DEFINISI
Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang
ETIOLOGI
Gejala awal
Gejala umum
Batuk
PATOFISIOLOGI
Dari etiologi yang menyerang percabangan segmen/ sub bronkus
menyebabkan cilia hilang dan deskuamasi sehingga terjadi
pengendapan karsinogen. Dengan adanya pengendapan karsinogen
maka menyebabkan metaplasia,hyperplasia dan displasia. Bila lesi
perifer yang disebabkan oleh metaplasia, hyperplasia dan displasia
menembus ruang pleura, biasa timbul efusi pleura, dan bisa diikuti
invasi langsung pada kosta dan korpus vertebra.
Lesi yang letaknya sentral berasal dari salah satu cabang
bronkus yang terbesar. Lesi ini menyebabkan obstuksi dan ulserasi
bronkus dengan diikuti dengan supurasi di bagian distal. Gejala
gejala yang timbul dapat berupa batuk, hemoptysis, dispneu,
demam, dan dingin.Wheezing unilateral dapat terdengan pada
auskultasi.
Pada stadium lanjut, penurunan berat badan biasanya
menunjukkan adanya metastase, khususnya pada hati. Kanker paru
dapat bermetastase ke struktur struktur terdekat seperti kelenjar
limfe, dinding esofagus, pericardium, otak, tulang rangka.
KOMPLIKASI
.Efusi
pleura
.Infark vaskuler
.Metastase pada tulang pinggang/tulang
punggung
PENATALAKSANAAN
Lobektomi (pengangkatan lobus paru).
Karsinoma bronkogenik yang terbatas pada satu lobus, bronkiaktesis bleb atau
bula emfisematosa; abses paru; infeksi jamur; tumor jinak tuberkulois.
Resesi segmental.
Merupakan pengankatan satau atau lebih segmen paru.
Resesi baji.
Tumor jinak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau penyakit peradangan
yang terlokalisir. Merupakan pengangkatan dari permukaan paru paru
berbentuk baji (potongan es).
Dekortikasi.
Merupakan pengangkatan bahan bahan fibrin dari pleura viscelaris)
Radiasi
Pada beberapa kasus, radioterapi dilakukan sebagai pengobatan kuratif dan
bisa juga sebagai terapi adjuvant/ paliatif pada tumor dengan komplikasi,
seperti mengurangi efek obstruksi/ penekanan terhadap pembuluh darah/
bronkus.
Kemoterapi.
Kemoterapi digunakan untuk mengganggu pola pertumbuhan tumor, untuk
menangani pasien dengan tumor paru sel kecil atau dengan metastasi luas serta
untuk melengkapi bedah atau terapi radiasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi.
Foto thorax posterior-anterior (PA) dan leteral serta Tomografi dada
Pemeriksaan Computed Tomography (CT Scan) dan Magnetic
Resonance Imaging (MRI)
Positron Emission Tomography (PET)
Pemeriksaan Bone Scanning
Pemeriksaan Sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe)
Pemeriksaan Histopatologi
Bronkoskopi
Ultrasound Bronchoscopy
Trans-Bronchial Needle_Aspiration (TBNA)
Trans torakal Biopsi
Torakoskopi
Mediastinoskopi
Torakotomi
Pemeriksaan Serologi atau Tumor Marker
Sinar-X dada dilanjutkan dengan biopsi dugaan lesi
PENGKAJIAN
Pengkajian Primer
Airways
Breathing
Circulation
LANJUTAN
.
Pengkajian Sekunder
Aktifitas
Sirkulasi
Integritas
ego
Eliminasi
Makanan
atau cairan
Higiene
Neurosensori
Nyeri
atau ketidaknyamanan
Pernafasan:
Interaksi
social
Intervensi :
Catat perubahan upaya dan pola bernafas.
Observasi penurunan ekspensi dinding dada dan adanya.
Catat karakteristik batuk (misalnya, menetap, efektif, tak
efektif), juga produksi dan karakteristik sputum.
Ajarkan pasien batuk efektif
Intervensi :
- Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan.
- kaji bunyi nafas
- Tinggikan kepala tempat tidur, bantu klien untuk
memilih posisi yang mudah untuk bernafas.
- Berikan oksigen secara adekuat
TERIMAKASIH
PATHWAY