Anda di halaman 1dari 26

Diskusi kasus

TYPHUS ABDOMINALIS

oleh :

KEPANITERAAN KLINIK UPF / LABORATORIUM FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2008
0

STATUS PENDERITA
I.

IDENTITAS PENDERITA
Nama

: An. G

Umur

: 5 tahun

Jenis Kelamin

: laki-laki

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Arif Rahman 112, Surakarta

Nama ayah

: Tn. S

Pekerjaan ayah

: Swasta

Nama Ibu

: Ny. Y

Pekerjaan Ibu

: IRT

Tanggal pemeriksaan : 28 Januari 2008


No. CM

: 68 52 03

II. ANAMNESIS
Anamnesis diperoleh dari ibu penderita tanggal 13 Juni 2004. Penderita
adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Anak meninggal (-), keguguran (-), anak
lahir meninggal (-), Ibu menikah 1 kali, ayah menikah 1 kali.
A. Pohon Keluarga

An G, 5 th

B. Riwayat Keluarga Penderita


1. Anak I, laki-laki, 7 tahun, lahir spontan, bidan, 3300 gram.
2. Anak II, laki-laki, 5 tahun, lahir spontan, dokter, 3500 gram.
C. Keluhan Utama : mencret
D. Riwayat Penyakit Sekarang
5 jam SMRS penderita mencret, kurang lebih 9 kali, setiap
mencret kurang lebih 50-100 cc. warna coklat, berbau (-), lendir (-),
darah (-). 1 hari SMRS, jam 23.00 penderita panas tinggi, tidak turun
sampai sekarang. Diberi obat penurun panas, panas tidak turun. Pagi tadi
penderita muntah 3 kali, berupa cairan sekitar 25-50 cc. BAK terakhir
jam 17.00, warna kuning, hanya sedikit. Nafsu makan menurun, minum
sedikit. Sebelum mencret penderita makan seperti biasa, tidak makan
jajanan dari luar.
E. Riwayat Penyakit Dahulu
-

Riwayat penyakit serupa

: (-)

Riwayat mondok

: (-)

Riwayat alergi obat dan makanan : (-)

Riwayat ganti-ganti susu

: (-)

Riwayat pharingitis/tonsilis

: (+)

F. Riwayat Penyakit Keluarga dan Lingkungan


-

Riwayat sakit serupa

: (-)

Riwayat lingkungan penyakit serupa

: (-)

Riwayat alergi makanan dan obat

: (-)

G. Status imunisasi
Jenis
BCG

I
2 bulan

II
-

III
-

IV
-

DPT

2 bulan

3 bulan

4 bulan

Polio

2 bulan

3 bulan

4 bulan

7 bulan

Campak

9 bulan

Hepatitis B

3 bulan

4 bulan

9 bulan

H. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan :


-

Mulai Senyum

: 3 bulan

Mulai Miring

: 4 bulan

Mulai Tengkurap

: 5 bulan

Mulai Duduk

: 6 bulan

Gigi keluar

: 8 bulan

Berdiri

: 9 bulan

Berjalan

: 12 bulan

I. Keadaan kesehatan
Ayah

: baik

Ibu

: baik

J. Makan Minum Anak


-

ASI diberikan sejak lahir sampai usia 2 tahun. Diberhentikan karena


disapih. Frekuensi tiap kali menangis, lama menyusui + 5 menit,
bergantian kanan kiri.

Susu buatan merek Bebelac & Lactogen I & II diberikan sejak umur 3
bulan, sampai 2 bulan yang lalu, 2 bulan yang lalu ganti susu bendera.
Frekuensi 6 kali perhari, takaran 1 gelas.

Buah diberi pisang, jeruk, pepaya sejak usia 6 bulan, frekuensi 3-4 x
tiap minggu.

Bubur sumsum tidak pernah diberikan.

Bubur susu yang diberikan merk SUN, sejak umur 4 bulan, frekuensi
3x/hari.

Nasi tim sejak usia 8 bulan frekuensi 3 kali sehari.

Nasi sejak usia 1 tahun.

Lauk + pauk jenis tahu, tempe, telur, daging sejak umur 8 bulan.

K. Pemeliharaan kehamilan
Periksa di

: Bidan

Frekuensi

:I
II

: 1 x/ bulan
: 2 x / bulan

III : 2 x / bulan
Penyakit kehamilan : flu
Obat yang diminum : multivitamin, tablet besi, obat flu yang dijual bebas.
L. Riwayat kelahiran
Lahir di RS ditolong dokter umur kehamilan 9 bulan, partus spontan,
menangis kuat segera sesudah lahir, BBL 3500 gram, PB saat lahir 45 cm.
M. Riwayat post natal
Periksa di bidan sejak lahir, frekuensi tiap bulan.
N. Keluarga Berencana
Ibu menggunakan KB suntik.
III. PEMERIKSAAN
A. Keadaan Umum

: lemah

Derajat kesadaran

: somnolen

Status gizi

: gizi baik

B. Vital sign
Tekanan darah

: 150/85 mmHg

Nadi

: 168 x/menit, reguler, simetris, isi dan tegangan lemah

Respirasi

: 28 x/menit.
4

Suhu

: 39,9 C

BB

: 19 kg

TB

: 114 cm

C. Kulit
Sawo matang, kelembaban baik
D. Kepala
Bentuk mesocephal, rambut hitam sukar dicabut, sembab muka (-)
E. Mata
Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cowong (-/-), air mata
(-/-)
F. Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-)
G. Mulut
Bibir sianosis (-), mukosa basah (-), lidah kotor (-), tremor (-), tepi
hiperemis (-)
H. Telinga
Daun telinga dalam batas normal, kanalis auricularis lapang, tragus pain
(-), dischange (-)
I. Tenggorok
Tonsil = T1-T1, Faring hiperemis (-)
J. Leher
Bentuk normocolli, limfonodi cervicalis tidak membesar, trakea di tengah
K. Thorax
Retraksi (-), bentuk normochest
Cor

: Inspeksi

: ictus cordis tidak tampak

Palpasi

: ictus cordis tidak kust angkat

Perkusi

: Batas kiri atas

: SIC II LPSS

Batas kiri bawah : SIC IV 1 cm medial LMCS


Batas kanan atas

: SIC II LPSD

Batas kanan bawah: SIC IV LPSD


Auskultasi
Pulmo

: Inspeksi

: BJ I II intensitas normal/reguler, bising (-)


: Pengembangan dada kanan = kiri
5

Palpasi

: Fremitus raba kanan = kiri

Perkusi

: Sonor/sonor

Auskultasi

: SD veskuler +/+ normal


Suara tambahan : RBK -/-, RBH -/-,
wheezing -/-

L. Abdomen
Inspeksi

: dinding perut sejajar dinding dada

Auskultasi : peristaltik (+) normal


Perkusi

: timpani (+)

Palpasi

: otot dinding perut supel, nyeri tekan s.d.e, hepar dan lien
tidak teraba, turgor baik

M. Genital
Phymosis (-), Hidrocelle (-)
N. Extremitas
Akral dingin

edema

O. Pemeriksaan neurologi
Kordinasi

: baik

Sensorium

: sensorium

Reflek fisiologis : Biseps

+
+
: 2+/2+

Triseps

: 2+/2+

Patella

: 2+/2+

Achiles

: 2+/2+

Reflek patologis : Chaddock

: -/-

Appenheim : -/Gordon

: -/-

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Laboratorium Darah tanggal 13 Juni 2004
Hb

: 13,6 g/dl
6

Hct

: 44,0 %

AT: 529.103 UL
: 16,3.103 UL

AL

Gol darah : O
GDS

: 132

Ur

: 42

Cr

: 1,3

V. RESUME
Datang seorang pasien laki-laki berusia 5 tahun dengan keluhan utama
mencret. 5 jam SMRS penderita mencret, kurang lebih 9 kali, setiap
mencret kurang lebih 50-100 cc. warna coklat, berbau, lendir (-), darah (+). 1
hari SMRS, jam 23.00 penderita panas tinggi, tidak turun sampai sekarang.
Diberi obat penurun panas, panas tidak turun. Pagi tadi penderita muntah 3
kali, berupa cairan sekitar 25-50 cc. BAK terakhir jam 17.00, warna kuning,
hanya sedikit. Nafsu makan menurun, minum sedikit.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan
Keadaan umum : lemah, somnolen, gizi baik
Tanda vital

:T

: 110/85

RR : 28 x/menit
N

: 168 x/menit, reguler, simetris, isi dan tegang lemah

Suhu : 39.9 C

VI.

Mata

: cowong -/-, air mata -/-

Mulut

: mukosa basah (-)

Abdomen

: tugor baik

DIAGNOSA KERJA
1. Diare akut dengan dehidrasi berat e/c DD :
Rotavirus
Bakteri
Parasit
Malabsorbsi
7

VII. PENATALAKSANAAN
1. Mondok Bangsal
2. Planning
3.

Diagnosa :
- Periksa darah lengkap & AGD
- Periksa urin dan feces rutin

4.

Monitoring :
- Keadaan Umum & Vital Sign / 1 jam
- Balance Cairan / 8 jam

5.

Terapi
Infus RL 2 jalur 10 cc/ kgBB 10 menit I
Infus RL 2 jalur 10 cc/ kgBB 10 menit II
Infus RL 2 jalur 30 cc/ kgBB 1 jam
Infus 2 jalur Asering 32 tpm ( 4 jam )
KaEN 3B 32 tpm ( 4 jam )
Koreksi K+ : D5% (100cc) + KCl 38 mEq (8 jam) 18 tpm mikro
Injeksi Ampicillin 400 mg/ 8 jam
Paracetamol 200 mg k/p
Oralit 200 cc tiap diare
Koreksi K+ ( K = 2,57)
2 mEq x BB = 2 x 19 = 38 mEq dalam D5% 100 cc 8 jam

6.

Edukasi
Banyak minum dan jaga kebersihan

3. Diet
BB : 19 kg. TB : 114 cm
BB 19

x 100 % = 105,5 % gizi baik


TB 18

BB 114

x 100 % = 104,6 % gizi baik


TB 109
BB 19

x 100 % = 95 % gizi baik


TB 20

Kesimpulan : Gizi Baik


Kebutuhan kalori

= 90 x 19 kg = 1710 kal / hari

Kebutuhan Karbohidrat = 70% x 1710 kal = 1197 kal


Kebutuhan Protein

= 20% x 1710 kal = 342 kal

Kebutuhan Lemak

= 10% x 1710 kal = 171 kal

VIII. PROGNOSIS
Ad vitam

: baik

Ad sanam

: baik

Ad fungsionam : baik

FOLLOW UP
Tanggal 13 6 2004
jam 20.00
S:O

: KU : lemah, somnolen

VS

: T : 110/80 mmHg
Rr : 28x / menit

N : 158x /menit
S : 39,9 C

Mata : Cowong (-/-), Air mata (-/-)


Mulut : Bibir kering (+), Mukosa basah (-)
Hidung : NCH (-)
Thorax : retraksi (-)
Cor

: BJ I-II, int N, regular, bising (-)

Pulmo : SD : Vesikuler (+/+), ST : (-/-)


Abdomen : supel, NT (sde), H/L tak teraba, peristaltic (+) meningkat, tugor baik.
Akral dingin

Assesment : Diare akut dengan dehidrasi berat


Terapi : - O2 : 3 liter/ menit
- Infus RL 2 jalur 10 cc/ kgBB 10 menit I

Jam 20.10
S

:-

: KU : lemah, somnolen

VS

: T : 110/85 mmHg
Rr : 32x/ menit

N : 140x /menit
S : 39,1 C

Mata : Cowong (-/-), Air mata (-/-)


Mulut : Bibir kering (+), Mukosa basah (-)
Hidung : NCH (-)
Thorax : retraksi (-)
10

Cor

: BJ I-II, int N, regular, bising (-)

Pulmo : SD : Vesikuler (+/+), ST : (-/-)


Abdomen : supel, NT (sde), H/L tak teraba, peristaltic (+) meningkat, tugor baik
Akral dingin

Assesment : Diare akut dengan dehidrasi berat


Terapi : - O2 3 liter / menit
- infus RL 2 jalur 10 cc/ kgBB 10 menit II

Jam 20.20
S

:-

: KU : lemah, somnolen

VS

: T : 110/70 mmHg
Rr : 32 x/ menit

N : 140x /menit
S : 39,3 C

Mata : Cowong (-/-), Air mata (-/-)


Mulut : Bibir kering (+), Mukosa basah (-)
Hidung : NCH (-)
Thorax : retraksi (-)
Cor

: BJ I-II, int N, regular, bising (-)

Pulmo : SD : Vesikuler (+/+), ST : (-/-)


Abdomen : supel, NT (sde), H/L tak teraba, peristaltic (+) meningkat, tugor baik
Akral dingin

Assesment : Diare akut dengan dehidrasi berat


Terapi : - O2 : 3 liter / menit
- infus Dextran 10 cc/ kgBB 10 menit I
- AGD
Hasil AGD :
pH

: 7,425 (7,35- 7,45)

pCO2

: 25,8 (35,0-45,0)
11

pO2

: 180,4 (80-100)

BE

: -6,2

ctCO2 : (p) : 17,4


cHCO3

: 16,6

Na

: 129,7 ( 135-148)

: 2,57 (3,5-4,5)

tHb

: 13 g/dl

SO2

: 99,5%

Hct

: 39 (35-50)

Jam 20.30
S

:-

: KU : lemah, somnolen

VS

: T : 110/65 mmHg
Rr : 32 x/ menit

N : 140x /menit
S : 39,3 C

Mata : Cowong (-/-), Air mata (-/-)


Mulut : Bibir kering (+), Mukosa basah (-)
Hidung : NCH (-)
Thorax : retraksi (-)
Cor : BJ I-II, int N, regular, bising (-)
Pulmo : SD : Vesikuler (+/+), ST : (-/-)
Abdomen : supel, NT (sde), H/L tak teraba, peristaltic (+) meningkat, tugor baik
Akral dingin

Assesment : Diare akut dengan dehidrasi berat


Terapi : - O2 : 3 liter / menit
- infus Dextran 10 cc/ kgBB 10 menit II

12

Jam 20.40
S

: urine 200 cc

: KU : lemah, somnolen

VS

: T : 110/60 mmHg
Rr : 36 x/ menit

N : 140x /menit
S : 38,3 C

Mata : Cowong (-/-), Air mata (-/-)


Mulut : Bibir kering (+), Mukosa basah (-)
Hidung : NCH (-)
Thorax : retraksi (-)
Cor

: BJ I-II, int N, regular, bising (-)

Pulmo : SD : Vesikuler (+/+), ST : (-/-)


Abdomen : supel, NT (sde), H/L tak teraba, peristaltic (+) meningkat, tugor baik
Akral dingin

Assesment : Diare akut dengan dehidrasi berat


Terapi : - O2 : 3 liter / menit
- infus RL 2 jalur 30 cc/ kgBB 1 jam

Jam 21.40
S

:-

: KU : lemah, somnolen

VS

: T : 110/60 mmHg
Rr : 36x /menit

N : 140x /menit
S : 39,3 C

Mata : Cowong (+/+), Air mata (-/-)


Mulut : Bibir kering (+), Mukosa basah (-)
Hidung : NCH (-)
Thorax : retraksi (-)
Cor : BJ I-II, int N, regular, bising (-)
Pulmo : SD : Vesikuler (+/+), ST : (-/-)
Abdomen : supel, NT (sde), H/L tak teraba, peristaltic (+) meningkat, tugor baik
13

Akral dingin

+
+
Assesment : Diare akut dengan dehidrasi berat
Terapi : - O2 3 liter / menit
- infus RL 2 jalur 30 cc/ kgBB 1 jam
Jam 22.40
S

:-

: KU : lemah, somnolen

VS

: T : 110/60 mmHg
Rr : 36x /menit

N : 140x /menit
S : 39,3 C

Mata : Cowong (+/+), Air mata (-/-)


Mulut : Bibir kering (+), Mukosa basah (-)
Hidung : NCH (-)
Thorax : retraksi (-)
Cor : BJ I-II, int N, regular, bising (-)
Pulmo : SD : Vesikuler (+/+), ST : (-/-)
Abdomen : supel, NT (sde), H/L tak teraba, peristaltic (+) meningkat, tugor baik
Akral dingin

+
+
Assesment : Diare akut dengan dehidrasi berat
Terapi : - O2 3 liter / menit
- infus RL 2 jalur 30 cc/ kgBB
Tanggal 14 6 - 2004
Jam 00.30
S

: BAB : 1x, BAK : 2x (@ 100cc), sudah mau minum sedikit-sedikit

: KU : lemah, somnolen

VS

: T : 100/60 mmHg
Rr : 36x /menit

N : 120x /menit, reg., lemah, isi & tegangan cukup


S : 38,8 C

Mata : Cowong (-/-), Air mata (-/-)


Mulut : Bibir kering (+), Mukosa basah (-)
14

Hidung : NCH (-)


Thorax : retraksi (-)
Cor : BJ I-II, int N, regular, bising (-)
Pulmo : SD : Vesikuler (+/+), ST : (-/-)
Abdomen : supel, NT (sde), H/L tak teraba, peristaltic (+) meningkat, tugor baik
Akral dingin

Assesment : Diare akut dengan dehidrasi berat terehidrasi


Terapi : - O2 3 liter / menit
- infus Asering ( 32 tpm)
- infus KaEN 3B (32 tpm)
- D5% + KCl 38 mEq (dalam 8 jam)
- Oralit 200 cc tiap kali muntah atau mencret
- Paracetamol 200 mg k/p
Jam 02.30
S

: BAB : 3x (cair), BAK : 1x (100cc)

: KU : sedang, somnolen

VS

: T : 110/70 mmHg

N : 124x /menit, kuat, reg., isi & tegangan cukup

Rr : 32x /menit

S : 38,8 C

Mata : Cowong (-/-), Air mata (-/-)


Mulut : Bibir kering (+), Mukosa basah (-)
Hidung : NCH (-)
Thorax : retraksi (-)
Cor : BJ I-II, int N, regular, bising (-)
Pulmo : SD : Vesikuler (+/+), ST : (-/-)
Abdomen : supel, NT (sde), H/L tak teraba, peristaltic (+) meningkat, tugor baik
Akral dingin :

Assesment : Diare akut dengan dehidrasi berat sudah terehidrasi


Terapi : - O2 3 liter / menit
- infus Asering ( 32 tpm)
15

- infus KaEN 3B (32 tpm)


- D5% + KCl 38 mEq (dalam 8 jam)
- Oralit 200 cc tiap kali muntah atau mencret
- Paracetamol 200 mg k/p
Jam 04.30
S

: BAB : 1x (ampas), BAK : 1x (250 cc)

: KU : sedang, gelisah

VS

: T : 110/70 mmHg

N : 120x /menit, kuat, reg., isi & tegangan cukup

Rr : 32x /menit

S : 38,7 C

Mata : Cowong (-/-), Air mata (-/-)


Mulut : Bibir kering (+), Mukosa basah (-)
Hidung : NCH (-)
Thorax : retraksi (-)
Cor : BJ I-II, int N, regular, bising (-)
Pulmo : SD : Vesikuler (+/+), ST : (-/-)
Abdomen : supel, NT (sde), H/L tak teraba, peristaltic (+) meningkat, tugor baik
Akral dingin

Assesment : Diare akut dengan dehidrasi berat sudah terehidrasi


Terapi : - O2 3 liter / menit
- infus KaEN 3B (20 tpm)
- D5% + KCl 38 mEq (dalam 8 jam)
- Oralit 200 cc tiap kali muntah atau mencret
- Paracetamol 200 mg k/p

16

Tanggal 14 6 2004
Jam 09.00
S

: BAB : 1x (lendir), mual, panas (+),

: KU : sedang, CM

VS

: T : 90/60 mmHg
Rr : 36x /menit

N : 120x /menit
S : 38,2 C

Mata : CA (-/-), SI (-/-), Cowong (-/-), Air mata (+/+)


Mulut : Bibir kering (-), Mukosa basah (-)
Hidung : NCH (-), sekret (-)
Thorax : retraksi (-)
Cor : BJ I-II, int N, regular, bising (-)
Pulmo : SD : Vesikuler (+/+), ST : (-/-)
Abdomen : supel, NT (sde), H/L tak teraba, peristaltic (+) meningkat, tugor baik
Akral dingin
Ass

: Diare akut dengan dehidrasi berat sudah terehidrasi e/c DD:


- Rotavirus

- Amuba

- shigella

- E. Coli

Planning :
1. Diagnosa :
-

LED, Diff. count

Feces dan urin rutin

2. Monitoring :
-

KU dan VS

Status hidrasi

3. Terapi :
-

infus KaEN 3B (20 tpm makro)

inj. Ampicillin 400mg/8 jam

Oralit 200 cc tiap kali muntah atau mencret

Paracetamol 200 mg k/p

CTM 2mg, Bromhexin 4 mg (3x1)

Domperidon 3 x 5 g
17

Hasil Lab (tgl 14-6-2004) :


Urinalisa :
pH

:7

protein : (-)
Glukosa: (-)
Eritrosit : 0-1
Lekosit : 0-1
Epitel gepeng : 0-1/ LPK
Feces :
Warna : hitam
Konsistensi : lunak
Lendir : (+)
Pus

: (-)

Darah : (-)

18

Tanggal 15 6 2004
S

: BAB : 5x (cairan+lendir), panas (-), batuk (+)

: KU : sedang, CM

VS

: T : 100/70 mmHg
Rr : 36x /menit

N : 132x /menit
S : 38,2 C

Mata : CA (-/-), SI (-/-), Cowong (-/-), Air mata (-/-)


Mulut : Bibir kering (+), Mukosa basah (-)
Hidung : NCH (-), sekret (-)
Thorax : retraksi (-)
Cor : BJ I-II, int N, regular, bising (-)
Pulmo : SD : Vesikuler (+/+), ST : (-/-)
Abdomen : supel, NT (sde), H/L tak teraba, peristaltic (+) meningkat, tugor baik
Akral dingin
Ass

: Diare akut dengan dehidrasi berat sudah terehidrasi e/c Rotavirus

Planning :
1. Diagnosa :
2. Monitoring :
-

KU dan VS

Status hidrasi

3. Terapi :
-

infus KaEN 3B (20 tpm makro)

inj. Ampicillin 400mg/8 jam

Oralit 200 cc tiap kali muntah atau mencret

Paracetamol 200 mg k/p

CTM 2mg, Bromhexin 4 mg (3x1)

Domperidon 3 x 5 g

Lacto B 3x1

4. Edukasi :
-

Jaga kebersihan

19

Tanggal 16 6 2004
S

: BAB : 2x (ampas), panas (-), batuk (+)

: KU : sedang, CM

VS

: T : 100/70 mmHg

N : 112x /menit

Rr : 36x /menit

S : 37,2 C

Mata : CA (-/-), SI (-/-), Cowong (-/-), Air mata (-/-)


Mulut : Bibir kering (-), Mukosa basah (-)
Hidung : NCH (-), sekret (-)
Thorax : retraksi (-)
Cor : BJ I-II, int N, regular, bising (-)
Pulmo : SD : Vesikuler (+/+), ST : (-/-)
Abdomen : supel, NT (sde), H/L tak teraba, peristaltic (+) meningkat, tugor baik
Akral dingin

Ass

: Diare akut dengan dehidrasi berat sudah terehidrasi e/c Rotavirus

Planning :
1. Diagnosa :
-

LED, Diff. count

Feces dan urin rutin

2. Monitoring :
-

KU dan VS

Status hidrasi

3. Terapi :
-

infus KaEN 3B (20 tpm makro) infus aff

inj. Ampicillin 400mg/8 jam

Oralit 200 cc tiap kali muntah atau mencret

Paracetamol 200 mg k/p

CTM 2mg, Bromhexin 4 mg (3x1)

Domperidon 3 x 5 g

Lacto B 3x1

4. Edukasi : Jaga kebersihan


20

Tanggal 17 6 2004
S

: BAB : -

: KU : sedang, CM

VS

: T : 110/80 mmHg

N : 140x /menit

Rr : 32x /menit

S : 37,5 C

Mata : CA (-/-), SI (-/-), Cowong (-/-), Air mata (-/-)


Mulut : Bibir kering (+), Mukosa basah (-)
Hidung : NCH (-), sekret (-)
Thorax : retraksi (-)
Cor : BJ I-II, int N, regular, bising (-)
Pulmo : SD : Vesikuler (+/+), ST : (-/-)
Abdomen : supel, NT (sde), H/L tak teraba, peristaltic (+) meningkat, tugor baik
Akral dingin

: Diare akut dengan dehidrasi berat sudah terehidrasi e/c Rotavirus

Ass

Planning :
1. Diagnosa :
-

LED, Diff. count

Feces dan urin rutin

2. Monitoring :
-

KU dan VS

Status hidrasi

3. Terapi :
-

Oralit 200 cc tiap kali muntah atau mencret

Paracetamol 200 mg k/p

CTM 2mg, Bromhexin 4 mg (3x1)

Domperidon 3 x 5 g

Lacto B 3x1

Boleh Pulang

4. Edukasi :
-

Jaga kebersihan

21

ANALISA KASUS
1. Diare akut pada kasus ini ditegakkan atas dasar :
Anamnesis : defekasi encer lebih dari 3x sehari, yang terjadi mendadak,
kurang dari 14 hari pada anak yang sebelumnya sehat.
2. Derajat dehidrasi ditentukan dengan kriteria :
1

2
3

Penilaian
Lihat
Keadaan umum

Baik/sadar

Gelisah/rewel

Mata

Normal

Cekung

Air mata
Mulut & lidah
Rasa haus

Ada
Basah
Minum bisa tidak
haus
Kembali cepat
Tanpa dehidrasi

Tidak ada
Kering
Haus ingin
minum hangat
Kembali lambat
Dehidrasi ringan/
sedang 1 tanda di
(+) 1/> tanda lain

Periksa Turgor kulit


Hasil Pemeriksaan

C
Lesu, lunglai atau
tidak sadar
Sangat cekung dan
kering
Tidak ada
Sangat kering
Malas minum/tidak
bisa minum
Kembali sangat lambat
Dehidrasi berat 1
tanda di (+) 1> tanda
lain

Pada kasus ini didapatkan lesu, lemah, mata cekung, air mata tidak ada,
mukosa mulut kering, malas minum, sehingga termasuk dalam derajat
dehidrasi berat.
3. Penderita panas, sebelumnya muntah-muntah, frekuensi tinja cair sampai 10
kali atau lebih, konsistensi lunak, warna hitam kemungkinan besar disebabkan
oleh rotavirus. Namun pada kasus ini masih di DD dengan bakteri dan parasit,
karena untuk membuktikannya dengan menggunakan kultur feses, walaupun
dari hasil laboratorium feces rutin ditemukan hasil eritrosit, lekosit, protozoa
maupun telur cacing negatif.

22

TINJAUAN PUSTAKA
DIARE AKUT
Definisi :
Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari, dengan atau tanpa darah atau
lendir dalam tinja. Sedang diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak
pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.
Etiologi :
1. Faktor Infeksi :
a.

Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab


utama diare pada anak. Meliputi: virus (Rotavirus, Adenovirus, Norwalk);
bakteri (Shigella, Salmonella, E.Coli, Vibrio); parasit (protozoa: E.
Histolytica, G. lamblia, Balantidium coli; cacing perut: Askaris, Trikuris,
Strongiloides; dan jamur: Kandidiasis)

b.

Infeksi parenteral : infeksi di bagian tubuh yang lain di luar alat


pencernaan, seperti Otitis Media Akut (OMA), Tonsilofaringitis,
Bronkopneumonia, Ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama
terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun.

2. Malabsorpsi : karbohidrat (intoleransi laktosa), protein atau lemak.


3. Makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
4. Imunodefisiensi
5. Psikologis : rasa takut dan cemas
Berdasarkan patofisiologinya, maka penyebab diare dibagi menjadi :
1. Diare Sekresi, yang disebabkan oleh infeksi virus, kuman patogen dan
apatogen; hiperperistaltik usus halus akibat bahan kimia atau makanan,
gangguan psikis, gangguan saraf, hawa dingin, alergi; dan defisiensi imun
terutama IgA sekretorik.
2. Diare Osmotik, yang dapat disebabkan oleh malabsorpsi makanan, kekurangan
kalori protein (KKP), atau bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir.

23

Pada diare akan terjadi kekurangan air (dehidrasi), gangguan keseimbangan asambasa (asidosis metabolik), yang secara klinis berupa pernapasan Kussmaul,
hipoglikemia, gangguan gizi, dan gangguan sirkulasi.
Manifestasi klinis
Mula-mula bayi atau anak menjadi cengeng, gelisah, suhu badan mungkin
meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja
mungkin cair, mungkin mengandung darah dan atau lendir, warna tinja berubah
menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. Karena seringnya defekasi,
anus dan sekitarnya lecet karena tinja makin lama menjadi asam akibat banyaknya
asam laktat, yang terjadi dari pemecahan laktosa yang tidak dapat diabsorbsi oleh
usus.
Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare. Bila penderita telah
banyak kehilangan air dan elektrolit terjadilah gejala dehidrasi. Berat badan turun,
pada bayi ubun-ubun besar cekung, tonus dan turgor kulit berkurang selaput lendir
mulut dan bibir terlihat kering.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium penting artinya dalam menegakkan diagnosis
(kausal) yang tepat sehingga kita dapat memberikan obat yang tepat pula.
Pemeriksaan yang perlu dikerjakan.
a. Pemeriksaan tinja
Makroskopis dan mikroskopis
Biakan kuman untuk mencari kuman penyebab
Tes resistensi terhadap berbagai antibiotik
PH dan kadar gula darah jika diduga ada sugar intolerance
b. Pemeriksaan Darah
Darah lengkap
PH,

cadangan

alkali

dan

elektrolit

untuk

menentukan

keseimbangan asam dan basa


Kadar ureum untuk mengetahui adanya gangguan faal ginjal
24

gangguan

Penatalaksanaan
Secara garis besar pengobatan diare dapat dibagi dalam :
a. Pengobatan kausal
b. Pengobatan simtomatik
c. Pengobatan cairan
d. Pengobatan dietetic

25

Anda mungkin juga menyukai