Dua perlakuan utama adalah menggulingkan sapi melalui bagian punggungnya dan

melakukan proses operasi. Aspek ekonomi harus dipertimbangkan sebelum memilih proses
operasi. Produksi akan mengalami penurunan hingga 15 % untuk proses laktasi. Apabila sapi
yang bersangkutan adalah sapi yang sangat produktif, sekitar 70-80 % nilai perbaikan
ekonomi dapat dicapai. Namun, kemungkinan uang untuk kembali kurang dari 50 %. Selain
itu, masalah-masalah lain dapat muncul setelah proses operasi.
Pencegahan terbaik yang dapat dilakukan adalah mengontrol proses pemberian makan
baik sebelum ataupun sesudah kelahiran. Beri makan 3 sampai 5 pound rumput kering yang
telah di-stem, khususnya dengan pemberian ransum yang akan benar-benar tergiling dalam
perut ternak. Pertahankan proses pemberian makanan melalui penambahan setidaknya 70-76
persen bahan kering hijauan. Sapi segar harus diberikan ransum sekitar 40-60 % dari total
bahan kering sebagai makanan ternak. Batas pemberian biji-bijian adalah 0,5 sampai 0,8 %
dari bobot tubuh sebelum melahirkan. Batasi jumlah pakan yang diduga mengandung
mikotoksin.
Udder Edema
Kebanyakan udder edema berkaitan dengan penurunan tajam kandungan protein dalam
serum darah yang terjadi dekat waktu melahirkan. Penurunan ini erat kaitannya dengan
transfer gamma globulin ke colostrum and biasanya terjadi lebih parah pada hewan yang
melahirkan untuk pertama kalinya. Kondisi ini terjadi ketika adanya akumulasi cairan yang
berlebihan diantara sel sekretori dalam udder, yang menyebabkan pembengkakan yang sering
meluas pada bagian bahwa kulit di depan udder. Sumber cairan adalah rembesan protein dari
darah. Udder edema menyebabkan sore udder yang akan mengganggu produksi susu yang
dikeluarkan. Puting sapi akan memendek dan akan lebih sulit meletakkan mesin pemerah
susu ditempatnya. Edema dapat menyebabkan masalah fisik, seperti keretakan dari udder, dan
pada beberapa kasus berat dapat menyebabkan kerusakan lampiran udder.
Penyebab pasti udder edema tidak diketahui tetapi asupan natrium dan kalium yang
tinggi sering dikaitkan dengan kondisi ini. Faktor lain yang memberikan kontribusi
diantaranya kekurangan asupan nutrien dan protein, pemberian biji-bijian yang berlebihan,
anemia, dan buruknya sirkulasi darah. Perubahan tekanan darah dan gangguan pada sirkulasi
getah bening juga diperhitungkan sebagai faktor penyebab udder edema.
Beberapa prosedur terbukti menolong pada proses treatment edema. Dalam hal ini
termasuk beberapa pelatihan yang mampu merangsang sirkulasi getah bening. Obat-obat
diuretik dapat digunakan untuk mempercepat proses pengeluaran air dari tubuh.
Kortikosteroid adalah obat lain yang dapat dimanfaatkan, namum hanya pada kondisi ekstrim

dan hanya seizin dokter hewan, karena obat ini memiliki dosis tinggi dan menyebabkan
munculnya komplikasi lain pada hewan ternak.
Cara terbaik untuk mencegah udder edema adalah dengan menghindari pemberian
makanan yang mengandung kadar garam tinggi dan terus mengawasi proses pemberian
makan. Biji-bijian harus diberikan sesuai dengan takaran yang direkomendasikan. Pemberian
biji-bijian yang terlalu banyak terkhusus untuk sapi dewasa, dapat meningkatkan resiko
terjadinya edema.
Pemberian olahraga ringan selama masa pengeringan akan membantu menjaga sirkulasi
getah bening agar tetap normal, sehingga akan mengurangi pembengkakan. Selain itu,
produsen harus mencoba untuk mencegah memar dan pembekuan pada udder sebelum proses
melahirkan.
Pada program pengaturan harian yang baik, sapi kering harus menerima perlakuan yang
sama seperti sapi yang memproduksi susu. Pengaturan pemberian nutrisi dan makanan
memainkan peranan penting selam proses pengeringan (dry period). Tujuan utama produsen
adalah mendapatkan susu sebanyak-banyaknya dari hewan ternak. Hal yang harus dilakukan
untuk mendapatkan produksi maksimum adalah memastikan makanan sapi telah dites dan
dalam kondisi baik, campuran bijian-bijian seimbang, dan menjaga kandang selalu bersih.
Perlakuan ini dapat mengurangi resiko penyimpangan metabolisme dan memastikan bahwa
sapi pemproduksi susu akan memulai proses laktasinya pada kondisi yang sehat dan
optimum.