pembentukan plak, melalui sifat supersaturasi dengan
mineral gigi, suatu proses dimana email gigi dapat termineralisasi. Selain itu, saliva juga
memiliki komponen antimikroba dan agen buffer yang melindungi dan memelihara jaringan
rongga mulut. Protein yang ditemukan dalam saliva, antara lain laktoferin, lisozim, peroksidase,
defensin, dan histatin, dapat menghancurkan atau menghambat perkembangan mikroorganisme,
yang memiliki sifat fungisidal.
Komponen multifaktorial dalam saliva tidak hanya melindungi integritas jaringan rongga
mulut, tapi juga memberikan petunjuk terjadinya penyakit atau kondisi sistemik dan lokal.
Biormarker saliva ini telah seringkali dieksplorasi untuk memonitoring kesehatan dan
diagnosis dini suatu penyakit. Biomarker saliva, seperti kalikrein, faktor pertumbuhan epidermal,
dan p53 diperkirakan sebagai penanda tumor dalam keganasan pada payudara, ovarium, paruparu, dan usus besar.. Pemeriksaan menggunakan saliva sebagai alat diagnostik membuka jalan
bagi berbagai pengujian dan penelitian klinis. Molekul-molekul yang disebutkan di atas juga
dinyatakan sebagai penanda tumor potensial dalam karsinoma sel squamous rongga mulut.

1.2 TUJUAN
- Untuk mengetahui tentang saliva beserta komposisi, fungsi, serta perannya dalam rongga
-

mulut
Untuk mengetahui tentang oral cancer dan keterkaitannya dengan biomarker

1.3 MANFAAT
- Dapat mengetahui tentang saliva beserta komposisi, fungsi, serta perannya dalam rongga
-

mulut
Dapat mengetahui tentang oral cancer dan keterkaitannya dengan biomarker

Anda mungkin juga menyukai